Home Blog Page 74

Tengku Buwang Asmara Diusul Jadi Pahlawan Nasional, Kenali Sosoknya

Sultan Siak II Sultan Mahammad Abdul Jalil Muzaffar Syah atau dikenal Tengku Buwang Asmara akan diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Kota Siak sebagai pahlawan nasional.

Encik dan Puan, apakah sudah mengenal sosok Tengku Buwang Asmara? ayo kenal beliau lebih lanjut.

Tengku Buwang Asmara sangat ditakuti Belanda

Tengku Buwang Asmara merupakan seorang pejuang yang sangat ditakuti dan disegani Belanda. Tengku Buang pernah berperang menaklukan Belanda di guntung dan sekarang dikenal dengan perang guntung.

Saat Tengku Buwang perang melawan Belanda, strategi yang ia buat sulit dibaca Belanda pada masa itu. Kepiawaiannya di medan perang membuat dirinya tercatat didalam sejarah dan berperan penting dalam mengusir penjajah pada 1746-1760 M.

Peperangan yang dipimpin oleh Tengku dengan Belanda memiliki tujuan yaitu untuk merebut kekuasaan dan pengaruh di Selat Malaka.

Tengku Buwang dinobatkan sebagai Sultan

Tengku Buwang dinobatkan sebagai Sultan pada 1746 M setelah Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah atau Raja Kecil wafat.

“Tengku Buwang Asmara dinobatkan di Buatan tahun 1746 dengan gelar Sultan Mahammad Abdul Jalil Muzaffar Syah,” tulis dalam buku ‘Dari Kebatinan Senapelan ke Bandaraya Pekanbaru’ yang ditulis oleh sejarahwan Suwardi MS, Wan Ghalib, Isjoni dan Zulkarnain.

Kemudian setelah dinobatkan, Tengku buwang mulai melakukan tugasnya yaitu memindahkan tempat kedudukannya ke Sungai Mempura. Hal ini dilakukan demi menghindari dirinya dari perangaruh Belanda.

Namun Belanda tidak pernah mengirim utusan. Hal ini dilakukan agar mendapatkan izin untuk bergadang di Sungai Siak.

Pada akhirnya Belanda mendapatkan izin sementara untuk berdagang dan mendirikan loji di guntung sebagai muara sungai siak.  Adapun syarat yang harus dilakukan ialah syarat perdagangan bebeas dan tidak monopoli.

“Tetapi dalam pelaksanaannya, Belanda telah bertindak lebih jauh karena letak loji sangat strategis di muara Sungai Siak. Belanda dengan kekuatan senjatanya telah memaksa pedagang yang lewat menjual barangnya. Termasuk menetapkan cukai atas orang yang lalu lalang,” dalam buku terebut.

Terjadinya perang guntung

Hal tersebu membuat sultan memprotes dan terjadilah sengketa memuncak yang kemudian terjadi Perang Guntung. Perang ini terjadi pada tahun1750-1760 di Pulau Guntung. Belanda diserang habis-habisan oleh tentara Kerajaan Siak.

Setelah terjadinya penyerangan itu, membuat Belanda kehilangan perdagangannya. Hal itu bisa dilihat dalam laporan Gubernur di Malaka kepada Gubernur Jenderal Batavia pada 8 Maret 1758.

Dalam laporannya, Belanda Mengatakan bahwa ‘Sungai Siak adalah satu-satunya tempat dagang yang menonjol dari yang lainnya. Yang menghasilkan bahan-bahan penting dari jantung Sumatera dan emasnya jadi alat pembayaran yang sangat berharga yang menyebabkan Melaka menjadi terkemuka’.

Karena keberhasilan tersebutlah, nama Tengku Buwang Asmara menjadi sangat terkenal.

Saat ini telah dilakukan pengusulan untuk menjadi Pahlawan Nasional dari Kota Pustaka.

“Sebagai Sultan kedua Kerajaan Siak, Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah atau yang lebih dikenal dengan Tengku Buwang Asmara merupakan salah satu pahlawan yang sangat berjasa,” ujar Bupati Siak, Alfedri dalam akun Instagramnya.

Ia mengetakan Buwang Asmara telah berhasil mengusir belanda di masa kepemimpinannya. Hal tersebutnya yang menjadikan pertimbangan dasar pertimbangan mengusulkan Tengku Buwang Asmara sebagai Pahlawan Nasional.

“Beliau berhasil mengusir kolonial Belanda di masa kepemimpinannya pada tahun 1746-1760 M. Untuk mengenang jasanya dalam melawan dan mengusir penjajah, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak telah mengusulkan Tengku Buang Asmara sebagai Pahlawan Nasional,” pungakasnya.

