Update Covid-19 di Riau: Tambah 1.215 Kasus, Total 86.991 Kasus

0
161
Update Covid-19 di Riau

Update Covid-19 di Riau Hari Ini (Sabtu, 24/7/2021) kembali bertambah lebih dari seribu kasus per hari, selain itu angka kasus kematian juga mencetak rekor penambahan. Provinsi Riau kini memasuki fase membahayakan dalam penyebaran Virus Corona.

Adapun Update Covid-19 di Riau hari ini, kasus positif bertambah sebanyak 1.215 kasus, pasien sembuh bertambah 971 kasus, dan 34 pasien yang meninggal dunia. Sehingga jumlah kasus terkonfirmasi Covid di Riau menjadi 86.991 kasus.

Dari update Covid-19 di Riau Hari Ini, sebanyak 75.953 pasien positif Corona Riau yang telah sembuh dan pulang. 1.103 pasien positif Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit, 7.586 orang isolasi mandiri, serta 2.349 pasien yang telah meninggal.

corona riau

Jumlah Suspek

Untuk jumlah suspek di Riau sebanyak 100.159 orang. Suspek yang isolasi di rumah sakit berjumlah 278 pasien, suspek yang telah selesai isolasi berjumlah 96.068 orang, dan suspek yang isolasi mandiri sebanyak 3.456 orang. Sedangkan suspek yang meninggal dunia berjumlah 357 orang.

Jumlah Spesimen

Sementara spesimen di Riau yang diperiksa sebanyak 3.205 spesimen, serta jumlah orang yang telah diperiksa 2.760 orang. Sehingga saat ini total spesimen swab yang telah diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad mencapai 425.394 sampel.

Tren Kasus Positif COVID-19 di Riau Melonjak, Gubri Ajak Masyarakat Tingkatkan Displin Prokes

Tren kasus konfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Riau belakangan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Atas kondisi itu Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih hati-hati dan terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan (Prokes), karena dikhawatirkan di Riau ada varian Delta.

Untuk diketahui, kasus COVID-19 di Riau dalam beberapa hari di atas 500 kasus perhari. Peningkatan kasus dikhawatirkan ada penyebaran varian baru, karena itu masyarakat diminta untuk waspada dan tetap mematuhi Prokes.

Gubri Ingin Pasien Dirawat di Fasilitas Milik Pemerintah 

Untuk mengurangi angka kematian, Gubri Syamsuar menginginkan pasien isolasi mandiri (isoman) dirawat di fasilitas milik pemerintah.

Hal ini agar masyarakat yang melakukan isolasi bisa dikontrol dengan baik oleh petugas kesehatan yang ada di tempat isolasi yang telah disediakan pemerintah, sehingga meningkatnya jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 bisa diantisipasi.

“Kita tidak ingin ada kejadian seperti di Pulau Jawa bahwa ada masyarakat meninggal di rumah karena melakukan isolasi mandiri di rumah, susah mengontrol, tenaga medis tidak ada,” kata Gubri saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan PPKM Darurat dan Evaluasi PPKM Diperketat di Kota Pekanbaru yang berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (12/7/2021).

Wagubri Lepas 60 Ambulans Jemput Pasien Covid 19 yang Isolasi Mandiri di Pekanbaru 

Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Nasution didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi melepaskan 60 ambulans untuk menjemput pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah yang akan dipindahkan ke tempat isolasi yang telah disediakan oleh pemerintah.

Wagubri menerangkan, ambulans ini akan disebarkan di seluruh wilayah Pekanbaru untuk menjemput pasien COVID-19.

Adapun para petugas yang menjemput telah diinformasikan berapa jumlah pasien yang dijemput, serta alamat dari masing-masing pasien COVID-19 tersebut. Sehingga para petugas dapat langsung menjalankan tugas dan kewajibannya.

Petugas Medis Diminta Sering Pantau Kondisi Pasien Isolasi Mandiri

Pasien yang menjalani isolasi mandiri harus terus mendapatkan perhatian dari tim medis. Hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi adanya pasien isoman yang meninggal dunia di rumah karena tiba-tiba mengalami gejala dan perburukan kondisi.

Untuk itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi meminta agar Puskesmas ataupun institusi kesehatan yang bertugas memantau pasien-pasien isoman, yang juga dibantu oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas, untuk selalu mengevaluasi dan memantau kondisi pasien isoman.

Sehingga apabila pasien isoman mengalami perburukan kondisi klinis dapat segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Dengan demikian, kasus kematian pasien Covid-19 yang isoman di rumah dapat dicegah.

Alami Gejala Ini, Pasien Isolasi Mandiri COVID-19 Harus Segera Dirawat di Rumah Sakit

Lebih lanjut dr Yovi mengungkapkan, jika mengalami beberapa gejala di bawah ini untuk segera dirawat di rumah sakit.

Adapun beberapa gejalanya ialah, demam berkepanjangan meski sudah diberi obat. Kemudian batuk yang terus-menerus meski sudah minum obat.

Gejala selanjutnya yang membuat pasien COVID-19 tidak bisa isolasi mandiri di rumah yakni sesak nafas. Yang ditandai dengan dada terasa berat saat menarik dan melepas nafas.

“Kalau sudah ada beberapa gejala di atas, berarti harus segera melakukan perawatan di rumah sakit. Tidak bisa isolasi mandiri lagi,” ujarnya.

Instruksi Pusat, Pekanbaru Berlakukan PPKM Level IV

Pekanbaru bersama 43 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali bakal menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Senin (26/7/2021) mendatang.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.