Home Blog Page 263

Jalan Riau Akan Diperlebar

jalan riau macet

Encik dan Puan tentu ketahui bahwa lalu lintas di Jalan Riau, Pekanbaru, sangat padat. Tiap harinya selalu ditemui kemacetan yang diakibatkan oleh jumlah kendaraan yang melintasi jalan provinsi ini sudah sangat padat.

Rencana pelebaran Jalan Riau ini sendiri terus dimatangkan dan akan segera direalisasikan pada 2016 ini. Oleh sebab itu demi mengejar tepat waktu, Camat Senapelan, Lili Suryani terus menggesa proses ganti rugi lahan di 3 Kelurahan yang berada di Kecamatan Senapelan.

Adapun tiga kelurahan tersebut, dikatakan oleh Lili adalah Kelurahan Padang Terubuk, Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Kampung Bandar.

Di wilayah Kelurahan Padang Terubuk sendiri ada 144 persil, yang mana hanya 2 persil saja yang belum memiliki Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR).

Untuk Encik dan Puan ketahui bahwa Persil merupakan bidang tanah yang bentuk dan ukurannya menurut rencana untuk tempat mendirikan bangunan.

Wilayah Kampung Bandar sendiri masih ada 59 persil yang belum memiliki SKGR. Sedangkan wilayah Kampung Baru, dari total 100 persil, baru hanya 46 persil saja yang memiliki SKGR.

Oleh karena itu, Lili selaku Camat terus mengintruksikan kepada para Lurah agar menggesa pembebasan lahan di sepanjang Jalan Riau tersebut.

Dikatakan olehnya bahwa pihaknya memiliki target, karena Pemko pastinya tidak mau Jalan Riau yang merupakan jalan vital yang kerap dilalui warga tersebut terlambat dikerjakan.

Hari Gizi Nasional

0

gizi_seimbang

Tiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional yang diprakarsai oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan tahun 1960-an.

Sebelumnya pada tahun 1950, almarhum Prof. Poorwo Soedarmo selaku Bapak Gizi Indonesia telah menekankan pentingnya gizi dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Adapun beliau diangkat oleh Menteri Kesehatan waktu itu, almarhum dokter J Leimena, untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR).

Di masa itu LMR lebih dikenal sebagai Instituut voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan yang dikenal sebagai Lembaga Eijckman.

LMR memiliki tugas utama yakni melanjutkan penelitian tentang pola makan dan penyakit yang berhubungan dengan makanan dan pendidikan gizi kepada masyarakat yang waktu itu masih banyak yang buta aksara, serta miskin.

LMR kemudian mengadakan peringatan Hari Gizi Nasional untuk pertama kalinya pada pertengahan tahun 1960-an. Peringatan ini lalu dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an.

Selanjutnya dengan berkembang pesatnya pendidikan tenaga gizi di banyak perguruan tinggi di Indonesia, kemudian disepakatilah bahwa tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional.

Peringatan Hari Gizi Nasional sendiri bukan hanya sekedar momentum, tetapi sesungguhnya sebagai bentuk peringatan bahwa gizi turut berperan penting dalam kehidupan kita.

Untuk Encik dan Puan perlu ketahui bahwa saat ini 4 Sehat 5 Sempurna telah berganti menjadi Pedoman Gizi Seimbang.

Sebenarnya, Pedoman Gizi Seimbang telah diimplementasikan sejak tahun 1955 untuk menggantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna”.

Namun, pada tahun 1990 barulah kita mempunyai Pedoman Umum Gizi Seimbag (PUGS). Meski Pedoman Gizi seimbang telah dikenalkan jauh hari, namun ada kendala dalam mensosialisasikannya.

Pada tanggal 27 Januari 2014 disusunlah Pedoman Gizi Seimbang yang baru. Berikut ini Pedoman Gizi Seimbang baru tersebut:

  1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
  2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
  3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
  4. Biasakan mengonsumsi anekaragam  makanan pokok
  5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
  6. Biasakan Sarapan
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
  8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
  9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
  10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Selamat Hari Gizi Nasional!!

