Home Blog Page 33

Beasiswa Pemko Pekanbaru 2023 Segera Cair

Ada kabar baik terkait beasiswa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tahun 2023. Karena dikabarkan beasiswa Pemko Pekanbaru tersebut akan cair paling lambat pada pekan depan.

Adanya Pergeseran

Demikian yang diungkapkan oleh Kabag Kesra Setdako Pekanbaru Tri Sepna Saputra, Rabu (12/7/2023). Dikatakannya, lama proses pencairan beasiswa Pemko Pekanbaru tahun 2023 ini dikarenakan ada pergeseran dari D3 ke SI.

Pergeseran yang dimaksud karena peminat D3 sedikit pada pendaftaran beasiswa Pemko Pekanbaru kemarin. Sehingga anggarannya kemudian digeser untuk SI. Ia mengaku bahwa ternyata pergeseran ini memakan waktu.

Sebagaimana diketahui, Beasiswa Pemko Pekanbaru tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang pendidikan S1 dan D3 yang telah lulus dalam berbagai tahapan seleksi yang dilakukan Pemko Pekanbaru sebelumnya.

Sebelumnya penyaluran Beasiswa Pemko Pekanbaru ini terkendala karena menunggu pencairan anggaran di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru.

Besaran Beasiswa

Sementara itu, jumlah mahasiswa yang berhak menerima beasiswa Pemko ini mencapai 488 orang. Dengan besaran beasiswa yang diterima untuk mahasiswa S1 adalah sebesar Rp4 juta, sedangkan untuk mahasiswa D3 adalah sebesar Rp3 juta.

Tri Sepna mengatakan bahwa nantinya beasiswa yang sudah cair tersebut tidak melalui pembayaran tunai. Melainkan bakal ditransfer langsung ke rekening mahasiswa yang telah menjadi penerima beasiswa.

“Kan sekarang zamannya sudah online semua, jadi tinggal transfer aja,” ujarnya.

Ada Mahasiswa yang Gagal

Lebih lanjut Kabag Kesra Setdako Pekanbaru ini mengungkapkan bahwa awalnya ada sekitarnya 846 mahasiswa melakukan pengajuan untuk mendapat beasiswa Pemko Pekanbaru tersebut. Namun yang dinyatakan lolos dan berhasil memperoleh beasiswa Pemko Pekanbaru hanya 488 orang.

“Kemudian ada sebanyak 358 orang yang tidak beruntung dapat beasiswa di tahun 2023 ini,” ungkapnya.

Meski demikian pihaknya tetap memastikan bahwa para penerima beasiswa Pemko Pekanbaru telah memenuhi persyaratan.

Sebagai informasi, pada tahun ini Pemko Pekanbaru mengalokasikan anggaran beasiswa bagi mahasiswa mencapai Rp2 miliar.

Beasiswa ini tidak hanya ditiujukan untuk mahasiswa yang berprestasi akademik maupun berprestasi non akademik saja. Selain itu ada juga beasiswa bagi mahasiswa S1 dan D3 yang kurang mampu.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut, penerima beasiswa mahasiswa berprestasi jenjang SI sebanyak 257 mahasiswa, penerima beasiswa berprestasi jenjang D-III sebanyak 37 mahasiswa, penerima beasiswa berprestasi non-akademik sebanyak 48 mahasiswa, lalu penerima beasiswa kurang mampu sebanyak 136 mahasiswa.

Gajah Liar di Pekanbaru Kembali Masuk Permukiman Warga

Kelompok gajah liar masuk permukiman warga di Kota Pekanbaru, khususnya di sekitar tempat pemakaman umum (TPU) Tengku Mahmud, Kelurahan Rumbai Bukit. Gajah liar tersebut merusak tanaman di kebun warga setempat.

Rusak Tanaman di Dua Kelurahan

Warga Rumbai Bukit Edi Martop, menerangkan jika kawanan gajah liar masuk pemukiman warga Pekanbaru itu merusak tanaman ubi, pisang, dan pepaya miliknya di atas lahan 30 hektare.

Diterangkan Edi, gajah liar yang masuk ke permukiman itu merusak puluhan hektar tanaman yang berada di dua kelurahan. Kawanan gajah tersebut juga merusak tanaman warga yang berada di sekitar TPU Tengku Mahmud.

