Home Blog Page 350

#beritaPKU SDN 39 Pekanbaru Favorit Juara Drum Band

SDN 39 Pekanbaru merupakan favorit juara pada festival drum band tingkat SD yang digelar di Pesatren Al-Kautsar, Jalan Hangtuah Ujung, Tenayan Raya, Ahad (12/5).

Hal tersebut disampaikan Kepala SDN 39 Pekanbaru Hj Nurazrah MPd saat mendampingi murid jelang festival drum band, kemarin.

‘’Kami optimis akan keluar sebagai yang terbaik, mengingat persiapan anak anak sudah sedemikian matang, namun yang terpenting dalam kegiatan ini mereka berani tampil dan memiliki kepercayaan diri,’’ ucapnya.

Tim Drum Band SDN 39 juga sudah sangat dikenal di Pekanbaru karena sudah sering tampil diberbagai iven, seperti pawai taaruf pada pembukaan MTQ tingkat Kota Pekanbaru dan juga pada acara hari hari besar lainnya.

Drum band sendiri merupakan kegiatan ekstra para siswa yang diikuti oleh murid kelas 3 sampai dengan kelas 5. Sedangkan untuk kelas 6 tidak diikutsertakan karena memang telah difokuskan untuk menghadapi ujian akhir nasional.

Selain itu sistem tersebut sengaja dibentuk untuk menciptakan regenerasi yang baik.

Ditambahkan Nurazrah, selain kegiatan drum band di SDN 39 juga ada program membaca iqra dan kegiatan pendidikan jasmani serta rohani lainnya.

‘’Kami mewajibkan setiap siswa muslim yang sekolah di SD kami, setelah lulus dari kelas satu ke kelas dua mereka wajib lulus membaca iqra dan diwisuda,’’ terang Nurazrah. (Riau Pos)

#beritaPKU Trotoar Disulap Jadi Lahan Parkir

Bagi anda para pejalan kaki, hendaklah berhati-hati ketika melintas di Jalan Tuanku Tambusai.

Pasalnya di jalan yang terbilang padat aktivitas tersebut tidak memiliki trotoar bagi pejalan kaki melainkan telah disulap menjadi lahan parkir.

‘’Seharusnya untuk jalan yang padat seperti Tuanku Tambusai, harus dibuat trotoar demi keselamatan para pejalan kaki,’’ kata Edi warga yang bekerja di toko seputaran Jalan Tuanku Tambusai, Ahad (12/5).

Lanjut Edi, selama ini kalau ia melintas Jalan Tuanku Tambusai untuk membeli makanan harus pandai-pandai cari jalan di antara kendaraan yang terparkir dan kadang harus juga turun keaspal dengan konsekuensi bisa tertabrak para pengendara yang lewat.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ardian, salah seorang pengendara yang mengaku pernah hampir menabrak pejalan kaki karena mereka berjalan hingga keruas jalan.

‘’Waktu itu kondisi jalan sedang ramai karena jam pulang kantor, tiba-tiba saja muncul orang dari sebalik mobil yang terparkir dan hampir tertabrak. Untung saja saya langsung berusaha mengerem,’’ tuturnya.

Ardian juga mengatakan, bahwasannya di Jalan Tuanku Tambusai masih terdapat halaman Ruko-ruko yang bisa dimanfaattkan bagi pejalan kaki.

Namun hal tersebut malah dimanfaatkan untuk halaman parkir kendaraan yang terkadang juga malah menimbulkan kemacetan terutama disaat jam-jam sibuk pada pagi dan sore hari.

Dambakan Pedestrian
Keberadaan pedestrian di sejumlah jalan protokol di Pekanbaru, sangat didambakan oleh pejalan kaki. Namun hingga saat ini masih banyak jalan-jalan protokol yang belum memilki jalur khusus pejalan kaki.

Ahad (12/5) pukul 10.00 WIB di beberapa ruas Kota Pekanbaru, seperti Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Garuda Sakti, Jalan Paus, Jalan Kaharuddin Nasution dan beberapa ruas jalan lainnya, terlihat belum memiliki jalur khusus bagi pejalan kaki. Kondisi tersebut ditambah lagi dengan banyaknya genangan air di pinggir jalan.

Menurut salah seorang pejalan kaki, Thalib (56), warga Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, pejalan kaki seperti dirinya jelas sangat mendambakan keberadaan pedestrian layaknya Jalan Sudirman.

