Home Blog Page 358

#ISG_2013 Tunggu Keajaiban ISG Tetap di Riau

0

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Yuli Mumpuni mengakui bahwa pemindahan pelaksanaan iven olahraga negara-negara islam, Islamic Solidarity Games (ISG) III dari Riau ke Jakarta, belum final karena Keputusan Presiden (keppres) yang baru belum diterbitkan.

Namun saat ditanya mengenai kemungkinan rencana ini masih bisa batal dan ISG tetap dilaksanakan di Riau, pihaknya mengaku bisa saja bila ada keajaiban.

“Andai ada keajaiban..andai ada keajaiban,” jawab Yuli tentang kemungkinan ISG tetap di Riau, Kamis (2/5), usai konferensi pers di gedung Kemenpora, Jakarta.

Kendati demikian, kalaupun keajaiban itu terjadi dan ISG tetap dilaksanakan di Riau, Yuli mempertanyakan proses pencairan anggaran ISG dari APBD Riau senilai Rp 45 miliar.

“Siapa yang berani jamin dengan status Pak Rusli sebagai tersangka bisa mengeluarkan anggaran. Apakah DPRD Riau berani mengeluarkan anggaran dengan gubernur statusnya tersangka?” kata Yuli mempertanyakan.

Dia kembali menegaskan bahwa pemindahan rencana pemindahan ISG ini bukan tanpa dasar. Sebab, baik Kemenpora maupun KOI tidak melihat adanya keseriusan Pemprov Riau belakangan ini.

“Kan status Pak Rusli sudah tersangka, yang lain sibuk persiapan Pilkada. Jadi seperti tiarap semua orang. Sementara saat ditanya, panitia lokal selalu jawabannya siap, siap. Tapi kenyataan di lapangan sama,” pungkasnya.

Sumber : Riau Pos

#beritaPKU Wako Pekanbaru Ultah ke 53 di Hari Pendidikan

Bertepatan hari pendidikan nasional Walikota Pekanbaru Firdaus MT juga merayakan hari ulang tahunnya yang ke 53 bersama anak-anak sekolah didepan kantor Walikota Pekanbaru, Kamis (02/05/2013).

Dalam acara perayaan ulang tahun walikota tersebut, Firdaus berharap dapat meningkatkan mutu pendidikan, terutama mensukseskan program pemerintah wajib belajar 12 tahun.

“Mari kita bersama dari berbagai element menyatukan visi dan misi kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk menuju Pekanbaru menjadi kota metropolitan dan madani,”Ungkapnya Firdaus.

Kemudian, dirinya juga mengatakan bahwa untuk saat ini fasilitas pendidikan dari pemerintah kota Pekanbaru telah melebihi standar dari pusat. Yaitu jika dipersentasekan jumlahnya mencapai 38 persen dari APBD.

“Padahal yang ditetapkan pemerintah pusat hanya 20 persen dari anggaran APBD,” terangnnya.

Meskipun begitu, dirinya akan menambah anggaran tersebut untuk tahun depan sehingga dapat meningkatkan mutu baik itu dari sarana dan prasarannya maupun kualitas tenaga pengajarnya.

“Tentu setiap tahun kita akan melakukan peningkatan kualitas pendidikan, dan itu tidak terlepas dari sokongan seluruh pihak,”paparnya.

Sumber : Riau Terkini

#ISG_2013 Karena Dua Akademisi Riau Ini, ISG Pindah Ke Jakarta

0

Persiapan 3 tahun Provinsi Riau menjadi tuan rumah iven olahraga internasional negara-negara islam, Islamic Solidarity Games (ISG) tahun 2013 menjadi sia-sia. Pemerintah pusat melalui Kemenpora, memindahkan tuan rumah ISG  dari Riau ke Jakarta.

Gejolak pun terjadi di daerah. Suara-suara sumbang menyalahkan Kemenpora yang dinilai bertindak sepihak. Namun siapa yang menyangka, ternyata pemindahan itu merupakan usulan dan pendapat dari masyarakat Riau sendiri.

