Home Blog Page 349

#ISG_2013 Presiden Senang Jika ISG Tetap di Riau

0

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ternyata tidak ingin penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III dipindahkan dari Riau. Dan Presiden senang jika ISG tetap digelar di bumi lancang kuning ini.

Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, Senin (13/5/2013). Menurut Agung, setelah melihat secara langsung kondisi venue di Riau, dirinya melaporkan hasil pemantauan itu ke Presiden.

“Tadi saya sudah melihat langsung, ternyata hasilnya jauh lebih baik dari apa yang diperkirakan. Riau Jauh lebih siap.  Hasil peninjauan ini sudah saya sampaikan ke pak Presiden, dan beliau sangat senang jika ISG tetap di Riau,” ujarnya usai makan malam bersama Gubernur dan sejumlah Pengurus Panitia Daerah serta media.

Dijelaskannya, persiapan Riau sebagai tuan rumah ISG secara fisik  sudah sangat siap. Hal ini dapat dilihat dari beberapa venue yang siap pakai. Mulai dari Main Stadium serta Sport Center Rumbai.

“Sudah jauh perubahannya jika dibandingkan saat PON XIII kemarin baik itu venue maupun gedung-gedung yang digunakan saat ISG. Dan ini sudah saya sampaikan kepada Presiden, dan beliau ingin ISG sukses di Riau,” tukasnya.

Pernyataan Menko Kesra ini disambut baik Gubernur Riau HM Rusli Zainal. Orang nomor satu di Riau ini meminta perhelatan ISG ini tetap di Riau.

Begitu juga dengan statusnya sebagai tersangka oleh KPK, Gubri meminta hal itu tidak menjadi alasan untuk memindahkan ISG ke Jakarta.

“Tadi pak Menko Kesra sudah menyampaikan hasil peninjauan langsung beliau. Karena itu saya mohon ISG tetap di Riau. Apalagi kita sudah berupaya keras. Jadi saya minta jangan sampai status saya dijadikan alasan untuk memindahkan ISG ini, karena itu persoalan ringan,” jelasnya.

Karena itulah, jelang rapat Menko Kesra dan Menpora di Jakarta nanti, dirinya berharap bisa melahirkan kebijakan yang arif. ” ISG ini sangat ditunggu masyarakat Riau, sudah lama kita persiapkan, kita ingin ini dihargai,” cetusnya.

#ISG_2013 Menko Kesra: Persiapan Oke, Riau Layak Gelar ISG

0

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, Senin petang (13/5/2013) meninjau sejumlah venue Islamic Solidarity Games (ISG) III di Riau.

Hasilnya, Menko Kesra menilai Riau sangat layak menggelar ivent negara-negara Islam tersebut. Hal ini merujuk kepada kesiapan secara fisik.

“Ya, kalau dari fisik tidak ada alasan untuk dipindah. Karena persiapan sudah sangat baik. Saya kira ini merupakan salah satu pertimbangan. Semua persiapan sudah oke, tidak ada masalah,” ujar Agung Laksono.

Menurut Agung, setelah meninjau Main Stadium Riau dan Sport Center Rumbai, khususnya venue Aquatic yang selama ini dikhawatirkan, saat ini sudah tidak ada masalah.

Termasuk kekhawatiran KSO yang tidak mau meminjam Main Stadium. “Stadion kita lihat tadi sudah oke. ” Gak ada asalan, semuanya sudah cukup baik, secara objektif saya lihat semuanya sudah oke dan cukup baik, tidak ada alasan untuk memindahkannya,” tegas Menko Kesra.

Namun demikian, Menko Kesra belum bisa memutuskan apakah event ini tetap di Riau atau tidak, karena semuanya akan diputuskan oleh Kemenpora.

“Belum, nanti akan kita serahkan keputusannya kepada Menpora. Menporalah yang akan memutuskan,” ujarnya.