‘’Jelas sangat perlu, karena itu merupakan hak pejalan kaki seperti kami, namun seprtinya itu hanya harapan kosong. Kemudian kondisi pinggir jalan sekarang banyak yang sudah tergenang air atau dipenuhi tumpukan pasir. Sehingga ketika kita melaluinya, pasir-pasir tersebut beterbangan,’’ ujarnya pria paruh baya ini. (Riau Pos)

#beritaPKU Klewang Ditangkap, Akhir Pekan Sepi Geng Motor

Usai mengamankan Mardiryanto alias Klewang (58), dedengkot geng motor di Kota Pekanbaru Kamis (9/5) sore lalu, upaya preventif dilakukan jajaran Polresta Pekanbaru dengan siaga pada Sabtu malam hingga Ahad (12/5) dini hari.

Beberapa titik yang biasa menjadi tempat mangkal geng motor terlihat sepi.

Ahad (12/5) dini hari, aparat kepolisian dari Polresta Pekanbaru tampak di sebar di beberapa titik. Terlihat, tim dalam jumlah sekitar dua puluh orang berjaga di lokasi-lokasi, seperti persimpangan SKA dan Jalan Sudirman tak jauh dari MTQ. Selain polisi yang bersiaga tim yang bergerak melakukan penyisiran juga diturunkan.

Penyisiran dilakukan di Jalan Arifin Ahmad, Jalan Imam Munandar, Jalan Kelapa Sawit, Jalan HR Soebrantas, Jalan Sudirman, Jalan Tuanku Tambusai dan beberapa jalan lain termasuk Kawasan Jalan Naga Sakti, Main Stadium (Stadion Utama) Riau hingga ke Jalan Garuda Sakti.

Pada jalan-jalan yang di sisir ini, jalanan tampak sepi. Bahkan, areal Main Stadium yang biasanya dipadati anak-anak remaja, baik itu geng motor maupun mereka yang ingin kebut-kebutan juga sepi. Hanya sepeda motor dengan jumlah tak sampai sepuluh yang melintas terpisah.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar, Ahad (12/5) melalui Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH mengatakan, langkah penyisiran dan penyiagaan anggota dilakukan untuk mengantisipasi aktivitas geng motor, meskipun Klewang sudah ditangkap.

‘’Anggota tetap siaga. Baik itu yang dari Polresta maupun dari jajaran Polsek-polsek,’’ ujarnya.

Sementara itu, terkait pengembangan kasus setelah ditangkapnya Klewang, Satreskrim Polresta Pekanbaru masih memburu anggota geng motor lainnya.

‘’Semua yang terkait Klewang dan geng motor masih dikejar oleh anggota di lapangan,’’ tegas Kasat Reskrim. (Riau Pos)

#beritaPKU Maling “Selamatkan” Enam Nyawa Dari Insiden Kebakaran

Maling yang mencoba membobol rumah seorang warga di Jalan Dunung Gayo I, Kelurahan Tangkerang Timur, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, diklaim menjadi “penyelamat” enam nyawa dari insiden kebakaran.Pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 04.00 WIB, Lia (53), penghuni salah satu rumah di Jalan Gunung Gayo I mengaku dikejutkan dengan kedatangan beberapa orang pria yang mencoba mencongkel jendela rumahnya.

Spontan, Lia teriak “maling…., maling….” sekeras-kerasnya hingga membangunkan beberapa tetangga sebelah rumahnya.

Heri (27), warga yang tinggal di rumah yang berada bersebelahan dengan rumah Lia, ketika itu mengaku merespon teriakan wanita beranak tiga itu dan mencoba mengejar kawanan maling yang sudah keburu kabur.

“Waktu saya mengejar maling itu, saya melihat rumah Zainudin begitu terang seperti kebakaran. Saya kemudian balik memutar arah. Setelah dicek, ternyata benar, rumah tetangga saya itu kebakaran,” kata Heri.

Rumah Zainudin, Heri dan Lia berada saling bersebelahan.

Spontan pula, Heri justru berteriak “kebakaran…., kebakaran…” yang membangunkan sejumlah warga sekitar.

Api yang melalap rumah keluarga Zainudin (38) ketika itu menurut Heri sudah sangat besar dan menghabiskan hampir seluruh atap rumah berastitektur minimalis itu.

Heri mengakui, dirinya dan beberapa warga kemudian berteriak untuk membangunan Zainuddin dan keluarga yang tengah terpulas tidur.

