Home Blog Page 205

Larut Bersama Kisah Romantis Glenn Fredly

Glenn Fredly sukses membuat ribuan penggemarnya yang hadir dalam konser bertajuk “Kisah Romantis” larut dalam lantunan lagu-lagunya yang syahdu.

Konser bertajuk “KISAH ROMANTIS with GLENN FREDLY Exclusive Concert” ini diselenggarakan oleh Event Organizer (EO) Kompen Entertainment di SKA Co Ex, Jumat (23/8).

Adapun konser ini merupakan konser Glenn yang kedua kalinya setelah sebelumnya bertajuk Menanti Arah pada tahun 2015 yang lalu.

Konser penyanyi solo berdarah Maluku ini sendiri sempat tertunda hingga pukul 21.00 WIB, tak pelak beberapa penggemar Glenn kecewa.

Namun begitu Glenn muncul, ia mendapat sambutan yang meriah dari para penggemarnya yang hadir, baik itu penonton dari kelas VIP hingga di kelas Festival.

Glenn Fredly sendiri membawakan beberapa lagu hits andalannya seperti My Everything, Cinta dan Rahasia, Kisah Romantis, Terpesona, Cukup Sudah, Terserah, Kembali Ke Awal, dan masih banyak lagi.

Dikatakan oleh Glenn, untuk lagu “Kembali Ke Awal”, ia tak menyangka bahwa lagu tersebut dijadikan soundtrack film Twivortiare yang diangkat dari sebuah novel karya Ika Natassa, dengan pemeran utamanya Reza Rahadian dan Raihaanun.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

Puncaknya saat Glenn menyanyikan lagu “Orang Biasa” karena prihatin terhadap isu asap di Riau yang terjadi dari tahun ke tahun. Lagu ini ia dedikasikan untuk para petugas Satgas Karhutla yang berjuang memadamkan api.

Melalui konser ini, Glenn juga membangkitkan nostalgia para generasi 90’an yang melewati kisah hidupnya dengan lagu-lagunya, seperti momen saat jatuh cinta, patah hati, move on, dan menemukan cinta yang baru.

Festivaland Pekanbaru, Lebih Dari Sekedar Festival Musik

Merupakan festival musik dan makanan, kali ini FESTIVALAND hadir di Kota Pekanbaru. Rangkaian FESTIVALAND Pekanbaru diselenggarakan oleh LAzone.id & Bold Xperience berkolaborasi bersama Dyandra Promosindo selama 3 hari, yakni mulai dari tanggal 23-25 Agustus 2019 di Lapangan Bandar Seni Raja Ali Haji (Serai) Purna MTQ, Pekanbaru.

Tak hanya menampilkan band performance, FESTIVALAND Pekanbaru juga menghadirkan berbagai macam program-program menarik seperti Mural Art & Workshop Doodle Art, Live Gangbang Tattoo, PUBG Mobile Tournament, Tarung seduh Kopi, Live Barber, Breakdance Performance, Live Talkshow bersama Bharabas FM, Sunset Riding, Pekanbaru Berisik, Perseus Screenprinting, dan Komunitas Fotografi.

FESTIVALAND Pekanbaru juga menyuguhkan industri-industri lokal seperti, Bad Vibes, Label Store, Smile With Vegas dan Sycho x Richsunday. Aerofood Indonesia, Bakso Rudal, Daz.OT, El Tapas, NFC, Roti John Pekanbaru, Sate Taichan Nuna, Squidmore dan U Milk Indonesia juga hadir sebagai tenant makanan untuk melengkapi rangkaian roadshow ini.

General Manager PT. Dyandra Promosindo, Tofani Lazuardi mengatakan dengan hadirnya acara FESTIVALAND Pekanbaru ini diharapkan dapat mendorong sisi kreatif dari marketplace dan komunitas di Pekanbaru.

Lebih lanjut ia menjelaskan, FESTIVALAND ini tidak hanya sekedar festival musik. Tetapi juga sebagai tempat nongkrong dan berkumpul yang positif serta menjadi wadah bagi komunias dan industri kreatif Pekanbaru dalam menghasilkan suatu karya dan dikenal masyarakat luas.

“Serangkaian program acara yang dihadirkan di FESTIVALAND Pekanbaru, diharapkan bisa mendorong sisi kreatif dari marketplace dan komunitas di Pekanbaru,” ujar Tofani.

