Home Blog Page 32

Berobat Pakai KTP Pekanbaru, Begini Caranya

0

Sejak akhir Juli lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan berobat pakai KTP di Pekanbaru.

Berobat pakai KTP di Pekanbaru tersebut merupakan program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah yang diluncurkan Pemko Pekanbaru. Dimana hal tersebut sejalan dengan capaian Universal Heatlh Coverage (UHC) di Kota Pekanbaru.

Dengan program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah tersebut, maka semua masyarakat dapat dijangkau. Khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan.

Caranya

Melalui program itu, nantinya masyarakat bisa datang berobat ke berbagai lokasi fasilitas kesehatan (faskes) hanya dengan menggunakan KTP. Selanjutnya, petugas di faskes tersebut yang akan membantu masyarakat untuk bagian pendaftarannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, menerangkan jika ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi masyarakat untuk bagian pendaftarannya.

Adapun syaratnya adalah sebagai berikut:

  • Foto Copy KTP Pekanbaru (NIK online)
  • Foto Copy Kartu Keluarga Kota Pekanbaru
  • Surat pernyataan peralihan (untuk yang pindah dari PBPU Mandiri)
  • Surat pernyataan bersedia dirawat di Kelas 3 selama minimal 12 bulan
  • Surat pernyataan dengan materai Rp10.000
  • Surat permintaan pendaftaran dari Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP)
  • Surat keterangan rawatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL)
Alur Pendaftaran

Diterangkan Zaini jika alur pendaftaran berobat adalah sebagai berikut:

  • Petugas faskes atau rumah sakit mengirim data ke petugas BPJS Kesehatan
  • Nantinya PIC BPJS melakukan aktivasi maksimal 3 X 24 jam
  • Jika NIK tidak online, maka petugas BPJS Kesehatan akan mengirimkan data kembali ke tim pelaksana Program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah tersebut
  • Lalu akan ditindaklanjuti oleh tim Program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah untuk disampaikan ke peserta
Dibayarkan Pemko

Zaini mengungkapkan, masyarakat yang ingin mendapatkan jaminan kesehatan melalu program ini tidak perlu khawatir. Sebab premi kepesertaan dibayarkan Pemko Pekanbaru.

Saat ini Pemko Pekanbaru sudah menyiapkan anggaran hingga puluhan miliar untuk Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah tersebut. Dimana nantinya masyarakat yang terdaftar melalui program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah akan menjadi peserta JKN segmen PBPU Pemda ke BPJS Kesehatan.

Nantinya, Pemko Pekanbaru akan segera menerbitkan panduan berkat dengan jenis layanan maupun prosedur dari program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah tersebut.

Permainan Lomba 17-an Dari Masa ke Masa, Bikin Nostalgia

0

Peringatan 17 Agustus menjadi salah momen yang kita nantikan, terutama saat ragam lomba atau permainan 17-an yang biasanya ada di setiap Perayaan HUT RI.

Permainan tradisional yang sering kita jumpai di setiap Peringatan 17 Agustus ini cocok untuk kelompok dan juga individu. Yang mana permainan ini sudah ada sejak dulu.

Selain itu, permainan tradisional ini juga bisa sebagai upaya melestarikan budaya bangsa. Karena berbagai permainan untuk lomba tradisional 17 Agustus ini bisa dimainkan setiap tahun dan diteruskan ke anak dan cucu.

Seiring dengan bertambahnya teknologi, mari sedikit bernostalgia yuk dengan ragam permainan lomba 17-an dari masa ke masa.

Ragam Permainan Tradisional Untuk Lomba 17-an
1. Panjat Pinang

Siapa yang tidak tahu permainan tradisional yang satu ini? Permainan yang sangat unik dan paling seru ini sampai sekarang masih menjadi perlombaan yang ditunggu-tunggu dalam setiap Peringatan 17-an. Permainan ini ternyata sudah ada sejak era penjajahan Belanda di Indonesia lho. Sebagai salah satu acara di tengah pagelaran pesta pernikahan.