IKA Plus Goes to School 2016

IKA Plus plus

Dalam kehidupan bermasyarakat, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMAN Plus Provinsi Riau, atau yang lebih akrab disebut IKA Plus memahami pentingnya jalinan silaturahmi antar alumnus, baik yang sedang menjalani masa SMA ataupun alumni almamater tersebut.

Oleh karena itu, IKA Plus mengadakan agenda tahunan yang diberikan nama IKA Goes to School, yang tahun ini diadakan Sabtu (23/1), kemarin.

Selain untuk menjalin silaturahmi antar alumnus, sekolah dan siswa-siswi SMAN Plus, acara ini juga dimaksudkan untuk memberi motivasi dan inspirasi kepada siswa-siswi SMAN Plus.

Empat alumnus yang menjadi pembicara adalah Enda Cindylosa Sitepu (mahasiswi kedokteran Universitas Gadjah Mada), Andhika Kesuma Putra (dokter spesialis paru-paru), May Valzon (Dekan Fakultas Kedokteran Abdurrab) dan Dedek Apriano (Outline Manager sebuah perusahaan di Pekanbaru).

Selain itu, ada juga special guest, Ahmad Nawari, yang merupakan seorang pengajar berdedikasi tinggi dengan segudang pengalaman menakjubkan.

Dilaporkan oleh Jamil Ihsan, salah satu pengurus IKA Plus, bahwa acara berlangsung dengan lancar dan baik, “Mereka (siswa-siswi SMAN Plus) terlihat antusias dan bersemangat. Pertanyaan terus mengalir sepanjang acara.”

Jamil juga mengatakan bahwa dengan adanya acara ini, diharapkan para siswa-siswi SMAN Plus merasa mantap untuk mengambil keputusan apapun setelah tamat dari sekolah.

Selain itu mereka tidak perlu merasa khawatir, karena alumni yang berada diberbagai wilayah siap untuk membantu serta membimbing mereka melangkah menuju masa depan yang cerah.

Jadwal Pemadaman Listrik 23, 27 & 28 Januari 2016

pln-130529c

PT PLN (Persero) Area Pekanbaru kembali melakukan pemadaman listrik bergilir. Adapun penyebabnya adalah karena adanya pekerjaan pemeliharaan jaringan.

Pemadaman ini berlaku pada Sabtu (23/1), Rabu (27/1) dan Kamis (28/1). Terkait pemadaman ini, Manager Area PT PLN Area Pekanbaru Laode Lawati menyampaikan permohonan maaf dan meminta kepada pelanggan untuk memakluminya.

Berikut ini adalah jadwal pemadaman listrik beserta lokasi pemadaman yang dilakukan oleh PT PLN Area Pekanbaru:

Sabtu (23/1), Pukul 09:00 – 13:00 WIB

Jalan Kubang Raya, Desa Tarai, SMA Plus, Jalan Suka Karya, Jalan Tambusai dan sekitarnya.

Jalan Utama, Jalan Utama ujung, Jalan Sei Mintan, Jalan Arifin ahmad, Jalan Rawa Indah, Jalan Jendral Sudirman, Bandara SSK II dan sekitarnya.

Jalan Garuda sakti, Pantai Cermin, Desa  Mataram, Desa  Sriwijaya, Pagaruyung dan sekitarnya.

Jalan Sumatera, Jalan Sudirman, Hotel Pangeran, Pizza Hut, Van Hollano, Jalan  Harapan raya, Jalan Cendrawasih, Jalan Kereta api Rumah Sakit Awal Bross, Kantor DPRD Riau dan sekitarnya.

Kuantan Regency, Jalan Sikijang Mati, Jalan Pasir Putih, Desa Buluh Cina, Siak Hulu, Kerinci dan sekitarnya.

Simpang Rantau Berangin, Silam, Batu langkah besar, Batu langkah kecil, Simpang Aso, Ujung batu, Kota lama, Bukit Intan Makmur, Muara Intan, Intan jaya, Kabun, Tandun, Kasikan, Aliantan, Desa satu, Desa dua, Desa tiga, Desa empat, Desa Lima dan sekitarnya.