Senjata Tradisional Riau Yang Perlu Diketahui

0

Encik dan Puan, pada zaman dahulu senjata tradisional Riau ini digunakan sebagai alat membantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti pertahanan diri, kebutuhan hidup, ritual keagamaan, dan lain-lain.

Namun zaman sekarang, senjata ini sudah beralih fungsi menjadi benda koleksi ataupun benda antik. Dengan tujuannya adalah untuk melestarikan peninggalan terdahulu serta menjaga nilai sejarah serta makna filosi yang ada di dalamnya sehingga tidak punah dimakan oleh zaman.

Untuk menambah wawasan kita tentang macam-macam senjata tradisional Riau, berikut 9 senjata tradisional Riau:

  1. Tumbuk Lada

Merupakan senjata badik tradisional yang digunakan sebagai alat untuk menusuk musuh dari jarak yang tidak terlalu jauh. Senjata ini memiliki panjang sekitar 29 cm dengan lebar 4 cm.

  1. Pedang Jenawi

Pada zaman dahulu pedang jenawi merupakan senjata yang biasa digunakan oleh para panglima perang. Pedang jenawi memiliki panjang hingga satu meter, pedang ini terbuat dari bahan baku baja, besi dan tembaga dengan kualitas tinggi.

  1. Beladau

Beladau merupakan senjata tradisional yang memiliki ukuran cukup kecil yang bsa dikatakann mirip dengan belati. Namun, senjata ini memiliki bentuk yang melengkung dingga ke ujungnya.

Senjata ini biasanya digunakan untuk menyerang musuh dari jarak dekat. Beladau termasuk kedalam senjata tradisional yang praktis dan mudah untuk dibawa kemana saja karena ukurannya yang terbilang tidak besar.

  1. Pemuras

Senjata tradisional ini menggunakan peluru. Pemuras merupakan senapan berlaiber besar yang memiliki laras yang pendek. Katanya pemuras merupakan senjata yang dibawa oleh bangsa eropa. Senjata ini dikatakan mempunyai bunyi yang sangat kuat dan menggelegar.

  1. Klewang

Ialah senjata tradisional Riau yang memiliki bentuk mirip dengan golok. Senjata ini memiliki ujung bilah yang lebar. Pada zaman dahulu klewang digunakan untuk berperang dengan prajurit kerajaan. Namun, sekarang klewang dipakai untuk membantu dalam produktivitas masyarakat yang memiliki profesi sebagai petani.

  1. Rentaka

Senjata tradisional yang berfungsi seperti meriam ini memiliki berat yang relatif ringan dibandingkan dengan meriam biasanya. Rentaka biasanya dipakai untuk melawan para perompak yang pada saat itu kerap menagih upeti untuk para penguasa.

  1. Lela Rentaka

Merupakan senjata tradisional yang menyerupai meriam. Bentuk dan ukuran dari senjata ini ialah lebih kecil dari meriam. Perbedaan antara lela dan rentaka ialah terletak pada lubang pelurunya.lubang peluru miliki lela lebih besar dibandingkan dengan lubang peluru rentaka.

  1. Keris

Tidak hanya berada terdapat di Pulau Jawa saja, di Riau juga terdapat keris. Keris Riau memiliki keunikan tersendiri, yaitu jumlah dari luk atau lengkukan cendering lebih sedikit dari ukiran yang ada di gagang serta sarungnya lebih banyak motif flora dan tumbuhan.

  1. Terakol

Kemudian yang terakhir ialah terakol, senjata tradisional Riau yang sangat terkenal di kalangan pelaut, pedagang, serta lanun-lanun melayu. Pada awalnya terakol atau terkul menggunkan teknologi “wheel lock” atau kancing roda yang prosesnya dengan membakar serbuk bedil secara otomatis tanpa membutuhkan fius. Bentuk dari terkul ini mirip seperti pistol. Senjata ini merupakan perubahan dari senjata pemura yang diperkecil.

Tilang Elektronik Mobile Pekanbaru: 730 Pelanggaran Lalu Lintas

Encik dan Puan baru-baru ini Tilang Elektronik Mobile Pekanbaru telah diterapkan oleh Direktorat lalulintas Polda Riau.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

730 Pelanggaran Lalu Lintas

Sejak diberlakukannya pada 21 November 2022 lalu, sudah ada ratusan pengendara lalu lintas yang tertangkap telah melanggar peraturan.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Riau Kompol Irnanda Oktora mengungkapkan, operasi tilang elektronik ini sudah dilakukan selama 3 pekan lebih.

“Hasil capture ETLE mobile sampai Selasa (13/12/2022) ini berjumlah 730 pelanggaran,” ungkapnya.