Mereka adalah Rektor Universitas Islam Riau Prof Detri Karya dan Dekan Fakultas Komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau Andi Yusran. Keduanya dihadirkan Menpora Roy Suryo bersama Ketua KOI Rita Subowo untuk dimintai pendapat.

“Cuma dua orang, Rektor Universitas Islam Riau dan Dekan fakultas komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau. Itu yang datang ke sini,” kata Sekretaris Kemenpora, Yuli Mumpuni, Kamis (2/5).

Dua pengamat dan akademisi asal Riau ini menurut Yuli merupakan pihak netral dalam menyampaikan pandangan dan masukannya. Keduanya juga mengaku sangat prihatin dengan perkembangan persiapan ISG.

Mereka juga memberikan informasi yang objektif bahwa masyarakat Riau sesungguhnya apatis, dan tidak terlalu antusias lagi mengurusi ISG karena status Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka korupsi PON di KPK.

“Kami dari kemenpora, apalagi Menpora sangat memahami rakyat Riau, ISG itu ingin ada di sana. Tapi karena masyarakat apatis dan mengkhawatirkan, baru Pak Menteri berubah,” ungkapnya.

Sumber : Riau Pos

#beritaRIAU Upah Buruh Migas Tunggu Persetujuan Gubernur Riau

0

Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Riau Patra Sitanggang mengatakan, kenaikan upah buruh sektor minyak dan gas (migas) tahun 2013 masih terkendala persetujuan dari Gubernur Riau.

“Kami mendesak Gubernur Riau Rusli Zainal segera menandatangani Peraturan Gubernur untuk kenaikan upah buruh sektor migas,” kata Patra Sitanggang di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, perundingan bipartit antara perwakilan buruh dan perusahaan sudah lama menyepakati kenaikan upah buruh migas sebesar 47,3 persen untuk tahun ini. Ia mengatakan, seharusnya kenaikan upah itu mulai berlaku sejak Januari.

Namun, ia mengatakan hingga kini kesepakatan itu tidak bisa dilaksanakan akibat belum mendapat persetujuan dari Gubernur Riau Rusli Zainal. Patra berharap terkatung-katungnya persetujuan dari orang nomor satu di Riau itu tidak ada kaintaanya dengan status hukum tersangka korupsi yang kini disandang oleh Rusli Zainal.

“Mau Rusli Zainal sudah jadi tersangka atau pun tidak, seharusnya jangan ditunda-tunda persetujuan itu. Tolong berikan persetujuan itu, beri kami kado untuk peringatan May Day ini,” kata Patra.

Secara terpisah, GM Public Government & Public Affair PT Chevron Pacific Indonesia Usman Slamet mengatakan pihaknya belum bisa menerapkan kesepakatan bipartit sampai ada Peraturan Gubernur sebagai landasan hukum perihal penerapan kenaikan upah buruh sektor migas sebesar 47,3 persen.

“Kami memerlukan landasan hukum, karena semua proses keuangan melalui audit,” katanya.

Ia menilai, para pekerja tidak perlu khawatir tertundanya persetujuan dari Gubernur Riau karena peraturan itu nantinya juga akan berlaku surut.

“Upah yang belum dibayarkan bisa dirapel atau diakumulasikan,” katanya.

Sumber : Antara Riau

#beritaRIAU BNNP Riau Bentuk Kader Penyuluh Anti-Narkoba

0

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau membentuk kader penyuluh anti-narkoba untuk mengatasi persoalan maraknya pengguna barang haram itu, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Untuk itu, BNNP menggelar seminar terkait pembentukan kader anti-narkoba di wilayah setempat, kata Kepala BNNP Riau Kompol Bambang Setiawan dalam sambutan di acara tersebut di Pekanbaru, Kamis.