Cara bermainnya yang unik, membuat setiap penonton bersemangat. Permainan ini dimainkan secara berkelompok. Setiap peserta memerlukan strategi untuk memanjat pohon pinang yang sudah dilumuri cairan pelicin. Entah itu secara naik bergantian. Ukuran panjat pinang biasanya sekitar 8-10 meter. Hadiah panjat pinang sendiri beragam, mulai dari pakaian, aksesori, alat tulis, kipas, sepeda, hingga televisi.

2. Tarik Tambang

Permainan ini masih dimainkan secara berkelompok. Menurut berbagai sumber, tarik tambang berasal dari kebudayaan kuno China, India, dan Mesir. Namun mulai dimainkan sebagai olahraga oleh bangsa Yunani di Olimpiade ‘versi kuno’ pada 500 sebelum Masehi. Tetapi permainan ini sejak dulu merupakan permainan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia.

Cara bermain tarik tambang, yaitu masing-masing anggota dari dua kelompok saling menarik tambang ke arah berlawanan. Kelompok yang menang yaitu mereka yang berhasil menarik tambang sampai lawan masuk ke area mereka. Sangat menarik, bukan.

3. Gasing

Permainan yang satu ini juga salah satu permainan yang tak kalah unik. Dikenal sebagai gasing, bentuknya bulat dari bahan kayu dengan kaki kecil di tengah.

Meski demikian, sekarang ada juga gasing modern yang terbuat dari plastik. Cara bermain gasing yaitu dengan menghempasnya, sehingga gasing berputar di porosnya menggunakan kaki kecilnya.

4. Balap Karung

Keseimbangan adalah kunci dari permainan yang satu ini. Alat utamanya ialah karung bekas, dimana masing-masing peserta harus masuk kedalam karung dan berpacu siapa tercepat masuk ke garis finish. Permainan ini juga tak kalah heboh dan jadi salah satu permainan paling seru untuk diikuti saat perayaan HUT Kemerdekaan RI.

5. Balap Bakiak

Kembali lagi dengan permainan berkelompok. Selain keseimbangan, kekompakan sangat dibutuhkan dalam permainan ini. Karena butuh kerja sama tim yang kompak. Biasanya satu tim terdiri dari tiga hingga lima orang.

Sesuai dengan namanya, peserta menaiki bakiak atau sandal panjang yang terbuat dari kayu. Tiap tim harus kompak melangkahkan kakinya dan jadi yang tercepat untuk sampai ke garis finis.

6. Balap Kelereng

Permainan yang satu ini biasanya ramai diminati oleh anak-anak. Cara bermainnya juga tak kalah seru. Dimana tiap peserta diberi sebuah sendok dan sebutir kelereng. Peserta wajib menggigit tangkai pegangan sendok sebagai penopang. Dan sebutir kelerenglah penentu perlombaan.

Dengan keseimbangan yang tepat agar bisa menjadi pemenang permainan ini. Siapa yang paling cepat membawa kelereng ke garis finish adalah pemenangnya.

7. Egrang

Mungkin tak banyak yang tahu tentang permainan tradisional yang satu ini, Egrang. Permainan tradisional ini menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Bentuknya seperti tongkat dengan tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak.

Hampir sama seperti Bakiak, egrang juga menggunakan kayu atau bambu. Bedanya bila bakiak dimainkan secara kelompok, permainan tradisional egrang justru dilakukan secara individu.

Di Indonesia, egrang sendiri memiliki nama yang berbeda-beda. Di Lampung misalnya, disebut egrang. Di Sumatera Barat menyebutnya tengkak-tengkak, di Jawa Tengah disebut jangkungan, lalu di Kalimantan Selatan disebut batungkau.

8. Gobak Sodor

Gobak sodor sendiri merupakan nama yang berasal dari Jawa. Tetapi, di Jawa Barat disebut galah asin. Sementara di Riau disebut galah panjang. Sedangkan di Makassar disebut asing.

