Home Blog Page 24

Anak Pekanbaru Terjangkit ISPA Capai 9 Ribu Lebih

Sejak awal tahun 2023 sebanyak 9.165 anak di Pekanbaru terjangkit Kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Angka ini berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru.

Jumlah anak yang mengalami kasus ISPA di Pekanbaru itu terbagi atas ISPA non Pneumonia dan ISPA Pneumonia.

Untuk diketahui, ISPA non-Pneumonia dengan gejala yang sering dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek. Batuk pilek ISPA non-Pneumonia itu juga dibarengi dengan gejala lainnya, di antaranya seperti sukar bernapas serta peningkatan frekuensi napas, dan lainnya.

Data Kasus Terjangkit ISPA di Pekanbaru

Tidak hanya banyak anak-anak yang terjangkit ISPA di Pekanbaru, namun banyak pula warga yang berusia lanjut terkena ISPA. Adapun data warga yang terjangkit ISPA di Pekanbaru, yakni:

  • Kategori balita sebanyak 5.494

Dari 5.494 anak tersebut, sebanyak 575 orang di antaranya mengalami ISPA dengan Pneumonia. Yang mana hal ini lebih buruk dari ISPA non Pneumonia.

  • Berusia usia 5-9 tahun sebanyak 3.671

Dari 3.671 anak usia 5-9 terkena ISPA, 20 orang diantaranya terjangkit ISPA dengan pneumonia.

  • Berusia 60 tahun ke atas mencapai 2.551 orang

Sebagai informasi, dari 2.551 yang terjangkit ISPA usia 60 tahun ke atas tersebut, tiga di antaranya terkena ISPA dengan pneumonia.

Diketahui bahwa total kasus ISPA di Pekanbaru sejak awal tahun 2023 hingga September 2023 ini mencapai 24.422 orang. Sedangkan di Provinsi Riau sendiri, hingga Agustus 2023 ini sudah tercatat sebanyak 31.093 orang yang terjangkit ISPA.

Masyarakat Diimbau Waspada

Kepala Dinkes Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih membenarkan data kasus ISPA di Pekanbaru tersebut yang didominasi oleh anak-anak.

Oleh karena itu, ia mengimbau para orang tua untuk terus waspada dan tidak membiarkan anaknya bermain di luar rumah terutama saat kabut asap makin parah.

Sebab dampak kabut asap ini tidak hanya menyebabkan ISPA saja, namun juga banyak penyakit lainnya. Di antaranya seperti iritasi mata, paru kronik, jantung, asma, dan lain sebagainya.

“Jadi mesti waspada terhadap dampak dari kabut asap,” tutupnya.

Mesin ISPU di Pekanbaru Rusak, Diminta Diperbaiki

0

Di tengah kabut asap yang melanda Provinsi Riau, mesin Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Pekanbaru justru mengalami kerusakan. Dengan demikian masyarakat Kota Pekanbaru tidak bisa mengetahui kualitas udara.

Lokasi Mesin ISPU Rusak

Mesin ISPU yang rusak atau tidak berfungsi lagi, salah satunya terlihat di depan komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru. Diketahui jika satu unit mesin ISPU tersebut sudah tidak aktif sejak tahun 2019 lalu.

Mesin ISPU yang rusak tidak hanya di depan gedung MPP saja, namun juga terlihat mesin di Pos Polisi Simpang SKA Jalan Tuanku Tambusai. Bahkan mesin ISPU tidak berfungsi juga terjadi di Jalan HR Soebrantas.

Padahal sejatinya dengan berfungsinya mesin ISPU tersebut, maka masyarakat Kota Pekanbaru bisa mengetahui kualitas udara terkini. Baik itu kualitas udara di level baik, berada pada level sedang, level tidak sehat, sangat tidak sehat, ataupun level berbahaya.

Dikelola DLHK Pekanbaru

Untuk diketahui, pengelolaannya di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menerangkan jika pihaknya sudah mendorong Dinas terkait untuk segera memperbaiki mesin ISPU yang rusak tersebut.

Menurutnya mesin ISPU ini sangat bermanfaat, sebab masyarakat dengan mudah mengetahui kondisi udara di Pekanbaru akibat polusi ataupun kabut asap.