Seminar pembentukan kader anti-narkoba kali ini dilaksanakan BNNP Riau di Kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) AMIK-Riau di Pekanbaru.

Dalam kegiatan ini, hadir seratusan mahasiswa dan beberapa dosen pengajar serta sejumlah pejabat dari BNNP Riau.

Bambang dalam sambutannya mengatakan, narkotika dan obat-obatan terlarang sejauh ini menempati posisi teratas sebagai musuh negara.

Untuk memeranginya, demikian Bambang, diperlukan kerja keras semua piha dan berbagai kalangan.

“Salah satunya yakni dengan membentuk kader-kader anti-narkoba yang diharapkan mampu memberikan pencerahan tentang bahaya narkoba,” katanya.

Data BNNP Riau tahun 2012, pecandu narkotika dan obat-obatan terlarang di Riau dikabarkan mencapai lebih dari 840 jiwa terdiri dari berbagai kalangan, mulai remaja pelajar, mahasiswa hingga dewasa yang telah memiliki keterikatakan pernikahan.

“Berdasarkan riset yang kami lakukan di tahun 2012, pecandu narkoba di Riau itu ada lebih dari 840 jiwa atau hampir mencapai seribu jiwa. Jumlah ini sudah sangat banyak dan cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Bambang.

Menurut dia, jumlah tersebut dipredikasi akan meningkat lagi pada tahun 2013 apabila tidak ada upaya keras untuk mengatasi persoalan yang telah “menggurita” ini.

Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pemakai atau pecandu narkoba, demikian Bambang, pihaknya juga telah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit untuk melaksanakan penanganan pertama sebelum pasien akhirnya dikirim ke Bogor untuk rehabilitasi akhir.

Sejumlah rumah sakit yang bekerja sama dengan BNNP Riau dalam upaya penanganan pertama bagi pecandu narkoba di Riau kata Bambang yakni Rumah Sakit Petala Bumi dan Rumah Sakit Jiwa di Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Seluruh biaya penanganan pertama hingga rehabilitasi, kata dia, gratis atau tidak dipungut biaya sama sekali, dengan syararat, pecandu tersebut harus mendaftarkan diri ke BNNP Riau.

Sejauh ini diakui Bambang, jumlah pecandu yang mendaftarkan diri ke BNNP Riau sangat minim, yakni hanya ada 16 orang dan mereka telah menjalani proses atau tahapan penyembuhan.

Bambang mengimbau kepada warga yang menemukan atau mengetahui anggota keluarganya adalah seorang pemakai atau pecandu narkoba untuk digiring mendaftarkan diri ke BNNP Riau guna mendapatkan pertolongan.

“Jangan dibiarkan, karena narkoba akan berdampak pada masa depan yang buram. Hal ini menjadi ancaman bagi negeri ini,” katanya.

Sumber : Antara Riau

#beritaPKU Dinkes Pekanbaru Siaga DBD Dan Diare

Aparat Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, siaga terhadap penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare pada musim pergantian dari kemarau ke hujan sehingga diharapkan warga waspada.

“Pada saat ini kami siaga DBD dan diare karena pergantian musim, sangat rentan terhadap perkembangan penyakit tersebut,” kata Kepala Seksi Surveiland dan Penanggulangan Bencana Alam Dinkes Pekanbaru, M. Nafiri, Kamis.

Menurut dia, kasus diare tertinggi sejak tiga bulan belakangan ini mencapai 2.319 warga yang terserang sehingga mendapatkan bantuan medis di berbagai puskesmas setempat.

Demikian pula untuk penyakit DBD, pada musim pancaroba saat ini pihaknya melakukan pemantauan pada tiap Puskemas bila ada warga yang menderita penyakit itu.

Pihaknya juga memantau lokasi yang dianggap rawan terhadap penyebaran DBD yakni adanya saluran yang tergenang dipenuhi air menyebabkan nyamuk dengan cepat berkembang biak.