Asal usul permainan tradisional ini diperkenalkan oleh Bangsa Belanda yang juga punya permainan Go Back Through the Door. Namun, orang Indonesia menyebutnya menjadi gobak sodor.

Permainan ini diakukan secara berkelompok, dimana satu kelompok menjadi penghalang dan satu kelompok lainnya menjadi penyerang. Kelompok penyerang harus menembus penghalang dari kotak awal sampai akhir.

Jika penyerang tersentuh oleh penghalang, berarti kalah. Sebaliknya, jika penyerang mampu menembus kotak awal sampai akhir tanpa tersentuh penghalang, maka dinyatakan menang.

Jumlah pemain gobak sodor beragam, mulai dari 3-10 orang per kelompok. Sementara kelompok yang bermain ada dua. Manfaat bermain gobak sodor adalah melatih kekompakan dan kerja sama tim, ketangkasan, kecerdikan, dan melatih fokus.

Nah, itu dia beberapa Permainan Tradisional yang biasa kita jumpai pada setiap Peringatan HUT RI 17 Agustus. Masih banyak permainan tradisional yang lain yang bisa jadi referensi persiapan Encik dan Puan untuk bernostalgia. Tentunya permainan tradisional di atas bukan hanya sekedar permainan biasa. Tapi banyak nilai-nilai moral yang ada dalam setiap permainan.

Manfaat Permainan Tradisional

Keseruan bermain permainan tradisional ternyata menyimpan banyak manfaat yang tidak ditemukan dalam permainan gadget, terutama bagi anak-anak.

Salah satunya memperkenalkan sejarah Indonesia, melatih kreativitas dan motorik terutama pada anak-anak. Juga banyak pelajaran moral dalam kerja sama yaitu mengatur kekompakan, keseimbangan, dan lain-lain.

Itulah beberapa permainan tradisional Indonesia yang masih bisa dimainkan hingga saat ini. Pastinya kita masih mengingat semua permainan tersebut. Eksistensi permainan tradisional sebagai warisan budaya lokal ini sebaiknya tetap dilestarikan agar tak hilang di generasi-generasi selanjutnya.

Selain seru, permainan tradisional ini pun memiliki banyak manfaat dan aman dilakukan anak-anak. Selamat bermain dan bernostalgia!

Beasiswa Dari Pemko Pekanbaru Telah Cair

Ada kabar gembira bagi mahasiswa penerima bantuan beasiswa yang berasal dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Karena beasiswa tersebut kini sudah dicairkan dan telah dikirimkan langsung ke rekening mahasiswa penerima.

Kepala Bagian (Kabag) Kesra Setdako Pekanbaru Tri Sepna Saputra mengatakan, bantuan beasiswa ini adalah untuk ratusan mahasiswa berprestasi dan dari keluarga kurang mampu.

Cair Tadi Malam

Pihaknya bersyukur karena beasiswa dari Pemko Pekanbaru tersebut sudah dicairkan. Dimana pada Senin (31/7/2023) malam tadi sudah mulai dicairkan.

Berdasarkan laporan yang telah diterimanya, untuk rekening Bank Riau Kepri (BRK) Syariah sebagian sudah selesai ditransfer oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru.

Lebih lanjut Putra, sapaan akrabnya mengatakan bahwa bagi yang belum menerima beasiswa diakibatkan nomor rekening tidak aktif serta ada beberapa yang tidak terdaftar di database. Sedangkan untuk Rekening BNI, jika lancar maka Selasa (1/8/2023) masuknya karena masih dalam proses kliring.

Ia juga menyampaikan bahwa pencairan beasiswa ini langsung kepada 488 mahasiswa sebagai penerima beasiswa Pemko Pekanbaru Tahun 2023 yang telah diumumkan sejak awal Juni lalu.

Sempat Tidak Ada

Diungkapkan oleh Putra, beasiswa Pemko Pekanbaru sendiri sempat tidak diberikan sejak beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun yang kembali menghidupkan program ini kembali.

