Home Blog Page 348

PSPS Antisipasi Bola Crossing Persiba

0

PSPS harus melupakan kekalahan lawan Barito Putera karena Rabu (15/5) besok lawan sudah menunggu.

Ya, PSPS akan menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Rumbai dan harus fokus untuk tidak kehilangan poin di kandang lagi.

Untuk itu, dalam latihan di Lapangan Paskhas TNI AU Pekanbaru, Senin (13/5), tim pelatih mulai melakukan evaluasi dan mengatur strategi yang akan diterapkan untuk meredam serangan Beruang Madu, julukan Persiba.

“Kami harus mewaspadai serangan dari kedua sayap Persiba. Umpan crossing dari pemain sayap mereka harus diantisipasi. Ini pengalaman kami saat berjumpa di putaran pertama lalu. Inilah fokus latihan kami,” ujar caretaker pelatih PSPS, Afrizal, kemarin.

Di putaran pertama, PSPS kalah 1-4. Di pertemuan besok, PSPS dipastikan mengandalkan pemain lokal di barisan pertahanan karena bek asal Mali, Lamine Kieta sudah dipulangkan ke agen. Afrizal pun menyiapkan Danil Junaidi, Gusrifen, Novi Handriawan dan Hadison.

Tak hanya fokus di lini pertahanan, latihan juga diselingi dengan membenahi sektor lini tengah. Saat lawan Barito Putera, sektor ini dinilai tak maksimal sehingga lawan mudah menguasai pertandingan.

“Lawan Persiba gelandang harus bisa bekerja keras menguasai lapangan tengah, begitu juga striker. Dengan memainkan dua gelandang bertahan dua gelandang sayap, praktis salah satu striker harus bekerja. Ini yang tak berjalan saat lawan Barito dan inilah yang kami evaluasi,” ujarnya.

Dalam latihan kemarin, tak tampak striker asal Senegal, Ndiaye Pape Latyr. Afrizal mengatakan informasi yang didapatnya, Pape mengalami cedera di pinggang.

“Mudah-mudahan saja tak parah dan bisa dimainkan saat lawan Persiba. Kalau tidak, terpaksa kita andalkan pemain lokal,” tegasnya. (Riau Pos)

Boby dan Pape Belum Bisa Turun

0

Komposisi pemain PSPS kala kembali menjamu Persiba Balikpapan pada Rabu (16/5) nanti diperkirakan tidak akan berubah seperti kala menjamu Barito Putera Sabtu (11/5). Pemain yang absen di pertandingan lawan Barito juga bakal absen menjamu Persiba nanti.

Dua pemain dipastikan akan absen yakni bek Boby Satria dan striker Pape Lyter. Boby mengalami cedera pada engkel kanan saat latihan.

“Boby tadi latihan sama kita. Tapi pas latihan, engkel kanannya kembali sakit. Sepertinya tidak bisa turun lawan Persiba nanti,” kata asisten pelatih Agusrianto pada Tribun, Senin ( 13/5).

Pape pun demikian. Pemain asal Senegal ini tidak mengikuti latihan, Senin pagi (13/5). Sebab masih mengaku sakit. “Pape masih sakit dan tim medis akan memeriksanya,” ujarnya.

Dua pemain diatas memang tidak diturunkan kala PSPS dikalahkan Barito Putera Sabtu (11/5). Praktis dalam pertandingan tersebut skuad PSPS dihiasi wajah – wajah baru.

Bukan hanya itu. Dua pemain lainnya yakni gelandang Jibby dan striker Rudi Widodo juga dipastikan masih akan absen dalam laga tersebut. Sebab hingga sampai sekarang kedua pemain tak kunjung bergabung dengan skuad PSPS.

Kedua pemain ini sudah lama tidak bergabung dengan skuad PSPS, yakni sejak akhir putaran pertama musim ini. Hingga kedua pemain tak kunjung bergabung.