Pernyataan Menko Kesra ini berbanding 180 derajat dengan Menpora Roy Suryo yang tetap  bersikukuh memindahkan pelaksanaan dari Riau ke Jakarta.

“Kita sangat sayang dengan masyarakat Riau, jika terjadi apa-apa. Kalau sempat terjadi dengan Gubernurnya. Ini bukan persoalan tekhnis, tetapi persoalan terberatnya pada persoalannya adalah non tekhnis, ini yang tidak bisa terjawab,” ujarnya.

Persoalan non tekhnis yang dimaksud politisi Partai Demokrat itu adalah, persoalan pertanggungjawaban pelaksanaan ISG di daerah, jika seandainya Gubernur Riau, HM Rusli Zainal yang saat ini berstatus tersangka, akhirnya ditahan akibat kasus yang melilitnya.

“Kalau terjadi dengan Gubernur tercinta dari Riau, siapa yang harus bertanggungjawab,” tukasnya.

Ketika wartawan mengatakan masih banyaknya pejabat yang terlibat dalam kepanitiaan, serta adanya panitia daerah lainnya yang bisa bertanggungjawab, misalnya saja Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit, Menpora tidak bergeming.

“Wakilnya, Pak Mambang Mit sudah menyatakan tidak berani bertanggungjawab. Justru pak Mambang Mit itu tujuannya baik, Dia yang akan maju di Pemilihan Gubernur tidak mau menunggangi even ISG ini untuk kepentingan politiknya,” kilahnya.

Menurutnya, yang ngotot untuk memindahkan ISG ke Jakarta bukanlah berasal dari dirinya, melainkan kemauan ISSF. “Bukan saya yang ngotot, tetapi ini dari ISSF, Ketua KOI semuanya. Suratnya sudah saya terima sebulan yang lalu,” tukasnya. (Hallo Riau)

#ISG_2013 Venue Kolam Renang dan Voli Pasir ISG Sedang Pengerjaan

0

5aee53e8044ca740aea542dq9-6115

Tiga venue sempat menjadi alasan pemindahan iven Islamic Solidarity Games (ISG) dari Riau ke Jakarta. Tiga venue itu adalah Stadion Utama Riau, venue Aquatic dan Voli Pasir. Alasannya, Stadion Utama masih belum siap dengan kondisi dan polemik dengan KSO. Sementara Venue Aquatic Rumbai harus ditambah kedalamannya untuk penyesuaian menjadi standar internasional. Sedangkan Voli Pasir belum terlihat.

Namun, pada bulan Mei ini segala keraguan pemerintah pusat mulai dibenahi. Seperti Stadion Utama Riau, yang terletak kawasan Kampus UR Panam, sudah dibenahi. Sementara hutang ke KSO sudah dibayarkan Rp25 miliar dan Rp35 miliar untuk infrastruktur. Hal-hal teknis lainnya sedang dalam masa pembenahan.

Hal yang sama juga terjadi pada venue aquatic dan voli pasir. Senin (13/5), terlihat sejumlah pekerja sedang menggesa peningkatan venue aquatik. Mal untuk pengecoran pada sisi venue aquatic ini sudah tanpak terpasang. Sedangkan tulang betonnya sudah sedang perangkaian.

“Kita sudah dua hari bekerja, dari pagi sampai pukul 03.00 dini hari. Sebulan ini semua selesai,” ungkap seorang pekerja bernama Padli.

Ketika menyusuri venue yang dipakai sebagai cabang olahraga renang dan lompat indah pada PON XVIII 2012 lalu ini, juga dijaga oleh beberapa petugas keamanan. Setiap orang yang mau berkunjung pada venue ini harus seizin tim keamanan terlebih dahulu. Begitupun dengan petugas kebersihan, setiap saat mereka menyapu, mengepel lantai dan membersihkan jika ada sampah yang bertebaran.