Rabu (27/1), Pukul 09:00 – 14:00 WIB

Jalan Tambusai Ujung, Terminal AKAP, Sekolah ASSHOFA, Jalan Soekarno Hatta, United Tractor, Jalan  Fajar, Jalan Sukajaya, Jalan Darma Bhaakti dan sekitarnya.

Kamis (28/1), Pukul 09:00 – 14:00 WIB

Jalan Tambusai, Riau Mandiri, Global Bangunan, Jalan Pembangunan, Jalan Punai, Jalan Kuau, Jalan Balam, Jalan Manggis, Jalan Taskurun, Jalan Garuda, dan sekitarnya.

Danau Buatan Akan Dipercantik

DSC_2636

Siapa yang tak kenal dengan Danau Buatan atau yang kini bernama Wisata Bandar Kayangan. Kini Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Pekanbaru rencananya akan menata kawasan wisata tersebut.

Adapun penataan tersebut akan dilakukan secantik dan seindah mungkin. Tujuannya tentu agar masyarakat nyaman menghabiskan waktu di sana.

Menurut penuturan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Pekanbaru, H Hermanius MM, Kamis (21/1), pengembangan tempat wisata tersebut akan dilakukan oleh para investor.

Meski demikian, Hermanius menyebutkan bahwa tidak sembarang investor yang bisa menggarapnya. Karena kerja sama dengan pihak investor tersebut harus jelas apa yang akan didapatkan Kota Pekanbaru nantinya.

Sejauh ini, telah ada beberapa investor yang berminat. Namun, dikatakannya bahwa terlebih dahulu akan diseleksi dengan mempelajarinya secara profesional.

Dengan adanya investor yang ingin mengembangkan kawasan wisata milik Pemko Pekanbaru ini, maka harus jelas apa yang dapat investor perbuat dan berikan kepada Pemko.

Seperti yang Encik dan Puan ketahui bahwa Wisata Bandar Kayangan ini memiliki potensi serta ciri khasnya tersendiri. Letaknya yang tak begitu jauh dari pusat kota, serta suasanya yang asri tentu menjadi daya tarik.

Dijelaskan Hermanius bahwa nanti pihaknya akan memperbanyak infrastruktur sebagai akses menuju lokasi, serta adanya permainan anak. Dengan demikian maka tempat tersebut dapat menjadi tempat wisata yang menyenangkan.

50 Unit Bus Hibah Diterima Pemko

TMP
Bus TMP

Kamis (21/1) kemarin, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru secara resmi telah menerima 50 unit bus hibah berukuran besar dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI di Jakarta.

Bus hibah ini nantinya akan menjadi armada tambahan Sarana Angkutan Umum (SAUM) Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang telah beroperasi saat ini.

Adapun penghibahan bus ini secara simbolis diserahkan oleh Sekjen Perhubungan, Ir Sugihardjo MSi, dan diterima langsung oleh Wali Kota Pekanbaru, DR Firdaus ST MT, yang didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Pekanbaru, Aripin Harahap.

Selain Kota Pekanbaru, ada beberapa daerah di Indonesia yang juga mendapatkan hibahan serupa dari total 1.240 bus bantuan Kemenhub RI.

Atas hibah bus ini, Wako Pekanbaru mengaku senang. Karena dengan demikian, jumlah SAUM di Pekanbaru pun bertambah. Terlebih lagi bantuan ini tepat di tengah tingginya daftar tunggu bus yang ada.

Wako mengatakan bahwa High Way TMP Kota Pekanbaru masih tinggi, sehingga dengan bertambahnya bus ini diharapkan bisa mempersingkat waktu tunggu penumpang TMP.

50 unit bus hibah ini nantinya akan disebar pada 8 koridor yang ada, diantaranya trayek I Pelita Pantai, Pandau, Pelita Pantai. Rute tersebut melewati Jalan Jenderal Sudirman-Bandar Udara SSK II-Kaharuddin Nasution-Pasir Putih-Perumnas Pandau.

Untuk trayek II Terminal BRPS, Kulim PP Terminal BRPS. Rute tersebut melewati Jalan Tuanku Tambusai-Jendral Sudirman (U-Turn RRI)-Jendral Sudirman-Imam Munandar-Kulim Atas.