Jelas permintaan kedua pemain yakni mengenai gaji. Keduanya meminta pembayaran minimal satu bulan gaji namun belum bisa dipenuhi manajemen PSPS.

Skuad PSPS sendiri Senin pagi (13/5) kembali berlatih dilapangan Paskhas AURI, Pekanbaru. Kerjasama serta hal – hal mendasar lainnya kembali dilatihan. Karena memang hasil evaluasi atas kekalahan Barito lalu, hal – hal mendasar yang membuat PSPS kalah.

Menjamu Persiba Balikpapan, Rabu nanti, skuad PSPS kembali akan menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai. Dalam beberapa latihan, skuad PSPs telah menggunakan stadion ini.

Agus menceritakan, Persiba Balikpapan sendiri di putaran kedua ini telah membenahi diri. Sejumlah pemain telah didatangkan, termasuk gelandang bertahan PSPS putaran pertama lalu Ade Suhendra juga didatangkan.

Inilah yang harus diwaspadai PSPS nanti. Pastinya kekuatan Persiba lebikh baik lagai dibanding dengan putaran pertama lalu dimana kala main dikandang Persiba, PSPS takluk dengan skor 4 – 1. (Tribun Pekanbaru)

#Nasional Bensin Rp6.500, Solar Rp5.500

0

Tanda tanya terkait berapa besaran kenaikan harga BBM bersubsidi akhirnya terkuak. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alishjabana mengatakan, besaran angka kenaikan harga BBM bersubsidi sudah mengerucut.

‘’Premium (naik) Rp2.000 (per liter) dan solar (naik) Rp1.000 (per liter),’ ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (13/5).

Dengan besaran kenaikan tersebut, maka bensin/premium bersubsidi yang sekarang Rp4.500 per liter akan naik menjadi Rp6.500 per liter. Adapun solar bersubsidi yang saat ini Rp4.500 per liter akan naik menjadi Rp5.500 per liter.

Menurut Armida, rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut akan terus dimatangkan di internal pemerintah melalui forum sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hasil sidang kabinet itulah yang akan dituangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2013 untuk diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). ‘’Rencananya besok (hari ini,red) diserahkan ke DPR,’’ katanya.

Mengapa harga bensin diusulkan Rp6.500 per liter, sedangkan solar Rp5.500 per liter? Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, harga solar ditetapkan lebih murah mengingat BBM jenis ini banyak digunakan untuk keperluan transportasi, misalnya bus maupun truk pengangkut barang. ‘’Ini menyangkut logistik kita, jadi lebih rendah,’’ ujarnya.

Selain itu, lanjut Hatta, solar juga menjadi bahan bakar utama yang diperlukan kapal nelayan. Nah, nelayan dinilai masih menjadi masyarakat berpenghasilan rendah sehingga akan memberatkan mereka jika harga solar naik tinggi. ‘’Jadi, perlu dilindungi,’’ katanya.

Armida menambahkan, selain finalisasi pembahasan terkait besaran kenaikan harga, pemerintah juga terus mematangkan program kompensasi untuk masyarakat miskin yang akan terkena imbas kenaikan harga BBM bersubsidi. ‘’Salah satunya melalui BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat),’’ sebutnya.

BLSM ini merupakan adaptasi dari skema Bantuan Langsung Tunai (BLT), namun hanya akan diberikan dalam jangka waktu sekitar 5 bulan saja, sehingga diberi embel-embel “Sementara”. Berapa besarannya? ‘’Sekitar Rp150 ribu (per kepala keluarga) untuk 15,5 juta rumah tangga sasaran,’’ jawab Armida.

Selain BLSM, lanjut dia, pemerintah juga menyusun program kompensasi berupa Program Keluarga Harapan (PKH), beras untuk masyarakat miskin (Raskin), serta beasiswa untuk siswa miskin (BSM). ‘’Di luar itu, ada pula bantuan untuk (pembangunan) infrastruktur pedesaan,’’ ucapnya.

