Home Blog Page 30

Siswa SMP 13 Pekanbaru Ikuti Gala Siswa Tingkat Nasional

0

Sebanyak 3 siswa yang berasal dari SMP Negeri 13 Pekanbaru berhasil melaju ke tingkat nasional kejuaraan sepakbola.

Mereka tergabung di dalam tim sepakbola Gala Siswa Indonesia di tingkat SMP Kota Pekanbaru, yang membela Riau di tingkat nasional.

Yang mana berdasarkan surat keputusan dari Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Riau, kota Pekanbaru mengirimkan 10 siswa. Dari tiga siswa tersebut berasal dari SMP Negeri 13 Pekanbaru.

Provinsi Riau sendiri mengirimkan sebanyak 22 orang termasuk pemain, manajer, pelatih, asisten pelatih, official. Dari 22 orang tersebut, sebanyak 8 pelajar dipilih dari Kabupaten Bengkalis.

Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Pekanbaru Zurdianto mengaku bahwa dirinya bangga atas pencapaian tersebut. Ia mengatakan, seluruh guru dan pelajar mendoakan tim Riau dan anak-anak tersebut agar mampu berprestasi di tingkat nasional.

“Alhamdulillah atas bimbingan para guru olahraga sebagai pembina yang luar biasa, semoga mereka sukses di tingkat Nasional,” ucapnya.

Adapun 3 pelajar SMP Negeri 13 Pekanbaru yang membela Riau pada pergelaran GSI tingkat nasional tersebut adalah Fachry Akbar berposisi sebagai penyerang. Kemudian Kevin Lindra dan Satria Rinaldi berposisi sebagai pemain tengah.

Sebagai informasi, beberapa tahun lalu SMP Negeri 13 Pekanbaru mampu mendapatkan penghargaan dari KONI Pekanbaru. Penghargaan tersebut diberikan kepada SMPN 13 Pekanbaru sebagai sekolah berprestasi yang melakukan pembinaan olaharga dengan baik.

Daftar Urutan Presiden Indonesia dari Masa ke Masa

0

Encik dan Puan, siapa nih yang masih ingat nama-nama dan daftar urutan Presiden Indonesia dari masa ke masa?

Selain untuk menambah pengetahuan kita bersama, mengetahui daftar urutan nama-nama dan periode Presiden Indonesia dari masa ke masa menjadikan kita lebih bersyukur dan mengenang kerja keras yang telah mereka perbuat untuk Indonesia.

Berikut ini kami sajikan daftar urutan dan periode Presiden Indonesia dari masa ke masa.

1. Soekarno (1945-1967)

Presiden pertama Indonesia dipimpin oleh Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta. Keduanya menjabat sejak periode 18 Agustus 1945 hingga 12 Maret 1967. Namun, pada 1 Desember 1956, Mohammad Hatta mengundurkan diri sehingga terjadi kekosongan jabatan wakil Presiden.

2. Soeharto (1967-1998)

Soeharto pertama kali menjabat sebagai Presiden mulai tanggal 12 Maret 1967 hingga 21 Mei 1998 melalui peristiwa Supersemar. Pada masa kepimpinannya selama 32 tahun yang juga dikenal dengan masa ‘Orde Baru’, deretan nama-nama Wakil Presiden yang mendampingi ia adalah Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar Wirahadikusumah, Soedharmono, Try Sutrisno, dan BJ Habibie.

3. BJ Habibie (1998-1999)

Masa pemerintahan BJ Habibie dimulai sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Pada masa pimpinannya belum ada Wakil Presiden terpilih, sebab pemilihan dan penggantiannya kala itu dilakukan dalam mekanisme DPR.

4. Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Abdurrahman Wahid atau familiar dipanggil dengan Gus Dur merupakan Presiden pertama yang dipilih melalui pemilihan oleh MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). Beliau menjabat sebagai Presiden terhitung mulai tanggal 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001. Selama masa kepemimpinannya, Gus Dur didampingi oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.

5. Megawati Soekarnoputri (2001-2004)

Megawati Soekarnoputri merupakan Presiden perempuan pertama di Indonesia yang menjabat mulai tanggal 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Saat itu ia didampingi Wakil Presiden Hamzah Haz.

6. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Susilo Bambang Yudhoyono atau sering disebut SBY merupakan Presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Beliau menjabat dua periode yang dimulai sejak 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014. Di masa kepimpinannya, SBY didampingi oleh Muhammad Jusuf Kalla (2004-2009) dan Boediono (2009-2014).

7. Joko Widodo (2014-sekarang)

Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Presiden Indonesia selama dua periode yang dimulai sejak 20 Oktober 2014 hingga sekarang. Wakil Presiden yang mendampinginya adalah Muhammad Jusuf Kalla (2014-2019) dan Ma’ruf Amin (2019-sekarang).

Penlok Ruas Tol Pekanbaru-Rengat Telah Tuntas

0

Setelah mengalami berbagai kendala, akhirnya penetapan lokasi (Penlok) rencana pembangunan ruas jalan tol Pekanbaru-Rengat dinyatakan telah tuntas.

Tol yang akan menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, tersebut direncanakan akan dibangun sepanjang 175 kilometer.

Kendala yang Dihadapi

Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan, menjelaskan bahwa ada berbagai kendala yang dihadapi dalam penlok ruas tol Pekanbaru-Rengat. Mulai dari ruas jalan yang akan dibangun melewati pondok pesantren, jaringan sutet, kawasan budidaya perikanan, bahkan helipad.

Namun kendala penlok tersebut sudah teratasi, bahkan trasenya sudah diperbaiki. Adapun saat ini sudah dilakukan pengukuran oleh satuan kerja Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pihaknya sendiri mensyukuri Penlok tol Pekanbaru-Rengat akhirnya sudah selesai.

Akan Terkoneksi Dengan Tol Pekanbaru-Padang

Asisten II Setdaprov Riau tersebut menerangkan, nantinya ruas tol ini tidak hanya menghubungkan lintas kabupaten/kota di Riau saja.

Akan tetapi pembangunan jalan tol Pekanbaru-Rengat ini nantinya bisa terkoneksi dengan rencana pembangunan tol ruas Pekanbaru-Padang. Selain itu, nantinya juga bisa terkoneksi ke jalan tol Pekanbaru Dumai.

“Saat ini, koneksi tersebut juga masih dalam proses,” sebut M Job Kurniawan, Selasa (15/8/2023).

Dia menerangkan, nantinya ruas jalan tol Pekanbaru-Padang ini akan menjadi sayap dari proyek jalan tol trans sumatera (JTTS).

Update Tol Pekanbaru-Bangkinang

Adapun hingga saat ini untuk pengerjaan pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang masih terus digesa, terutama pada bagian pintu tol. Kendati ruas jalan tol ini sudah bisa dilalui, akan tetapi masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai.

Hal tersebut dikarenakan ada beberapa lahan yang belum selesai ganti rugi. Demikian yang diucapakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR PKPP) Riau Arief Setiawan.

“Masih dalam tahap persiapan ganti rugi lahan,” ujarnya.

Antisipasi Karhutla di Riau, Ini Imbauan untuk Pemancing

0

Sebagai langkah antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, masyarakat diminta untuk tidak sembarangan menghidupkan api di lahan.

Hal tersebut karena saat ini Riau sudah memasuki puncak musim kemarau atau musim kering. Kemudian, ada juga imbauan bagi masyarakat yang memiliki hobi memancing.

Tidak Buat Api Sembarangan

Imbauan tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Jim Ghofur.

“Mereka (pemancing, red) diimbau untuk tidak bakar ikan dan buat api unggun dengan sembarangan,” ujarnya, Jumat (11/9/2023).

Ia juga berpesan untuk memastikan dulu api yang digunakan untuk membakar ikan atau api unggun tersebut dalam keadaan padam sebelum ditinggal pulang.

Upaya Antisipasi Karhutla di Riau

Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk tidak sembarangan membuang putung rokok ketika berada di lahan yang dikhawatirkan jadi pemicu terjadinya Karhutla.

Jim Gofur melanjutkan, karena saat ini kondisi cuaca di Provinsi Riau semakin panas, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dengan cara di bakar.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Riau sudah mengantisipasi terjadinya Karhutla.