Trayek III adalah dari Kampus UIN, Purna MTQ, Kampus UIN, di mana trayek ini melewati Jalan HR Subrantas-UR-SM Amin (U-Turn SPBU)-HR Subrantas-Sukarno Hatta-Tuanku Tambusai-Jendral Sudirman (U Turn Fly Over Imam Munandar)-Purna MTQ.

Sedangkan untuk lima rute lainnya serta untuk trayek Pekanbaru-Kampar (Koridor Aglomerasi) yang akan direncanakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru akan dibahas setelah 50 bus itu diterima. Setelah serah terima, masih harus dilakukan pengurusan proses pengiriman dari Jakarta.

Kepala Dishukominfo Kota Pekanbaru, Arifin Harahap, mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengurusan pengangkutan bus ke kota Pekanbaru. Pada bulan Februari mendatang, bus hibah tersebut sudah sampai di kota Pekanbaru.

Susi Air Terbangi Pasir Pengaraian-Batam

CASA_C-212

Salah satu maskapai penerbangan di Indonesia, Susi Air, berencana untuk membuka rute perintis Batam-Pasir Pengaraian pulang pergi dua kali dalam sepekan.

Adapun rute perintis baru yang akan dilayani oleh maskapai Susi Air ini akan menggunakan pesawat kecil tipe Casa C-212 seri 200, yang berkapasitas sekitar 28 kursi.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Eddy Sukiatnadi, Selasa (19/1) lalu mengatakan bahwa rute ini merupakan pengganti rute Pekanbaru-Pasir Pangaraian yang pulang pergi sekali sepekan di tahun 2015 karena sepi penumpang.

Eddy menjelaskan bahwa dengan dialihkankannya rute perintis tersebut, maka diharapkan mendapat respon positif dari pengguna tranportasi udara. Terlebih jika selama ini warga Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau atau Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau harus lewat Pekanbaru.

Dengan demikian pertumbuhan ekonomi antar dua daerah tersebut cukup potensial untuk terus dikembangkan. Rokan Hulu yang terkenal akan kebun kelapa sawit, kebun karet, penghasil minyak dan gas bumi serta Batam dan sekitarnya terkenal sebagai wilayah kepulauan dengan hasil lautnya.

Selain itu, beberapa daerah di Kepulauan Riau masih memiliki kedekatan sejarah dengan Riau. Bahkan dari faktor kesukuan karena dahulunya merupakan satu provinsi, sehingga otomatis masih erat hubungan antar dua daerah ini.

Provinsi Riau sendiri masih dilirik untuk diterbangi berbagai maskapai penerbangan. Seperti pada tahun 2014, ada empat rute perintis di Riau. Masing-masingnya dengan frekuensi terbang satu kali dalam sepekan, yakni rute Pekanbaru-Dabo Singkep, Pekanbaru-Tanjung Balai Karimun, Pekanbaru-Pasir Pangaraian dan Pekanbaru-Rengat.

Sedangkan pada tahun 2015,  ada empat rute penerbangan perintis seperti Pekanbaru-Dabo Singkep yang terbang tiga kali dalam sepekan, Pekanbaru-Tanjung Balai Karimun dua kali sepekan, Pekanbaru-Pasir Pangaraian dan Pekanbaru-Tembilahan yang masing-masingnya terbang sekali dalam sepekan.

Maskapai Susi Air sendiri secara resmi telah membuka dua penerbangan perintis dari Bandara Internasional Hang Nadim menuju Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau dan ke Bandara Tuanku Tambusai, Pasir Pangaraian, Rokan Hulu, Provinsi Riau pada Senin (18/1) yang lalu.

Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim, Suwarso, mengatakan bahwa penerbangan dengan menggunakan pesawat terbang bermesin baling-baling ganda tersebut akan terbang masing-masing setiap Senin dan Jumat.

Pekanbaru, MEA, dan Produk Lokal

Lambang-MEA

Akhir-akhir ini Encik dan Puan sering mendengar istilah MEA? MEA merupakan kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola untuk mengintegrasikan ekonomi di kawasan ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara sesama negara anggota ASEAN.