Mayoritas Pesepeda Motor

Irnanda mengatakan, mayoritas pelanggaran lalu lintas ini dilakukan oleh pengendara sepeda motor. Dimana pelanggaran paling banyak adalah pengendara yang tidak menggunakan helm.

Cara Kerja

Kompol Irnanda mengatakan, Electronic Traffic Law Enforcement mobile ini digunakan untuk menangkap pelanggaran lalu lintas baik pengendara sepeda motor maupun mobil.

Cara kerja ETLE mobile adalah sebagai berikut, Petugas polisi lalu lintas (Polantas) menggunakan kamera ETLE mobile dalam menjalankan aksi tilang ektronik. Kamera tersebut mampu merekan pelanggran lalu lintas dalam bentuk foto.

Jika ditemukannya pelanggaran lalu lintas, petugas akan langsung mengambil foto pelanggar dengan menggunakan kamera khusus ETLE mobile. Kemudian pelanggaran tersebut akan di-input ke dalam sistem ETLE nasional dan akan dikonfirmasi oleh tim di back office.

Dapat Deteksi Pelat Palsu

Selain dapat mengambil foto dari pengendra yang melelakukan pelangaran lalu lintas, kamera ETLE juga dapat mendektesi pengendara yang menggunakan pelat palsu. Irnanda mengingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan pelat palsu. Pasalnya masyarakat yang bersangkutan bisa terjerat pidana dan terancam hukaman penjara.

Akan Didistribuskan ke daerah lain

Irnanda juga mengungkapkan, nanti perangkat ETLE mobile akan ditambah. Tidak hanya di Kota Pekanbaru saja, tetapi perangkat ini akan didistribusikan ke jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di daerah lainnya di Provinsi Riau.

“Nanti bertahap akan kita tambah perangkat yang ada untuk didistribusikan ke daerah lainnya,” ujarnya.

Surat Pelanggar Dikirim ke Rumah

Lebih lanjut Irnanda menjelaskan, surat konfirmasi pelanggaran akan dikirim ke (alamat rumah) pelanggar. Adapun surat konfirmasi tilang tersebut akan dikirim ke pelanggar kuurn waktu maksimal 2 hari.

Apabila dalam waktu 8 hari tidak dikonfirmasi ke posko Gakkum, maka akan dilakukan pemblokiran STNK.

“Sehingga pada saat membayar pajak, dia tidak bisa melakukannya sebelum dilakukan pembukaan blokir,” jelas Kompol Irnanda.

Di setiap layanan samsat, sudah disediakan loket khusus untuk pembukaan blokir STNK bagi pengendara yang melanggar lalu lintas tersebut. Hal ini dilakukan dengan orang yang bersangkutan akan dikonfirmasi perihal pelanggarannya dan telah dilakukannya tilang.

Kemudian petugas akan mengeluarkan kode Briva yang dapat dipakai untuk membayar denda tilang. setelah dibayar barulah blokir dibuka.

“Setelah itu baru blokir akan dibuka, sehingga pelanggar bisa melakukan pembayaran pajak,” pungkasnya.

Dengan adanya sistem tilang elektronik ini, diimbaukan untuk Encik dan Puan agar tidak melanggar peraturan lalu lintas ya. Supaya tidak terkena tilang elektronik mobile di Pekanbaru ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

Pakaian Adat Melayu Riau, Yuk Kita Kenali

0

Pakaian adat melayu Riau memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri. Umumnya pakaian adat melayu Riau memiliki ciri khas yang tertutup dan sopan. Hal ini menggambarkan nilai-nilai kesopanan dan agama Islam.

Berikut merupakan beberapa pakaian adat melayu Riau yang dapat Emcik dan Puan pakai:

  1. Baju Kurung

Baju kurung biasanya diperuntukan untuk kaum perempuan. Bentuk dari baju kurung berlengan panjang dengan panjang baju sedikit di atas lutut. Sedangkan baju kurung yang digunakan sehari-hari di rumah, panjangnya sepinggang atau sedikit di bawah lutut.

Model dari baju kurung ialah longgar tidak ketat. Bahan kain yang digunakan tidak boleh tipis dan tembus pandang. Baju kurung memiliki warna yang beragam. Namun, biasanya orang tua menggunakan baju kurung dengan warna yang tidak mencolok.

Saat menggunakan baju kurung biasanya pengguna menggunakan atribut perlengkapan seperti selendang atau kain tudung  yang digunakan di bahu atau sebagai penutup kepala.

  1. Baju Kebaya Labuh

Biasa disebut dengan kebaya panjang, kebaya ini memiliki panjang baju yaitu tiga jari dibawah lutut atau sampai ke betis. Model baju ini tidak terlalu longgar dan tidak terlalu ketat.

Baju kebayah labuh memiliki panjang lengan kisaran dua jari dari pergelangan tangan. Sehingga pergelangan tangan yang sedang menggunakan gelang atau aksesoris lainnya kelihatan.