Presiden-DPR Sepakat Kenaikan
Menjelang pemberlakukan kebijakan kenaikan harga BBM, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Wakil Presiden (Wapres) Boediono menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan DPR-RI, Senin (13/5).

Pertemuan tersebut membahas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RAPBN Perubahan (RAPBN-P) 2013, yang di dalamnya menyangkut kemungkinan realokasi anggaran bagi masyarakat yang terkena dampak kebijakan penyesuaian subsidi BBM.

“Pertemuan ini tidak dirancang untuk sebuah pengambilan keputusan karena ada mekanismenya sendiri yang diatur dalam UU tata tertib. Oleh karena itu, pertemuan ini akan kita fokuskan untuk bersama-sama memahami permasalahan aktual, utamanya di bidang perekonomian. Kemudian apa yang bisa dilakukan secara bersama-sama pemerintah dengan DPR RI untuk mengatasi sejumlah masalah perekonimian itu dan kemudian selebihnya kita alirkan sesuai dengan proses dan mekanisme yang telah diatur dalam Undang-undang yang berlaku,” jelas Presiden SBY sesaat sebelum pertemuan dilangsungkan di Kantor Presiden, kemarin.

Dalam rapat konsultasi tersebut, secara garis besar para pimpinan DPR menyetujui rencana pemerintah untuk mengubah asumsi makro ekonomi dalam upaya menyelamatkan kondisi fiskal dan APBN, melalui pengajuan RAPBN-P.

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, rapat konsultasi tidak hanya membahas rencana kenaikan harga BBM, melainkan juga dampak perubahan asumsi makro ekonomi dalam upaya menyelamatkan kondisi fiskal dan APBN.

‘’Misalnya, masalah asumsi harga minyak Indonesia (ICP) direncanakan 100 dolar AS per barel menjadi 111 dolar AS sudah naik 11 persen. Kemudian kurs dolar dari Rp9.300 menjadi Rp9.600. Oleh karena itu, RAPBN-P nya harus segera diajukan,” kata Marzuki usai bertemu dengan Presiden di Kantor Presiden, kemarin.

Menurut Marzuki, pemerintah akan mengajukan RAPBN-P 2013 pada Selasa (14/5). Pemerintah menyusun RAPBN-P untuk menjaga defisit tetap di bawah 3 persen. Pihaknya akan berupaya membahas RAPBN tidak lebih dari sebulan.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, DPR memaklumi keinginan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, apalagi hal itu merupakan kewenangan penuh pemerintah.

“Tugas kita sekarang ingin membuat suasana lebih sejuk, agar ketika Presiden memutuskan kenaikan harga BBM dengan pertimbangan yang matang. DPR nanti akan membahas rencana pemerintah menjalankan program proteksi sosial,” kata Priyo.

Namun, dari empat paket kompensasi yang disiapkan pemerintah terkait dengan rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tinggal paket Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang belum ada kesepakatan.

“Empat itu sebetulnya dari pihak DPR sudah mengnggambarkan terhadap yang tiga, yakni Raskin, PKH (Program Keluarga Harapan) dan beasiswa sudah berjalan.

Hanya BLSM yang masih pro dan kontra sehingga perlu sosialisasi. Pada dasarnya anggota dewan mendukung empat kompensasi tersebut, tapi untuk mencegah pro dan kontra, tidak usah perdebatan terlalu panjang dan perlu secepatnya difinalkan kebijakan ini,” papar Agung di Kantor Presiden, kemarin.

Menurut Agung, rencananya, rumah tangga sasaran yang akan menerima BLSM tersebut berjumlah sekitar 15,5 juta RTS atau meliputi kurang lebih 62 sampai 65 juta jiwa atau sekitar 20 persen dari jumlah penduduk Indonesia saat ini. Adapun jumlah dana yang dialokasikan untuk program BLSM ini mencapai sebesar Rp13 triliun – hingga Rp14 triliun.