“Ada sekitar 20 menit kami berteriak membangunkan keluarga Pak Zainudin. Untungnya mereka cepat mendengar dan keluar rumah,” katanya.

Zainudin yang ditemui di lokasi kejadian pada Minggu (12/5), mengatakan ketika insiden kebakaran itu terjadi, dirinya sangat panik.

“Entah bagaimana perasaan ini waktu itu. Mendengar teriakan warga ‘kebakaran…, kebakaran…, yang ada dalam fikiran saya hanya anak dan keluarga,” katanya.

Setelah dipastikan semua anggota keluarga bersamanya, Zainudin mengaku kemudian membawa tiga anaknya, masing-masing Pajri Ibrahim (7), Azizah Nuraini (6), dan Muhammad Yasin serta seorang isteri, Sitiwarnegsih (37) berlari ke luar rumah.

“Lalu saya kembali ke rumah untuk menyelamatkan barang berharga. Tapi api semakin parah, saya hanya menemukan kunci mobil ‘pick up’ saya dan akhirnya mobil berhasil saya selamatkan,” katanya.

Hampir saja lupa, kata Zainudin, kerika itu ternyata masih ada tertinggal satu orang anak kos yang tidur di kamar bagian depan, Muhammad Rizal.

“Saya bersama Heri kemudian memaksa masuk kembali ke dalam rumah untuk menyelamatkan Rizal. Kami dobrak pintu kamar dan ternyata dia masih hidup. Beruntung…, beruntung…,” katanya.

Kondisinya waktu itu menurut Zainudin dan Heri sangat menakutkan, bahkan kepanikan yang luar biasa tidak dapat dibayangkan lagi.

Zainudin dan tiga anak serta seorang istri termasuk Rizal ketika itu mengaku tidak bisa berbuat banyak.

“Kami cuma bisa menyaksikan rumah kami habis terbakar. Semuanya habis yang tersisa cuma keluarga saya, mobil sama anak kos,” katanya.

Kalau saja tidak ada maling ketika itu, kata Zainudin, maka bisa-bisa semua anggota keluarga dan anak kos bernasib lebih malang, atau mungkin terpanggang.

Dia mengatakan, lebih dari satu jam setelah rumah mereka habis di lalap si jago merah, barulah empat unit mobil pemadam kebakaran datang.

“Mobil pemadam kebakaran bahkan terlambat karena sempat tersesat nggak tahu jalan. Mutar-mutar di sekitar kompleks,” kata Heri.

Sekitar pukul 06.00 WIB, api sudah mulai padam, namun Zainudin dan seorang istri serta tiga anaknya hanya bisa meratapi kesedihan setelah harta berharga mereka musnah seketika.

Meskipun dalam kesedihan, Zainudin dan istri tetap mensyukuri keadaan yang sekarang mereka alami. “Karena kalau tidak ada maling, kami belum tentu selamat. Mungkin maling itu memang datang untuk menyelamatkan kami, selain juga kemurahan dari Allah,” katanya. (Antara Riau)

#beritaRIAU Riau Gelar Parade Tari Daerah 2013

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Riau menggelar Parade Tari Daerah 2013 yang akan diikuti 12 daerah kabupaten dan kota.

“Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan untuk meningkatkan pembinaan kesenian khususnya seni tari di Provinsi Riau,” kata Wakil Gubernur Riau Mambang Mit di Pekanbaru.

Parade Tari Daerah yang diikuti oleh 12 grup tari utusan kabupaten dan kota se Provinsi Riau ini dimulai sejak Sabtu Malam (11/5) dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Riau Mambang Mit.

Mambang mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan kesenian tersebut karena akan memunculkan kreativitas seniman Riau dalam menciptakan seni tari yang akan menambah dan memperkaya khasanah  tarian  yang  ada di seluruh daerah-daerah di Riau.

“Mencintai seni tari juga sebagai ungkapan cinta kepada budaya daerah sekaligus bentuk upaya  menghargai dan melesatrikan kesenian dan kebudayaan bangsa dan daerah kita,” katanya.

Apalagi di tengah era globalisasi dimana budaya menurut Mambang diklaim oleh negara lain sebagai kesenian atau kebudayaanya maka kegiata parade seni tari ini merupakan  salah satu usaha memperkenalkan secara luas serta mempertahan dan melestarikan budaya bangsa dan daerah Riau.