Diketahui jika gajah liar masuk pemukiman warga Pekanbaru itu sudah muncul sejak Jumat (7/7/2023) lalu. Namun, belum ada tindakan dari pihak terkait. Menurut pengamatannya, jumlah kawanan gajah tersebut jumlahnya ada 11 ekor. Dimana empat ekor di antaranya sudah berusia dewasa.

Selain tanaman warga, sejauh ini sudah ada dua rumah warga yang dirusak. Oleh kawanan gajah liar masuk pemukiman warga Pekanbaru itu. Adapun pihaknya telah melaporkannya ke RT, Lurah hingga Polisi kehutanan.

Tanggapan BBKSDA Riau

Sejak mendapatkan laporan tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah melakukan mitigasi serta berupaya menghalau gajah liar yang masuk ke permukiman warga Pekanbaru itu.

Demikian yang diutarakan oleh Kepala Bidang Perlindungan Hutan BBKSDA Riau Ujang. Ia menyebutkan bahwa sejak tanggal 7 Juli 2023 lalu, pihaknya telah berupaya menurun tim mitigasi.

Di lain pihak, Kepala Bidang Wilayah II BKSDA Riau, Mustafa Nazura, Senin (17/7/2023), mengatakan bahwa kawanan gajah tersebut saat ini sudah berada di Tahura, Minas.

Proses penggiringan gajah tersebut dilakukan petugas dengan cara menyalakan mercun agar kawanan gajah menjauhi kebun dan permukiman warga.

Stadion di Pekanbaru Bakal Digunakan PSPS Riau

0

Rencananya PSPS Riau akan menggunakan dua stadion yang ada di Kota Pekanbaru, yaitu Stadion Utama Riau dan Stadion Kaharuddin Nasution.

Sesuai Aturan

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Riau, Boby Rachmat menerangkan jika pada prinsipnya Dispora Riau menyetujui permohonan PSPS Riau tersebut. Akan tetapi, prosedur pemakaian dua stadion oleh PSPS Riau itu harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.

“Yang sedang kita bicarakan bukan hanya tata kelolanya saja, tetapi kita berharap ada kerja sama,” kata Boby, Senin (17/7/2023).

Klub Sepakbola Yang Kelola Dua Stadion

Boby Rachmat menyontohkan klub seperti Persita Tangerang dan Bali United yang mengelola dua stadion. Oleh karenanya, pihaknya akan belajar dan mengacu pada beberapa contoh tersebut.

Pihaknya berharap pengelolaan dua stadion ini sifatnya bukan hanya satu tahun atau dua tahun saja. Akan tetapi, jika bisa pola kerja sama yang bisa saling menguntungkan. Terlebih lagi di Stadion Kaharuddin Nasution merupakan satu kompleks dengan Sport Center Rumbai.

“Jadi pengajuan dari PSPS tersebut nanti akan dibahas dulu,” ujar Boby Rachmat.

Bahas Aset Sarana Olahraga di Riau

Lebih lanjut ia mengungkapkan, CEO PSPS Riau Effendi Syahputra bersama Ketua Asprov PSSI Edward Riansyah telah melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah Provinsi Riau.

Pertemuan tersebut adalah dalam rangka untuk membahas terkait pengelolaan aset sarana olahraga yang ada di Provinsi Riau. Adapun jika administrasinya sudah selesai, maka baru pihaknya akan menyampaikan ke manajemen.

Di lain pihak, Bos PSPS Riau yang baru, Effendi Syahputra, menerangkan jika pihaknya tidak ingin mengelola setengah-setengah stadion yang ada di Pekanbaru. Karena setelah mengakuisisi PSPS dari pemilik lama Norizam Tukiman, pihaknya tidak ingin stop sampai di sini.

Oleh karenanya, ia meminta supaya dua stadion di Pekanbaru yang akan dipakai PSPS Riau itu agar dapat dikelolanya dengan baik. Selain itu, ia ingin agar dapat mengelola mes atlet juga.

“Kita investasi sepakbola di Pekanbaru ini kan tidak ingin setengah-setengah,” tegas Effendi Syahputra.

Ladang Minyak Baru Riau Akan Dibuka

0

Provinsi Riau merupakan salah satu daerah penghasil minyak bumi di Indonesia. Dalam rencananya, kembali akan dibuka ladang minyak baru di Riau.

Adapun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) rencananya akan menetapkan Wilayah Kerja (WK) minyak baru di Bumi Lancang Kuning. Hal tersebut diucapkan oleh Gubernur Riau Syamsuar.

Orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning ini menerangkan jika lokasi ladang minyak baru tersebut berada di perbatasan dengan daerah tetangga. Yakni berbatasan dengan Provinsi Jambi, kemudian berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Ladang Minyak Akan Dilelang

Mantan Bupati Siak dua periode ini mengungkapkan, untuk pengolahan ladang minyak baru tersebut nantinya akan dilelang oleh pemerintah.

Sehingga hal ini menurutnya patut disyukuri, karena Provinsi Riau ini dikaruniai sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya adalah sebagai ladang minyak.

Riau sendiri memang dikenal sebagai daerah yang kaya dengan potensi sumber daya alam minyak dan gas (migas). Diketahui sejumlah blok minyak dengan kontribusi yang besar berada di Riau, serta telah sejak lama beroperasi dan memberikan dampak positif di bidang perekonomian hingga bidang sosial.

Diungkapkan Syamsuar, saat Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Riau, ia mengatakan bahwa Riau ini kaya. Dimana di atas minyak dan di bawah minyak, bahkan di bawah minyak masih ada minyak lagi.

Meski demikian, ia mengakui bahwa untuk menggali minyak di bawah minyak tersebut membutuhkan teknologi tinggi.

“Selain itu juga untuk pengelolaannya, diperlukan uang yang cukup besar,” ujarnya.

Terus Berkoordinasi

Karena hal tersebut, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas ESDM rencananya akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait titik koordinat ladang minyak baru. Tujuannya adalah untuk memastikan keselarasan dalam rencana pembukaan lapangan migas baru tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas ESDM Riau Evarefita mengatakan, jika pihaknya telah mendapat informasi terkait ladang minyak tersebut. Ia mengungkapkan, rencananya Kementerian ESDM akan berkonsultasi dengan pihaknya terkait wilayah kerja baru ladang minyak di Riau, yang akan diinvestasikan ke depannya.

“Namun hingga saat ini kami belum mendapat titik koordinat yang pasnya,” tutupnya.

Penduduk Miskin Provinsi Riau Paling Sedikit, Ini Daerahnya

0

Meskipun terkenal sebagai salah satu provinsi yang kaya karena dijuluki di bawah minyak di atas minyak. Ada beberapa daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Provinsi Riau.

Jumlah Penduduk Miskin

Namun tidak menutup kemungkinan jika masih ada daerah miskin di Riau. Hal ini karena pada tahun 2022 lalu, jumlah penduduk miskin Provinsi Riau mencapai 485,03 ribu jiwa.

Namun dari 10 kabupaten dan 2 kota di Riau tersebut, ada empat daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Riau.

Penasaran di mana saja daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Riau? Apakah daerah Encik dan Puan termasuk satu di antaranya? Berikut penjelasannya:

Daerah dengan Penduduk Miskin Paling Sedikit di Riau

Adapun 4 daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Riau tersebut di antaranya:

1. Kota Dumai

Tergolong sebagai kota penghasil minyak, ternyata Kota Dumai menempatkan posisi pertama sebagai daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Riau. Sebab dari data yang ada, pada tahun 2022 lalu jumlah penduduk miskin Kota Dumai hanya sebanyak 10 ribu jiwa.

2. Siak

Daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Riau selanjutnya adalah Kabupaten Siak. Kabupaten yang terkenal dengan pariwisatanya itu memiliki jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 lalu adalah sebanyak 25,71 ribu jiwa.

3. Kuantan Singingi

Selanjutnya daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Riau diraih oleh Kabupaten Kuantan Singingi. Di kabupaten yang dikenal dengan tradisi pacu jalur ini pada tahun 2022 lalu, jumlah penduduk miskinnya adalah sekitar 26,61 ribu jiwa.

4. Indragiri Hulu

Terakhir, daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Riau adalah Kabupaten Indragiri Hulu. Yang mana jumlah penduduk miskin Kabupaten Indragiri Hulu hanya sekitar 27,46 ribu jiwa pada tahun 2022 lalu.

Bagaimana Encik dan Puan, apakah daerah Encik dan Puan termasuk daerah dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit? Semoga informasi terkait daerah dengan penduduk miskin paling sedikit di Riau ini bermanfaat bagi Encik dan Puan yang membutuhkan.

Lahan Terbakar Riau 2023: 821 Ha, Berikut Rinciannya

0

Berdasarkan update data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, ada 821 hektare lahan yang terbakar di Riau tahun 2023 ini. Yang mana dimulai dari awal tahun hingga Juli 2023 ini.