Sementara itu, venue voli pasir sedang dalam pengerjaan. Tumpukan material dan sejumlah pekerja tampak berada di lokasi venue ini. Sejumlah pekerja ada yang mengaduk semen dengan pasir, ada yang menebang pohon dan sebagian mulai mengukur lapangan. Ditargetkan, lima lapangan voli pasir ini bisa selesai akhir juli mendatang.

“Kita tetap berusaha mengerjakan ini secepat mungkin. Karena, untuk voli pasir tak terlalu sulit. Lima lapangan bisa kita selesaikan sampai akhir Juli mendatang,” ujar Jumadi kepada wartawan.

Sebelumnya wakil ketua I panitia daerah, Syamsurizal juga memastikan, pengerjaan akan selesai akhir Juli mendatang. Jadi, dengan demikian harapan besar kita ISG tetap di Riau.

“Dengan persiapan kita ini, tak ada lagi alasan ISG pindah,” ujar kepala inspektorat Riau ini.

Meski demikian, belum ada jaminan ISG tetap dihelat di Riau. Apalagi statemen Menpora Roy Suryo, tadi siang bahwa apapun persiapan Riau, ISG tetap di Jakarta. (Go Riau)

#beritaPKU Kecelakaan Lalu Lintas Seorang Siswa Tewas

Kecelakaan lalulintas kembali merenggut korban jiwa. Kali ini korbannya seorang siswa bernama Resnu Deyoga (17) siswa Handayani Kelas XII.

Korban merupakan warga Jalan Sariamin, Kecamatan Sail. Ia tewas setelah sempat terjatuh saat menghindari mobil di Jalan Soebrantas, tepatnya di u-turn depan Rumah Makan Pak Datuak.

Seketika itu juga sebuah mobil Dump Truk bermuatan pasir BM 8577 AK yang datang dari arah barat langsung melindas bagian kepala korban.

‘’Saat itu saya sedang melintas dari arah simpang panam sekitar pukul 13.00 WIB dengan membawa pasir, ketika melintas di dekat u-turn korban berusaha menghindari sebuah mobil hingga akhirnya korban terjatuh ke seberang jalan dan terlindas,” ungkap Zulkandar (39) supir truk saat memberikan keterangan di Polsek Tampan.

Lanjut Zulkandar, dirinya sempat mengerem namun karena kejadian terlalu cepat sehingga tidak tertahan lagi. Ia juga mengaku sempat ingin berusaha menolong korban, namun karena masyarakat banyak yang datang dan berkumpul membuat dirinya takut menjadi korban amukan sehingga memilih pergi dan melapor ke Polsek Tampan.

Korban kemudian dilarikan ke RSUD Arifin Ahmad untuk di visum. Menurut Ayah korban, Wardana (42) sebelum kejadian korban berniat menjemput pakaian training ke rumah orang tuanya di Jalan Taman Karya, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan.

Ibu korban, Leni Mariani terlihat tidak bisa membendung tangis di kamar mayat RUSD Arifin Ahmad ditemani beberapa orang keluarga.

Hanya Wardana yang terlihat tegar, namun ketika melihat korban yang sudah terbujur kaku di ruang pemusalaran jenazah tersebut, ia tak kuasa membendung air mata.

Kanit Laka Polresta Pekanbaru AKP Jusli J ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut dan saat ini supir beserta barang bukti telah diamankan dan dimintai keterangan.

‘’Korban tewas bernama Resnu Deyoga dan telah diserahkan ke pihak keluarga, sementara supir truk beserta barang bukti telah diamankan guna penyelidikan lebih lanjut,” katanya. (Riau Pos)

#beritaPKU Puluhan Supir Bus Trans Metro Unjuk Rasa Minta Hak Jamsostek

Puluhan supir bus Trans Metro Pekanbaru berunjuk rasa di Terminal AKAP Pekanbaru, Senin (13/5/2013). Mereka menuntut hak jaminan kesehatan berupa Jamsostek yang belum mereka miliki hingga saat ini.

