Home Blog Page 43

Wilayah Terpanas Provinsi Riau, Jangan Lupa Gunakan Tabir Surya!

Menjadi salah satu provinsi terpanas di Indonesia, Provisi Riau memiliki dua wilayah dengan suhu tertinggi. Namun, apakah Encik dan Puan tahu daerah manakah yang menjadi wilayah terpanas di Riau?

Kota Terpanas di Provinsi Riau
1. Kota Pekanbaru

Kota yang menduduki posisi pertama sebagai kota terpanas ialah Kota Pekanbaru. Merupakan ibukota dari Provinsi Riau, Kota Bertuah ini merupakan salah satu kota di Pulau Sumatera yang menjadi sentra ekonomi terbesar.

Kota Pekanbaru juga memiliki tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang cukup tinggi. Adapun jumlah penduduk Kota Pekanbaru pada tahun 2022 adalah sebanyak 1.085.000 jiwa.

Memiliki suhu kota yang panas bukan berarti tidak memiliki tempat wisata. Kota Pekanbaru memiliki beberapa tempat wisata yang ramai dikunjungi. Di antaranya seperti Taman Rekreasi Alam Mayang, Danau Bandar Khayangan Lembah Sari (Danau Buatan), Asia Heritage, serta berbagai wisata alam lainnya.

2. Kabupaten Bengkalis

Posisi kedua diduduki oleh Kabupaten Bengkalis sebagai wilayah terpanas di Provinsi Riau. Bengkalis juga merupakan salah satu dari Kabupaten terluas di Provinsi Riau. Adapun Kabupaten ini memiliki luas wilayah sebesar 6.975,41 km².

Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang terletak di kawasan pesisir Selat Melaka. Yang mana mencakup daratan bagian timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan.

Jumlah penduduk di Kabupaten Bengkalis ialah sebanyak 593.397 jiwa pada tahun 2020. Semenntara suhu di Kabupaten Bengkalis ini dapat mencapai 37 derajat celcius pada saat musim kemarau.

Gunakan Tabir Surya

Nah, itulah wilayah terpanas yang ada di Provinsi Riau yang dapat Encik dan Puan ketahui. Jika encik dan puan berniat untuk mengunjungi wilayah ini atau ingin tinggal di sana, sangat disarankan untuk menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit agar terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung dan baju yang tidak tebal agar tidak kepanasan saat keluar rumah.

Pendatang Pekanbaru Bertambah, Sekdako: Jangan Pengangguran

Pendatang Kota Pekanbaru kian bertambah yang mengakibatkan kota semakin padat. Hal ini dapat terlihat dari arus lalu lintas yang macet setiap harinya.

Pendatang Kota Pekanbaru

Usai mudik dari Idul Fitri 1444H beberapa waktu lalu, tidak sedikit masyarakat membawa saudaranya ke kota. Tujuan mereka datang ke Kota Pekanbaru dari kampung halamannya ialah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.

Hal ini dikarenakan Kota Pekanbaru merupakan ibu kota dari Provinsi Riau yang berarti Kota Pekanbaru merupakan pusat dari bisnis dan juga jasa.

Pendatangan Jangan Pengangguran

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menyampaikan kepada para pendatang untuk langsung mencari pekerjaan di kota ini. Selain itu ia berpesan kepada para pendatang harus memiliki keahlian atau keterampilan dalam dunia kerja.

Indra mengakui bahwa ia tidak menginginkan dengan kedatangan pendatang ke Kota Pekanbaru malah menambah angka pengangguran.

Angka pengangguran di Pekanbaru sendiri sudah mencapai 6,4 persen yang mana kondisi ini tentu saja berdampak pada angka kemiskinan juga. Dimana pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat ada 35,96 ribu jiwa pengangguran di Kota Pekanbaru pada tahun 2022.

“Kalau menganggur lagi di Pekanbaru jangan, tentu bisa menambah tingkat pengangguran dan kemiskinan kita,” ujar Sekdako Pekanbaru, Senin (8/5/2023).

Ia juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru akan melakukan langkah antisipasi terhadap arus urbanisasi pasca Idul Fitri 1444H. Ia tak mengelak bahwa arus urbanisasi ini emang biasa terjadi setelah libur lebaran.