Kemudian, ia juga meminta DLHK Pekanbaru untuk segara berkoordinasi dengan Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera (P3ES) KLHK agar menyediakan mesin ISPU yang baru untuk Pekanbaru.

Hal tersebut karena mesin ISPU sendiri sangat mahal, sehingga pihaknya meminta DLHK Kota Pekanbaru agar melakukan koordinasi kepada pemerintah pusat.

“Selain itu, DLHK Pekanbaru harus melobi pemerintah pusat agar mendapat alat ISPU keluaran terbaru,” ucap Indra Pomi, Minggu (8/10/2023).

Kebijakan Pendidikan di Riau Saat Kabut Asap

Di tengah kabut asap yang melanda Provinsi Riau saat ini, ada berbagai kebijakan terkait pendidikan yang dibuat oleh pemangku jabatan di Riau.

SMA Sederajat Daring

Di antara kebijakan pendidikan tersebut adalah ditiadakannya belajar tatap muka pada tingkat SMA /SMK dan SLB negeri dan swasta di Provinsi Riau. Pemberlakuan ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau melalui surat edaran. Edaran tersebut keluar karena Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan hasil dengan level tidak sehat.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

Unilak Lakukan Kuliah Daring

Sementara itu pada tingkat perguruan tinggi, Universitas Lancang Kuning juga mulai memberlakukan sistem kuliah daring akibat kabut asap. Edaran dari Rektor Unilak tertuang dalam Surat edaran Rektor Universitas Lancang Kuning bernomor: 1761/Unilak/Ad/2023.

Dalam edaran itu ada empat poin yang ditegaskan, namun salah satunya adalah model perkuliahan Unilak dilakukan secara daring mulai ini Senin hingga Sabtu tanggal 9-14 Oktober 2023.

Selanjutnya, untuk pelaksanaan perkuliahan lebih lanjut akan dievaluasi berdasarkan kualitas udara di Kota Pekanbaru.

Masih Ada Sekolah Tatap Muka

Lain halnya dengan tingkat TK, SD, dan SMP, yang mana kebijakannya di bawah Disdik Kota Pekanbaru, yang masih memberlakukan pembelajaran tatap muka.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan menyebutkan, jika sekolah di Pekanbaru tidak libur akibat kabut asap karena ISPU menunjukkan kualitas udara masih di level sedang hingga tidak sehat.

Oleh karena itu, pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara online apabila ISPU menunjukkan di angka 200.

Untuk diketahui, berikut ini angka ISPU yang perlu diketahui:

  • 0-50 kategori udara sehat
  • 51-100 kategori udara sedang
  • 101-200 kategori udara tidak sehat
  • 201-300 kategori sangat tidak sehat
  • 300 keatas kategori udara berbahaya

Selain itu sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru, seperti Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pekanbaru juga masih tetap belajar di kelas.

Demikian yang diungkapkan oleh Kepala Seksi Madrasah Kemenag Kota Pekanbaru Rialis, Senin (9/10/2023). Berdasarkan hasil dari zoom meeting Kemenag Kota Pekanbaru disepakati bahwa siswa tetap belajar di kelas, namun harus mengikuti 3 hal.

Yaitu diitiadakannya apel pada hari Senin, ditiadakan pembelajaran di luar kelas, serta guru dan siswa diwajibkan menggunakan masker.

Kemudian selanjutnya melihat perkembangan cuaca di kota Pekanbaru, jika semakin buruk kabut asap maka akan diberlakukan sistem pembelajaran daring. Yang mana nantinya akan disesuaikan dengan daerah kecamatan terparah.

Demi Air Bersih Pekanbaru, Tirta Siak Lakukan Kerja Sama

Demi membenahi air bersih di Kota Pekanbaru, Perumdam Tirta Siak melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan PT. Air Minum Bandarmasih.

Terus Berbenah

Hal tersebut karena Perumdam Tirta Siak masih berkutat dengan berbagai permasalahan terkait dengan ketersediaan air bersih di masyarakat. Di tengah banyaknya ritik dan mosi tidak percaya terhadap Tirta Siak.