Dana tersebut berasal dari penghematan subsidi BBM sebesar Rp37 triliun. Kebijakan penghematan subsidi BBM dilakukan untuk menekan defisit neraca berjalan pemerintah RI untuk berada di bawah 2,5 persen. “Kita pastikan awal Juni sudah beres di DPR sehingga bisa dilakukan dengan cepat, jadi kita bisa segera tetapkan keputusan tersebut,” imbuh dia. (Riau Pos)

#beritaPKU Pekanbaru dan Rokan Hilir Juara Kejurda Tenis Meja

Kejurda Tenis Meja antar Pelajar se-Riau yang digelar Dispora Riau di GOR Nuansa berakhir, Senin (13/5).

Pekanbaru mendominasi sektor putri, sedangkan bagian putra juara direbut Rokan Hilir.

Pekanbaru juara di nomor ganda dan beregu. Di partai final kemarin, ganda putri Pekanbaru yang diwakili Husnul dan Nia, berhasil menumbangkan Wina dan Tasya dari Kabupaten Inhu dengan skor 3-0.

Sedangkan di beregu putri Pekanbaru berhasil mengalahkan Kabupaten Kuansing dengan skor 3-1.

Sementara itu Rokan Hilir berhasil menjadi juara di ganda putra dan beregu putra. Di nomor ganda putra, Permana/Jaya mengalahkan ganda Kuansing, Bakti/Hamdala dengan skor 3-0. Sedangkan di nomor beregu putra, Rohil juga berhasil mengalahkan Kuansing dengan skor 3-0.

Pelatih putri Pekanbaru, Wijayati merasa bangga dan bersyukur atas hasil yang diraih oleh anak didiknya.

“Alhamdulillah, saya bangga dan puas anak-anak bisa mengalahkan lawan-lawannya. Tak  sia-sia latihan yang dijalani selama ini. Ke depan anak-anak akan terus latihan untuk prestasi yang lebih tinggi,” ungkapnya

Kejurda Tenis Meja merupakan rangkaian Kejurda terakhir yang diadakan oleh Dispora Riau tahun ini. Dan di acara penutupan Kejurda, masing-masing pemenang mendapatkan piala, medali, uang pembinaan dan sertifikat.

Kejuaaran ini ditutup Kabid PPOD Dispora Riau, Sanusi Anwar. “Saya berharap dari Kejurda pelajar yang telah kami gelar bisa meningkatkan prestasi olahraga pelajar di Riau dan muncul atlet yang bisa memperkuat Riau di iven nasional seperti Popnas serta kejuaraan lainnya lainya” ujarnya. (Riau Pos)

#beritaPKU Bangun Halte di Trotoar, Pemprov ‘’Tegur’’ Pemko

Pemerintah Provinsi Riau gerah dengan aksi pembangunan halte di trotoar jalan protokol Pekanbaru. Kondisi ini dinilai dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Dengan kondisi itu, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum akan menyurati Dinas Perhubungan Pekanbaru. Langkah ini dilakukan, untuk mengevaluasi dan meminta mengroscek kembali rencana pembangunan halte di beberapa jalan Pekanbaru.

Penegasan itu diutarakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, SF Hariyanto, Senin (13/5) di Pekanbaru. Dia menilai, rencana tersebut idealnya dikoordinasikan terlebih dahulu, agar tidak memberikan imbas dikemudian hari.

‘’Ya penempatan halte di trotoar saya fikir kurang tepat. Ini harus dikoordinasikan dulu ke provinsi. Apalagi di jalan protokol yang pada dasarnya memang harus diberikan tempat untuk trotoar,’’ paparnya.

Saat ditanyakan mengenai isi surat yang dilayangkan, dia mengatakan substansi materi yang dinginkan adalah penjelasan tentang rencana pembangunan halte tersebut. Begitu juga untuk meminta membatalkan rencana pembangunan.