Adapun upaya tersebut telah dimulai semenjak awal tahun ini. Bahkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sendiri telah menerapkan status Siaga Karhutla hingga tanggal 31 Oktober 2023 mendatang.

El Nino

Kondisi karhutla yang hampir tiap tahun terjadi di Riau makin diperparah dengan fenomena El Nino. Fenomena ini mengakibatkan negara yang terimbas El Nino akan mengalami krisis air atau kekeringan.

El Nino sendiri adalah pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya. Fenomena ini terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Untuk Indonesia sendiri, BMKG belum melihat adanya tanda-tanda akan diguyur hujan dalam beberapa bulan ke depan. Demikian yang diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan.

“Indonesia sampai sekarang masih mengalami defisit neraca air atmosfer,” ujarnya.

Jarak Pandang di Pekanbaru Terbatas, Pesawat Dialihkan

0

Pendaratan pesawat di Pekanbaru sempatkan dialihkan karena adanya keterbatasan jarak pandang di Kota Pekanbaru, Selasa (15/8/2023) pagi tadi.

Ganggu Jadwal Penerbangan

Pihak Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru menjelaskan karena adanya gangguan jarak pandang mengakibatkan adanya gangguan jadwal penerbangan.

Eksekutif General Manager Bandara Pekanbaru, M. Hendra Irawan, mengatakan adanya gangguan jarak pandang itu telah berdampak pada beberapa penerbangan, serta mengalami keterlambatan sekitar 60 menit.

Hendra menuturkan bahwa setidaknya ada 2 penerbangan yang terdampak akibat gangguan jarak pandang tersebut, yaitu:

  • Pesawat Lion Air JT-279 tujuan ke Yogyakarta
  • Pesawat Wings Air IW-1242 tujuan ke Kualanamu
Sempat Mendarat Di Batam

Tidak hanya gangguan keberangkatan, akibat jarak pandang terbatas itu juga berdampak pada pesawat yang mendarat. Seperti:

  • Pesawat Batik Air ID-6850 dari Soekarno-Hatta
  • Pesawat Citilink QG-936 dari Soekarno-Hatta.

Kedua pesawat itu terganggu mendarat, bahkan sempat dialihkan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.

Jarak Pandang Telah Membaik

Meskipun sempat mengalami gangguan karena keterbatasan jarak pandang, namun kini diklaim jika jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru itu telah membaik.

Bahkan semua jadwal penerbangan di Pekanbaru dikabarkan sudah kembali normal, seperti sedia kala, dan sudah di atas 2.000 meter.

Kondisi Pekanbaru

Adapun tadi pagi sekitar pukul 06.15 WIB, kabut embun menyelimuti Kota Pekanbaru. Yang mana menyebabkan jarak pandang terbatas, yakni sekitar 200 meter.

Penjelasan BMKG Pekanbaru

Salah seorang Staf BMKG Pekanbaru, Yasir mengatakan bahwa fenomena di Pekanbaru tadi pagi adalah kabut atau fog.

Hal tersebut karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya. Yang mengakibatkan uap air yang berada di atas permukaan mencapai suhu titik embun. Kemudian uap air tersebut mengalami proses kondensasi, menjadi titik air kecil yang melayang di permukaan bumi.

“Seiring kemunculan sinar matahari, maka kabut ini akan memudar,” pungkas Yasir.

Cegah LGBT di Pekanbaru, Pemko Akan Godok Regulasi 

0

Saat ini regulasi untuk cegah aktivitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Pekanbaru tengah digodok oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Upaya tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen dari Pemko Pekanbaru untuk menentang dan cegah LGBT di Pekanbaru.

“(Pemko Pekanbaru) sedang menggodok regulasi anti LGBT di Kota Pekanbaru,” kata Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Minggu (13/8/2023).

Harus Ada Aturan Kuat

Pj Wali Kota Pekanbaru tersebut mengungkapkan jika sampai saat ini Pemko Pekanbaru masih mencari regulasi untuk aturan anti LGBT di Pekanbaru. Karena untuk mengatur hal tersebut harus ada aturan yang kuat.

Selain itu menurutnya, perlu adanya undang-undang yang juga harus kuat, bahkan harus ada peraturan pemerintah hingga peraturan menteri yang menguatkan.