Nah, jika Encik dan Puan berminat datang ke sini, harga tiket masuk FESTIVALAND ini sendiri cukup terjangkau. Dengan harga tiket masuk (htm) sebesar Rp. 20.000 untuk setiap 1 kali masuk.

Pembangunan Rel Kereta Api di Riau Kembali Mencuat

0

Rencana pembangunan Rel Kereta Api di Riau sudah berlangsung sejak lama. Namun kini mulai ada titik terangnya setelah Gubernur Riau, Syamsuar memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) Riau kembali berkoordinasi dengan kementerian terkait, menyangkut rencana pembangunan rel kereta api di Provinsi Riau.

Berhubung kita sedang membahas kereta api, mungkin sebagian dari kita sudah pernah menaiki kereta api dan pernah menggunakan aplikasi Traveloka untuk membeli tiketnya kan? Yang udah pernah yuk cek jadwal lengkap kereta di aplikasi tiket Traveloka.

Kembali lagi ke pembangunan rel kereta api di Provinsi Riau. Jika tak ada aral rintangan, maka keinginan warga Riau untuk menikmati naik kereta api akan terwujud.

Banyak warga Riau yang tentunya kadang berandai-andai bepergian menaiki kereta api, entah itu sekedar untuk jalan-jalan ke provinsi tetangga maupun ke antarkota di Provinsi Riau sendiri.

Usaha Pemprov Riau

Tentunya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tak ingin hal ini sekedar wacana belaka. Pemprov Riau sendiri diketahui tengah merancang pembangunan jalur kereta api di Riau.

Apabila nanti sudah terbangun, maka sejumlah daerah di Provinsi Riau akan disatukan dengan jalur kereta api. Ternyata keinginan ini sudah disusun sejak tahun 2018 yang lalu, lho.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar telah melakukan audiensi dengan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenhub, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019) lalu. Adapun hasil dari pertemuan tersebut terungkap bahwa jalur kereta api di Riau saat ini sedang dalam proses, yaitu dari Sumatera Utara ke Dumai.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

Nah kedepannya, jalur kereta api tersebut akan dimulai dari Sumatera Utara ke Rokan Hilir. Kabar baiknya, rencana pembangunan transportasi darat melalui jalur kereta api ini selaras dengan program yang dibuat antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat.

Teraktual, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Taufiq OH, Selasa (20/8/2019), mengatakan bahwa ada kendala pembangunan rel kereta api di Bumi Lancang Kuning ini. Diantaranya, untuk pembangunnya rel kereta api di Dumai dimana masa Penetapan Lokasi (Penlok) nya sudah akan habis.

Lalu masalah pembebasan lahan masyarakat yang hingga kini tidak selesai. Padahal anggaran untuk pembebasan lahan menjadi tanggung jawab pihak kementerian terkait. Namun karena masyarakat menolak harga pembebasan tanah, dana tersebut akhirnya dikembalikan.

Sayang bukan? Padahal anggaran tersebut sekitar tahun 2017 lalu. Kini Pemprov Riau berharap anggaran untuk pembebasan lahan pembangunan rel kereta api di Riau dimasukkan kembali dalam skala prioritas.

Padahal pembangunan rel kereta api tersebut merupakan proyeksi strategis nasional. Namun belum diketahui prioritas pembangunan ke arah mana. Banyak diantara kita warga Riau yang bermimpi untuk menikmati salah satu transportasi darat ini.

Sejarah Rel Kereta Api di Provinsi Riau

Jika ditelusuri sejarahnya, pembangunan rel kereta api di Bumi Lancang Kuning ini telah dimulai sejak zaman penjajahan Jepang dahulu. Namun bukan sebuah sejarah yang ingin diingat oleh kita, karena sebanyak 100.000 jiwa melayang demi 220 KM rel kereta api dari Muaro, Sumbar, sampai Pekanbaru, Riau.

Para pekerja tersebut awalnya diiming-imingi oleh Tentara Jepang Dai Nippon bergaji tinggi di negeri seberang kepada penduduk di Jawa yang padat. Rombongan pekerja perdana mendarat pada tahun 1943.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

Kondisi para pekerja tersebut sangat mengenaskan karena nyaris tidak pernah mendapatkan ransum. Akibatnya satu persatu terserang berbagai penyakit seperti disentri, malaria, pelagra, dan beri-beri. Bahkan yang lebih miris, ada pekerja yang sekarat dan dimakan hidup-hidup oleh biawak. Sebagian jasad mereka dibiarkan membusuk di pinggiran rel dan sungai.