Adapun Tirta Siak terus melakukan berbagai terobosan-terobosan demi air bersih di Kota Pekanbaru. Selain itu juga ada berbagai pembelajaran yang didukung oleh Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (Perpamsi) bersama dengan PT. Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin.

Sebelum penandatanganan, Direktur Perumdam Tirta Siak Agung Anugrah mengungkapkan komitmen serta kesiapannya terhadap program kemitraan kedua perusahan air minum ini. Pihaknya menyambut baik terkait dengan program kemitraan ini.

“Dalam upaya berbenah, kemitaraan ini untuk meningktkan pelayanan melalui sektor penurunan NRW (Non Revenue Water), GIS, SOP, serta SDM,” paparnya, Selasa (10/10/2023).

Jadi Mentor

Penandatanganan ini dihadiri Direktur Operasional PT. Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin, Eduardsyah. Dalam sambutannya, Eduardsyah menyebutkan kesiapan PT. Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin sebagai mentor untuk Perumdam Tirta Siak Kota Pekanbaru.

Hal ini merupakan kali keenam pihaknya diminta oleh Perpamsi melakukan mentoring. Diakuinya bahwa memang di antaranya ada yang berhasil, ada juga yang tidak berhasil.

“Sering kali ketidakberhasilan ini lebih disebabkan komitmen,” tutur Eduardsyah.

Dalam hal ini ia juga menekankan kepada seluruh insan Perumdam Tirta Siak yang terlibat agar dapat berkomitmen. Terutama dalam program-program yang akan diberikan, sesuai dengan langkah-langkah yang sebagaimana mestinya.

Didukung Pemko

Selain Peramsi, dukungan juga diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Asisten II Kota Pekanbaru Ingot Ahmas Hutasuhut. Dikatakannya, PDAM dibentuk guna memenuhi kebutuhan sangat mendasar terhadap ketersediaan air bersih.

Pihaknya berharap melalui pertemuan ini dapat terjalin hubungan serta langkah-langkah kebutuhan dasar bagi masyarakat, yang mana tujuannya juga sangat baik.

“Pemko Pekanbaru juga berkomitmen untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap Perumdam Tirta Siak,” tandas Ingot.

Penandatangan ini sendiri bertujuan guna meningkatkkan sektor NRW yang berfungsi untuk menekan terbuangnya air akibat dari berbagai kesalahan teknis seperti kebocoran, peningkatan sektor Geografis Information System (GIS) yang berfungsi untuk melakukan pemetaan terkait dengan pelanggan, jaringan serta aset dalam operasional perusahaan, terkait dengan pembentukan SOP, dan pengembangan SDM.

Penderita ISPA di Riau Capai 31 Ribu

Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Riau cukup tinggi. Diketahui bahwa berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, hingga Agustus 2023 ini sudah tercatat sebanyak 31.093 orang yang terjangkit ISPA di Riau.

Bahkan mirisnya dari data tersebut, penderita ISPA di Riau kategori balita juga tinggi. Yakni dengan angka mencapai 9 ribu kasus.

Data Kasus ISPA di Riau

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Provinsi Riau, Melly Agrina Melia menjelaskan terkait data kasus ISPA di Riau.

Adapun kategori ISPA di Riau tersebut yakni:

  • Usia 0-5 tahun 9.744 kasus
  • Anak usia 5-9 tahun sebanyak 6.712 kasus
  • Usia 9-60 tahun sebanyak 12.101 kasus
  • Di atas 60 tahun 2.536 kasus

Sementara itu beberapa daerah dengan kasus ISPA yang cukup tinggi adalah sebagai berikut:

  • Kota Pekanbaru
  • Dumai
  • Kabupaten Siak
  • Indragiri Hilir.

“Peningkatan kasus (ISPA di Riau, red) sudah mulai mengalami kenaikan, tapi tidak terlalu signifikan. Namun meningkat pada Agustus lalu,” ujar Melly, Sabtu (7/10/2023).

Dinkes Riau Sediakan Masker

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini Dinkes Riau telah menyediakan masker untuk anak-anak dan dewasa. Yang mana masker tersebut akan dikirimkan ke kabupaten/kota di Riau jika membutuhkan.