Dia mengatakan biasanya pertengahan April hingga awal Juni terjadi perkembanganbiakan nyamuk penyebab DBD sehingga pihaknya melakukan penyemprotan pada beberapa lokasi.

Sedangkan lokasi rawan DBD di Kota Pekanbaru berada di Kecamatan Tampan, Payung Sekaki, Marpoyan Damai dan Rumbai karena daerah sekitar banyak terdapat rawa-rawa.

Warga hendaknya berupaya untuk membersihkan genangan air dan menutup tempat yang dikhawatirkan sebagai areal berkembang biak nyamuk.

Dia mengatakan sebagai antisipasi bahwa warga diharapkan mempersihkan rumah secara rutin dan melipat pakaian yang banyak bergantungan karena nyamuk dengan mudah bersembunyi.

Nafiri mengatakan untuk kasus diare belum dapat diketegorikan membahayakan karena dapat diatasi dengan pemberian obat oleh tenaga medis di tiap Puskemas setempat.

Meski angka terserang diare tinggi mencapai 2.319 kasus, tapi tidak membayakan karena mampu diatasi dan warga yang terserang tidak dirawat.

Sumber: Antara Riau

#Nasional Tes CPNS Agustus, Ada Jatah Difabel

0

Kursi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2013 ini, tidak hanya diperuntukkan bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) pada umumnya. Dari sekitar 60 ribu kursi yang disediakan tahun ini, pemerintah juga mengalokasikan 300 kursi untuk penyandang cacat atau difabel. Rencananya, tes rekruitmen akan dilangsungkan Agustus mendatang.

Menurut Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Eko Prasojo, kebijakan tersebut dibuat berkaitan dengan prinsip keadilan. ‘’Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan keadilan sekaligus untuk memperkuat peran PNS sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),’’ urai Eko di Jakarta, Rabu (1/5).

Di samping untuk kaum difabel dan pemuda Papua, Eko melanjutkan, pemerintah juga akan menyiapkan kursi CPNS khusus kepada sejumlat atlet nasional. Menurut Eko, kebijakan mengalokasikan kursi CPNS bagi kaum difabel, atlet nasional dan para pemuda Papua itu sejalan dengan bunyi pasal 27 Undang-undang Negara Republik Indonesia 1945, khususnya ayat (2), yang berbunyi tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Eko mengatakan, para penyandang cacat tersebut banyak memiliki kemampuan tertentu, sekalipun memiliki kekurangan. Sehingga, mereka masih bisa bekerja sebagai PNS. Sementara para pemuda Papua yang telah disiapkan kuota 100 orang untuk ditempatkan sebagai PNS di kemenetrian/lembaga, diharapkan bisa menjadi perekat NKRI. ‘’Kalau atlet berprestasi, disiapkan formasi untuk menjadi pelatih dengan asumsi setiap 4 tahun (sekali penyelenggaraan PON, red) sekitar 1.000 orang,’’ ujarnya.

Dalam rekrutmen CPNS tahun 2013 yang diperkirakan akan dilaksanakan pada Agustus ini, kata Eko, pemerintah juga menetapkan sejumlah jabatan yang menjadi prioritas. Sebab, pegawai pada kelompok jabatan dimaksud berdasarkan hasil perhitungan beban kerja dinilai kurang.

Ia memaparkan, untuk instansi pemerintah pusat, jabatan yang diprioritaskan adalah guru, dosen, penegak hukum, serta jabatan utama fungsi instansi. ‘’Sedangkan jabatan yang diprioritaskan untuk instansi daerah adalah guru, tenaga medis dan paramedis, jabatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, serta jabatan yang berperan dalam pengendalian jumlah penduduk,’’ ujarnya.