“Sangat membantu mahasiswa tentunya, terutama yang saat ini sedang menuntut ilmu,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2023 ini Pemko Pekanbaru di bawah kepemimpinan Muflihun kembali mengalokasikan bantuan beasiswa. Adapun pengalokasian anggaran untuk beasiswa ini mencapai sekitar Rp2 miliar. Yang mana untuk mahasiswa S1 mendapatkan bantuan sebesar Rp4 juta, sedangkan untuk Diploma III sebesar Rp3 juta.

“Bantuan beasiswa ini atas kepeduliannya (Muflihun, red) di bidang pendidikan,” pungkas Putra.

Parkir Sembarangan Pekanbaru Bakal Digembosi, Ini Lokasinya

Beberapa lokasi di Kota Pekanbaru diketahui kini menjadi titik parkir sembarangan. Kondisi ini sendiri mengakibatkan arus lalu lintas menjadi terganggu, bahkan dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.

Surat Peringatan

Padahal di lokasi tersebut telah terdapat rambu larangan parkir. Oleh karenanya, Tim UPT Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru langsung melayangkan surat peringatan kepada pengelola lokasi yang kerap menjadi titik parkir sembarangan.

Diterangkan oleh Kepala UPT Perparkiran Dishub Kota Pekanbaru Radinal Munandar, ada empat titik lokasi yang kerap dijadikan sebagai titik parkir sembarangan.

Titik Lokasi

Radinal mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyurati empat pengelola titik lokasi yang kerap terdapat parkir sembarangan. Adapun titik pertama berada di depan RSUD Arifin Achmad Jalan Diponegoro, yang mana tidak boleh kendaraan parkir.

Titik yang kedua berada di depan Sukaramai Trade Centre (STC), Jalan Jendral Sudirman. Kemudian titik yang ketiga berada di samping Mal SKA dekat fly over, tepatnya di depan jalur Trans Metro Pekanbaru.

Yang keempat berada di samping gedung Rumah Sakit Syafira, Jalan Jenderal Sudirman. Banyak pengunjung rumah sakit yang tidak mendapat lokasi parkir di dalam, sehingga mereka memilih untuk memarkirkan kendaraannya di luar.

“Banyak pengunjung Rumah Sakit Syafira yang tidak mendapatkan lokasi parkir di dalam, jadi mereka parkirnya di samping,” ujar Radinal, Senin (31/7/2023).

Sebagaimana diketahui, lokasi tersebut dekat dengan persimpangan lampu lalu lintas. Dimana hal tersebut akhirnya menyebabkan kemacetan di sekitar simpang Fly Over Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Imam Munandar.

Karena membuat kemacetan panjang, maka pihaknya kemudian menyurati pengelola di empat titik tersebut. Pihaknya berharap pengelola untuk dapat memasang spanduk serta imbauan.

Bakal Digembosi

Diharapkan dengan mengumumkan bahwa di empat titik tersebut tidak boleh parkir, maka masyarakat yang memarkirkan kendaraannya di 4 titik parkir sembarangan tersebut harus memindahkan kendaraannya.

Adapun pihaknya akan tetap setiap hari melakukan pengawasan ke lokasi-lokasi parkir sembarangan tersebut. Kemudian melakukan penindakan, seperti penggembosan atau lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sering Rebahan Bikin Lemas? Ini Penjelasannya

0

Encik Puan ada yang sukanya rebahan aja kalau di rumah? Tahukah Encik dan Puan, jika sering rebahan bisa bikin kita lemas?

Bagi sebagain kita memang rebahan adalah kegiatan sehari-hari. Pernahkah merasakan badan malah tambah pegal-pegal dan lelah, padahal cuma rebahan seharian? Kenapa ya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Rebahan

Berdasarkan KBBI, rebahan berasal dari kata rebah. Yang artinya adalah bergerak berdiri ke posisi jatuh dan terbaring (seperti orang, pohon); terletak berbaring; roboh; tumbang.