Untuk lebar lengannya itu sekitar tiga jari dari permukaan lengan tangan. Pada bagian muka bajunya terdapat 4 hingga 5 kancing. Dalam menggunakan baju kebaya labuh ada perlangkap yang dapat digunakan yakni selendang atau tudung.

Juga dapat dipasangkan dengan sarung batik, kain peletat, dan kain lejo yang dapat disesuaikan dengan warna bajunya.

  1. Baju Teluk Belaga

Merupakan baju adat riau yang digunakan oleh laki-laki. Baju ini memiliki model baju berkerah dan berkancing dengan memakai kancing tep, kancing emas, atau kancing permata.

Baju ini memiliki lengan bahu yang lebar dan sedikit longgar dengan panjang yang agak menutupi pergelangan tangan. Biasanya baju teluk belanga ini dibuat juga dengan celananya yang terbuat dari katun atau kain berwarna polos.

Saat menggunakan baju ini, ada beberapa atribut yang digunakan yaitu kain samping yang berupa kain pelekat atau kain songket. Kemudian dapat juga menggunakan penutup kepala seperti songkok, ikat kepala, maupun tanjak.

Adapun beberapa cara menggunakan kain samping ini yakni bisa dengan cara seperti kain biasa, dipunjut ke samping, ataupun ditarik ke samping kiri pinggang.

  1. Baju Cekak Musang

Memiliki model yang hampir sama dengan baju teluk belanga. Model baju ini memiliki kerah, tidak berkancing dan di bagian lehernya berbelah ke bawah sepanjang kurang lebih 5 cm.

Hal ini dibuat dengan tujuan guna mempermudah ketika dipakai. Baju ini meliki tiga buah kantong pada bagian muka baju. Biasanya baju cekak musang dibuat dengan setelan celana panjang sampai mata kaki.

Set baju dan celana pada baju cekak musang ini tidak memiliki motif dan memiliki variasi warna yang berbeda-beda tergantung selera. Ketika menggunakan baju ini untuk menghadiri acara resmi pemakaiannya dilengkapi dengan menggunakan kopiah berwarna hitam.

  1. Busana Pengantin Wanita

Pakaian adat Riau untuk pengantin wanita memiliki berbagai macam variasi sesuai dengan upacara pernikahannya. Dalam upacara bersanding, pengantin wanita menggunakan setelan kebaya labuh atau busana kurung.

Pakaian pengantin biasanya terbuat dari kain tenun khas melayu Riau dengan aksen corak dan warna yang sama.

Adapun aksesoris pelengkap busana pengantin perempuan, yaitu:

  • Hiasan kepala berupa perkakasan andam
  • Kalung emas dan rantai papan atau dukoh bertingkat 3, 5, 7 menghiasi leher
  • Gelang berkepala burung merak
  • Bagian bahu kiri diberi tampan-tampan atau sebai
  • Canggai yang terbuat dari perak atau emas pada jari tangan
  • Bagian pinggang diikat dengan pending emas
  • Bagian kaki kiri dan kanan diberi gelang kaki emas atau perak yang berkepala kuntum bunga cempaka
  • Kaki beralaskan kasut atau selepa yang terbuat dari beledru yang dihiasi dengan kelingkan dan manik
  1. Baju Pengantit Pria

Baju pengantin pria biasanya menggunkan busana teluk belanga datau cekak musang bermotif. Saat menggunakan pakaian ini biasanya ada aksesoris yang ditambahkan agar telihat lebih megah dan bagus.

Adapun perlengkapan busana pengantin untuk laki-laki antara lain:

  • Set busana kurung cekak musang yang warnanya sama antara baju dengan celana
  • Motif busananya berupa bunga cengkeh dan tampuk manggis yang bertabur benang emas
  • Kain samping memiliki motif serupa dengan celana
  • Hiasan kepala memakai distar yang berbentuk mahkota
  • Memakai sebai sebelah kiri bahu yang berwarna kuning bersulam kelingan
  • Bagian leher pengantin dikalungkan rantai panjang berbelit dua sebagai pertanda ikatan ayah dan ibu
  • Pending atau bengkong warna kuning menurut derajatnya
  • Canggai pada bagian ibu jari kelingking
  • Memakai sepatu runcing atau capal kulit
  • Memakai keris pendek berhulu burung selindit
  • Memegang sirih telat atau sirih pemanis
  1. Tenun Songket Riau

Yang terakhir ialah tenun songket. Tenun songket merupakan salah satu kebanggaan masyarakat riau. Songket Riau memiliki corak motif yangkhas dan ditenun menggunakan benang sutra atau kapas.