Seperti diketahui, moratorium penerimaan CPNS reguler telah dicabut, namun jumlahnya terbatas. Jumlah PNS yang memasuki masa pensiun tahun ini mencapai sekitar 110.000, sementara yang akan diterima sekitar 60.000 orang. Tes penerimaan CPNS jalur reguler ini akan digelar serentak pada Agustus nanti. Sementara untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kategori 2, jumlahnya mencapai 500 ribu. Untuk PTT K2, pemerintah masih akan melakukan penentuan kuota formasi jurusan dan usulan dari daerah. Jika kuota telah ditentukan, maka tes bisa dilakukan pada Juli atau Agustus.

#cuacaRIAU Musim Pancaroba, Riau Rawan Petir

0

Hujan disertai petir yang terjadi di Riau disebutkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru disebabkan Riau memasuki musim peralihan (Pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau. Untuk itu perlu diwaspadai terjadinya petir yang diawali dengan hujan mengingat sudah ada beberapa korban tewas akibat tersambar petir.

Kepala Kantor BMKG Pekanbaru, Ferry Sitorus melalui staf analisa Slamet Riyadi, Rabu (1/5) menyebutkan, posisi matahari saat ini berada diatas equator makanya penguapan suhu cukup bagus, dan inilah yangmemicu pertumbuhan hujan ekstrim yang disertai dengan sambaran petir, serta puting beliung.

‘’Pengaruh cuaca lokal juga sangat mendukung terjadinya kondisi ini, karena suhu siang hari cukup panas, dan pebentukan awannya bagus. Imbauan kami, karena musim pacaroba rawan terjadi petir dan merata, ini harus diwaspadai, kata Slamet.

Dari kondisi matahari yang berada di atas equator itu, maka penguapannya bagus, pembentukan awan juga bagus. ‘’Ini yang menjadikan hujan lebat dan petir. Di samping itu dari tolak anginnya, angin di wilayah Riau itu secara umum pas di daerah pembelokan, sehingga biasanya anginnya rendah, otomatis pembentukan secara vertikalnya bagus,’’ jelasnya lagi.

Bagaimana dengan kekuatan petir yang dihasilkan? Dikatakannya, soal kekuatan petir yang terjadi tidak bisa diukur. ‘’Soal petir, kekuatannya tidak bisa diukur, kami tidak bisa mengukur, kami hanya bisa mendeteksi daerah-daerah yang terjadi. Itu pun di daerah sambaran ketika sudah terjadi. Sulit untuk memprediksi petir itu,’’ tuturnya.

Sumber : Riau Pos

#ISG_2013 Tarung Partai Biru dan Kuning di ISG

0

Lupakan kekecewaan pejabat Riau atas keputusan Menpora Roy Suryo memindahkan lokasi pelaksanaan even multicabang Islamic Solidarity Games III dari Kota Pekanbaru ke Jakarta. Lupakan pula soal persiapan Riau yang katanya sudah menelan dana miliaran dari kas APBD yang entah bagaimana pertanggungjawabannya nanti.

Ada kisah kisruh yang muncul, terutama di Pekanbaru, setelah keputusan Menpora itu. Beberapa hari lalu, Humas Pemerintah Provinsi Riau menyebar tulisan Gubernur Riau, Rusli Zainal ke sejumlah media di Riau dan perwakilan media pusat.

Walaupun tulisan itu diduga bukan buatan asli sang gubernur, salah satu isi tulisan itu membeberkan buruknya hubungan antara Rusli yang juga menjabat salah satu unsur Ketua DPP Partai Golkar dengan Wakil Gubernur Riau Mambang Mit yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai Demokrat

Rusli menyebutkan, Mambang kurang mampu menjalankan amanah tatkala ditunjuk menjadi Ketua Harian PB PON Riau 2012. Selama dua tahun Mambang menjabat ketua harian, persiapan PON dianggap stagnan. Makanya kemudian, Rusli menunjuk tangan kanannya Syamsurizal, menggantikan Mambang dijabatan ketua harian. Setelah itu, barulah persiapan PON berjalan lancar.