Pendatang Harus Miliki Keterampilan Bekerja

Di Kota Pekanbaru sendiri banyak yang membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja terampil serta profesional. Apalagi banyak lowongan pekerjaan yang membutuhkan calon karyawan yang berpengalaman.

“Kita berharap nantinya calon tenaga kerja yang datang ke Kota Pekanbaru terampil dan memiliki keahlian,” ujar Indra Pomi.

Maka dari itu, bagi Encik dan Puan yang ingin merantau ke Kota Pekanbaru sangat disarankan untuk memiliki keterampilann dalam bekerja ya. Agar tidak menjadi pengangguran dan menambah angka kemiskinan di Kota Pekanbaru.

CFD di Pekanbaru Masih Ditiadakan, Dishub Lakukan Evaluasi

Hingga saat ini, Car Free Day (CFD) di Kota Pekanbaru masih ditiadakan, ini dikarenakan Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru akan melakukan evaluasi.

Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) merupakan kegiatan yang dilaksanakan kota Pekanbaru di setiap weekend. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor, sehingga polisi udara dapat berkurang.

Evaluasi CFD Pekanbaru

Tak hanya bertujuan untuk mengurangi polusi udara, CFD juga terdapat aktivitas terkait Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dimana saat pelaksanaan CFD, dapat menjadi lahan keuntungan bagi pelaku UMKM tersebut.

Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan CFD ini berupa merapikan UMKM yang berjualan kuliner di wilayah CFD tersebut. Demikian yang diungkapkan oleh Kadishub Kota Pekanbaru, Yuliarso.

Menurutnya lokasi tersebut sudah menjadi wisata kuliner dan mirip seperti pasar pagi. Maka dari itu ia mengatakan untuk harus melakukan evaluasi dan merapikan lokasi CFD.

“Dengan merumuskan kembali dan mendata siapa saja yang bertanggung jawab dalam kegiatan CFD ini,” ungkapnya.

Dikarenakan saat ini masih bulan Syawal, hal ini menjadi waktu untuk melakukan evaluasi kegiatan CFD ini.

Walau CFD belum berlangsung, tetapi masyarakat banyak melaksanakan CFD di lokasi tersebut. Hal tersebut juga berlaku pada pelaku UMKM yang berjualan di Jalan Jalan Cut Nyak Dien di depan Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau.

Car Free Day

Pada kegiatan CFD kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan fisik seperti bersepeda, jalan pagi, jogging, dan lain sebagainya.

Dengan adanya kegiatan CFD ini kita dapat beraktivitas tanpa adanya kendaraan bermotor sehingga udara pada daerah tersebut terasa lebih segar, menyejukkan dan bebas dari polusi.

Pemerintah Kota Pekanbaru mengadakan kegiatan Car Free Day (CDF) ini setiap hari Minggu pagi di Jalan jendral Sudirman sekitar Tugu Zapin.

Adapun selama masa pandemi Covid-19 yang lalu, pelaksanaan CFD di Kota Pekanbaru dihentikan.

Lalu barulah digelar kembali pada tanggal 12 Juni 2022 yang lalu.

Tol Rengat-Pekanbaru, Pemprov Riau Umumkan Penetapan Lokasi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah melakukan penetapkan lokasi (penlok) pembangunan Tol Rengat-Pekanbaru seksi Junctions Pekanbaru – Interchange Siak. Adapun lokasinya berada di Kabupaten Kampar.

Lokasi Pembangunan Tol

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto mengungkapkan bahwa rencananya lokasi pembangunan tol tersebut akan terletak di Kecamatan Tapung dan Tambang, Kabupaten Kampar.

“Lokasi tanah nantinya tersebar di keempat desa dengan luas 234,994 hektare,” ujarnya.

Lebih lanjut Sekdaprov Riau menjelaskan, untuk penetapan lokasi pembangunan ruas Tol Rengat-Pekanbaru di Kabupaten Kampar sudah pihaknya umumkan. Adapun lokasi dan luas tanahnya tersebar di empat desa di Kecamatan Tapung dan Tambang.

Diungkapkan Sekdaprov Riau bahwa ruas jalan di lokasi Kecamatan Tapung berada di Desa Karya Indah seluas 100,170 hektare. Lalu di Kecamatan Tambang di Desa Rimbo Panjang seluas 59,531 hektare. Kemudian Desa Tarai Bangun seluas 31,350 hektare. Serta di Desa Kuala seluas 43,933 hektare.