Lalu pada tanggal 15 Agustus 1945, jalur neraka tersebut rampung. Pembangunan rel dari arah Muaro dan Pekanbaru bertemu di Koto Kumbu, Kuansing. Akan tetapi di hari yg sama, Jepang menyerah di Perang Dunia II. Alhasil, satu-satunya pengguna jalur tersebut adalah tentara Jepang dan tawanannya, dari arah Muaro ke Pekanbaru.

Lalu pada tahun berikutnya, jalur itu mati. Salah satu jembatan kayu yang dibangun runtuh tersapu arus sungai Kuantan karena kualitasnya yang buruk akibat dibangun oleh para pekerja yang tersiksa.

Untuk mengingat kekejaman tersebut, maka dibangunlah Monumen Kereta Api (Monumen Lokomotif) di Jalan Kaharudin Nasution, Pekanbaru. Monumen ini menjadi bukti Usaha Jepang dalam membangun Jaringan Kereta yang menghubungkan pantai timur dan pantai barat sumatera.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

17 Jalur

Berdasarkan hasil kajian Pemprov Riau pada tahun 2018 yang lalu, rencana pembangunan jalur kereta api ini akan memiliki 17 jalur. Selain pembangunan jalur kereta api yang akan menghubungkan daerah-daerah di Riau, diketahui juga Dishub Provinsi Riau akan membangun Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan di Kota Pekanbaru.

Berikut ini 17 jalur kereta api di Riau yang akan dibangun:

  1. Jalur Pekanbaru-Perawang-Buatan-Tanjung Buton dengan panjang 124,5 kilometer.
  2. Jalur kereta api Dumai-Pelintung-Buruk Bakul-Tanjung Buton dengan panjang 135,5 kilometer.
  3. Jalur kereta api LRT kantor Gubernur Riau ke Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II sepanjang 5,7 kilometer.
  4. Jalur kereta api Pelalawan-Buatan sepanjang 42,2 kilometer.
  5. Jalur kereta api Pematang Reba-Rengat-Enok-Kuala Enok sepanjang 111 kilometer.
  6. Jalur kereta api LRT Pekanbaru-Tengkerang Tengah sepanjang 16,6 kilometer.
  7. Jalur kereta api Pelalawan-Sokoi-Guntung sepanjang 213,7 kilometer.
  8. Jalur kereta api Tampan-Gubernuran sepanjang 12,9 kilometer.
  9. Jalur kereta api LRT Bandara SSK II- Perhentian Raja sepanjang 9 kilometer.
  10. Jalur kereta api Sungai Akar-Enok sepanjang 73,4 kilometer.
  11. Jalur kereta api Dumai- Lubukgaung-Bagan Siapi-api sepanjang 94 kilometer.
  12. Jalur kereta api Duri-Tambusai-Ujungbatu-Kandis sepanjang 249 kilometer.
  13. Jalur kereta api Teluk Paman-Lubung Agung sepanjang 41 kilometer.
  14. Jalur kereta api Teluk Hulu Kuantan-Batang Gangsai sepanjang 137,1 kilometer.
  15. Jalur kereta api Tapung Hulu-Bangkinang-Lipat Kain sepanjang 100 kilometer.
  16. Jalur kereta api Pekanbaru-Bangkinan-Rantau Berangin sepanjang 53,6 kilometer.
  17. Jalur kereta api Muara Lembu-Teluk Kuantan-Cerenti-Air Molek sepanjang 121 kilometer.

Destinasi Wisata Menarik di Pekanbaru

0

Meski lebih dikenal sebagai kota bisnis, nyatanya ada beberapa destinasi wisata menarik di Pekanbaru. Jika Encik dan Puan hendak berkunjung ke Pekanbaru, tidak ada salahnya mencoba menaiki bus lorena.

Bus lorena ini memiliki beberapa rute, salah satu rute yang dilayani adalah Xtrans Bandung.

Bagi Encik dan Puan yang penasaran dengan destinasi wisata menarik di Pekanbaru, berikut ini daftarnya:

Asia Farm

Destinasi wisata ini sedang naik daun di Kota Pekanbaru sejak diresmikan pada 21 April 2019 yang lalu. Letaknya di Jalan Badak ujung, Kecamatan Tenayan Raya, sebelum Kompleks Perkantoran Wali Kota yang baru.