“Saya juga mengajak generasi muda Riau untuk melesatrikan budaya dan kesenian yang dimiliki masyarakat di daerah-daerah di Riau agar tidak punah dan akan menjadi salah satu warisan untuk anak cucu kelak,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Riau, Said Syarifudin, mengatakan, kegiatan itu merupakan kalender tahunan Pemprov Riau, karena melalui seni tari dapat  dijadikan alat promosi daerah dan akan menunjukkan jati diri peradaban masyarakat daerah Riau.

Selain itu sasaran kegiatan menurutnya untuk membina kesenian daerah Riau khususnya seni tari sehingga  akan mendorong perkembangan kesenian daerah Riau sekaligus untuk memberikan kesempatan kepada kawula muda sehingga dapat menumbuhkembangkan kecintaan generasi muda kepada kesenian daerah Riau.

Dalam acara ini, selain memperebutkan piala bergilir, pemenang Parade Tari Daerah Riau juga akan menerima sejumlah dana dari Pemerintah Provinsi Riau untuk pembinaan kesenian tari. (Antara Riau)

#ISG_2013 Rombongan Panita ISG Pusat ke Riau Hari Ini

0

Rombongan pemerintah pusat berserta panitia pusat pelaksana Islamic Solidarity Games (ISG) III direncanakan akan tiba di Pekanbaru, hari ini, Senin (13/5). Rombongan pihak pusat ini akan meninjau venue – venue yang akan digunakan untuk pelaksanaan ISG nanti.

Gubernur Riau Rusli Zainal kepada wartawan, Minggu (12/5) mengatakan rombongan yang akan datang tersebut terdiri dari Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Masyarakat (Menko Kesra) Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo dan ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita serta panitia pusat lainnya.

“Hari ini kita mau melakukan cheking dan ceklis terhadap persiapan kunjungan pak Menko Kesra dan Menpora serta ketua KOI besok (hari ini),” kata Gubri disela – sela mengunjungi Stadion Utama Riau, Minggu (12/5).

Rapat beberapa waktu lalu di kantor Kemenko Kesra, kata Gubri, menetapkan bahwa rombongan pemerintah pusat akan melakukan kunjungan on the spot ke Riau untuk melihat kesiapan Riau menjadi tempat pelaksanaa ISG III.

Gubri pun berharap hasil kunjungan jajaran menteri dan panitia pusat ke Pekanbaru membuat tidak ada lagi alasan untuk memindahkan ISG ke daerah lain. Sebab Gubri sangat yakin dengan segala persiapan yang dilakukan Riau, ISG bisa digelar di Riau.

Sebelumnya, tarik ulur pelaksanaan ISG terjadi. Menpora Roy memutuskan memindahkan ISG ke Jakarta dengan alasan Riau tidak siap. Di sisi lain, Riau tudak terima dan menyatakan bahwa Riau siap sebagai tuan rumah.

Dalam kunjungan jajaran menteri dan panitia pusat hari dipastikan Stadion Utama Riau yang menjadi salah satu perhatian. Sebab stadion sempat dikabarkan tidak diberi izin oleh kontraktor untuk digunakan sebagai tempat pelaksanaan ISG sebelum Pemprov Riau menbayar utang.

Namun mengenai hal ini, Gubri mengatakan pihak Kerja Sama Operasional (KSO) kontraktor Stadion Utama Riau tersebut telah mendukung Riau dalam pelaksanaan ISG ini. Terbukti dari perbaikan kursi – kursi.

“KSO sudah mengeluarkan pemaikaian stadion ini. KSO juga sudah mendukung penuh,” ujarnya. (Tribun Pekanbaru)

PSPS: Camara Lanjut, Kieta Dipulangkan

0

Laga menjamu Barito Putra di Stadion Rumbai, Sabtu (11/5) dijadikan PSPS sebagai ajang untuk menyeleksi dua pemain asal Mali, Camara Namory dan Lamine Kieta.

Hasilnya, Camara dipertahankan sedangkan Kieta diusulkan tim pelatih untuk dipulangkan.

“Camara lanjut, kalau Kieta saya sudah usulkan ke manajemen agar dipulangkan ke agennya. Kualitas Kieta jauh dari yang kami harapkan. Bahkan, kualitasnya jauh dari standar bek asing, apalagi jika dibandingkan dengan Tsimi,” ujar caretaker pelatih PSPS, Afrizal, Ahad (12/5).