Sedangkan rebahan mengandung makna tempat berbaring; pembaringan atau disimpulkan sebagai aktivitas yang dilakukan dengan hanya berbaring saja. Istilah ini populer sejak tahun 2020 lalu, tepat saat adanya pandemi covid-19. Penyebabnya tentu saja larangan untuk beraktivitas di luar rumah.

Dampak Negatif Rebahan

Walaupun rebahan tampaknya sederhana, namun kebiasaan ini ternyata berbahaya loh jika dilakukan terlalu lama.

Dilansir dari Kompas.com rebahan dapat berakibat pada terganggunya neuron otak, otot kaki dan bokong menjadi lemah dan mengecil, gangguan pencernaan, masalah pada sendi pinggul, postur tubuh menjadi buruk, kecemasan dan depresi hingga beresiko penyakit jantung dan diabetes.

Rebahan Malah Buat Lelah

Sering rebahan badan kok malah bikin lelah dan lemas ya?

Dikutip dari cantik.tempo.com, seseorang yang sering rebahan dalam posisi yang sama dalam waktu lama, maka kemampuannya untuk mengambil oksigen jadi berkurang sehingga menyebabkan berkurangnya tingkat energi dan motivasi.

Lebih lanjut, apabila terus dilakukan berulang tubuh akan kekurangan oksigen sehingga bisa meningkatkan rasa lelah.

Selain itu posisi rebahan yang ‘buat nyaman’ ternyata kebanyakan memiliki postur buruk untuk tubuh kita sehingga otot-otot di tubuh harus bekerja lebih ekstra untuk menopang massa tubuh.

Manfaat Rebahan

Jika dilakukan secara tepat dalam jangka waktu yang pas ternyata rebahan bisa punya manfaat yang baik loh. Seperti mengembalikan energi setelah seharian beraktivitas, membantu memunculkan ide kreatif, memahami diri sendiri, menghemat uang dan mencegah stres.

Nah itu tadi penjelasan mengapa sering rebahan terlalu lama bisa bikin badan kita menjadi lemas dan lelah. Semoga bermanfaat untuk kita semua!

Kasus DBD Provinsi Riau Meningkat Capai 810 Kasus

0

Dinas Kesehatan (Dinskes) Provinsi Riau melaporkan jika sampai saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Riau sudah mencapai 810 kasus.

Dari 810 kasus DBD tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Riau. Namun angka DBD paling tinggi banyak ditemukan di Kota Pekanbaru dengan jumlah 169 kasus. Kemudian daerah dengan kasus DBD paling rendah ada di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan jumlah kasus sebanyak 3 kasus.

Data Kasus DBD di Riau

Dari rincian data yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, adapun data kasus DBD di Riau adalah sebagai berikut:

  • Januari ada 200 kasus
  • Februari ada 123 kasus
  • Maret ada 133 kasus
  • April ada 92 kasus
  • Mei ada 139 kasus
  • Juni ada 124 kasus
Harus Ada Pemantau Jentik

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal mengungkapkan jika ingin kasus DBD tidak semakin bertambah, maka menurutnya harus ada juru pemantau jentik (Jumantik).

Dijelaskan Zainal, juru pemantau jentik itu sendiri merupakan bagian dari anggota keluarga masing-masing dari setiap rumah. Bahkan harus dimulai dari kamar mandi, kemudian membersihkan sarang jentik tersebut. Karena jika tidak ada jentik pasti tak ada nyamuk.

“Jadi gerakan 3 M yang harus kita giatkan,” ucapnya, Kamis (27/7/2023).

Meski demikian, ia mengakui bahwa cenderung terjadi penurunan tren kasus DBD di Riau. Hal tersebut jika melihat dari data yang ada.

Selain itu ia juga berpesan kepada masyarakat untuk mengenali dan menghindari gigitan nyamuk yang membawa virus itu terutama pada pagi dan sore hari.

“Agar terhindar dari DBD,” tutupnya.

Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah, Berobat Pakai KTP

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru rencananya akan segera me-launching program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah akhir bulan Juli ini.

Segera Launching

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun mengatakan, rencananya Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah tersebut akan di-launching di Rumah Sakit Daerah Madani, Jumat (28/7/2023) pagi.

Sebelumnya, program ini rencananya akan diluncurkan oleh Muflihun di malam puncak Hari Jadi ke-239 Pekanbaru. Akan tetapi karena program tersebut belum siap, maka dijanjikan akan launching pada Juli ini. Program ini merupakan salah satu kado untuk Hari Jadi Pekanbaru ke-239.

Cukup Pakai KTP

Dengan launching program Universal Health Coverage (UHC) tersebut ke depannya warga Pekanbaru bisa mengakses pelayanan kesehatan secara gratis. Baik itu di puskesmas maupun rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Warga hanya perlu menunjukan KTP saja. Ini adalah salah satu upaya Pemko dalam memenuhi pelayanan dasar bagi masyarakat,” ucap Muflihun, Rabu (26/7/2023).

Untuk Warga Kurang Mampu

Penerima program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah sendiri adalah warga kurang mampu yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. Demikian yang disebutkan oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.

“Otomatis sudah bisa dicakup, kalau sudah masuk DTKS,” ungkapnya.

Lebih jauh ia menuturkan, ke depannya program UHC tersebut juga dapat diakses warga pada rumah sakit yang berada di luar Kota Pekanbaru. Yang tentunya telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Sehingga warga Pekanbaru yang sakit di luar kota dan tiba-tiba masuk rumah sakit dapat tercakup dengan program ini,” ujar Indra Pomi.

Adapun hal tersebut tengah dikoordinasikan oleh tim agar dapat difasilitasi juga oleh BPJS Kesehatan.

Fungsi UHC

Untuk diketahui, UHC adalah cakupan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Hal tersebut guna memastikan minimal 95 persen dari total penduduk Indonesia, telah mendapatkan akses finansial terhadap pelayanan kesehatan. Caranya adalah dengan mendaftarkan dirinya atau didaftarkan sebagai peserta JKN.

Melalui program ini, warga nantinya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan hanya dengan menunjukan KTP.

Wisata Pulau Semut Pekanbaru, Tempat Healing Pojok Kota

0

Mencari tempat healing di Pekanbaru memang susah-susah gampang ya Encik dan Puan. Wisata Pulau Semut Pekanbaru, adalah salah satu hidden gems-nya.

Meski namanya Pulau Semut, salah satu tempat wisata yang berada di pojok kota ini bukan berarti banyak semutnya ya.

Lokasi

Berlokasi di Jalan Pembina No. 3, Kecamatan Rumbai Timur, Encik dan Puan akan merasakan sensasi tenang yang jauh dari hiruk pikuk kota.

Pasalnya, untuk mencapai lokasi wisata Pulau Semut butuh perjalanan yang memakan waktu sekitar 20 menitan dari pusat kota.

Aksesnya sendiri bisa melalui Jalan Limbungan, Jalan Teluk Leok, ataupun melalui Jalan Pramuka.

Jalan Pramuka

Ketika perjalanan Encik dan Puan akan merasakan sensasi berbeda. Banyak rumah-rumah penduduk yang kental dengan nuansa perkampungan tradisional.

Walau perlu masuk ke pemukiman warga, nantinya lokasi wisata Pulau Semut akan terlihat di ujung jalan dengan pemandangan sungai di sisi jalan.

Berkunjung ke Wisata Pulau Semut Pekanbaru hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja. Kendaraan roda dua hanya perlu membayar Rp5.000, sedangkan roda empat Rp10.000. Masih terjangkau kan?

karcis

Suasana Asri

Saat memasuki kawasan Pulau Semut, area tersebut masih asri dengan ditumbuhi beberapa pohon-pohon rindang besar.

suasana asri

Berjalan sedikit ke dalam, barulah kita akan disuguhkan pemandangan sungai siak yang luas. Pengunjung bisa duduk bersantai di tempat yang telah disediakan, adapun saat ini baru tersedia 2 gazebo saja.