Asia Farm menawarkan objek wisata bergaya pertanian ala Eropa dan mirip dengan permainan Hay Day. Di sini, Encik dan Puan dapat menikmati tour ala Eropa, foto mengenakan kimono Jepang, game seru berhadiah, dan ada bioskop mini.

Selain itu kita juga melihat dan memberi makan hewan ternak, bertani, dan masih banyak lagi. Untuk tiket masuknya, kita cukup membayar Rp 25.000 per orang untuk semua umur.

Tapi ada pengecualian untuk anak kecil dengan tinggi di bawah 70 cm, yang tidak dikenakan biaya. Sedangkan untuk jam operasionalnya sendiri, Asia Farm buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Taman Bunga Impian Okura

Taman ini cukup unik, karena terletak di tepi sungai Siak. Karena keunikan lokasinya tersebut, selain kita dapat menikmati hamparan bunga kita juga dapat menikmati angin sepoi-sepoi, serta pemandangan kapal-kapal yang melewati Sungai Siak.

Lokasinya berada di Okura, Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Rumbai Pesisir. Taman Bunga Impian Okura, merupakan wisata Taman Bunga pertama di Kota Pekanbaru.

Ada beraneka bunga beraneka warna yang cerah dapat Encik dan Puan temui di sana, antara lain bunga matahari, bunga jengger ayam, bunga kancing baju, dan masih banyak lagi.

Untuk tiket masuknya sendiri cukup terjangkau, yakni Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil sudah termasuk parkir. Sementara jam operasionalnya buka setiap hari mulai dari pukul 07.00-18.00 WIB.

Pulau Cinta, Teluk Jering

Objek wisata ini terletak di Dusun Teluk Jering, Desa Teluk Kenidai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Pulau Cinta berjarak hanya 12 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II.

Lokasinya yang tak begitu jauh dari Kota Pekanbaru, yakni hanya menempuh perjalanan sekitar 25 menit, membuat tempat ini menjadi destinasi wisata untuk mengisi waktu liburan. Tak ayal, tiap akhir pekan selalu ramai.

Begitu sampai di sini, kita dapat menikmati hamparan pasir di tepi sungai Kampar yang sekilas mirip pantai. “Pantai” ini cukup panjang lho, sekitar 1,5 kilometer dengan pasir putih di antaranya sepanjang 400 meter.

Dulunya “pantai” ini merupakan tempat mandi hewan ternak warga, namun kini sukses disulap menjadi destinasi wisata dengan berbagai wahana seperti perahu hias, donat boat, banana boat, Motor Cross, dan ATV.

Ulu Kasok

Sering disebut sebagai Raja Ampat KW atau Raja Ampat Mini dari Riau. Lokasinya berada di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Jika Encik dan Puan hendak ke sana dari Pekanbaru, jaraknya 90 Km atau 2,5 jam perjalanan. Ulu Kasok ini merupakan danau air tawar yang menjadi sumber PLTA Kota Panjang.

Dulunya kawasan ini merupakan sebuah perkampungan. Namun di tahun 1991 silam, karena ada proyek PLTA maka desa pun direlokasikan ke desa tetangganya. Lalu desa ini pun ditenggelamkan berserta bukit-bukit di kawasan desa.

Namun tidak semua perbukitan yang tenggelam, bukit yang tenggelam tersebut kelihatan seperti pulau yang terapung di tengah danau. Jadi kita ke puncak Ulu Kasok ini kita akan melihat pemandangan seperti di Pianemo, Papua.

Lihat Kendaraan Taktis di Pameran Alutsista Pekanbaru Yuk

Untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-74, Korem 031/Wirabima (WB) bekerjasama dengan Living World Pekanbaru menggelar Pameran Alutsista Pekanbaru.

Pameran yang mengusung tema “Melalui Serbuan Teritorial Tingkatkan Sinergitas TNI AD dengan Segenap Komponen Bangsa,” ini diikuti oleh sejumlah satuan dari TNI, baik dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), Angkatan Laut (AL), maupun dari Kepolisian Daerah (Polda) Riau.

Adapun Pameran Alutista Pekanbaru ini digelar mulai dari tanggal 16-25 Agustus 2018. Sejumlah alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik TNI dipamerkan, baik di halaman Living World Pekanbaru, maupun di Atriumnya.