Rincian Lahan Terbakar

821 hektare lahan terbakar tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota di Riau, di antaranya sebagai berikut:

  • Kabupaten Bengkalis yakni 337.48 hektare
  • Dumai 100,57 hektare
  • Indragiri Hilir 47,57 hektare
  • Indragiri Hulu 24,80 hektare
  • Kampar 46,99 hektare
  • Kepualaun Meranti 12,75 hektare
  • Kuantan Singingi 2 hektare
  • Pelalawan 37.18 hektare
  • Rokan Hilir 135.5 hektare
  • Rokan Hulu 35,5 hektare
  • Siak 22,35 hektare
  • Pekanbaru 18,5 hektare

Sejak tahun 2021-2023, diketahui bahwa jumlah titik api tertinggi di Riau berada di Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rohil. Daerah tertinggi kedua berada di Kecamatan Kubu Babussalam, Rokan Hilir.

Selanjutnya di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir. Lalu di Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Bukit Kapur, serta Kecamatan Medang Kampai yang berada di Kota Dumai.

Kemudian di Kecamatan Bandar Laksamana, Rupat, dan Pinggir yang berlokasi di Kabupaten Bengkalis. Terakhir di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.

Masyarakat Tidak Membakar Lahan

Gubernur Riau, Syamsuar, meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Hal ini agar tidak terjadi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dimana mengingat Riau sebagai salah satu daerah yang rawan karhutla, ditambah juga lahan yang terbakar di Riau tahun 2023 sudah semakin luas.

Selain itu Gubri mengatakan, hal tersebut bakal diperparah dengan adanya peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Yang mana memprediksi akan terjadi kemarau kering akan melanda Riau tahun ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

“Sejak tahun 2020 lalu sudah tidak ada lagi bencana asap, semoga di tahun politik ini tidak terjadi bencana asap,” kata Syamsuar, Kamis (13/7/2023).

Mantan Bupati Siak tersebut berharap agar camat di Riau bisa melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak terjadi Karhutla yang dapat mengganggu perekonomian, transportasi, serta kesehatan masyarakat.

“Jangan sampai di masa mendatang, kabut asap terjadi lagi. Supaya dapat menikmati udara segar dan tidak ada penyakit batuk,” ungkapnya.

Karhutla Perhatian Semua Pihak

Lebih lanjut ia juga meminta kepada semua pihak agar karhutla menjadi perhatian bersama. Terlebih lagi dengan sudah dibentuknya posko di semua satgas serta kelurahan.

Pihaknya berharap agar semua sumber daya manusia dapat disiagakan. Untuk meningkatkan patroli rutin di daerah rawan Karhutla, serta meningkatkan kerjasama dengan seluruh stakeholder.

“Daerah yang sudah lama tidak hujan, sudah saya minta BPBD menyampaikan ke Lanud untuk melakukan modifikasi cuaca. Agar hujan turun di wilayah tersebut,” tutupnya.

Bayar Bus TMP Kini Mulai Wajib Nontunai

0

Terhitung mulai tanggal 16 Juli 2023, naik bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) wajib bayar nontunai atau cashless. Nantinya semua pembayaran akan dilakukan melalui Brizzi maupun QRIS.

Diutarakan oleh Kepala UPT Bus TMP Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Sarwono, pihaknya menerima pembayaran tunai hanya sampai tanggal 15 Juli 2023.

“Di atas tanggal itu sudah wajib nontunai,” ucapnya, Rabu (12/7/2023).

Sosialisasi Terus Dilakukan

Sarwono menerangkan, Dishub Pekanbaru akan terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bayar bus TMP Pekanbaru wajib nontunai itu. Meski ada sosialisasi selama tiga bulan, namun bukan berarti selama tiga bulan itu masyarakat bisa membayar dengan tunai.

Ia menjelaskan bahwa sosialisasi yang dilakukan salah satunya adalah dengan menjual kartu juga di dalam bus. Hal tersebut agar bisa digunakan oleh masyarakat saat naik bus TMP.

“Jadi bagi masyarakat yang tidak punya kartu bisa membelinya,” jelasnya.

Masih Banyak Kendala

Sarwono mengakui memang masih banyak kendala yang dihadapi dalam pembayaran TMP nontunai itu. Sebagai informasi, launching pembayaran nontunai bus TMP ini dimulai pada tanggal 23 Juni 2023 yang lalu.

Kendala yang dihadapi seperti halnya masyarakat yang sudah terbiasa dengan sistem ticketing atau menggunakan metode pembayaran secara nontunai itu.