“Ini menjadi perhatian Pemko Pekanbaru, kami sudah membahasnya dengan Forkopimda,” sebutnya.

Adapun pihaknya tidak ingin salah langkah dalam mengambil kebijakan terkait persoalan yang dinilai menjadi hama perusak moral terutama dunia pendidikan tersebut.

Ajak Masyarakat Cegah LGBT

Muflihun mengakui sangat sulit membedakan pelaku LGBT yang ada di sekitar masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Pekanbaru untuk sama-sama mencegah adanya aktifitas LGBT di lingkungan masing-masing.

“Baik di lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Pihaknya juga telah memberi perintah kepada Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk memberi edukasi sejak dini. Dengan tujuan agar generasi muda di Pekanbaru bisa mencegah paham LGBT, dimulai sejak PAUD, TK, dan SD.

Menurut Pj Wali Kota Pekanbaru itu, edukasi dini terkait bahaya LGBT kepada anak-anak sangat diperlukan. Hal tersebut demi terwujudnya kota Pekanbaru yang bebas dari perilaku menyimpang LGBT.

Kemudian para orang tua juga diharapkan agar dapat mengawasi anak-anaknya, serta memberikan edukasi kepada anak terkait bahaya dari LGBT tersebut. Lebih jauh ia menginginkan adanya kolaborasi dari pihak orang tua bersama guru.

“Mereka harus didampingi, saat di sekolah didampingi guru. Tentunya orang tua saat di rumah juga harus turut mendampingi. Apalagi saat anak berperilaku aneh,” pungkas Muflihun.

Hari Kebaya Nasional Telah Ditetapkan Pemerintah

0

Pemerintah Republik Indonesia saat ini telah menetapkan jika tanggal 24 Juli adalah Hari Kebaya Nasional. Hal itu berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres).

Adapun Kepres yang menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya tertuang dalam Keppres Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional yang ditetapkan oleh Jokowi pada Jumat (4/8/2023) lalu.

Bukan Hari Libur

Meskipun tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya, akan tetapi dalam Kepres tersebut bagian Diktum kedua dijelaskan jika Hari Kebaya tersebut bukanlah hari libur.

Adapun beberapa pertimbangan kenapa tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya yakni:

  • Sebagai identitas nasional yang menjadi pemersatu bangsa, kebaya bersifat lintas etnis serta telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga. Oleh karena itu, menggunakan kebaya perlu dilestarikan keberadaannya di masyarakat.
  • Kebaya menjadi salah satu busana yang digunakan secara nasional dalam berbagai kegiatan, berskala nasional maupun internasional.
  • Presiden Soekarno yang menghadiri Kongres Wanita Indonesia X menyatakan bahwa revolusi Indonesia tidak dapat berjalan tanpa keterlibatan perempuan. Dimana pada Kongres Wanita Indonesia X itu semua perempuan yang hadir memakai kebaya.
Tujuan Peringatan

Pemerintah kemudian menetapkan bahwa pada tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya. Yang mana hal tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebaya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perlu ditetapkan Keppres Nomor 19 Tahun 2023 mengenai Hari Kebaya Nasional.

Ajakan Jokowi

Presiden Jokowi dalam acara “Istana Berkebaya” yang digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (6/8/2023) lalu, mengajak perempuan di Indonesia agar lebih sering mengenakan kebaya.

Menurutnya dengan mengenakan kebaya, berarti sama dengan mengenalkan kebaya kembali agar kembali pada karakter serta kepribadian bangsa Indonesia. Karena kebaya merupakan karakter wanita Indonesia yang anggun, lemah lembut, sopan, serta bersahaja.

Bahkan mantan Wali Kota Solo ini berharap kampanye kebaya harus terus dilakukan dengan gencar, tidak hanya di Jakarta saja tetapi juga di daerah lainnya.

“Karena di tiap daerah juga memiliki keunikannya masing-masing,” katanya.

Selain itu kebaya di daerah lainnya memiliki ragam kreasi dan inovasi desain kebaya yang akan memperkaya khazanah mode kebaya Tanah Air. Dengan keragaman tersebut, mampu membuat kebaya menjadi semakin digemari semua kalangan.