Encik dan Puan bisa duduk santai sambil menikmati semilir angin dan melihat perahu bahkan speed boat dengan tujuan Selatpanjang melintas di sungai Siak.

Kapal Lewat di Wisata Pulau Semut Pekanbaru

Jika ingin menikmati waktu rileks dan butuh space healing, Encik dan Puan bisa datang agak lebih pagi.

Namun waktu terbaik untuk berfoto adalah sore hari, sambil ditemani sunset dari ujung sungai siak. Jika Encik dan Puan punya hobi memancing bisa bawa peralatan sendiri ya.

Di sini banyak pengunjung yang duduk-duduk di tepi bebatuan sambil memancing. Namun jika ingin piknik sambil makan siang, tempat yang satu ini juga cocok kok.

Spot Mancing di Wisata Pulau Semut Pekanbaru

Kelebihan Pulau Semut sendiri adalah masih terjaganya keasrian sungai dengan tumbuhan bakau. Selain itu, cocok jadi tempat untuk menjernihkan pikiran karena nuansanya yang tenang.

Fasilitas di wisata Pulau Semut ini masih sangat terbatas Encik dan Puan, perlu ada perbaikan seperti toilet, musala dan air bersih.

Encik dan Puan tertarik untuk berkunjung? Lokasinya bisa cek Google Maps ya, sudah akurat kok.

Happy Holiday Encik dan Puan!

Kasus Rabies di Riau: 28 Warga Digigit Hewan Rabies

0

Kasus rabies di Riau kini mulai mengkhawatirkan. Hingga kini sudah 263 orang yang sudah melaporkan terkena gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Riau. Hal tersebut berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau.

Kemudian dari tersebut, 28 orang di antaranya sudah didiagnosa positif terkena rabies. Namun satu di antara korban didiagnosis positif terkena rabies di Riau dinyatakan sudah meninggal dunia, asal Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Rabies Virus yang Mematikan

Kabid Kesehatan Hewan DPKH Riau, drh Faralinda Sari mengatakan jika rabies adalah salah satu jenis virus yang mematikan. Rabies sendiri bersumber dari air liur hewan yang terinfeksi rabies, kemudian bisa menyebar kepada manusia melalui gigitan.

Rabies sendiri bisa berasal dari berbagai jenis hewan, namun yang paling utama adalah pada anjing. Kemudian bisa pula dari kuda, kucing, sapi ataupun kambing. Selain itu, hewan liar yang lainnya juga bisa menularkan virus rabies. Di antaranya rakun, anjing hutan, kelelawar, monyet, berang-berang, ataupun rubah.

Diminta Segera Melapor

Faralinda meminta masyarakat yang digigit hewan terindikasi rabies agar segera melaporkan diri ke pusat kesehatan hewan atau ke puskesmas terdekat. Karena akan menjadi masalah jika masyarakat terkena gigitan hewan terindikasi penularan rabies akan tetapi tidak melaporkan.

“Kasus rabies dapat membahayakan kesehatan orang bersangkutan, bahkan bisa menyebabkan kematian,” ujarnya.

Fara mengimbau jika masyarakat melapor, lanjutnya, maka pihak fasilitas kesehatan (faskes) bisa memberikan tindakan ataupun langkah penanganan rabies.

Masyarakat yang terkena gigitan hewan terindikasi penularan rabies, luka gigitan tersebut bisa langsung dicuci dengan air mengalir. Jika sudah dicuci 15 menit, baru kemudian korban mendatangi faskes untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kasus di Inhil

Dari 28 warga positif rabies di Riau, satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Yaitu salah seorang warga dari Kempas Jaya, Kabupaten Inhil. Untuk mengantisipasi bertambahnya kasus rabies di Provinsi Riau khususnya di Kecamatan Kempas Jaya Inhil, maka DPKH Riau akan menurunkan tim ke sana.