Masih di tulisan itu, Roy Suryo rupanya pernah bertanya, kalau sekiranya sang gubernur – yang sekarang tersangka kasus korupsi ini – ditahan KPK, siapa yang diharapkannya meneruskan persiapan ISG?

Ternyata Rusli bukan menunjuk Mambang Mit yang nantinya otomatis akan menjadi pelaksana tugas Gubernur Riau. Rusli kembali memilih orang dekatnya, Syamsurizal, Kepala Inspektorat Daerah Riau atau Asisten III Pemprov Riau, Emrizal Pakis.

Rusli menyebutkan dia trauma dengan Mambang saat persiapan PON itu. Rusli juga mengaku sejak PON dia bekerja sendirian karena pejabat lain sibuk mengurus Pilkada. Tentu saja, pejabat yang dimaksud sibuk Pilkada itu lebih ditujukan kepada Mambang yang berencana maju di pilkada Riau pada September ini lewat perahu Partai Demokrat, meskipun Syamsurizal pun secara terang-terangan berminat dengan jalur Partai Golkar.

Muncul pertanyaan, benarkah tudingan Rusli bahwa Mambang merupakan orang yang tidak mampu berbuat dan bekerja sama? Benarkah Rusli selama ini bekerja sendiri?

Tudingan itu mungkin ada benarnya, namun mari kita lihat sejarah hubungan Mambang dan Rusli. Pada periode pertama Rusli menjabat Gubernur tahunn2003-2008, Mambang adalah orang kepercayaan Rusli di jajaran pemerintahan.

Mambang adalah Sekretaris Daerah Riau. Mambang adalah pejabat pemerintahan tertinggi yang memegang kendali keuangan daerah, sebagai Pengguna Anggaran Pemprov Riau. Saking dekatnya hubungan itulah, pada saat pencalonan gubernur periode kedua, Rusli mengajak Mambang menjadi wakilnya.

Sayang hubungan mesra itu hanya bertahan sebentar, karena Mambang dipinang oleh Partai Demokrat untuk menjadi Ketua DPD Riau. Jabatan ketua partai itu dianggap sebagai awal perpecahan Rusli – Mambang. Perseteruan semakin membesar, tatkala Partai Demokrat Riau tidak mendukung Septina Primawati, istri pertama Rusli, sebagai calon Walikota Pekanbaru.

Orang dekat Mambang di Partai Demokrat Riau, yang tidak ingin disebut namanya mengungkapkan, waktu itu Rusli mengabaikan peran Mambang di DPD dan membypass kepemimpinan Mambang dengan meminta dukungan jalur pusat DPP Partai Demokrat.

Mambang tentu marah karena disepelekan dan dia kemudian memilih mendukung Firdaus yang sekarang ini menjadi Walikota Pekanbaru setelah mengalahkan Septina, dua kali secara telak dalam tarung pilkada dua putaran. Sejak itu, perpecahan keduanya sudah tidak dapat diperbaiki lagi.

Mambang semakin dikucilkan di jajaran pejabat Riau yang mendukung penuh Rusli. Salah satu kisah sedih Mambang adalah ketika dia “diusir” oleh Sekretaris Daerah Riau, Wan Syamsir Yus pada saat pelantikan mutasi pejabat Pemprov Riau, di Gedung Daerah. Luar biasa, Sekda mengusir Wakil Gubernur. Mambang benar-benar sendiri.

Penunjukan Mambang sebagai Ketua Harian PB PON Riau 2012, sebenarnya lebih dari sebuah keterpaksaan saja. Mambang sudah tidak mungkin dapat bekerja dengan anak buah Rusli, karena memang dia tidak pernah diberi peran oleh gubernurnya.