Kendala selanjutnya adalah saat ini hanya bisa menggunakan kartu e-money Brizzi, sementara yang lainnya masih belum. Akan tetapi dompet digital sudah bisa semuanya.

Kemudian kendala lainnya, masih banyak masyarakat yang belum patuh, hingga masih banyak yang tetap bayar pakai tunai. Meski demikian, pihaknya terus melakukan pendekatan dan sosialisasi agar masyarakat beralih menggunakan pembayaran nontunai.

Untuk diketahui, kartu Brizzi tersebut dijual dengan harga Rp25 ribu dengan isi saldo Rp5.000. Dengan demikian harga kartunya saja adalah Rp20 ribu.

“Sebenarnya Kami berharap juga agar BRI bisa menekan harga kartunya, supaya masyarakat tak terbebani,” tutup Sarwono.

Biaya Hidup Termurah di Riau, Ini Daerahnya

0

Sebelumnya kita telah membahas mengenai daerah dengan biaya hidup termahal di Riau, lalu dalam tulisan kali ini akan dibahas terkait daerah dengan biaya hidup termurah di Riau.

Penjelasan

Biaya hidup termurah tersebut ditinjau dari tingkatan biaya hidup masyarakat berdasarkan dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan pada setiap daerahnya.

Tahukah Encik dan Puan, ternyata ada beberapa daerah dengan biaya hidup termurah di Bumi Lancang Kuning? Bahkan beberapa di antaranya hanya sekitar satu jutaan rupiah.

Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Riau, tentu ini sangat terbilang sangat hemat dan di luar perkiraan kita. Sebab bagi sebagian orang, uang satu jutaan rupiah perbulan bahkan tidak cukup untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berdasarkan survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Konsumsi Penduduk Provinsi Riau 2022, biaya pengeluaran per kapita setiap bulan di Riau pada tahun 2022 adalah sebesar Rp1.425.171.

Wilayah Dengan Biaya Hidup Termurah

Berikut ini beberapa daerah yang diketahui memiliki biaya pengeluaran per kapita setiap bulan di bumi lancang kuning, menurut survei BPS tersebut yakni:

1. Indragiri Hilir

Indragiri Hilir menempatkan posisi pertama sebagai daerah dengan biaya hidup termurah. Masyarakat Indragiri Hilir memiliki rata-rata pengeluaran per bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan dan non makanan untuk kebutuhan hidup hanya mencapai Rp1.113.775.

2. Kepulauan Meranti

Selanjutnya daerah dengan biaya hidup termurah dipegang oleh Kabupaten Kepulauan Meranti. Jika dilihat dari rata-rata pengeluaran masyarakat Kepulauan Meranti per bulan untuk kebutuhan makanan dan non makanan berada di angka Rp1.138.441.

3. Indragiri Hulu

Terakhir, daerah dengan biaya hidup termurah di Riau yakni Kabupaten Indragiri Hulu. Dengan biaya hidup rata-rata sebesar Rp1.196.241. Biaya hidup tersebut untuk memenuhi kebutuhan makanan dan non makanan masyarakat Indragiri Hulu setiap bulannya.

Itulah tadi tiga daerah dengan biaya hidup termurah di Riau. Bagaimana Encik dan Puan, apakah daerah Encik dan Puan termasuk? Semoga informasi ini bermanfaat bagi Encik dan Puan yang membutuhkan.

Kawasan Industri Halal Riau Tengah Disiapkan, Ini Daerahnya

0

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau saat ini telah menyiapkan tiga area kawasan industri halal di Riau. Hal tersebut sebagaimana upaya untuk mendorong berkembangnya ekosistem keuangan syariah di Riau.

Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah

Adapun Pemprov Riau hingga saat ini mendukung pengembangan ekonomi syariah di Provinsi Riau. Demikian yang diucapkan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau Syahrial Abdi.

Dia menjelaskan, bentuk dukungan Pemprov Riau tersebut di antaranya telah menuntaskan konversi Bank Riau Kepri menjadi bank syariah. Yakni dengan mendorong pelaku UMKM syariah, menyiapkan program ekonomi hijau, industri halal, hingga pusat kuliner halal.

Lokasi Kawasan Industri Halal

Selanjutnya Syahrial Abdi yang juga merupakan Komisaris Utama Bank Riau Kepri (BRK) Syariah menerangkan, untuk kawasan industri halal disiapkan di tiga daerah. Seperti di Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, serta di Kota Dumai.