‘’Kita sudah canangkan trotoar di jalan protokol, seperti di jalan Jenderal Sudirman harus steril. Jadi kita minta rencana itu dikoreksi. Tidak bisa bangun halte di badan jalan,’’ papar Hariyanto.

Disinggung mengenai solusi untuk permasalahan tersebut, dia menberikan alternatif solusi dengan memundurkan halte diluar trotoar. Bahkan, pihaknya siap berkoordinasi dan sharing untuk memberikan solusi tanpa harus mengganggu hak pengguna jalan.

‘’Yang pasti untuk kepentingan umum harus diprioritaskan. Jangan sampai untuk masyarakat terganggu. Itu yang harus ditekankan. Untuk masalah halte itu dapat dicarikan solusinya,’’ imbuh Hariyanto.

Menanggapi hal itu, Walikota Pekanbaru, Firdaus ST MT saat ditemui di VIP Bandara SSK II mengatakan lahan untuk halte itu agak terbatas. Namun, dia menegaskan keberadaan halte itu sifatnya temporer dan tidak permanen.

Untuk jumlah halte yang akan dibangun, dia mengaku tidak mengetahui secara detail. Hanya saja, dia memberikan gambaran bahwa jumlah halte yang akan dibangun mencapai 100 an. Menurutnya, saran dari Pemerintah Provinsi Riau itu akan dipertimbangkan. (Riau Pos)

#beritaPKU Kondisi Parkir Pekanbaru Semrawut

Kondisi perparkiran di Kota Pekanbaru saat ini semakin tidak tertata, dan terkesan asal berhenti saja. Sementara tindakan dari Dinas Perhubungan dinilai tidak ada, justru terkesan ada pembiaran.

Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kota, Sigit Yuwono, Senin (13/5) di ruang komisinya. Dia mengatakan, sistim perparkiran yang semrawut berada di pasar pagi Arengka.

‘’Banyak kendaraan parkir sampai ke badan jalan. Padahal ada rambu-rambu larangan, tapi tidak digubris. Kita minta Dishub agar menindak tegas,’’ ungkapnya.

Dikatakan Sigit, tidak hanya di pasar Arengka, tapi di jalan-jalan padat seperti Sudirman juga banyak kendaraan yang parkir sampai ke badan jalan. Juru parkir dinilai tidak cakap dalam menata parkir sesuai dengan marka yang sudah di buat.

‘’Harusnya setiap titik macet yang diakibatkan oleh perparkiran yang tidak rapi ini ditempatkan petugas. Apakah itu Satpol PP atau Dishub. Jangan menunggu perintah Wali Kota baru ada kegiatan itu. Kalau tidak ada, tak dijaga. Harusnya tidak begini,’’ sebut politisi Demokrat itu.

Setidaknya, menurut Sigit, pengawasan dilakukan saat jam sibuk, pagi dan sore hari. ‘’Jam-jam sibuk harusnya ada petugas yang memantau supaya tertib, jangan dibiarkan begini karena ini merusak wajah kota kita,’’ tutupnya.

Disisi lain, Dishub Kota Pekanbaru melakukan penertiban terhadap petugas yang berada di Jalan Pepaya. Sejumlah petugas ditemukan tidak memakai atribut parkir. Sepertinya tidak memakai baju layaknya petugas parkir.

‘’Untuk Jalan Pepaya, umumnya tidak ada yang menyalahi, namun banyak petugas parkir yang tidak mengenakan atribut layaknya petugas parkir, sehingga terkesan illegal. Mereka kita suruh pulang untuk melengkapi atribut,’’ ujar Kasubag TU UPTD Parkir, Octa Nahuway SH, Senin (13/5).

Selain di Jalan Pepaya, Dishub juga melakukan penertibkan parkir di Jalan Soekarno Hatta tepatnya disamping Mal SKA, yang diduga illegal dan menyalahi aturan.