Kalau kemudian Rusli menuding Mambang yang menjabat ketua harian tidak mampu mempersiapkan PON dengan baik, apakah itu sebuah kebenaran? Mungkin, kalimat yang lebih tepat adalah, Mambang memang tidak mampu, karena seluruh jajaran pejabat di bawah Rusli tidak mau berkerjasama. Bagaimana Mambang mau bekerja, kalau tidak ada yang mau mendukungnya. Mambang sudah dicap penghianat. Bergaul dengan penghianat adalah sebuah ketakutan tersendiri buat pejabat yang ada di Riau, sampai saat ini.

Keputusan Menpora memindahkan lokasi ISG ke Jakarta, salah satunya sangat dimungkinkan akibat ucapan Mambang kepada Roy Suryo, yang juga koleganya di Partai Demokrat. Rumor yang berkembang, kepada Roy, Mambang menyatakan, Riau memang kurang siap untuk ISG.

Kalau saja masukan Mambang kepada Roy memang benar, apakah Mambang dapat disalahkan? Mari kita lihat fakta di lapangan.

Berdasarkan pengamatan Kompas, persiapan Riau untuk ISG memang sangat lamban. Apalagi setelah KPK menangkap sembilan anggota DPRD Riau dan mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau, Lukman Abbas dalam kasus suap pembangunan arena PON. Ledakan semakin besar, tatkala Rusli Zainal juga ditetapkan sebagai tersangka.

Penundaan jadwal ISG dari bulan Juni 2013 menjadi bulan Oktober (awalnya), adalah bukti yang tidak terbantahkan tentang ketidakmampuan Riau bersiap. Sejak kasus suap PON yang melibatkan anggota DPRD Riau dan terakhir kasus Rusli, pejabat Riau terlihat begitu berhati-hati, bahkan boleh dikatakan takut menggunakan anggaran pembangunan. Hanya karena malu saja makanya ISG tetap dilanjutkan, walau dengan susah payah.

Mengutip pernyataan Rusli yang mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan diri selama tiga tahun, semestinya, persiapan ISG sudah tidak ada kendala lagi. Bukankah sejak 2006 Riau sudah ditunjuk sebagai tuan rumah PON dan multieven berat itu sudah terlaksana pada September 2012. ISG tinggal selangkah lagi. Kalau boleh jujur, menyelenggarakan PON jauh lebih berat dibandingkan ISG. Kalau Riau mampu, tentunya, ISG pasti akan berlangsung pada bukan Juni ini.

Sebelum keputusan Roy memindahkan ISG ke Jakarta, persiapan ISG di Riau memang cenderung stagnan. Bahkan sampai hari ini, perbaikan kolam renang yang diminta perwakilan ISSF (federasi olahraga negara-negara Islam, lembaga penyelenggara ISG) tidak kunjung dilakukan.

Utang Pemprov Riau kepada konsorsium pembangunan Stadion Utama PON sebesar Rp 200 miliar (PT Adhi Karya, PT Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan), tidak pernah diurus pelunasannya. Pemprov Riau tidak berani mengajukan pembayaran dana lewat APBD karena tau proyek itu sebenarnya sudah tutup buku dan tidak ada payung hukumnya. Riau justru memilih pola menantikan gugatan konsorsium BUMN itu di pengadilan. Wajar saja apabila pihak konsorsium menggembok Stadion Utama.

Riau memiliki masalah pelik, dan status tersangka yang disandang Rusli memang memberatkan. Akhirnya, mari kita bertanya lagi, apakah Riau tidak mampu mempersiapkan ISG?

Kalau untuk persiapan 100 persen, jelas Riau tidak mampu, namun bukan berarti Riau langsung dibuang begitu saja. Berbagai gedung olahraga Riau eks PON 2012, cukup layak untuk menjadi lokasi pertandingan kelas Asia. Sebut saja, Stadion Atletik, GOR Senam, GOR Chevron, Gelanggang Remaja, GOR Universitas Lancang Kuning, GOR Universitas Islam Riau dan lapangan tenis PTPN V yang tidak kalah dengan arena di luar negeri.