Dijelaskan Afrizal, untung status Kieta belum resmi sebagai pemain PSPS. PT Liga hanya memberikan pengesahan sementara buat Kieta dan Camara.

“Karena kami desak akhirnya PT Liga mengeluarkan pengesahan sementara. Untung sementara, jadi kami bisa mengganti pemain lain,” ujarnya.

Dengan demikian maka saat lawan Persiba di Stadion Rumbai, Rabu (15/5), PSPS bakal tanpa pemain asing di lini belakang. “Kami masih mencari, kalau besok (hari ini, red) ada maka akan dilihat mainnya. Kalau datang saat hari pertandingan maka tak mungkin kami mainkan karena berisiko,” ujarnya.

PSPS dijadwalkan kembali latihan di Lapangan Paskhas TNI AU, Senin (13/5). Tim pelatih akan melakukan evaluasi hasil laga lawan Barito Putera lalu.

“Banyak sekali yang harus dievaluasi sebelum lawan Persiba. Harus diakui kami kalah kelas saat lawan Barito,” ujarnya. (Riau Pos)

#Nasional LIPI: e-KTP Tak Masalah Difotocopy Berkali-kali

0

Peneliti bidang Electro-Magnetic Compatibility (EMC) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aditia Nur Bakti menjelaskan bahwa secara teknis Kartu Tanda Penduduk Elektronik tak masalah bila difotocopy berkali-kali.

Hal itu ditegaskan Aditia, dalam situs resmi www.lipi.go.id, Sabtu (11/5).

Dijelaskan Aditia, sebenarnya, struktur e-KTP secara sederhana terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian bawah, tengah, dan atas. “Bagian-bawah sama dengan bagian-atas yaitu bahan yang dilapisi suatu material seperti plastik (agar kedap air). Struktur bagian tengah ini yang harus dijaga karena terdapat chip Radio Frequency Identification (RFID), dan antena,” jelas Aditia.

RFID menggunakan frekuensi radio medan elektromagnetik (EMC) untuk mentransfer data secara wireless, biasanya digunakan untuk mengidentifikasi suatu chip yang ditanamkan pada suatu objek secara otomatis. Chip RFID menyimpan berbagai informasi suatu objek secara elektronik, data-data ini kemudian dapat dibaca dengan menggunakan RFID reader yang sesuai.

Dalam Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor: 471.13/1826/SJ tertanggal 11 April 2013, dijelaskan, bahwa di dalam e-KTP tersebut ada chip yang memuat biodata, pas foto, tanda tangan dan sidik jari penduduk, sehingga e-KTP di maksud tidak dimungkinkan lagi dipalsukan/digandakan. “Chip yang tersimpan di dalam e-KTP hanya bisa dibaca dengan card reader (alat pembaca chip),” tulis Mendagri dalam aturan itu. Selain itu disebutkan pula bahwa e-KTP hanya bisa difotokopi sekali untuk keamanan chip dan juga tidak boleh distepler.(anb, hard)

Namun juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Reydonyzar Moenek mengklarifikasi bahwa tidak boleh difotokopi itu hanya tindakan preventif, e-KTP sendiri tidak mudah rusak apalagi kalau hanya kena sinar fotokopi.

Aditia memapaparkan cara kerja mesin fotokopi. “Pada saat menggunakan mesin fotokopi kita menaruh objek yang akan difotokopi di atas kaca fotokopi,” katanya.

Kemudian objek tersebut ditutup oleh penutup mesin fotokopi. Sesaat setelah penutup mesin fotokopi ditutup selanjutnya mesin fotokopi akan men-scan permukaan kacanya dengan menggunakan cahaya, yang selanjutnya akan dicetak.

Objek yang difotokopi hanya akan terpapar oleh cahaya dan sebagian pengaruh emisi radiasi dari mesin fotokopi yang besarnya mungkin tidak signifikan dan objek yang difotokopi tersebut tidak terlalu terkena panas, karena yang panas biasanya hasil fotokopiannya. “Jadi suatu objek rusak karena difotokopi sangat kecil kemungkinannya,” paparnya.

“e-KTP pada awal peluncurannya dibuat dan diuji berdasarkan standar ISO/IEC 14443, jadi sudah seharusnya tahan banting. Tetapi untuk e-KTP yang sekarang beredar di masyarakat kita tidak tahu kualitasnya, karena harus dilakukan sampling dan pengujian terlebih dahulu,” imbuhnya.