Awal Januari 2016 ini, sebanyak empat perusahaan ritel waralaba asing telah mendatangi Kota Pekanbaru untuk memantau peluang bisnis. Demikian yang dikatakan oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustian dan Perdagangan Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, Selasa (19/1).

Adapun empat ritel asing itu, Mas Irba menyebutkan adalah Seven Eleven, Circle K, Swensens, dan K24. Di mana keempat ritel tersebut telah mendatangi Disperindag Pekanbaru untuk berdiskusi soal potensi bisnis dan perizinan usaha di Kota Pekanbaru.

Mengenai masuknya ritel asing di Kota Pekanbaru, Mas Irba mengaku bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru tidak mempersoalkannya selama masih memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. Pemko Pekanbaru secara terbuka menerima ritel yang ingin berinvestasi.

Dengan hadirnya investasi asing ini sendiri dapat memberikan peluang bagi Pekanbaru untuk meningkatkan pendapatan daerah dan pertumbuhan ekonomi, terlebih Encik dan Puan ketahui bahwa Pekanbaru minim potensi wisata dan sumber daya alam.

Kota Pekanbaru sendiri memang menjadi daya tarik karena merupakan daerah investasi dengan dukungan penduduk di atas satu juta jiwa. Buktinya saat ini saja ada lebih dari 100 gerai milik dua ritel Alfamart dan Indomaret.

Selain dari sektor ritel, sektor pedagangan, properti dan jasa cukup diminati di Kota Pekanbaru. Yang mana nilai investasinya terus meningkat setiap tahun, bahkan hingga akhir November 2015 lalu mampu meraih Rp 11,8 triliun.

Dampak MEA ini sendiri cukup dirasakan di Kota Pekanbaru, bahkan Encik dan Puan dapat menemukan produk makanan impor yang bukan berasal dari negara ASEAN, seperti Jepang, Cina, dan Korea kini mulai membanjiri pasar hingga toko pinggir jalan.

Hal ini tentu saja merugikan keamanan Encik dan Puan selaku konsumen, karena kebanyakan produk impor tersebut tidak mencantumkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sementara itu hasil penelusuran Disperindag Pekanbaru di lapangan menunjukkan barang impor tersebut masuk melalui negara yang tergabung dalam kesepakatan MEA, yakni Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Disperindag Pekanbaru hanya bisa mengawasi peredaran barang impor dari negara non-ASEAN tersebut. Karena dalam kesepakatan MEA tersebut, pemerintah daerah tidak bisa lagi melakukan pelarangan barang masuk dari negara ASEAN.

Lalu bagaimana dengan produk lokal? Banyak UMKM di Riau yang kini tengah berjuang untuk terus berproduksi tentunya akan terkena dampak dari MEA. Dengan pasar bebas yang sudah di depan mata, tentunya para pelaku usaha mesti meningkatkan kualitas produknya agar tetap bertahan.

Untuk melindungi UMKM, Mas Irba mewajibkan kepada semua pusat perbelanjaan atau ritel maupun waralaba untuk menjual sebanyak 20 persen produk UMKM Pekanbaru dari total produk dan jasa yang dijual.

Hal tersebut dilakukan agar tidak ada kekhawatiran yang beranggapan pelaku UMKM di Pekanbaru mati karena tidak mampu bersaing. Sehingga, perlu ada aturan khusus yang diberikan kepada pelaku usaha dari luar Kota Pekanbaru.

Selain itu, Pemerintah Kota Pekanbaru mencanangkan program pengadaan rumah kemasan yang anggarannya berasal dari kas pemerintah pusat. Terkait hal tersebut, Kecamatan Payung Sekaki, Rumbai dan Tenayan Raya mengajukan daerahnya untuk dibangun rumah kemasan.

Rumah kemasan sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang kemasan, baik itu konsultasi kemasan, desain kemasan hingga produksi kemasan produk itu sendiri.

Pekanbaru Jual Wisata Budaya

Source: Instagram
Source: Instagram

Kota Pekanbaru selama ini memang bukan destinasi wisata. Selain kurangnya tempat rekreasi serta ruang hijau terbuka, Kota Pekanbaru juga tidak memiliki wisata alam. Oleh karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru akan mengembangkan wisata budaya.