Salah satu supir bus yang menjadi koordinator aksi ini, Ombak mengatakan, mereka berdemo untuk menanyakan hak-hak mereka, termasuk masalah kontrak dan juga jaminan kesehatan yang telah di janjikan kepada mereka.

Selain itu ia juga menyebutkan pihak pemerintah selama ini, tidak pernah menanggapi aspirasi mereka. Dan malahan makin banyak masalah terhadap karyawan Trans Metro.

“Bahkan kami ada rencana akan dilakukan pemutusan kontrak, jadi apa jaminan kami jika diberhentikan nanti,”sebutnya sembari disambut teriakan para supir.

Ombak juga menyampaikan, untuk masalah aspirasi mereka ini, mereka akan menemui Walikota Pekanbaru. “Jika tidak ada yang menanggapi, maka kami para supir Trans Metro akan mogok kerja,”tuturnya.

Sementara itu Kabid Angkutan Sunarko yang saat itu berada Terminal AKAP, dan menampung aspirasi para supir, meminta agar para supir tetap melaksanakan pekerjaannya karena masyarakat membutuhkan mereka.

“Untuk masalah ini, biar saya yang menemui walikota dan saya akan menyampaikan mengenai aspirasi,”ujarnya. (Hallo Riau)

#beritaPKU SDN 39 Pekanbaru Favorit Juara Drum Band

SDN 39 Pekanbaru merupakan favorit juara pada festival drum band tingkat SD yang digelar di Pesatren Al-Kautsar, Jalan Hangtuah Ujung, Tenayan Raya, Ahad (12/5).

Hal tersebut disampaikan Kepala SDN 39 Pekanbaru Hj Nurazrah MPd saat mendampingi murid jelang festival drum band, kemarin.

‘’Kami optimis akan keluar sebagai yang terbaik, mengingat persiapan anak anak sudah sedemikian matang, namun yang terpenting dalam kegiatan ini mereka berani tampil dan memiliki kepercayaan diri,’’ ucapnya.

Tim Drum Band SDN 39 juga sudah sangat dikenal di Pekanbaru karena sudah sering tampil diberbagai iven, seperti pawai taaruf pada pembukaan MTQ tingkat Kota Pekanbaru dan juga pada acara hari hari besar lainnya.

Drum band sendiri merupakan kegiatan ekstra para siswa yang diikuti oleh murid kelas 3 sampai dengan kelas 5. Sedangkan untuk kelas 6 tidak diikutsertakan karena memang telah difokuskan untuk menghadapi ujian akhir nasional.

Selain itu sistem tersebut sengaja dibentuk untuk menciptakan regenerasi yang baik.

Ditambahkan Nurazrah, selain kegiatan drum band di SDN 39 juga ada program membaca iqra dan kegiatan pendidikan jasmani serta rohani lainnya.

‘’Kami mewajibkan setiap siswa muslim yang sekolah di SD kami, setelah lulus dari kelas satu ke kelas dua mereka wajib lulus membaca iqra dan diwisuda,’’ terang Nurazrah. (Riau Pos)

#beritaPKU Trotoar Disulap Jadi Lahan Parkir

Bagi anda para pejalan kaki, hendaklah berhati-hati ketika melintas di Jalan Tuanku Tambusai.

Pasalnya di jalan yang terbilang padat aktivitas tersebut tidak memiliki trotoar bagi pejalan kaki melainkan telah disulap menjadi lahan parkir.

‘’Seharusnya untuk jalan yang padat seperti Tuanku Tambusai, harus dibuat trotoar demi keselamatan para pejalan kaki,’’ kata Edi warga yang bekerja di toko seputaran Jalan Tuanku Tambusai, Ahad (12/5).