Setelah itu songket ditenunun dengan menggunakan benang emas atau perak. Penenunan diselingi dengan tenunan motif tertentu. Terdapat beberapa jenis songket khas Riau, yakni tenun songket melayu Siak, songket melayu Pekanbaru, serta songket Indragiri.

Masing masing dari songket ini memiliki corak motif yang berbeda-beda. Biasanya motif berupa tumbuhan, hewan, dan alam.

Joker Poker Pub Belum Bisa Disegel, Ini Alasannya

Joker Poker Pub dan KTV yang bertempat di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Binawidya belum bisa disegel oleh Satpol PP Kota Pekanbaru, Senin (12/12/2022) malam.

Pernyataan Satpol PP Pekanbaru

Hal ini tidak dapat dilakukan oleh Satpol PP Pekanbaru dikarenakan tempat hiburan tersebut memiliki izin dari DPM-PTSP Kota Pekanbaru. Ada beberapa jenis izin yang sudah dimiliki oleh Joker Poker tetapi ada juga yang belum mendapatkan izin.

Kepala Bidang Operasional dan Ketertiban Masyarakat (OKM) Satpol PP Pekanbaru, Reza Aulia Putra menyampaikan, untuk proses penyegelan ini tidak dapat dilakukan saat itu juga atau pada hari itu juga.

“Kita tak bisa menabrak aturan dengan aturan, apalagi kita institusi pemerintah,” pungkasnya, Selasa (13/12/2022).

Beliau juga menjelaskan, dalam melakukan proses penyegelan itu ada beberapa tahap yang harus dilalui terlebih dahulu. Sementara, masyarakat meminta untuk dilakukannya penyegelan terhadap tempat hiburan tersebut saat hari itu juga.

“Padahal kita sudah bikinkan berita acara Pol PP Line untuk mengantisipasi pelaku usaha agar tidak buka, tapi mereka (massa, red) tetap ngotot juga untuk tetap dikasih Pol PP line. Sebenarnya dari prosedur, pelaku usaha itu juga tahu. Mereka tahu proses penyegelan itu seperti apa,” jelas Reza.

Hingga saat ini, Reza mengaku sudah mendapatkan informasi berupa tempat hiburan Joker Poker Pub dan KTV ini mempunyai dua usaha yakni KTV dan bar. Untuk usaha karoke sudah mendapatkan izin. Namun, untuk usaha barnya ia tidak mendapatkan izin.

Ini Syarat Penyegelan

Reza berpendapat, bahwa penyegelan ini dapat dilakukan jika izin yang dikeluarkan sudah dicabut. Namun, hingga saat ini izin tempat himburan tersebut masih berlaku dan belum dicabut oleh instasi yang memberikan izin.

“Nah kalau memang mau disegel, ya cabut dulu dong izinnya oleh instansi yang memberikan izin. Ketika mereka sudah mencabut, disitulah Satpol PP bertugas untuk menyegel sesuai aturan yang berlaku. Kalau turun langsung di lapangan, kemudian kita langsung diberikan intervensi bahwasanya harus segel, itu tak bisa semena-mena, itu pasti pidana,” jelasnya.

Ia mengaku bahwa pernah mencoba melakukan penyegelan untuk menenangkan masyarakat. Tetapi, pelaku usaha tersebut menolak.

“Mereka mengatakan, dasar menyegel itu apa. Soalnya, tahapan-tahapan untuk sampai di penyegelan itu belum dijalankan, dan instansi terkait juga belum menjalankan itu,” pungkasnya.

Reza juga mengatakan bahwa saat aksi itu hampir sempat terjadinya keributan.

“Karena tak ingin terjadi ribut-ribut, akhirnya kami tinggalkan kegiatan itu, untung ada Kapolres datang,”pungkasnya.

Tetap Beroperasional

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Cakaplah (@cakaplah)

Pembayaran Tol Pekanbaru-Bangkinang Belum Diberlakukan

Encik dan Puan sejak dimulainya operasi Tol Pekanbaru-Bangkinang pada kamis (27/10/2022) hingga saat ini pembayaran tol masih belum diberlakukan alias masih gratis.

Pemberkakukan tarif Tol Pekabang masih menunggu kebijakan pemerintah

Vice President Komunikasi Korporat PT. Hutama Karya (HK), Intan Zania mengatakan, bahwa pemberlakukan pembayaran tarif tol Pekanbaru-bangkinang ini menunggu kebijakan dari pemeritah.

“Untuk pemberlakukan tarif Tol Pekbang masih menunggu arahan regulator (pemerintah),” ujarnya, Senin (12/12/2022).

Tarif Tol Pekbang merupakan wewenang dari pemerintah

Hal ini ia katakan bawah permberlakuan tarif tol merupakan bukan wawenang dari PT Hutama Karya melaikan wewenang dari pemerintah.