Sehingga bagi kabupaten/kota yang membutuhkan bantuan masker, baik untuk masker anak-anak maupun untuk dewasa, agar mengajukan bantuan. Sedangkan masyarakat yang membutuhkan dapat mendatangi puskesmas setempat untuk mendapatkan bantuan masker.

Operasi TMC di Riau Kembali Dilakukan

0

Dalam rangka penanganan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan kembali dilakukan.

Dalam agendanya, operasi TMC di Riau akan diselengarakan selama enam hari. Mulai tanggal 6-12 Oktober 2023 yang akan dilaksanakan oleh pihak swasta, PT Smart Cakrawala Aviation.

Supervisi TMC Riau Perekayasa Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Fikri Nur Muhammad menjelaskan jika saat ini pihak swasta yang akan menyelenggarakan TMC di Riau. Namun BRIN maupun BMKG sebagai supervisi pelaksanaan teknis kegiatannya.

Potensi Awan Hujan Tinggi

Fikri melanjutkan, saat ini potensi pertumbuhan awan hujan hingga sepekan kedepan di Provinsi Riau masih dalam keadaan baik. Bahkan jika berdasarkan data BMKG, potensi awan hujan di Riau berada dengan kategori tinggi atau lebih dari 70 persen.

Akan tetapi, kondisi cuaca dalam sepekan ke depan diprakirakan cenderung cerah berawan. Namun juga masih berpotensi hujan ringan-sedang pada siang, bahkan sore maupun malam hari.

Jenis Pesawat

Adapun jenis pesawat yang digunakan untuk program TMC di Riau menggunakan jenis Pilatus PC 6. Sedangkan untuk jumlah garam yang tersedia untuk disemai sebanyak 7 ton.

Diketahui, pelaksanaan TMC di Riau untuk mengendalikan Karhutla ini sudah berulang kali dilaksanakan. Terakhir dilaksanakan pada bulan September lalu, dengan jumlah yang disemai di langit Riau sebanyak 10,4 ton NaCl atau garam telah disemai di langit Riau.

Pelaksanaan TMC Riau pada Bulan September lalu berlangsung selama 11 hari. Kegiatan tersebut sukses menurunkan hujan, serta meningkatkan tren kenaikan tinggi muka air tanah (TMAT).

Selama periode September itu dilaksanakan pada tanggal 12-22 September 2023 yang dilaksanakan selama 13 kali penerbangan.

“Selalu dilaksanakan evaluasi setelah pelaksanaan kegiatan bersama pihak-pihak terkait,” ucapnya, Jumat (6/10/2023).

Kondisi Udara di Riau

Diketahui bahwa saat ini kondisi udara di Pekanbaru mulai diselimuti kabut asap, hal tersebut tersebut karena terjadinya Karhutla di wilayah Riau dan wilayah Sumatera lainnya. Oleh karena itu, jika dilihat dari data BMKG, saat ini kondisi udara di Riau berada pada level kuning atau tidak sehat.

1.000 kg Garam Telah Disemai

Sementara itu, sebanyak 500 kilogram garam telah disemai di langit Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan. Demikian yang diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal, Senin (9/10/2023).

Selain Siak dan Pelalawan, BRIN sebagai supervisor pelaksana hujan buatan juga telah menyemainya di Kabupaten Bengkalis. Dimana total jumlah garam yang disemai di tiga daerah tersebut adalah sebanyak 1.000 Kg.

Kabut Asap di Riau, Siswa Diimbau Pakai Masker

Akibat adanya kabut asap yang menyelimuti di Provinsi Riau akhir-akhir ini, para siswa yang diimbau untuk memakainya masker.

Sebagaimana diketahui, kabut asap di Riau tersebut merupakan kiriman dari provinsi tetangga, yakni Sumatera Selatan dan Jambi.

Kurangi Aktivitas di Luar

Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Kamsol. Pihaknya juga meminta kepada para siswa untuk mengurangi aktivitas di luar kelas terlebih dahulu.

“Tolong pakai masker, banyak minuman air putih, jaga kesehatan, bila perlu jangan main di luar kelas dulu,” ujarnya, Senin (1/10/2023).

Selain imbauan tersebut, Kadisdik Riau tersebut terus melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BPBD Riau untuk memastikan kondisi udara di Riau. Sebab hal tersebut menyangkut pertimbangan terkait kebijakan, apalagi terjadinya kondisi udara yang semakin memburuk akibat Karhutla.