“Tidak hanya di kalangan menteri atau gubernur saja, tetapi perempuan Indonesia kembali gemar memakai kebaya di semua acara di Tanah Air,” pungkas Jokowi.

Siaran TV Analog Dimatikan di Seluruh Indonesia

0

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan secara resmi siaran TV Analog di seluruh Indonesia. Yang direncanakan pada tanggal 12 Agustus 2023 ini. Penghentian siaran TV Analog ini bersempena dengan Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas).

Sehingga bertepatan dengan Harsiarnas itu, Menkominfo berharap agar proses analog switch off (ASO) bisa segerakan rampung. Hal tersebut pasca adanya berbagai kendala sejak beberapa tahun terakhir ini.

Jadi Kado Istimewa

Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia menjelaskan jika pemberhentian siaran TV Analog merupakan kado istimewa dalam perayaan HUT RI tahun ini.

Dengan begitu, terangnya, Indonesia siap menyambut datangnya TV Digital, yang bersih gambarnya, jernih suaranya, serta memiliki teknologi yang canggih.

“Pemberhentian TV analog menjadi kado istimewa pada HUT RI kali ini,” ucapnya, Jumat (11/8/2023).

Ada FGD Sebelum Penghentian Siaran Analog

Gery menjelaskan, sebelum penghentian siaran analog untuk seluruh Indonesia akan diselenggarakan terlebih dahulu Forum Group Discussion (FGD).

Kemudian, dalam FGD itu akan dibahas penghentian siaran Analog, lalu tren iklan industri penyiaran, serta tren industri penyiaran global dan nasional. Proses peralihan TV Analog ke TV Digital tersebut seiring dengan mulai migrasinya TV analog ke digital.

Yaitu yang sudah diterapkan di beberapa kota besar di Indonesia seperti, Jabodetabek, Medan, Banjarmasin, Palembang, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Surakarta Palembang, Yogyakarta, dan lainnya.

Jumlah Penonton TV Analog dan Digital

Kemenkominfo juga mengklaim penonton TV Analog dulunya sekitar 59 juta. Namun setalah ASO per 1 Juli 2023, penggunaan TV digital menjadi 56 juta atau 95,2 persen. Kemudian, pengguna TV digital secara nasional sebelum ASO dulunya berjumlah 121 juta penonton.

“Namun kini sudah menuju normal, dengan 124 juta penonton atau 95,4 persen,” ungkap Gery.

Dari sisi infrastruktur mux yang sudah terbangun oleh TVRI dan TV swasta di 112 wilayah siaran terdiri dari 341 kabupaten/kota yang terdampak ASO. Kemudian, terdapat 676 stasiun TV yang sudah bersiaran digital.

Akan tetapi ada 10 siaran TV yang masih analog, namun sedang dalam proses migrasi ke TV digital.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

Teknologi Modifikasi Cuaca Riau Belum Bisa Dilakukan

0

Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di Provinsi Riau lanjutan masih belum dapat dilakukan hingga saat ini.

Tunggu Dukungan Armada TNI

Padahal, awalnya TMC di Riau selanjutnya mulai dilaksanakan pada Bulan Agustus ini, namun sampai sekarang masih belum dilaksanakan.

Hal tersebut karena tim TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sampai saat ini tengah menunggu dukungan armada pesawat dari TNI. Dimana sudah ditunggu sejak Juli lalu.

Sementara itu pesawat yang biasanya digunakan untuk Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau atau operasi hujan buatan adalah pesawat dengan jenis Casa 212 TNI AU.

Saat Transisi Musim Hujan dan Kemarau

Mengingat saat ini sudah memasuki transisi musim hujan ke kemarau, maka TMC di Riau perlu dilakukan. TMC tersebut dinilai tidak efektif dilaksanakan jika pada puncak kemarau.

Hingga saat ini, operasi TMC di Riau sudah dilaksanakan selama dua kali, yaitu:

  • 11 hari kegiatan mulai tanggal 17 Mei – 27 Mei 2023
  • 12 hari kegiatan dari 28 Mei – 9 Juni 2023.

Kegiatan TMC di Riau tersebut sudah dilakukan semai garam sebanyak 13 sorti atau sebanyak 10.400 kilogram (Kg), dengan jumlah jam terbang 25 jam 5 menit.