Tim dari DPKH Riau tersebut akan melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada warga, terutama yang memiliki hewan peliharaan supaya tetap waspada terhadap penyakit rabies tersebut.

Menurut Fara, sebenarnya kasus meninggal dunia akibat terkena rabies bisa dicegah dengan adanya laporan dari masyarakat bersangkutan. Lalu juga bersedia untuk memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan.

Sebab korban rabies di Riau tersebut tidak bisa diselamatkan walaupun sudah dibawa ke puskesmas, karena awalnya korban menganggap hanya digigit hewan biasa.

Sehingga dengan demikian tidak ada pemeriksaan dari pelayanan kesehatan dan tidak mendapatkan vaksinasi. Karena korban yang terkena gigitan hewan terindikasi penularan rabies itu awalnya menganggap hanya digigit anjing biasa, lalu tidak melapor, dan tidak mendapatkan vaksin.

Fara mengungkapkan bahwa ada lima warga digigit anjing dan positif rabies di Riau, empat sudah divaksin. Akan tetapi untuk korban dari Inhil tersebut tidak divaksin, meski sempat dirujuk ke puskesmas.

“Ia baru dirujuk ke RSUD Puri Husada, namun korban tidak bisa diselamatkan karena kondisi makin parah,” tutupnya, Senin (24/7/2023).

Mayat Bayi di Pekanbaru, Polisi: Usianya 3-7 Hari

0

Penemuan mayat bayi di Pekanbaru menggegerkan warga di Jalan Amal Bakti, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Jumat (21/7/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.

Mayat bayi tersebut ditemukan warga di dalam kantong plastik berwarna hitam. Warga yang menemukan mayat bayi itu merasa prihatin dan kasihan, sebab manusia tidak berdosa tersebut ditemukan sudah tidak lagi bernyawa.

Kronologi Penemuan Mayat

Penemuan mayat bayi itu sontak membuat warga sekitar heboh, seperti yang dijelaskan oleh saksi Rahmat Hidayat (30).

Rahmat Hidayat yang merupakan seorang pekerja bengkel mengakui bahwa awalnya penemuan mayat bayi itu karena adanya aroma busuk menyengat di sekitar ditemukan mayat tersebut.

Lalu dia penasaran dan mencari dari mana sumber bau busuk tersebut berasal. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah kantong plastik yang menurutnya mencurigakan.

“Semakin kantong plastik tersebut didekati, aromanya semakin busuk dan menyengat. Bahkan banyak lalat yang berterbangan di area tersebut,” ujarnya.

Karena merasa curiga terhadap temuan plastik itu, lalu Rahmat kemudian melaporkan ke Ketua RT. Selanjutnya, Ketua RT langsung mendatangi lokasi bersama dengan beberapa warga. Lalu akhirnya menemukan adanya tangan bayi.

Selanjutnya, penemuan mayat bayi di Pekanbaru itu selanjutnya dilaporkan ke kepolisian setempat.

Penjelasan Polisi

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra, menjelaskan jika memang ada laporan warga terkait penemuan mayat bayi tersebut.

Kompol Bery mengungkapkan jika petugas sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terhadap penemuan mayat bayi tersebut. Kemudian juga sudah memasang police line di lokasi ditemukannya mayat bayi itu.

Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan saksi terhadap penemuan mayat bayi di Pekanbaru itu.

“Mayat bayi itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya.

Adapun mayat bayi malang tersebut diperkirakan berusia sekitar 3-7 hari. Bayi malang itu diketahui berjenis kelamin laki-laki. Demikian yang diungkapkan oleh Kepala Subdirektorat Pelayanan Medis Kedokteran dan Kesadaran Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Riau l Kompol Supriyanto.

“Bayi tersebut diketahui sempat bernapas sebelum akhirnya meninggal, berdasarkan dari hasil pemeriksaan,” ujar Kompol Supriyanto, Senin (24/7/2023).

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan serta konfirmasi lebih lanjut dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.