Berbagai jenis senjata diperlihatkan dalam pameran alutsista tersebut. Mulai dari Atrium Living World Pekanbaru, kita dapat melihat berbagai senjata pendukung infanteri, meriam, senjata anti personel, senjata anti udara, anti tank, sniper, hingga kendaraan taktis seperti Anoa dan Tarantula. Sedangkan di halamannya, ada tank milik Batalion Kavaleri dan peledak Rudal milik Batalion Arhanud.

Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru juga turut memamerkan alutsista miliknya. Ada kendaraan roda dua untuk patroli milik Polisi Militer AU dan sejumlah miniatur helikopter yang terpajang.

Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat dapat melihat lebih dekat peralatan tempur milik TNI dan Pori. Tak pelak kehadiran alutsista ini menjadi perhatian pengunjung, terutama anak-anak yang sangat tertarik untuk melihat secara dekat dan menaiki peralatan militer tersebut. Terlebih lagi, untuk pertama kalinya pameran alutsista digelar di pusat perbelanjaan di Kota Pekanbaru.

Selain itu para pengunjung yang datang bisa berkesempatan untuk berfoto dengan pose memegang senjata dalam pameran itu sambil dipandu oleh anggota militer yang menjaga stand. Nah tertarik ke sini, Encik dan Puan?

Repvblik dan Kuliner dalam Pesta Rakyat Riau 2019

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar Pesta Rakyat Riau 2019 dalam rangka Hari Jadi Provinsi Riau ke-62 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-74 ini digelar Sabtu (17/8) malam di Jalan Gajah Mada.

Sebagaimana diketahui, pesta rakyat ini merupakan perayaan Hari Jadi Provinsi Riau setelah tahun 2016 lalu yang menghadirkan Iyeth Bustami dan Lesti KDI di lapangan Bandar Seni Raja Ali Haji (Serai) Purna MTQ.

Encik dan Puan, ada yang turut hadir dalam Pesta Rakyat Riau 2019 kali ini? Bagaimana pendapatnya? Menarikkah atau biasa saja? Masing-masing orang punya persepsi yang berbeda pula ya.

Namun, ada hal-hal yang membuat malam Pesta Rakyat Riau 2019 yang merupakan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Riau ke-62 sekaligus HUT RI ke-74 ini berbeda dari biasanya.

Mungkin tidak banyak yang tahu atau tidak membaca detail acara sehingga banyak yang datang terlambat. Di acara Pesta Rakyat Riau 2019 ini banyak tersedia berbagai jenis makanan, makanan ini bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Pekanbaru yang hadir.

Ada Sate Padang, Sate Toge Kuansing, Sate Madura, Mie Ayam, Bakso, Pempek, Roti Canai, aneka gorengan, Pisang Rebus, Jagung Rebus, Mie Sagu, Lapek Bugih, dan menu-menu lainnya.

Semua menu ini disediakan oleh sebanyak 43 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan institusi yang ada di lingkungan Pemprov Riau, dimana masing-masing OPD dan institusi tersebut menyediakan 150 porsi makanan untuk masyarakat yang hadir. Menarik bukan Encik dan Puan? Jangan sampai menyesal kalau kemarin tidak sempat datang ya, semoga tahun depan kembali digelar…

Tidak hanya itu Encik dan Puan, setiap OPD dan institusi tersebut jarang yang menyediakan hanya satu menu makanan. Ada yang menyediakan tiga menu bahkan ada yang empat macam, Encik dan Puan tinggal pilih menu mana yang disukai dengan catatan harus mengantri dengan pengunjung lainnya.

Namun, ada yang disayangkan dalam acara ini Encik dan Puan. Karena usai makan-makan, muncul sampah yang bertumpuk di sepanjang Jalan Gajah Mada. Meskipun ada petugas kebersihan, setidaknya ada inisiatif untuk meringankan bebannya dengan sekedar membuang sampah bekas makan sendiri ke tong sampah.

Kurangnya, tidak ada satupun tong sampah yang tersedia di lokasi. Padahal, dengan menyediakan kantong plastik sampah atau tong sampah, bisa menjadi momen pesta rakyat yang mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan dan belajar menerapkan pola hidup sehat.

Semoga hal-hal seperti itu kedepannya diperhatikan panitia penyelenggara, jangan sampai hal yang dianggap sepele menjadi masalah besar di kemudian hari.

Puas menikmati kulineran secara gratis, masyarakat juga dihibur dengan mendatangkan artis Ibukota yaitu Band Repvblik. Pelantun lagu sandiwara cinta ini sukses membuat para penonton terpesona dengan performance-nya.