Seperti yang telah Encik dan Puan ketahui, di kawasan sungai Siak yang membelah Kota Pekanbaru, terutama di kawasan Senapelan terdapat banyak situs peninggalan sejarah.

Dijelaskan oleh Kepala Disbudpar Kota Pekanbaru, H Hermanius MM, Rabu (20/1), bahwa wisata budaya sangat potensial untuk dikembangkan. Pihaknya sendiri telah melakukan inventarisir situs bersejarah di Pekanbaru pada tahun 2015 yang lalu.

Adapun inventarisir tersebut dalam bentuk situs religi maupun budaya. Hermanius mengatakan bahwa dari 42 situs bersejarah yang ada di Pekanbaru, 19 situs telah selesai diinventarisir. Di mana 60 persennya berada di kawasan Sungai Siak.

Ia menambahkan, mengenai rencana pengembangan wisata budaya, nantinya di sekitar cagar budaya tersebut akan dibuat penataan ruang yang bagus, serta akan menjadi ikon wisata dan sejarah di Pekanbaru.

Adapun beberapa situs bersejarah yang ada di sekitar Sungai Siak antara lain seperti Mesjid Raya Senapelan beserta Marhum Bukit dan Marhum Pekan yang merupakan pendiri Pekanbaru dapat dijadikan tujuan wisata religi.

Sedangkan untuk wisata sejarah ada Rumah Singgah Tuan Kadi yang merupakan rumah persinggahan Sultan Syarif Kasim II saat berada di Pekanbaru, Tugu Titik Nol serta Tugu Bendera Proklamasi.

Untuk pelaksanaannya sendiri akan digesa pada 2016 ini. Sementara itu untuk wisata yang bersifat fisik, Disbudpar Kota Pekanbaru kini mengharapkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat.

Disbudpar Kota Pekanbaru kini juga tengah disiapkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Rippda). Hermanius berharap dengan adanya rencana ini, ada kemudahan untuk mendapatkan bantuan dana pengembangan pariwisata daerah.

Bus Hibah Kemenhub Tiba Februari

TMP
Bus TMP

Setelah sebelumnya dikabarkan pada April mendatang Pemko Pekanbaru akan menerima 50 bus hibah dari Kementerian Perhubungan RI, Arfifin Harahap selaku Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishukominfo) Kota Pekanbaru mengatakan bahwa bus tersebut akan tiba di Pekanbaru pada bulan Februari mendatang.

Arifin mengatakan bahwa pihaknya akan ke Jakarta pada bulan Januari ini untuk menandatangani serah terima bus hibah tersebut. Seperti yang telah dilansir pekanbaru.go.id, Wali Kota Pekanbaru, DR Firdaus ST MT berencana agar 50 bus hibah tersebut akan beroperasi di Pekanbaru saja.

Dikatakan oleh Wako nantinya ke-50 unit bus tersebut dioperasikan melayani masyarakat dalam Kota Pekanbaru. Sedangkan mengenai koridor mana saja yang akan dilalui bus itu, Wako mengatakan akan dirundingkan lagi nanti.

Mengenai ke-50 unit bus hibah tersebut apakah akan digunakan untuk kerjasama Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan atau yang biasa disingkat dengan pekansikawan, Wako menuturkan tidak, karena Pekansiwan itu merupakan wewenang dari Plt Gubernur Riau.

Nantinya bus hibah tersebut akan ditempatkan pada koridor-koridor yang ruas badan jalannya lebar. Untuk mengelola bus tersebut, Wako sendiri berencana akan menyerahkannya pada Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan dan UPTD Dishub.

Karena berdasarkan peraturan pemerintah, yang berhak mengelola hanya BUMD atau BUMN. Sehingga nantinya pemda setempat tidak lagi dibebani operasional angkutan massal ini.

PD Pembangunan Pekanbaru sendiri telah mengelola 70 unit angkutan bus massal, serta telah melayani tujuh koridor utama di Kota Pekanbaru.