Pihaknya juga meminta para guru untuk selalu memantau para siswanya supaya tidak banyak beraktivitas di luar sekolah. Selain itu, guru juga diharapkan dapat memberikan imbauan agar para siswanya segera pulang ke rumah masing-masing, setelah selesai pembelajaran di sekolah usai.

Disdik Pekanbaru Keluarkan SE

Sementara itu Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru telah menerbitkan Surat Edaran (SE) dengan nomor surat 420/Disdik. SE tersebut terkait proses belajar mengajar dalam kondisi saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

Sekolah Diliburkan, Jika..

Jika kondisi udara terus memburuk, maka Pemko Pekanbaru akan mengambil kebijakan. Yakni meliburkan sekolah.

Demikian yang diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. Ia juga mengimbau agar peserta didik dan guru maupun masyarakat luas mengurangi aktivitas di luar ruangan, serta memakai masker.

Siswi MTsN 1 Pekanbaru Berprestasi di Ajang Karate

Siswi MTsN 1 Pekanbaru, Miftahul Jannah berhasil menyumbangkan satu medali perunggu untuk Indonesia. Prestasinya tersebut diraih dalam kejuaraan dunia The 10th Shitoryu Karatedo International Championships 2023.

Adapun medali perunggu yang diraih oleh siswi MTsN 1 Pekanbaru itu adalah dalam kategori Children 12 – 13 Years Old Kata Famale Indovidual.

Untuk diketahui bahwa dalam kejuaraan dunia The 10th Shitoryu Karatedo International Championships 2023 lalu, Tim Indonesia sukses meraih juara umum.

Tim Merah Putih Indonesia sendiri telah berhasil mengumpulkan total 89 medali dari berbagai kategori. Pencapaian tim Indonesia dalam ajang World Shitoryu Karate-Do Federation (WSKF) 2023 merupakan pencapaian perdana.

Berikut rincian 89 medali yang mengantar Indonesia menjadi juara umum tersebut yaitu:

  • 25 medali emas
  • 21 medali perak
  • 43 medali perunggu
Dapat Apresiasi

Kakanwil Kemenag Riau Mahyudin menyampaikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh siswi MTsN 1 Pekanbaru dalam event internasional itu.

Menurutnya ini merupakan prestasi yang luar biasa, terlebih lagi diraih pada event kejuaraan dunia Karate Shitoryu.

Sehingga dengan demikian, menurutnya, anak-anak yang berasal dari Provinsi Riau tidak hanya unggul di cabang keagamaan. Atau di bidang riset maupun teknologi, akan tetapi juga mampu unggul dalam cabang bela diri.

Sebagai informasi, dalam ajang The 10th Shitoryu Karatedo International Championships yang digelar pada 22-24 September 2023 di Jakarta lalu diikuti oleh 35 negara dari 54 negara anggota WSKF.

Ajang karate internasional ini sendiri mempertandingkan sebanyak 84 kategori, serta diikuti oleh 600 atlet.

Sementara itu Kepala MTsN 1 Pekanbaru Irwan Efendi menyebutkan, jika prestasi yang diraih oleh siswinya itu merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Baik bagi Indonesia maupun khususnya bagi MTsN 1 Kota Pekanbaru sendiri.

“Selamat untuk ananda Miftahul Jannah, semoga menjadi menjadi atlet hebat dunia. Bagi yang lainnya, jadikan ini motivasi,” tutupnya.

Syamsuar Mundur Dari Gubri, Maju Caleg DPR RI

0

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mundur dari jabatannya sebagai gubernur. Hal tersebut karena ia ingin maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI dalam periode mendatang. Adapun untuk surat pengunduran diri Syamsuar tersebut sudah diajukan ke DPRD Riau.

Syamsuar menjelaskan, jika surat pengunduran dirinya sebagai Gubri akan segera diproses oleh DPR RI. Kemudian, surat tersebut akan dikirim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk ditindaklanjuti pengunduran diri Syamsuar itu.