Lama Proses Pengadaan Tanah

Setelah ditetapkannya penlok tersebut, maka akan segera dilakukan ganti rugi lahan. Kemudian baru akan dilakukan pembangunan jalan tol.

SF Hariyanto juga mengatakan bahwa penlok ini akan dilakukan proses pengadaan tanah pembangunan jalan tol. Proses ini diperkirakan akan berlangsung selma 28 minggu.

“Untuk perkiraan pembangunan jalan tol ini akan selesai selama 30 bulan (2 tahun dan 6 bulan). Terhitung sejak selesainya proses pengadaan tanah,” ujarnya.

Pihaknya berharap bahwa pembangunan ruas jalan tol Rengat-Pekanbaru dapat mempermudah akses transportasi simpul jasa distribusi dari dan ke pusat-pusat kegiatan.

“Yang pasti meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Memperlancar pasokan logistik, yang dilalui jalan tol agar berkembang dengan pesat,” tegasnya.

Seluruh Tol di Riau Akan Terkoneksi

Meski penlok tersebut berada di ruas Tol Pekanbaru-Rengat, namun segmen yang akan dibangun akan menghubungkan Tol Pekanbaru-Dumai dengan Tol Pekanbaru-Bangkinang.

Sehingga nantinya tol ini juga akan terhubung dengan tol Pekanbaru-Dumai dan Pekanbaru-Bangkinang. Sedangkan exit tol akan ada dua, yakni berada di dekat jembatan Siak II serta di daerah Rimbo Panjang, Kampar.

Helikopter Water Bombing Riau dari Luar Negeri

Tiga helikopter water bombing akan dikirim ke Provinsi Riau untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dimana dua diantaranya berasal dari luar negeri.

Bantuan Helikopter Water Bombing

Dalam upaya mengatasi Karhutla di beberapa daerah Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta bantuan helikopter water bombing kepada pemerintah pusat.

Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan bantuan berupa pengiriman tiga helikopter water bombing untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana Karhutla di Provinsi Riau pada tahun 2023 ini.

Tiga helikopter tersebut saat ini sedang dalam proses pengiriman ke Riau. Setelah sebelumnya satu unit helikopter patroli telah sampai di Riau.

Dua Helikopter Berasal dari Luar Negeri

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan bahwa alasan tiga helikopter masih dalam proses pengiriman ialah disebabkan dua diantaranya dikirim dari luar negeri.

Ia mengungkapkan dua helikopter tersebut berasal dari Malaysia dan Australia. Sementara satu lagi berasal dari Papua. Adapun proses administrasi terkait pengiriman helikopter water bombing dari luar negeri harus sesuai prosedur administrasi perhubungan.

“Hal ini lah yang membuat waktu pengiriman membutuhkan waktu yang cukup lama,” ungkap Gubri.

Tak hanya dari luar negeri, bantuan helikopter water bombing untuk Provinsi Riau juga didapatkan dari Papua. Namun helikopter dari Papua tersebut harus dikirim terlebih dahulu ke jakarta untuk dilakukan maintenace.

Sebelumnya, Pemprov Riau telah mendapatkan bantuan helikopter patroli. Bersama dengan TNI, Polri, dan beberapa instansi lainnya, Pemprov Riau terus melakukan upaya untuk memberikan sosialisasi terkait pencegahan karhutla kepada masyarakat Provinsi Riau.

“Agar Riau terbebas dari karhutla yang menyebabkan bencana kabut asap, semoga dengan upaya tersebut, karhutla dapat diatasi dengan baik,” harap Syamsuar.

Kondisi Karhutla Saat Ini

Sementara itu Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau M Edy Afrizal menyampaikan terkait kondisi Karhutla di Riau saat ini. Ia  mengatakan saat ini petugas tinggal melakukan pendinginan di daerah Dumai saja dan untuk daerah lainnya sudah berhasil dipadamkan.

“Karhutla tinggal di Dumai, itupun sudah dalam tahap pendinginan. Masih ada asap-asap sedikit,” ungkapnya.