Ia mengungkapkan bahwa Kawasan Industri Halal Bintan di Kepulauan Riau mendapatkan suplai bahan baku produksi berupa kelapa dari Kabupaten Indragiri Hilir.

“Tentunya Riau memiliki modal sebagai kawasan industri halal yang maju di masa mendatang dengan produk dan komoditas tersebut,” katanya, Selasa (11/7/2023).

Shariah Week 2023

Lebih jauh ia mengungkapkan, Pemprov Riau dan Bank Indonesia terus mendorong pengembangan ekosistem keuangan syariah di Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan adanya program Riau Sharia Week 2023. Dimana rangkaian kegiatan itu dilengkapi dengan agenda business matching.

Kepala Perwakilan BI Riau Muhamad Nur menerangkan, dalam agenda business matching tersebut, pihaknya membantu menjembatani pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mendapatkan pembiayaan dari bank-bank syariah.

Agenda business matching tersebut telah berjalan serta melibatkan 54 UMKM dengan bank syariah yang ada di Provinsi Riau. Adapun untuk nilai kerjasama pembiayaan yang diterima oleh pelaku UMKM tersebut mencapai hampir Rp1,2 miliar.

“Hal ini tentu sangat signifikan dalam mendorong ekspansi usaha UMKM yang ada di Riau,” ujar M Nur.

Selain menggelar business matching, Riau Sharia Week telah melibatkan berbagai pihak terkait dalam pengembangan ekosistem keuangan syariah. Yakni Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Forum Komunikasi Pimpinan Pesantren, Pemerintah Provinsi Riau, serta pegiat ekonomi syariah.

Penerbangan Tanjungpinang-Pekanbaru Akan Terbang Tiap Hari

0

Penerbangan Tanjungpinang-Pekanbaru akhirnya sudah mulai diberlakukan perdana pada 7 Juli 2023 yang lalu. Menggunakan pesawat jenis ATR-72/600, berhasil mendarat di Bandara SSK II Pekanbaru dengan mengangkut 33 penumpang.

Seperti diketahui sebelumnya, Lion Group resmi membuka rute penerbangan Tanjungpinang-Pekanbaru dengan menggunakan pesawat Wings Air.

Pihak Lion Group menerangkan jika penerbangan antara ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan ibu kota Provinsi Riau tersebut akan segera ditambah jadwalnya menjadi setiap hari.

Lihat Animo Penumpang

Untuk diketahui bahwa pada awalnya jadwal penerbangan yang sebelumnya adalah tiga kali dalam sepekan. Yakni pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Dimana dari Pekanbaru berangkat pada pukul 12.30 WIB, sedangkan dari Tanjungpinang berangkat pada pukul 14.00 WIB

Diungkapkan oleh District Manager Lion Group Kepri Amal Fernando, bukan tidak mungkin rute penerbangan ini akan bisa dibuka setiap hari. Hal ini jika melihat tingginya animo masyarakat untuk melakukan penerbangan Tanjungpinang-Pekanbaru.

Selain itu melihat tingginya market dari Tanjungpinang maupun Pekanbaru, pihaknya mengakui bahwa memang sudah lama mempelajari market untuk rute baru ini.

“Memang terlihat pada penerbangan pertama kuota kita di atas 90 persen dari Pekanbaru,” katanya, Selasa (11/7/2023).

Rencana Jangka Pendek

Terkait penambahan jadwal keberangkatan untuk rute Tanjungpinang-Pekanbaru ini, ungkap Amal Fernando, menjadi rencana jangka pendek dari Lion Group.

Ia berharap dengan adanya penambahan rute penerbangan dua kota utama di Sumatera ini dapat mengakomodir kebutuhan transportasi di kedua daerah. Terutama memudahkan wisatawan, pebisnis, maupun masyarakat umum tanpa perlu transit lagi.

“Kita sudah pelajari ini dari awal, memang kebutuhannya banyak. Karena sebelum pandemi, memang rute ini kan sempat dibuka,” ungkapnya.

Di samping itu, ia juga berharap dengan adanya rute penerbangan dengan nomor penerbangan IW-1274 dan IW-1275 ini dapat memberikan dampak perekonomian yang lebih baik bagi Provinsi Kepri.

Lion Group juga sempat memberikan diskon pada saat pembukaan rute untuk meningkatkan minat penumpang dan seluruh tiketnya habis dibeli.

“Nanti pasti akan ada diskon-diskon lagi,” pungkas Amal Fernando.