Lanjut Edi, selama ini kalau ia melintas Jalan Tuanku Tambusai untuk membeli makanan harus pandai-pandai cari jalan di antara kendaraan yang terparkir dan kadang harus juga turun keaspal dengan konsekuensi bisa tertabrak para pengendara yang lewat.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ardian, salah seorang pengendara yang mengaku pernah hampir menabrak pejalan kaki karena mereka berjalan hingga keruas jalan.

‘’Waktu itu kondisi jalan sedang ramai karena jam pulang kantor, tiba-tiba saja muncul orang dari sebalik mobil yang terparkir dan hampir tertabrak. Untung saja saya langsung berusaha mengerem,’’ tuturnya.

Ardian juga mengatakan, bahwasannya di Jalan Tuanku Tambusai masih terdapat halaman Ruko-ruko yang bisa dimanfaattkan bagi pejalan kaki.

Namun hal tersebut malah dimanfaatkan untuk halaman parkir kendaraan yang terkadang juga malah menimbulkan kemacetan terutama disaat jam-jam sibuk pada pagi dan sore hari.

Dambakan Pedestrian
Keberadaan pedestrian di sejumlah jalan protokol di Pekanbaru, sangat didambakan oleh pejalan kaki. Namun hingga saat ini masih banyak jalan-jalan protokol yang belum memilki jalur khusus pejalan kaki.

Ahad (12/5) pukul 10.00 WIB di beberapa ruas Kota Pekanbaru, seperti Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Garuda Sakti, Jalan Paus, Jalan Kaharuddin Nasution dan beberapa ruas jalan lainnya, terlihat belum memiliki jalur khusus bagi pejalan kaki. Kondisi tersebut ditambah lagi dengan banyaknya genangan air di pinggir jalan.

Menurut salah seorang pejalan kaki, Thalib (56), warga Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, pejalan kaki seperti dirinya jelas sangat mendambakan keberadaan pedestrian layaknya Jalan Sudirman.

‘’Jelas sangat perlu, karena itu merupakan hak pejalan kaki seperti kami, namun seprtinya itu hanya harapan kosong. Kemudian kondisi pinggir jalan sekarang banyak yang sudah tergenang air atau dipenuhi tumpukan pasir. Sehingga ketika kita melaluinya, pasir-pasir tersebut beterbangan,’’ ujarnya pria paruh baya ini. (Riau Pos)

#beritaPKU Klewang Ditangkap, Akhir Pekan Sepi Geng Motor

Usai mengamankan Mardiryanto alias Klewang (58), dedengkot geng motor di Kota Pekanbaru Kamis (9/5) sore lalu, upaya preventif dilakukan jajaran Polresta Pekanbaru dengan siaga pada Sabtu malam hingga Ahad (12/5) dini hari.

Beberapa titik yang biasa menjadi tempat mangkal geng motor terlihat sepi.

Ahad (12/5) dini hari, aparat kepolisian dari Polresta Pekanbaru tampak di sebar di beberapa titik. Terlihat, tim dalam jumlah sekitar dua puluh orang berjaga di lokasi-lokasi, seperti persimpangan SKA dan Jalan Sudirman tak jauh dari MTQ. Selain polisi yang bersiaga tim yang bergerak melakukan penyisiran juga diturunkan.

Penyisiran dilakukan di Jalan Arifin Ahmad, Jalan Imam Munandar, Jalan Kelapa Sawit, Jalan HR Soebrantas, Jalan Sudirman, Jalan Tuanku Tambusai dan beberapa jalan lain termasuk Kawasan Jalan Naga Sakti, Main Stadium (Stadion Utama) Riau hingga ke Jalan Garuda Sakti.

Pada jalan-jalan yang di sisir ini, jalanan tampak sepi. Bahkan, areal Main Stadium yang biasanya dipadati anak-anak remaja, baik itu geng motor maupun mereka yang ingin kebut-kebutan juga sepi. Hanya sepeda motor dengan jumlah tak sampai sepuluh yang melintas terpisah.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar, Ahad (12/5) melalui Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH mengatakan, langkah penyisiran dan penyiagaan anggota dilakukan untuk mengantisipasi aktivitas geng motor, meskipun Klewang sudah ditangkap.