Covid-19 Indonesia Akan Dicabut Status Daruratnya

Indonesia akan menyusul pencabutan status darurat COVID-19 setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakhiri Public Health Emergency and International Concern (PHEIC) pada Jumat (5/5/2023).

Pencabutan Status Darurat COVID-19

Sementara untuk di Indonesia sendiri saat ini belum bisa memastikan kapan pengumuman pencabutan status COVID-19 akan dilakukan. Demikian yang diungkapkan oleh Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Mohammad Syahril.

Lebih lanjut Syahril mengatakan, kemungkinan besar vaksin tidak lagi menjadi persyaratan untuk melakukan perjalanan. Hal tersebut setelah pencabutan status darurat COVID-19 secara resmi dilakukan.

Adapun nantinya anggaran yang digunakan untuk perawatan COVID-19, dan vaksin akan dialihkan kepada pembiayaan-pembiayaan yang lain. Meski vaksin tak lagi gratis, jika memiliki BPJS maka akan masuk ke dalam cover BPJS. Namun, jika tidak memiliki BPJS maka masyarakat harus membayar.

Tetap Waspada Virus COVID

Pihaknya tetap engimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko penularan virus ini walaupun status darurat COVID-19 akan dicabut. Hal tersebut karena kasus COVID-19 ini akan terus dilaporkan.

Pasalnya beberapa orang memiliki risiko besar bergejala berat ketika terkena virus ini, dikarenakan memiliki penyakit  penyerta.

“Virus COVID-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada. Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih memiliki risiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan,” ujarnya, Sabtu (6/5/2023).

Proyek Mangkrak Provinsi Riau, Gubri Minta Lakukan Audit

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta Inspektorat Provinsi Riau dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit terhadap proyek mangkrak di Provinsi Riau.

Proyek Mangkrak di Provinsi Riau

Sebagaimana diketahui, Proyek payung elektrik di Masjid Raya An-Nur menjadi salah satu proyek mangkrak yang sedang dilakukan audit

Gubri sendiri telah melakukan tinjauan ke tiga lokasi proyek Pemerintah Provinsi Riau di Pekanbaru. Ia mengatakan telah memberikan tugas kepada inspektorat dan BPKP untuk melakukan audit ke semua proyek mangkrak.

Adapun hal tersebut, ungkapnya, agar dapat diketahui apa yang permasalahannya. Hal tersebut karena rencananya, proyek mangkrak ini akan dilanjutkan lagi pembangunannya. Pihaknya sendiri ingin semua proyek mangkrak tersebut dapat selesai sesuai harapan.

“Semakin cepat auditnya, semakin tahu kita, sehingga nanti kita dapat bisa melakukan langkah-langkah berikutnya,” ujarnya.

Syamsuar juga dengan tegas menyerahkan pemeriksaan kepada Inspektorat dan BPKP untuk menghitung pembukuan terkait keuangan pembangunan proyek yang mangkrak. Untuk itu pihaknya akan melihat anggarannya bagaimana. Terutama yang menyangkut kerugian daerah, inikan juga harus diperhitungkan.

“Hanya BPKP dan Inspektorat itulah yang bisa menghitungnya,” ucap Mantan Bupati Siak tersebut.

Beberapa proyek yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun 2023 banyak yang tidak terselesaikan dan mengakibatkan perusahaan yang mengerjakan harus memutuskan kontrak.

Nilai proyek Mangkrak Rp461 miliar

Nilai proyek yang kontraknya diputus tersebut ada sebesar Rp461 miliar yang terdiri dari 16 paket putus kontrak di tahun 2022 di tiga dinas dengan nilai Rp187 miliar, dan 30 paket luncuran di dua dinas dengan nilai Rp274 miliar.

Untuk 16 paket putus  kontrak pada tahun 2022 dirincikan sebagai berikut, dari Dinas PUPR-PKPP senilai Rp166 miliar, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Rp20 miliar dan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Riau Rp313 juta.

Kemudian, untuk 30 paket luncuran pada tahun 2022 terdiri dari Dinas PUPR-PKPP senilai Rp258 miliar dan di RSUD Arifin Achmad Rp16 miliar.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto mengaku kesal akibat melihat kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) yang tak sesuai harapan. Ia menilai kinerja OPD tidak maksimal dalam melaksanakan program pemerintah.