‘’Untuk menertibkan kembali tempat parkir yang tidak sesuai peruntukannya. Misalnya memakan badan jalan seperti Tuanku Tambusai. Sedangkan di depan mall SKA, jalan ini tidak lagi diperbolehkan untuk lahan parkir, karena akan dialihkan untuk menjadi jalur trans metro,’’ ujar Octa. (Riau Pos)

#beritaPKU Karyawan Transmetro Mogok Kerja

Sejumlah karyawan Transmetro Pekanbaru melakukan aksi mogok kerja dan melakukan penuntutan terhadap jaminan kerja para karyawan. Aksi tersebut sudah dimulai sejak pagi hari kemarin, Senin (13/5) di Terminal AKAP Payung Sekaki.

Sedangkan perwakilan mereka tengah melakukan pembicaraan dengan pihak pemko di Dinas Perhubungan. Rencananya, aksi ini akan terus dilanjutkan hingga tuntutan dipenuhi oleh pemerintah Kota Pekanbaru.

Diantara beberapa tuntutan yang diajukan oleh para karyawan yang berada di bawah Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru tersebut adalah disetujuinya perjanjian kontrak kerja yang dibuat oleh para karyawan. Mereka juga menuntut, agar jaminan kesehatan dan jamsostek karyawan kembali dibayarkan seperti biasa.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah karyawan yang mogok di Terminal AKAP Payung Sekaki, beberapa status karyawan juga mengalami perubahan. Lama masa kontrak yang diberikan oleh Dishub juga tergolong singkat, hanya dua tahun.

“Kami yang mekanik berubah status menjadi pembantu mekanik. Padahal, sebelumnya kami berstatus sebagai mekanik saja,” kata Murdalisman kemarin, Senin (13/5).

Diakui Murdalisman, beberapa kejanggalan tentang sistem kerja yang baru juga mulai terasa. Misalnya saja, dari pendapatan mereka sudah tertera ada pemotongan terhadap pajak penghasilan. Sedangkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang seharusnya menjadi milik karyawan justru tidak diberikan.

Tak habis disitu, Murdalisman baru mengetahui bahwa Jamsosteknya mulai tidak berlaku lagi sejak Oktober tahun lalu. Waktu itu, ia tengah mengantarkan anaknya berobat disalah satu Rumah Sakit yang ada di Pekanbaru.

“Saat mengurus Jamsostek, saya diberitahu bahwa Jamsostek milik saya sudah tidak berlaku karena tidak pernah dibayarkan. Setelah diusut, ternyata Jamsostek tersebut sudah mati sejak tahun lalu (2012, Red),” jelasnya.

Pengakuan yang sama juga disampaikan oleh Nanda sebagai sopir Transmetro Pekanbaru. Ia menyampaikan bahwa perjanjian kerja yang diberikan oleh pihak Dishub hanya satu eks dan dipegang oleh pihak dinas. Sedangkan perjanjian kerja untuk karyawan tidak ada.

“Perjanjian kerja yang diberikan oleh Perhubungan hanya selembar. Sedangkan yang untuk kami tak ada, masa kontraknya juga hanya dua bulan lamanya. Makanya kami menuntut masa kerja paling sedikit dua tahun,” ungkap Nanda.

Sayang, saat Tribun berada di lokasi pemogokan, tidak terdapat satupun petugas dari Dinas Perhubungan yang bisa dikonfirmasi terkait persoalan ini. (Tribun Pekanbaru)

#beritaPKU Pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II Habiskan Rp 400 Miliar

PT Angkasa Pura II (Persero) siap mengalokasikan dana sebesar Rp 400 miliar untuk pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Tri Sunoko, Direktur Utama Angkasa Pura II, mengatakan rencana pengembangan tersebut sebagai bagian dari peningkatan pelayanan terhadap pengguna jasa. Bukan hanya Sultan Syarif Kasim II, Angkasa Pura II saat ini tengah gencar melakukan pembangunan dan pengembangan lanjutan hampir di seluruh bandara yang dikelola.