‘’Anggota tetap siaga. Baik itu yang dari Polresta maupun dari jajaran Polsek-polsek,’’ ujarnya.

Sementara itu, terkait pengembangan kasus setelah ditangkapnya Klewang, Satreskrim Polresta Pekanbaru masih memburu anggota geng motor lainnya.

‘’Semua yang terkait Klewang dan geng motor masih dikejar oleh anggota di lapangan,’’ tegas Kasat Reskrim. (Riau Pos)

#beritaPKU Maling “Selamatkan” Enam Nyawa Dari Insiden Kebakaran

Maling yang mencoba membobol rumah seorang warga di Jalan Dunung Gayo I, Kelurahan Tangkerang Timur, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, diklaim menjadi “penyelamat” enam nyawa dari insiden kebakaran.Pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 04.00 WIB, Lia (53), penghuni salah satu rumah di Jalan Gunung Gayo I mengaku dikejutkan dengan kedatangan beberapa orang pria yang mencoba mencongkel jendela rumahnya.

Spontan, Lia teriak “maling…., maling….” sekeras-kerasnya hingga membangunkan beberapa tetangga sebelah rumahnya.

Heri (27), warga yang tinggal di rumah yang berada bersebelahan dengan rumah Lia, ketika itu mengaku merespon teriakan wanita beranak tiga itu dan mencoba mengejar kawanan maling yang sudah keburu kabur.

“Waktu saya mengejar maling itu, saya melihat rumah Zainudin begitu terang seperti kebakaran. Saya kemudian balik memutar arah. Setelah dicek, ternyata benar, rumah tetangga saya itu kebakaran,” kata Heri.

Rumah Zainudin, Heri dan Lia berada saling bersebelahan.

Spontan pula, Heri justru berteriak “kebakaran…., kebakaran…” yang membangunkan sejumlah warga sekitar.

Api yang melalap rumah keluarga Zainudin (38) ketika itu menurut Heri sudah sangat besar dan menghabiskan hampir seluruh atap rumah berastitektur minimalis itu.

Heri mengakui, dirinya dan beberapa warga kemudian berteriak untuk membangunan Zainuddin dan keluarga yang tengah terpulas tidur.

“Ada sekitar 20 menit kami berteriak membangunkan keluarga Pak Zainudin. Untungnya mereka cepat mendengar dan keluar rumah,” katanya.

Zainudin yang ditemui di lokasi kejadian pada Minggu (12/5), mengatakan ketika insiden kebakaran itu terjadi, dirinya sangat panik.

“Entah bagaimana perasaan ini waktu itu. Mendengar teriakan warga ‘kebakaran…, kebakaran…, yang ada dalam fikiran saya hanya anak dan keluarga,” katanya.

Setelah dipastikan semua anggota keluarga bersamanya, Zainudin mengaku kemudian membawa tiga anaknya, masing-masing Pajri Ibrahim (7), Azizah Nuraini (6), dan Muhammad Yasin serta seorang isteri, Sitiwarnegsih (37) berlari ke luar rumah.

“Lalu saya kembali ke rumah untuk menyelamatkan barang berharga. Tapi api semakin parah, saya hanya menemukan kunci mobil ‘pick up’ saya dan akhirnya mobil berhasil saya selamatkan,” katanya.

Hampir saja lupa, kata Zainudin, kerika itu ternyata masih ada tertinggal satu orang anak kos yang tidur di kamar bagian depan, Muhammad Rizal.

“Saya bersama Heri kemudian memaksa masuk kembali ke dalam rumah untuk menyelamatkan Rizal. Kami dobrak pintu kamar dan ternyata dia masih hidup. Beruntung…, beruntung…,” katanya.