Kompas menyaksikan sendiri, kondisi arena-arena pertandingan di ISG I Arab Saudi tahun 2005 yang cukup bagus, namun tidak terlalu sempurna untuk pertandingan kelas Asia, apalagi dunia. Lapangan tenis PTPN V Pekanbaru, rasanya lebih baik dari lapangan tenis ISG I di kota Taif, Mekkah.

Herannya, dalam kisruh antara Menpora dan Riau, kemana suara Komite Olimpiade Indonesia, yang merupakan lembaga resmi penyelenggaraan multieven ini? Kok diam? Bukankah lembaga yang dipimpin oleh Rita Subowo ini, selama ini begitu getol menyebut Riau sudah siap. Sudah berapa kali tim asistensi KOI yang dipimpin oleh tokoh olahraga senior Joko Pramono dan Indra Kartasasmita, bahkan Rita Subowo sendiri ikut meninjau persiapan Riau baik persiapan fisik dan non fisik?

KOI dan Suryo semestinya dapat bertindak arif. Misalnya, tetap mengajak Riau menjadi tuan rumah bersama dengan Jakarta. Melibatkan Riau dalam ISG, mungkin dapat membuat hubungan partai kuning dan biru di Riau, sedikit membaik.

Sumber : Kompas

#beritaPKU Puluhan Mahasiswa Demo Penghapusan UN

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM seluruh Riau melakukan aksi ke kantor Gubenur Riau, Kamis (2/5/2013). Mereka meminta penghapusan Ujian Nasional (UN), meminta Menteri Pendidikan M Nuh mengudurkan diri serta meminta komitmen Pemprov Riau terkait alokasi untuk pendidikan.

Sembari membawa spanduk yang berisikan aspirasinya, mahasiswa melakukan orasi di depan gerbang kantor gubernur. Mahasiswa bahkan sampai memanjat pagar kantor untuk mengikatkan spanduk sekadar memperlihatkan ke Gubenur.

Aksi mahasiswa sendiri mendapat pangawalan dari kepolisian. Arus kendaraan di depan Kantor Gubernur sempat tersendat. Sampai berita ini diturunkan, mahasiswa mulai bergerak menuju fly over di depan Gramedia.

Puas menyampaikan aspirasi di kantor gubenur, Kamis (2/5/2013), puluhan mahasiwa melajutkan aksi dengan memblokade satu ruas fly over arah ke purna MTQ.
Mahasiswa menutup akses jalan dengan membentangkan spanduk yang berisi tuntutan terkait penghapusan UN.

Konsentrasi mahasiswa membentuk lingkaran, sempat melakukan pembakaran beberapa lembar karton. Terang saja aksi tersebut menjadikan kendaraan harus merangkak.

Mahasiswa terus menyuarakan aspirasinya melalui megaphone. Sementara, kepolisian disibukkan mengatur arus kendaraan yang mau tak mau hanya bisa melewati jalur dibawah fly over.

Mahasiswa  melanjutkan aspirasinya ke kantor Walikota Pekanbaru. Dengan tuntutan yang sama, mahasiswa terus menyuarakan penghapusan UN.

Konsentrasi massa mahasiswa beralih di depan gerbang pintu masuk gedung kantor. Persis didepan-saling berhadapan- puluhan satpol PP tampak siaga.

Selang beberapa menit, Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Zulfadil tampak menemui mahasiswa Kehadiran Zulfadil dimanfaatkan mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya. Mahasiswa tegas meminta pekanbaru melaksanakan pendidikan gratis sesuai dengan komitmen Walikota Pekanbaru, Firdaus.

“Kami meminta sampaikan ke pak walikota, soal komitmennya pada pendidikan gratis, ” ujar salah seorang orator dari mahasiswa.

Berapi-api, mahasiswa menyampaikan aspirasi lainnya terkait pembangunan di Kota pekanbaru. Saat ini mahasiswa masih  menyampaikan aspirasi, semberi menunggu pernyataan walikota melalui kadisdik, Zulfadil.