Tim BRIN TMC Sudah Sampai di Pekanbaru

Kepala BPBD Riau Edy Afrizal mengungkapkan, saat ini tim TMC BRIN yang akan melaksanakan TMC di Riau sudah berada di Kota Pekanbaru.

Terkait Pesawat Cassa, Edy menjelaskan, diperkirakan akan segera datang juga. Sebab saat ini pesawat tersebut masih berada di Malang Jawa Timur. Seperti diketahui, tim TMC ke Riau adalah untuk mendukung pelaksanaan hujan buatan atau pelaksanaan TMC di Riau.

Namun Kepala BPBD Riau tersebut belum bisa memastikan kapan TMC di Riau akan dilakukan, karena sedang mengalami kajian potensi cuaca.

“Hujan buatan itu yang menentukan kapannya dari tim TMC BRIN setelah adanya kajian potensi cuaca,” terangnya.

Luas Lahan Terbakar di Riau

Sejak awal Januari hingga saat ini telah terjadi Karhutla di Riau, bahkan luas lahan yang terbakar di Riau sudah mencapai 1.184,36 hektar (Ha).

Adapun luas lahan terbakar di Riau tersebut tersebar di beberapa daerah, yakni:

  • Rokan Hulu 32,40 Ha,
  • Rokan Hilir 236,00 Ha,
  • Dumai 112,87 Ha,
  • Bengkalis 377,79 Ha,
  • Kepulauan Meranti 24,45 Ha
  • Siak 41,97 Ha
  • Pekanbaru 39,63 Ha
  • Kampar 85,75 Ha
  • Pelalawan 91,23 Ha
  • Indragiri Hulu 49,20 Ha
  • Indragiri Hilir 91,07 Ha,
  • Kuantan Singingi 2,0 Ha

FlyOver Garuda Sakti Pembangunannya Tunggu Bebas Lahan

0

Rencana pembangunan flyover Garuda Sakti Pekanbaru yang berada di kawasan simpang Panam masih menunggu pembebasan lahan.

Dalam rencananya, pembangunan flyover tersebut akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Adanya pembangunan flyover Garuda Sakti Pekanbaru tersebut diharapkan dapat mengatasi kemacetan parah di kawasan simpang Panam tersebut. Terutama pada saat jam-jam sibuk.

Tunggu DED

Untuk diketahui, dalam rencana pembangunan flyover tersebut pemerintah pusat akan membangun fisik flyover-nya. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau Kementerian PUPR T Yuliansyah.

Sedangkan Pemprov Riau sendiri memiliki tugas, yaitu untuk membebaskan lahan di sepanjang lokasi yang akan dibangun flyover itu.

Yuliansyah mengatakan, pembangunn flyover tersebut akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.

Kemudian Kementerian PUPR yang akan mendesain rancangan pembangunan flyover tersebut. Sebab untuk melakukan Detail Engineering Design (DED) dari pembangunan tersebut, tim Kementerian PUPR sedang menunggu pembebasan lahan dari Pemerintah Provinsi Riau.

“Desainnya belum, sedang menunggu pembebasan lahan,” ucapnya, Jumat (11/8/2023).

Kemudian, Kementerian PUPR tersebut juga mempersiapkan dokumen-dokumen sebagai bagian dari menyiapkan readiness criteria sebagai usulan dalam program kegiatan.

“Desainnya akan dimulai tahun depan,” ujarnya.

Total Anggaran

Adapun total anggaran sebesar Rp5,3 miliar telah disiapkan untuk proses ganti rugi lahan Flyover Garuda Sakti. Dimana Pemprov Riau sudah mempersiapkan anggaran untuk pembebasan lahan pembangunan flyover yang berada di simpang Panam Pekanbaru itu.

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan.

Diungkapkan Arief, saat ini pihaknya telah mempersiapkan sebesar Rp5,3 miliar untuk pembangunan flyover tersebut. Yang mana sumber anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2023.

Pemprov Riau juga telah membentuk tim koordinasi agar mempercepat proses pembebasan lahan. Tim koordinasi tersebut dengan BPN Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanbaru, serta Balai Jalan Nasional.