Mantan Bupati Siak tersebut mantap maju ke Pileg DPR RI, sehingga nantinya jabatannya akan berakhir saat penetapan daftar calon tetap (DCT).

“Nanti dari DPRD Riau ada SK-nya, lalu disampaikan ke Mendagri, nanti baru ke istana. Nanti juga akan ada SK Presiden, ” ucapnya, Jumat (29/9/2023).

Jabatan Gubernur Akan Digantikan Wakil Gubernur

Nantinya jika sudah ada SK dari Kemendagri yang terkait pengunduran diri Syamsuar, maka posisi Gubri akan diisi oleh Wakil Gubernur Edy Natar Nasution. Hal tersebut karena Edy Natar Nasution tidak maju sebagai caleg.

Surat Pengunduran Diri Gubernur Riau Sudah Sampai di DPRD

Lebih lanjut, sebelumnya Gubernur Syamsuar tersebut sudah resmi melayangkan surat pengunduran dirinya ke DPRD Riau. Selanjutnya, akan dijadwalkan sidang paripurna oleh Pimpinan DPRD Riau untuk membahas pengunduran diri Syamsuar itu.

Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho di Pekanbaru menjelaskan jika surat pengunduran diri Syamsuar itu sudah diterima per 27 September 2023 lalu. Oleh karena itu akan segera dilakukan rapat Badan Musyawarah (Banmus) membahas surat tersebut, baru kemudian dilakukan sidang paripurna.

“Akan segera dijadwalkan rapat badan musyawarah untuk paripurna,” jelasnya.

Rapat Paripurna Digelar Kamis

Sementara itu rapat paripurna terkait Syamsuar yang mundur dari jabatan Gubri rencananya akan digelar Kamis (5/10/2023). Dimana agenda tersebut telah ditetapkan Banmus.

Pengumuman pengunduran diri Syamsuar di DPRD Riau tersebut adalah salah satu rangkaian aturan sebelum pemutusan masa tugas dari orang nomor satu di Riau tersebut. Untuk tahap selanjutnya, surat tersebut akan disampaikan kepada Kemendagri setelah paripurna.

Untuk diketahui, berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang diubah menjadi UU Nomor 9 Tahun 2015 soal pemberhentian Gubernur/Wakil Gubernur yang diatur dalam pasal 28. Dimana Gubernur/Wakil Gubernur dapat berhenti jika meninggal dunia, mengundurkan diri, dan diberhentikan.

Empat Minimarket di Pekanbaru Dilarang Bayar Parkir

0

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Perhubungan menegaskan jika terdapat empat minimarket di Kota Pekanbaru yang tidak diperkenankan untuk membayar parkir.

Lokasi Dilarang Bayar Parkir

Empat minimarket di Pekanbaru tersebut terletak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Oleh karena itu, di area ritel tersebut sudah bebas parkir.

Adapun empat minimarket di SPBU tersebut, di antaranya berada di Jalan Kaharuddin Nasution, di Jalan Arifin Achmad, di Jalan H.R. Soebrantas yaitu SPBU depan pasar Selasa Panam, serta di Jalan SM Amin.

Ritel di Kawasan SPBU Sudah Disurati

Kepala UPT Perparkiran Dishub Kota Pekanbaru Radinal Munandar, menjelaskan jika pihaknya sudah mengirimkan surat kepada toko ritel serta pihak SPBU terkait parkir tersebut.

Menurut Radinal, hal tersebut dilakukannya supaya tidak ada lagi oknum juru parkir yang tetap beroperasi memungut biaya parkir di sana. Baik di toko ritel, ataupun ATM yang berada di area SPBU, karena di kawasan tersebut sudah bebas parkir.

“Kita surati mereka, kemudian imbauan (atau pemberitahuan) bebas parkir dipasang oleh ritel tersebut,” ujarnya, Selasa (4/10/2023).

Tetap Dilakukan Pengawasan Jukir Liar

Radinal melanjutkan, agar tidak ada oknum juru parkir nakal di Pekanbaru, maka UPT Perparkiran Pekanbaru tetap melakukan pengawasan atau patroli. Patroli itu dilakukan sebagai upaya memastikan dan meminimalisir adanya jukir liar yang mengutip parkir di kawasan bebas parkir di Pekanbaru itu.