Banyak fans Band Repvblik memakai atribut kebanggaan komunitasnya seperti syal, baju, topi dan lainnya. Semua Repvblikan sapaan akrab fansnya mengambil posisi di sebelah kanan panggung.

Tidak mau ketinggalan untuk meramaikan acara ini, Gubernur Riau Syamsuar beserta istri, Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution beserta istri, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya turut hadir dalam acara malam puncak perayaan tersebut.

Dan untuk pesta rakyat seperti tahun ini, semoga bisa dipertahankan dan menjadi agenda tahunan Gubernur. Jadi, masyarakat bisa menikmati dan merasakan bagaimana pesta rakyat dengan menikmati makanan gratis dengan berbagai jenis.

Si Manis Bernama Kabut Asap

0

Problematika masa lalu yang tak kunjung usai terus terjadi di Provinsi ini, Kabut asap itu nama manisnya. Permasalahan ini bukanlah hal yang biasa tapi selalu dianggap biasa oleh yang berkuasa.

Ini tentang masyarakat yang terus terpuruk di dalam jurang yang begitu dalam dan gelap sehingga mata mereka tak bisa saling memandang tapi mulut mereka terus berucap ini semua terjadi karena apa, ini semua siapa penyebabnya.

Secara teoritis kebakaran hutan dapat terjadi akibat beberapa faktor yang pertama ialah alam, manusia dan kombinasinya, faktor alam jelas tergambar seperti kondisi hutan yang mudah terbakar, sedangkan faktor manusia adalah bersifat kesengajaan ataupun karena kelalaian.

Kita semua sadar bahwa di tahun 2014/2015 merupakan cuaca paling menggenaskan dan tak pantas untuk kita konsumsi, dimana Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sampai pada tahap “Berbahaya”.

Kebakaran hutan di Riau merupakan kegiatan tahunan yang tujuannya untuk melakukan perluasaan lahan dengan cara yang instan, gratis, dan menghasilkan tanah yang subur.

Kegiatan ini berlangsung jelas secara ilegal namun terus berjalan layaknya secara legal, sampai saat ini tercatat sekitar lebih dari 27 ribu hektare luas karhutla di Riau terjadi.

Dominasi investasi dan buruknya perizinan yang dibuat pemerintah menjadi pemicu kebakaran hutan di Riau, dari luas daratan di Riau sekitar 8.915.016 hektare lebih dari setengahnya merupakan demi kepentingan investasi.

Dominasi investasi inilah yang menguliti tata ruang di Riau, dari perizinan yang abai bahkan cenderung kearah koruptif permainan ini jelas merupakan kejahatan bisnis yang di kuasai oleh korporasi-korporasi.

Pernyataan ini bukan tanpa dasar dimana ditangkapnya dua Gubernur Riau yaitu Rusli Zainal dan Anas Maamun, oleh KPK dengan kasus penerbitan izin usaha pemanfaatan hutan dan alih fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan.

Latar belakang terjadinya pembakaran hutan secara ilegal adalah pembangunan, dimana atas nama pembangunan semua hal dianggap bisa dilaksanakan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi.

Pada tataran teoritis perubahan paradigma pembangunan akan membawa sebuah “pencerahan” di dalam perspektif negara berkembang, dimana masing-masing kelompok memerlukan sentuhan yang berbeda.

Pemerintah di era reformasi selalu bergerak pada sudut pandang pembangunan berbasis “pemberdayaan masyarakat” baik itu dilakukan dalam tataran struktural maupun individu, muncul dan memengaruhi proses pemberdayaan, penyebabnya jelas kurang siapnya infrastruktur birokrasi dan minimnya sumber daya memadai sebagai pelaku yang aktif dalam proses pembangunan.

Dalam kasus pembakaran lahan di Riau kita sama-sama mengetahui para pemilik modal yang berkantong tebal, punya andil besar terjadinya kebakaran hutan di Riau ini.

Ditambah tidak kuatnya hukum yang mengatur mengenai pembakaran hutan dan lahan, walaupun pemerintah pernah mengeluarkan peraturan mengenai pemanfaatan hutan dan lahan gambut dimana pada tahun 2011 telah mengeluarkan mengenai moratorium tentang konsesi baru mengenai hutan utama dan lahan gambut.

kedua peraturan pemerintah No. 71 tahun 2014 mengenai tidak diperbolehkannya membuka lahan gambut, dan di tahun 2016 pemerintahan era Jokowi merivisinya menjadi peraturan pemerintah No. 57 tahun 2016 soal perlindungan dan pengelolaan gambut.