Menurutnya,  e-KTP  bisa rusak jika distepler, dipukul-pukul dengan benda keras/palu, digunting, dilipat-lipat, atau dibakar.

Jadi, kata dia, sebenarnya e-KTP difotokopi berkali-kali pun, secara teknis sebenarnya tidak ada masalah. Hanya saja apa yang diimbau Kemendagri adalah tindakan preventif. Diharapkan dengan e-KTP, administrasi kependudukan menjadi semakin efektif dan efisien, dengan demikian masyarakat dapat merasakan kemudahan yang nyata dalam pelayanan publik. (Riau Pos)

Operator: Layanan BBM Kembali Normal

0

Pasca layanan BlackBerry Messenger (BBM) down sejak tengah malam hingga dini hari, kini berangsur-angsur kembali normal. Sejumlah pengguna BBM kini sudah bisa menggunakannya lagi.

Ketika dikonfirmasi, pihak operator pun menyatakan bahwa layanan BBM memang sudah mulai pulih seperti sedia kala.

“Iya semalam memang down, tapi sampai pagi ini di Telkomsel sudah normal kembali kok,” kata Adita Irawati, Head of Corporate Communications Group Telkomsel.

Hal senada juga diungkapkan oleh Adrian Prasanto, Head Corporate Communication Indosat. Dia mengatakan bahwa saat ini pengguna BBM di jaringan Indosat sudah bisa digunakan.

Operator XL juga menyatakan informasi yang sama. Layanan BBM sudah mulai pulih dan bisa dipakai kembali untuk berkirim pesan.

“Menurut kabar informasi dari RIM (BlackBerry-red), jaringan sudah kembali normal. Sekarang sudah bisa digunakan kembali,” tukas Henry, Corporate Communication XL Axiata.

Tak hanya di Indonesia yang mengalami gangguan, melalui blog CrackBerry, ternyata tidak bisa menggunakan layanan BBM juga terjadi di sejumlah negara asia pasifik.

Menurut forum yang dibahas di CrackBerry, beberapa negara yang mengalami layanan down di BBM adalah, Indonesia, Australia, Hong Kong, Thailand, India, Filipina, Singapura, Vietnam dan Malaysia. (Detik Inet)

#beritaPKU Bos Geng Motor Seperti Klewang Harus Dihukum Berat!

092200_fhotoklewang

Perbuatan yang telah dilakukan oleh Klewang bersama anak-anak buahnya yang memperkosa remaja di depan umum perlu diberi hukuman berat. Kejahatan yang dilakukan geng motor di Pekanbaru, Riau ini sangat sadis dan tidak beradab.

“Klewang harus dihukum seberat-beratnya, perbuatan yang dilakukan bersama kelompoknya itu sudah tidak masuk akal dan tak bermoral,” ujar Anggota Kompolnas Hamidah, Senin (13/5/2013).

Polisi memang harus lebih tegas dalam menangani kasus Klewang dan geng-geng motor lain di seluruh Indonesia. Pria yang berumur 57 tahun itu seharusnya sudah tidak ada lagi di geng motor, karena biasanya geng motor itu beranggotakan anak-anak muda. Tapi Klewang malah manjadi ketua geng dan mencontohkan tindakan kejahatan kepada anak buahnya.

“Jika dalam kasus geng motor yang beranggotakan anak muda, polisi bisa melakukan pendekatan personal. Dalam kasus ini jelas sudah harus dengan cara lain, ini sudah tua lho orangnya, jadi ya harus dihukum tanpa kompromi,” tambah Hamidah.

Menurut anggota Komisi Kepolisian Nasional itu, jumlah aparat kepolisian di Indonesia sudah mencukupi untuk menangani kejahatan jalanan. Tapi juga polisi jangan hanya menunggu jika sudah ada korban baru bergerak.

“Aparat harus pro aktif, cari info dari masyarakat. Mereka juga harus bisa bekerjasama dengan masyarakat sekitar yang dekat dengan geng motor,” tutur Hamidah.

Klewang dan kelompoknya menjadi geng motor yang sangat menakutkan di Pekanbaru. Mereka selalu melakukan tindakan-tindakan kejahatan secra berkelompok. Beberapa kejahatanjalan telah mereka lakukan. Bahkan yang terakhir, Klewang memerkosa seorang remaja secara bergantian didepan anggota kelompoknya. (Detiknews)