“Pengembangan Sultan Syarif Kasim II meliputi pembangunan terminal penumpang tahap pertama yang berdaya tampung 4 juta penumpang per tahun, dari kapasitas ultimate 8 juta penumpang yang direncanakan,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5/2013).

Selain itu, program pengembangan juga meliputi perpanjangan landasan pacu dari yang ada saat ini sepanjang 2.240 meter menjadi 2.600 meter, dengan lebar yang sama, yaitu 45 meter.

Lebar landasan pacu 45 meter dan sudah memenuhi standar untuk didarati oleh pesawat berbadan lebar seperti jenis Boeing 747, Boeing 777, Airbus 330, dan Airbus 340. (Tribunnews)

#beritaPKU Anggota Geng Motor XTC Pekanbaru Diancam 9 Tahun

Sedikitnya enam anggota geng motor yang meresahkan warga terancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara. Mereka terjaring dalam operasi anti-geng motor yang dilakukan Kepolisian Resort Kota Pekanbaru (Polresta) Pekanbaru di empat sekolah menengah atas (SMA).

Keenam pelajar tersebut masing-masing berinisial AG, PJ, AA, RM, AB, dan RD. Siswa SMA ini diduga terlibat aksi perusakan dan penjarahan di sebuah warnet di Pekanbaru. Polisi mencurigai keenamnya sebagai jaringan geng motor XTC di bawah komando Klewang.

Menurut Kasatrekrim Polresta Pekanbaru Komisaris Polisi Arif Fajar pihaknya sudah mengidentifikasi ratusan anggota geng motor yang melakukan aksi kejahatan seperti penjarahan dan perampasan kendaraan. Saat ini (16/5), puluhan anggota geng motor masih ditahan di Markas Polresta Pekanbaru, termasuk panglima geng motor XTC, Klewang.

Kelompok anak muda yang meresahkan masyarakat ini dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman maksimal sembilan tahun penjara. (Metro TV)

BBM Kembali Down, BlackBerry Minta Maaf

0

Gangguan yang terjadi di Asia Pasifik berimbas pada layanan BlackBerry Messenger (BBM) yang down di Indonesia dari Minggu (12/5) malam hingga Senin dini hari (13/5). Atas kejadian ini BlackBerry pun akhirnya meminta maaf.

“Kami meminta maaf atas kejadian ini. Kami juga dapat mengkonfirmasikan bahwa layanan BlackBerry di kawasan ini telah normal kembali,” kata PR Manager BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan, melalui keterangan resminya, Selasa (14/5/2013).

Seperti diketahui bahwa gangguan memang terjadi di kawasan Asia Pasifik yang berimbas pada negara lain di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

“Gangguan internet yang terjadi di kawasan Asia Pasifik di hari Minggu kemarin telah berdampak kepada banyak layanan telekomunikasi dan internet,” kata Yola.

Akibatnya, pengguna BlackBerry di Indonesia tak bisa mengakses BBM. Hal ini bahkan juga terjadi diantara pengguna di Thailand, Malaysia, Hong Kong, Taiwan dan banyak lagi.

Kendati Kementerian Kominfo akan meminta BRTI menangani kejadian ini, namun Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan bahwa ini adalah urusan Business to Business (B to B).

Sebab menurutnya, perusahaan asal Kanada itu yang menjalin kerjasama dengan banyak operator seluler di Indonesia.

“Sebenarnya tangan kementerian selain terkait pelanggaran, tidak sampai ke sana. Jadi itu urusan B to B antara seluruh operator yang menyediakan layanan BlackBerry dengan pusatnya yang ada di Kanada,” kata Tifatul, usai acara peresmian Media Center di PP Muhammadiyah.