Intan juga berpendapat bahwa waktu pemeberlakuan tarif tol ini merupakan wewenang dari pemerintah.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menetapkan besaran tarif tol ini.

Tarif tol telah ditetapkan

Detail tarif tol Pekbang ini tertulis di SK Menteri PUPR Nomor 1293/KPTS/M/2022 yang mana besaran tarif tol itu dibedakan berdasarkan golongan dari jenis kendaraannya.

Tarif yang sudah ditetapkan ini hanya untuk ruas Pekanbaru-Bangkinang yang merupakan termasuk kedalam seksi tol yang membentang dari Pekanbaru-Bangkinang-Payakumbuh-Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang.

Berikut merupakan rincian dari tarif tol Pekbang yang diurutkan dari golongan kendaraan dari Pekanbaru ke Bangkinang ataupun sebaliknya.

Tarif ini berdasarkan SK menteri PUPR:

  • Golongan I: Rp33.500
  • Golongan II: Rp50.500
  • Golongan III: Rp50.500
  • Golongan IV: Rp67.000
  • Golongan V: Rp67.000

 

Puskesmas di Pekanbaru Tak Lagi Beri Layanan Gratis

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak lagi memberikan layanan kesehatan secara gratis di puskesmas. Untuk Encik dan Puan ketahui, kebijakan ini bagi yang tidak memiliki asuransi atau jaminan kesehatan.

Dimintai Biaya

Dikutip dari Riau Pos, seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya menceritakan pengalamannya saat dimintai biaya ketika berobat di puskesmas.

Diketahui ketika ia berobat di puskesmas yang berada di Jalan Sapta Taruna, Kecamatan Bukit Raya. Ia dimintai untuk melakukan pembayaran sebelum dilayani oleh dokter.

Sebelumnya saat berobat di puskesmas ia tidak pernah dimintai untuk melakukan pembayaran dikarenakan ia memiliki jaminan sosial pemerintah.

Namun, ketika ia sudah pensiun jaminan sosial tersebut tidak dapat digunakan lagi. Sehingga mengharuskannya untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum dilayani oleh dokter.

”Saya datang ke bagian administrasi puskesmas tersebut. Di sana dibilang harus bayar dulu baru bisa dilayani dokter. Karena BPJS Kesehatan saya sudah tidak aktif lagi,” ujarnya.

Tidak di Semua Puskesmas

Tetapi hal ini tidak terjadi di semua puskesmas. Pasalnya salah satu warga bernama Yuni yang merupakan seorang warga luar kota Pekabaru melakukan pemeriksaan kesehatan di salah satu puskesmas yang berada di Kota Pekanbaru.

Saat melakukan pemerikasaan di puskesmas Kota Pekanbaru, ia memberikan kartu identitas dan nomor BPJS-nya kepada bagian administrasi. Namun, ketika diperiksa ternyata BPJS yang ia miliki tidak aktif dikarenakan Yuni sudah berhenti bekerja.

Walaupun BPJS-nya tidak dapat digunakan, Yuni mengaku tetap dilayani oleh pegawai puskesmas tanpa dimintai biaya.

”Alhamdulillah saya masih dilayani kok sampai bertemu dokter untuk melakukan konsultasi kesehatan. Walaupun tidak mendapatkan obat-obatan, tetapi kami tidak membayar sepeserpun saat di puskesmas tersebut,” pungkasnya.

Konfirmasi Diskes Pekanbaru

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih membenarkan bahwa saat ini di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang dimiliki oleh Pemko Pekanbaru telah menetapkan pembayaran.

Hal ini dikarenakan puskes dan rumah sakit tersebut merupakan bagian dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang mana pada BLUD terdapat sistem yang diterapkan oleh satuan kerja perangkat daerah atau unit satuan kerja perangkat daerah. Dalam satuan kerja perangkat daerah terdapat kebijakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

”Uang yang mereka dapatkan nantinya digunakan untuk jasa pelayanan serta operasional termasuk membiayai keperluan masyarakat tanpa harus menunggu APBD,” ujar Zaini.

Pemko mengajak masyarakat untuk mendaftar BPJS

Pihakny juga mengajak masyarakat untuk membuat atau mendaftar jaminan sosial yang telah disediakan oleh Pemerintah Republik Indonesia yaitu BPJS agar masyarakat tidak perlu membayar saat berobat di puskesmas dan rumah sakit.

”Maka agar masyarakat tidak membayar diharapkan semuanya masuk atau menjadi peserta BPJS aktif,” pungkasnya.

Rekomendasi Makanan Khas Riau yang Mudah Didapat

0

Encik dan Puan yang sedang berkunjung ke Riau khususnya ke Kota Pekanbaru, yuk cobain makanan khas Riau yang mudah didapat.