Namun tetap saja pemilik modal besar ataupun kecil melihat semua lahan gambut di Riau tetap dianggap sebagai komoditas yang seksi dan strategis untuk tanaman ekspor, yaitu perkebunan kelapa sawit, dengan teknik membakar jelas memotong biaya yang besar dan menggunakan waktu yang lebih cepat.

Cara-cara seperti ini menciptakan kerusakan-kerusakan ekologis yang parah. Oleh sebab itu pada tahun 2008 Indonesia berhasil mencatatkan namanya di Guiness Book of World Records sebagai penghancur hutan tercepat diantara negara-negara yang memiliki 90 persen dari sisa dunia.

Kita tak tahu harus berbangga atau bersedih pasalnya tercatat dalam Guiness Book of World Records merupakan impian banyak individu maupun kelompok. Pemerintah daerah ataupun pusat terlihat hanya bergerak stagnan beberapa tahun ini mengenai isu pembakaran lahan di Riau.

Seharusnya pemerintah bisa mengatur melalui birokrasi yang ketat dan mewajibkan kepada para pemilik saham untuk menggunakan cara yang aman agar terjaganya ekosistem, dan menciptakan Sustainable Development yang baik dimana harus memperdulikan lingkungan.

Dampak dari semua ini tetap akan menjurus kepada satu nama yaitu Masyarakat, hampir setiap tahun mereka merasakan permasalahan yang sama. Tak peduli berapa kali pemangku jabatan tertinggi di Negara ini berganti, kabut asap tetap terjadi seakan-akan ingin menjadi suatu budaya yang melekat pada masyarakat terutama di Riau.

Mungkin bapak Gubernur Syamsuar berkata bahwa kebakaran hutan tahun ini belum mengkhawatirkan, tapi di tiap sudut sana banyak yang berteriak bahwa perekonomian terhambat, tagihan rumah sakit melonjak, pendidikan yang penting pun terhalang, itu semua karena si manis bernama kabut asap.

Oleh sebab itu sebagai pemegang tertinggi hak-hak dan kewajiban di negara demokrasi ini, masyarakat tidak diperbolehkan untuk berdamai dengan si manis bernama kabut asap.

Masyarakat harus berani melawan, masyarakat harus berani bersuara dan masyarakat juga harus menciptakan komunitas-komunitas sadar lingkungan, baik itu dibawah payung pemerintah ataupun bergerak secara independen. Demi terciptanya semboyan “Bumi Bertuah Negeri Beradat”.

Ditulis oleh Muhammad Fadel

Yuk Ikuti Undian Berhadiah dari Dutchboy

Encik dan Puan, yuk ikuti undian berhadiah dari Dutchboy. Caranya mudah lho. Cukup dengan melakukan pembelian produk-produk Dutchboy, maka Encik dan Puan berhak mendapatkan kupon undian berhadiah.

Masukkan kupon undian kedalam box yang sudah disediakan oleh panitia dan raih kesempatan memenangkan undian hadiah mobil Honda Brio, Logam Mulia, Smartphone, serta masih banyak hadiah lainnya. Periode Program Dutchboy ini berlangsung dari Agustus 2019 hingga Februari 2020.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

Pembelian Produk Dutchboy bisa didapatkan di seluruh Retail Fakta Group di Kota Pekanbaru:

SEJAHTERA JAYA
Jalan H. Imam Munandar No. 214

FAKTA JAYA
Jalan Tuanku Tambusai No. 403

FAKTA TIRTA JAYA
Jalan HR.Subrantas No. 77-78

SEJAHTERA
Jalan IR.H.Juanda No. 58

SUMBER SEJAHTERA
Jalan Pasir Putih No. 88

MUTIARA JAYA
Jalan Riau No. 189 F

FAKTA ASIA JAYA
Jalan Hangtuah (Depan Teras Kayu Resto)

Selain toko-toko di atas, kuponnya juga bisa Encik dan Puan dapatkan di Mitra Bangunan. Ayo buruan, tunggu apalagi! Pilih produknya, raih kesempatan hadiahnya.

UMRI Gelar Trainer Arduino Guru SMK Se-Pekanbaru

Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar Trainer Arduino Guru SMK Se-Pekanbaru di SMK Masmur Pekanbaru, Minggu (4/8).