Sekdaprov Riau mengatakan, pada tahun 2021 ada putus kontrak 9 paket dan luncuran 15 paket. Kemudian, pada 2022 putus kontrak 16 paket dan luncuran 30 paket yang putus kontrak.

“Peningkatan yang luar biasa, jelas ada yang salah dan janggal ini, misalnya dalam proses lelangnya,” ujarnya.

Jika dikalkulasi, paket yang putus kontak ini berjumlah hingga Rp461miliar. Pihaknya juga menyayangkan dana yang ada saja tidak bisa terserap maksimal, bahkan ada yang sampai putus kontrak.

Menurutnya hal ini yang harus dibenahi demi menjawab keluhan-keluhan masyarakat, seperti masalah soal jalan rusak dan lain-lainnya.

“Coba dipikir kita selalu bilang kurang uang untuk memperbaiki infrastruktur,” ujar Sekdaprov Riau.

Jemaah Calon Haji Riau Dijadwalkan Mulai Berangkat Bulan Mei 2023

Jemaah Calon Haji Riau dijadwalkan akan berangkat ke tanah suci pada bulan Mei 2023.

Nantinya, kloter pertama Riau akan berangkat ke Jeddah, Arab Saudi masuk ke dalam kloter Batam.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Mahyudin mengatakan, bahwa pada tanggal 23 Mei nanti para calon jemaah akan masukan asrama untuk menginap satu malam.

Kemudian pada pagi harinya tanggal 24 Mei akan diterbangkan ke Batam dan selanjutnya akan ganti pesawat dan langsung terbang ke Arab Saudi.

Kloter pertama Riau diprediksi akan berisi Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kota Pekanbaru. Namun, saat ini Kanwil Kemenag Riau masih menunggu kesiapan dokumen dari tiap-tiap daerah.

Jumlah Jemaah Dalam Satu Kloter

Mahyudin mengatakan bahwa ada sebanyak 374 orang CJH pada Provinsi Riau yang tergabung dalam kloter pertama.

Jumlah ini berbeda dari tahun 2022, pada tahun 2022 ada sebanyak 450 orang dalam satu kloter.

Jumlah Kloter pada Tahun Ini

Ia juga mengungkapkan perbedaan jumlah orang dalam satu kloter tersebut dikarenakan kapasitas yang digunakan jamaag untuk terbang ke Arab Saudi lebih kecil dari pada pesawat yang digunakan pada tahun lalu.

Pengurangan pada jumlah jamaah ini tentunya sangat berpengaruh pada jumlah kloter. pada tahun ini jumlah kloter Jemaah Calon Haji Riau ada sebanyak 13 setengah kloter, sedangkan pada tahun sebelumnya ada 11 kloter.

“Dari sisi jumlah tidak berkurang, hanya jumlah dalam kloter saja yang berkurang, makanya jumlah kloter nya bertambah, tahun sebelumnya 11 kloter, tahun ini 13 setengah kloter,” Mahyudin.

Jatah Provinsi Riau

Diketahui, pada musim haji tahun ini Provinsi Riau mendapatkan jatah sebanyak 5.037 orang yang terdiri dari 4.795 jemaah berdasarkan urutan porsi dan 252 jemaah prioritas lansia. Nantinya jemaah ini akan diberangkatkan melalui Embarkasi Batam.

Biaya yang Harus Lunas

Pada tahap pelunasan, jemaah haji harus membayar sebesar Rp 87.667.245,26 dikurangi dengan nilai manfaat maka besar bipih Embarkasi Batam sebesar RP Rp 47.429.308,26.

Kebakaran di Musim Kemarau, BMKG Peringati Warga Kota Pekanbaru

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Pekanbaru agar waspada dengan kebakaran lahan yang terjadi di musim kemarau ini.

Memasuki Musim Kemarau

BMKG memprediksi Kota Pekanbaru akan memasuki musim kemarau.

Kepala DPKP Kota Pekanbaru, Burhan Gurning menyampaikan bahwa, untuk menindak lanjuti dari informasi BMKG yang memprediksi musim kemarau akan terjadi di bulan Juli hingga September, masyarakat diimbau untuk waspada terjadi kebakaran

“Kalau terhitung mei menurut informasi dari BMKG masih ada hujan. Tapi kalau terhitung juni-september itu sudah memasuki musim panas. Nah, jadi kondisi suhu panas itu akan memicu untuk terjadi kebakaran. Untuk itu kami meminta masyarakat supaya mewaspadai ancaman kebakaran,” jelasnya.