Riau juga memiliki beberapa makanan khas sebagai makanan jamuan yang wajib dicoba kalau sudah sampai di Tanah Melayu tersebut. Makanan khas Riau memiliki cita rasa yang gurih, dan tentunya memiliki perbedaan tersendiri dari makanan daerah lain.

Oh iya, bagi Encik dan Puan yang ingin menikmati santapan makanan khas Riau tersebut cukup mudah di dapatkan. Karena rata-rata rumah makan khas Melayu yang ada di Kota Pekanbaru menyajikan menu-menu tersebut.

7 Rekomendasi Makanan Khas Riau yang Mudah Didapat

Adapun 7 rekomendasi makanan khas Riau Pekanbaru yang wajib kamu cobain tersebut, diantaranya:

Gulai Baung

Sebagai salah satu makanan khas Riau, gulai ikan baung memiliki cita rasa gurih. Biasanya menggunakan ikan baung yang langsung ditangkap dari sungai. Sehingga rasanya lebih segar dan enak ketika dimakan.

Asam Pedas Ikan Patin

Asam pedas ikan patin terbuat dari ikan patin yang dikombinasikan dengan rempah-rempah makanan lainnya. Untuk cita rasanya sendiri memiliki rasa asem dengan kombinasi pedas yang dijamin membuat nagih terutama pecinta kuliner.

Gulai Belacan

Gulai Belacan ini umumnya menggunakan udang berukuran sedang. Bisa juga menggunakan ayam atau ikan laut. Sesuai namanya, Gulai Belacan khas dengan sentuhan belacan atau terasi dalam bahasa melayu. Pedas dan nikmat menggugah selera makan.

Gulai ikan selais

Ikan selais merupakan habitat ikan yang biasa hidup di air tawar. Ikan selais cukup mudah didapatkan di sungai-sungai yang ada di Riau. Sehingga ikan ini diolah menjadi makanan khas Riau, salah satunya gulai ikan selais.

Ikan asap selais

Selain diolah menjadi gulai, ikan selais biasanya juga dibuat menjadi ikan asap. Setalah diasapi, kemudian diolah kembali menjadi berbagai menu makanan. Bisa digulai, atau digoreng.

Mie Sagu

Sesuai namanya, mie sagu terbuat dari sagu yang banyak dibudidayakan di Provinsi Riau. Mie sagu bisa diolah sedemikian rupa, bisa berbentuk mie kuah atau kue goreng tergantung selera.

Bedanya mie sagu di Riau dan kue sagu dari daerah lain adalah rasa dari bumbu dari kue tersebut. Jadi bagi Encik dan Puan yang penasaran dengan nyobain mie sagu makanan khas Riau yang satu ini, bisa didapatkan dibeberapa tempat makan dan kafe di Riau.

Mie lendir

Mie lendir terbuat dari mie biasa yang memiliki cita rasa yang gurih, cenderung manis tapi tidak terlalu. Akan tetapi kuah mie lendir dibuat dengan beberapa bahan seperti kacang tanah, ubi jalar, bawang merah, bawang putih, garam, gula, dan tepung maizena. Sehingga dari bahan-bahan tersebutlah yang membuat mie ini memiliki perbedaan dari mie kuning pada umumnya.

Itulah 7 rekomendasi makanan khas Riau yang mudah kamu didapat dan wajib Encik dan Puan cobain jika berkunjung ke Kota Pekanbaru. Biasanya makanan khas Riau tersebut akan tersedia di beberapa rumah makan atau kedai kopi khas Riau yang bisa di search di Google.

Kasus Kecelakaan di Pekanbaru Tahun 2022: 187 Kasus, 57 Meninggal

Untuk diketahui, sepanjang 2022 sudah ada sebanyak 187 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Pekanbaru. Dari 187 kasus kecelakaan yang terjadi, ada 57 orang yang meninggal dunia.

Taat Pada Peraturan

Encik dan Puan, kecelakaan lalu lintas tentu saja merupakan risiko saat kita berkendara. Hal ini dapat kita minimalisir dengan cara berhati-hati dan taat pada aturan yang telah ditetapkan.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Birgitta Atvina mengatakan 187 kasus kecelakaan lalu lintas itu terhitung dari Januari 2022 dengan jumlah 18 kasus. Kemudian pada bulan Febuari terjadi 12 kasus. Lalu di bulan Maret 14 kasus, April 16 kasus, dan mei 17 kasus kecelakaan lalu lintas.

Pada bulan Juni dan Juli angka kasus kecelakaan turun menjadi 16 kasus. Tetapi pada bulan Agustus menjadi 18 kasus dan kembali turun pada bulan September. Dengan kasus kecelakaan lalu lintas sebanyak 15 kasus.