Kondisinya waktu itu menurut Zainudin dan Heri sangat menakutkan, bahkan kepanikan yang luar biasa tidak dapat dibayangkan lagi.

Zainudin dan tiga anak serta seorang istri termasuk Rizal ketika itu mengaku tidak bisa berbuat banyak.

“Kami cuma bisa menyaksikan rumah kami habis terbakar. Semuanya habis yang tersisa cuma keluarga saya, mobil sama anak kos,” katanya.

Kalau saja tidak ada maling ketika itu, kata Zainudin, maka bisa-bisa semua anggota keluarga dan anak kos bernasib lebih malang, atau mungkin terpanggang.

Dia mengatakan, lebih dari satu jam setelah rumah mereka habis di lalap si jago merah, barulah empat unit mobil pemadam kebakaran datang.

“Mobil pemadam kebakaran bahkan terlambat karena sempat tersesat nggak tahu jalan. Mutar-mutar di sekitar kompleks,” kata Heri.

Sekitar pukul 06.00 WIB, api sudah mulai padam, namun Zainudin dan seorang istri serta tiga anaknya hanya bisa meratapi kesedihan setelah harta berharga mereka musnah seketika.

Meskipun dalam kesedihan, Zainudin dan istri tetap mensyukuri keadaan yang sekarang mereka alami. “Karena kalau tidak ada maling, kami belum tentu selamat. Mungkin maling itu memang datang untuk menyelamatkan kami, selain juga kemurahan dari Allah,” katanya. (Antara Riau)

#beritaRIAU Riau Gelar Parade Tari Daerah 2013

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Riau menggelar Parade Tari Daerah 2013 yang akan diikuti 12 daerah kabupaten dan kota.

“Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan untuk meningkatkan pembinaan kesenian khususnya seni tari di Provinsi Riau,” kata Wakil Gubernur Riau Mambang Mit di Pekanbaru.

Parade Tari Daerah yang diikuti oleh 12 grup tari utusan kabupaten dan kota se Provinsi Riau ini dimulai sejak Sabtu Malam (11/5) dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Riau Mambang Mit.

Mambang mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan kesenian tersebut karena akan memunculkan kreativitas seniman Riau dalam menciptakan seni tari yang akan menambah dan memperkaya khasanah  tarian  yang  ada di seluruh daerah-daerah di Riau.

“Mencintai seni tari juga sebagai ungkapan cinta kepada budaya daerah sekaligus bentuk upaya  menghargai dan melesatrikan kesenian dan kebudayaan bangsa dan daerah kita,” katanya.

Apalagi di tengah era globalisasi dimana budaya menurut Mambang diklaim oleh negara lain sebagai kesenian atau kebudayaanya maka kegiata parade seni tari ini merupakan  salah satu usaha memperkenalkan secara luas serta mempertahan dan melestarikan budaya bangsa dan daerah Riau.

“Saya juga mengajak generasi muda Riau untuk melesatrikan budaya dan kesenian yang dimiliki masyarakat di daerah-daerah di Riau agar tidak punah dan akan menjadi salah satu warisan untuk anak cucu kelak,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Riau, Said Syarifudin, mengatakan, kegiatan itu merupakan kalender tahunan Pemprov Riau, karena melalui seni tari dapat  dijadikan alat promosi daerah dan akan menunjukkan jati diri peradaban masyarakat daerah Riau.

Selain itu sasaran kegiatan menurutnya untuk membina kesenian daerah Riau khususnya seni tari sehingga  akan mendorong perkembangan kesenian daerah Riau sekaligus untuk memberikan kesempatan kepada kawula muda sehingga dapat menumbuhkembangkan kecintaan generasi muda kepada kesenian daerah Riau.

Dalam acara ini, selain memperebutkan piala bergilir, pemenang Parade Tari Daerah Riau juga akan menerima sejumlah dana dari Pemerintah Provinsi Riau untuk pembinaan kesenian tari. (Antara Riau)