Hati-hari Penggunaan Listrik

Gurning juga memperingati warga untuk lebih berhati-hati terhadap penggunaan listrik. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus yang terjadi akibat korsleting listrik.

Untuk menghindari kejadian tersebut, warga diimbau untuk memperhatikan stop kontak utama, jika ingin meninggalkan rumah diimbau untuk mencabut seluruh listrik.

“Kemudian juga, kami mengimbau kepada masyarakat jangan melakukan pembakaran-pembakaran lah. Terutama membakar lahan, apalagi kan lahan itu banyak yang dekat dengan pemukiman maka akan mengganggu kenyamanan lingkungan warga. Kita imbau supaya berhati-hati,” ujarnya.

Sediakan APAR di Rumah atau Bangunan

Warga diminta untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di rumah atau di bangunan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran

“Pemilik rumah maupun gedung harus memeriksa secara rutin jaringan listrik. Mereka juga bisa mengantisipasi arus pendek dengan tidak memakai stop kontak berlebihan. Matikan listrik dan kompor ketika bepergian ke luar rumah dan lain sebagainya,” imbaunya.

Tindakan Jika Terjadi Kebakaran

Jika terjadi kebakaran warga dapat menghubungi dan melapor kejadian melalui aplikasi smartrescue.pekanbaru.go.id. atau dapat juga menghubungi panggilan darurat 0761 22382 atau sambungan 112.

Tak hanya itu, Masyarakat juga dapat melaporkan lewat pesan singkat aplikasi Whats App dengan nomor 0822 8681 7166.

Diinformasikan juga bahwa berdasarkan data dari awal tahun hingga saat ini sudah terjadi sebanyak 40 rumah dan bangunan yang terbakar.

Overlay Jalan Parit Indah Pekanbaru Dimulai Dari Jalan Sudirman

Jalan Parit Indah Pekanbaru yang kondisinya rusak kini akan segera di-overlay. Hal tersebut setelah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru menyelesaikan proses lelang pengaspalan ulang.

Overlay dan Perawatan Akan Dilaksanakan

Proses lelang overlay pada Jalan Parit Indah ini bersamaan dengan Jalan Delima dan juga Jalan Suka Karya. Demikian yang diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution di Gedung Tengku Maharatu, Rabu (3/5/2023).

Dikatakan Indra Pomi, overlay serta perawatan mulai dilakukan dari persimpangan Jalan Jenderal Sudirman hingga persimpangan Jalan Pesantren.

Jalan yang Akan Dioverlay

Sementara itu terkait pendanaan overlay ini berasal dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Detailnya adalah sebagai berikut, Jalan Parit Indah yang dilakukan overlay yakni dari persimpangan Jalan Jenderal Sudirman melewati Persimpangan Labersa sampai persimpanan Jalan Pesantren.

Meski demikian, Indra Pomi mengungkapkan bahwa jalan yang di-overlay tidak seluruh jalan. Ada juga yang hanya dilakukan perawatan saja.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah, Selasa (2/5/2023), mengatakan bahwa pihaknya pada awal bulan ini akan segera melakukan pengerjaan overlay pada Jalan Parit Indah Pekanbaru.

Overlay akan dilakukan sepanjang dua kilometer. Edward juga mengatakan bahwa proses perbaikan akan segera dilakukan setelah selesainya proses perlelangan. pihaknya juga sudah menandatangani Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ).

Ia mengungkapkan bahwa proses overlay akan dilakukan sebanyak tiga sesi yang dimulai dari persimpangan Jalan Jenderal Sudirman.

Sesi pertama, overlay akan dilakukan sepanjang 1.680 meter, kemudian di sesi kedua akan dilakukan sepanjang 318 meter dan sesi ketiga akan dilakukan sepanjang 50 meter. Anggaran yang digunakan untuk melakukan proses overlay ini sebanyak Rp5,3 miliar.

Kondisi Jalan Parit Indah

Berikut ini kondisi Jalan Parit Indah Pekanbaru.