Pada bulan Oktober kasus kecelakaan lalu lintas naik drastis menjadi 21 kasus. Sedangkan pada bulan November turun menjadi 18 kasus, dan 6 kasus pada bulan Desember.

“Total sampai hari ini ada 187 kecelakaan di Pekanbaru. Tercatat 57 orang meninggal dunia, 43 orang luka berat dan 174 orang luka ringan dalam insiden kecelakaan yang terjadi,” jelas Gitta.

Kerugian material akibat kecelakaan

Tentu saja ada dalam kasus kecelakaan di Pekanbaru ini terdapat kerugian material yang mencapai Rp 512 juta lebih.

Pada bulan Agustus tercatat kerugian hingga Rp 104 juta dengan 21 kasus kecelakaan, ini tercatat menjadi kerugian tertinggi sepanjang tahun 2022.

“Imbauan kami tentu meminta masyarakat untuk mematuhi aturan yang berlaku. Jadi tilang memang ETLE, tapi kami tetap akan menerapkan tilang ETLE Mobile bagi para pelanggar di lapangan,” pungkasnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

Mayoritas kecelakaan dialami oleh pesepeda motor

Ia juga mengatakan insiden kecelakaan yang terjadi di Kota Pekanbaru paling banyak ialah sepeda motor.

Hal ini dikarenakan tidak sedikit pesepeda motor tidak mematuhi aturan yang berlaku serta kebut-kebutan saat berkendara.

“Rata-rata yang kecelakaan itu kendaraan sepeda motor karena banyak tidak tertib, melebihi batas kecepatan, tidak pakai helm dan menyalip dengan tidak memperhatikan keselamatan,” jelas Kompol Birgitta Atvina.

Dengan adanya informasi ini diharapkan Encik dan Puan berhati-hati dalam berkendara ya..

Rumah Batin Senapelan Akan Jadi Tempat Destinasi Pariwisata

Penerimaan serah terima kunci Cagar Budaya Rumah Batin Senapelan sudah dilakukan oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kepada ahli waris. Adapun sebelumnya telah dilakukannya pemugaran pada rumah tersebut.

Dilakukannya pemugaran oleh Pemerintah Provinsi Riau

Pemugaran ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan tujuan untuk melestarikan dan mengelolah cagar budaya di Provinsi Riau.

Rumah Batin Senapelan ini sudah dinyatakan sebagi cagar budaya Provinsi Riau pada tahun 2018. Demikian ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal.

Rumah Batin Senapelan ini merupakan cagar budaya yang telah menjadi saksi sejarah tentang berdirinya Kampung Bandar Senapelan. Kampung Bandar Senapelan merupakan kampung yang menjad awal mula berdirinya Kota Pekanbaru.

Pada tahun 1762, Sultan Siak IV memindahkan pusat kekuasaan Siak dari Mempura ke Seneapelan.

“Pada abad ke-15 kawasan Bandar Senapelan inikan dari senapelan sampai ke Mempura jadi sebarannya tentu sangat luas. Perkampungan Batin Senapelan ini lebih tua dari kota Pekanbaru, buktinya adalah tapak bukti itu ada di rumah ini,” kata Raja Yose, Kamis (8/12/2022).

Ia juga menjelaskan, pemugaran ini dilakukan dalam bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap cagar budaya.

“Sebelum dilakukan renovasi, bangunan ini sangat memprihatinkan. Alhamdulillah sekarang sudah selesai dan sekarang sudah diberikan ke ahli waris,” pungkas Yose.

Barang-barang peninggalan

Beliau juga mengungkapkan, barang-barang sisa peninggalan dari rumah ini akan diletakkan kembali ke rumah tersebut. Yang mana nantinya akan menjadi tempat desitinasi pariwisata kawasan cagar budaya.

Ahli waris Rumah Batin Senapelan

Ahli waris, Eva Riani memberikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Riau yang sudah melakukan renovasi  rumah tersebut dan menetapkan rumah ini menjadi cagar budaya sehingga dapat memberikan manfaat untuk masyarakat.

Eva juga berharap, Pemprov Riau dapat memperhatikan serta menjaga cagar budaya ini dan meminta untuk membangun turap demi keamanan bagunan rumah tersebut.

“Untuk sekelilingnya ini belum ada kayak turap untuk keamanan lagi kan, Apalagi ini cagar budaya,” harapnya.

Ia juga mengatakan untuk masyarakat yang ingin mengadakan kegiatan atau kerja sama, cagar budaya ini dapat dikunjungi dan diterima baik oleh pihaknya.

“Apapun itu, adakan kegiatan yang baik. Kerja sama dengan pihak keluarga kami terima,” pungkasnya.