Kegiatan Trainer Arduino Guru SMK Se-Pekanbaru ini seyogyanya diselenggarakan pada tanggal 16 Juli yang lalu. Adapun jumlah peserta yang hadir sebanyak 15 orang guru dari berbagai SMK yang ada di Kota Pekanbaru.

Arduino adalah salah satu merek dari sebuah microcontroller. Microcontroller sendiri adalah suatu alat yang menjadi pusat sebuah pengolahan aritmatika dan logika yang ada didalam robot.

“Jadi analoginya mikrokontroller adalah otak atau pusat kontrol dari sebuah robot,” ungkap Finanta Okmayura, ST., MT selaku ketua pelaksana.

Kegiatan ini sangat penting dipelajari bagi guru SMK khususnya Teknik Elektro karena dengan adanya pelatihan ini dapat mengasah kemampuan dan bakat siswa tentang Arduino itu sendiri.

Finanta menambahkan bahwa kegiatan ini diawali dengan memperkenalkan dasar Arduino dan programnya. Kemudian dilanjutkan dengan membuat rangkaian yang dihubungkan ke Arduino dan membuat programnya. Selain itu para peserta juga mengisi kuisioner dari panitia.

Tujuan diadakan Trainer Arduino Guru SMK Se-Pekanbaru ini adalah untuk mengenalkan, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan tentang pemrogaman Arduino, serta meningkatkan kemampuan sebuah rangkaian elektronika. Pada kegiatan Trainer Arduino ini diajarkan bagaimana membuat program pada microcontroller Arduino.

Pemateri kegiatan ini adalah dosen Pendidikan Vokasional Universitas Muhammadiyah Riau yaitu Adlian Jefiza, S. Pd., M.T. yang sangat berkompeten dalam bidang elektronika dan sistem kendali.

Raja Widya Novchi, S. I. Kom., M. Soc. Sc selaku anggota tim PKMs mengungkapkan “saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat lebih memahami tentang media pembelajaran Arduino ini”.

Raja juga menambahkan bahwa pelatihan Arduino ini merupakan aplikatif Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan salah satu bentuk Tri Darma Perguruan Tinggi.

Suksesnya kegiatan ini adalah tidak terlepas daripada perolehan dana hibah dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) yang diberikan pemerintah lewat Program Kemitraan Masyarakat Stimulus atau PKMs.

“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih kepada buk Finanta dan rekan-rekan yang sudah mengajak kami untuk bermitra dengan membuat pelatihan seperti ini, jujur ini pertama kalinya kami mengikuti, semoga apa yang kami dapatkan di sini bisa kami terapkan kepada siswa kami” tutur Marliza selaku peserta kegiatan dari SMK Masmur Pekanbaru.

I-Yes Indonesia Gelar Youth Network for SDGs Video Competition 2019

Encik dan Puan penikmat gambar, pemadu suara, dan pematang ide! Pernah terpikir menjadi seorang pemimpin di desa Encik dan Puan? Atau menjadi seorang Wali Kota? Gubernur? Bahkan menjadi seorang Presiden?

Kali ini Komunitas I-YES INDONESIA bersama Provinsi Riau dan UNDP Indonesia kembali hadir menyapa dan mendorong pemuda Riau untuk berpartisipasi dalam Youth Network for SDGs Video Competition 2019.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

Komunitas I-YES INDONESIA mengajak Encik dan Puan, para pemuda Riau, untuk mengulas ide-ide Encik dan Puan, serta aksi apa saja yang akan Encik dan Puan lakukan jika menjadi pemimpin Indonesia.

Tentunya semua itu berkaitan dengan salah satu poin Sustainable Development Goals (SDGs) seperti berikut ini:
#4 Equality Education
#12 Responsible Production and Consumption
#13 Climate Action

Jadi jangan sampai ketinggalan, Encik dan Puan. Karena Encik dan Puan akan mendapatkan kesempatan menjadi United Nations Development Programme (UNDP) Content Creator lho.

Emang apa sih UNDP itu? UNDP atau Badan Program Pembangunan PBB adalah organisasi multilateral yang paling besar memberi bantuan teknis dan pembangunan di dunia.

Berpusat di Kota New York, UNDP juga dikenal sebagai organisasi terbesar dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi ini sendiri dibiayai oleh para pendonor.

Nah, jika Encik dan Puan tertarik berpartisipasi dalam Youth Network for SDGs Video Competition 2019 ini, silakan klik tautan berikut ini bit.ly/riausdgs19.