Home Blog Page 212

Momen Langka Mekarnya Bunga Tabebuya Pekanbaru

0

Bunga Tabebuya Pekanbaru akhirnya mekar. Mekarnya bunga yang berasal dari pohon pembatas jalan di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru, dalam beberapa hari terakhir tersebut merupakan momen langka.

Tabebuya sendiri sekilas hampir mirip dengan bunga sakura asal Jepang. Namun yang membedakannya adalah warna bunga sakura berwarna pink sedangkan di Riau berwarna kuning.

Dengan kehadiran bunga Tabebuya ini, pemandangan terik mentari saat panas menyengat di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru, terlihat lebih nyaman.

Meski demikian, tak banyak warga yang mengetahui kapan pasti kemunculan bunga Tabebuya. Armansyah misalnya, ia baru menyadari bahwa bunga itu mekar sejak dua hari belakangan.

“Tidak tau pasti kapannya, dua hari ini baru sadar,” ujarnya, Selasa (2/4).

Armansyah bercerita, setelah 3 tahun bekerja sebagai tukang bengkel di samping Rumah Sakit Sansani Jalan Soekarno-Hatta, baru kali ini ia menyaksikan momen bunga mekar secara serentak tersebut.

“Sudah tiga tahun di sini, ini unik sekali. Biasanya berbunga satu-satu, tapi ini semua,” ujarnya.

Ia mengakui, kehadiran bunga mekar ini membuat jalanan terlihat berbeda, lebih terlihat lebih nyaman dan indah dibandingkan dengan biasanya. Jadi meski cuaca panas, Jalan Soekarno-Hatta terlihar lebih adem.

Dengan kehadiran Bunga Tabebuya Pekanbaru ini memberi sedikit nuansa berbeda dan menawan membuat masyarakat yang melihatnya, serta menjadi kebanggaan bagi warga Kota Pekanbaru.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

Di lain pihak, Meisya, warga asli Kecamatan Panam Pekanbaru, mengaku terkesan dengan kehadiran bunga-bunga tersebut. Ia menyebutkan bahwa dirinya penasaran dengan cerita temannya yang sempat memotret bunga Tabebuya tersebut.

“Awalnya temen yang nunjukin fotonya, jadi penasaran makanya lewat sini. Rupanya benar-benar bagus,” sebutnya.

Meysia juga mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam membuat taman pembatas jalan ini. Namun, Iia menyebutkan perlunya perhatian lebih lagi terhadap taman sehingga semakin membuat Pekanbaru terlihati asri.

“Pemerintah sudah bagus, namun perhatian lebih lagi, ciptakan inovasi lebih kreatif supaya Pekanbaru makin asri,” pungkasnya.

UMRI Pecahkan Rekor Muri Tanjak

Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mendapatkan Rekor MURI Tanjak pada Pekan Budaya dan Wirausaha UMRI dengan tema “Riau Bertanjak”, Ahad (31/3).

Dalam acara tersebut pihak MURI (Museum Rekor Indonesia) menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Rektor UMRI Mubarak di Kampus 2 UMRI (sebelah Mall SKA) yang turut dihadiri Gubernur Riau Syamsuar sekaligus membuka Pekan Budaya dan Wirausaha UMRI.

Tanjak merupakan ikat kepala khas budaya Melayu. Aksesoris etnik ini memiliki bentuk yang beragam dan biasanya digunakan oleh para pria melayu sejak zaman dahulu kala. Saat ini tanjak sering digunakan pada waktu acara perhelatan dan adat seperti kenduri kawinan dan lain sebagainya.

Sebelumnya, UMRI menyelenggarakan launching Pekan Budaya dan Wirausaha: Riau Bertanjak yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Februari lalu.

Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti UMRI Enterpreneur, Seminar Usaha, hingga job fair yang dikhususkan untuk alumni UMRI.

Desliana selaku Ketua Panitia mengatakan, bagi masyarakat yang sedang mencari pekerjaan, acara Pekan Budaya dan Wirausaha ini juga disemarakkan dengan Jobfair dan seminar ketenagakerjaan.

“Puncaknya nanti di acara penutupan, akan diselenggarakan penganugerahaan UMRI Entrepreneur Award kepada sejumlah pelaku UMKM dan wirausaha mahasiswa UMRI yang telah dinilai oleh tim penilai,” pungkasnya.

Acara tersebut masih berlangsung hingga Selasa (2/4). Jadi bagi Encik dan Puan silakan datang ke kampus UMRI, gratis dan terbuka untuk umum.

LOKALATE WeDoRun 2019 Pecahkan Rekor MURI

Digelar serentak di 25 Kota di Indonesia, LOKALATE WeDoRun 2019 berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan kategori “Lomba Lari Serentak di Kota Terbanyak di Indonesia”, Minggu (24/3).

Kegiatan yang digelar oleh W’dank LOKALATE ini diikuti lebih dari 10.000 orang pendaftar yang berasal dari 25 kota, antara lain:

Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Medan, Pekanbaru, Padang, Batam, Palembang, Bandar Lampung, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Manado, Gorontalo, Denpasar, Mataram, Ambon, dan Jayapura.

Adapun WeDoRun 2019 ini sendiri merupakan Virtual Race tingkat nasional yang berkolaborasi dengan 99 Virtual Race dan Wonderful Indonesia.

Sebagai informasi Virtual Race merupakan tren terbaru di kalangan pelari, yang mengedepankan fleksibilitas dan kenyamanan bagi pelari. Para peserta Virtual Race tidak perlu berkumpul di satu lokasi, namun bebas memilih berlari di mana pun mereka berada.

Setiap lomba lari akan mempunyai mekanismenya sendiri. Peraturan dan persyaratan lomba lari Lokalate WeDoRun 2019 telah diumumkan sejak Open Registration, yaitu 2000 pendaftar pertama serta finish & sumit akan mendapatkan medali secara gratis yang akan dikirim menyusul ke alamat pelari.

Dengan menggunakan aplikasi Virtual Race seperti 99 Virtual Race, para pelari dapat merekam dan meng-upload waktu tempuh lari mereka setelah berhasil menyelesaikan jumlah kilometer yang ditetapkan.

Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia menjalankan gaya hidup lebih sehat dengan berlari, sekaligus mempromosikan pariwisata dan kearifan lokal berbagai daerah di Indonesia sambil berlari.

Penunggu Gedung Kampus

0

Waktu itu tanggal 11 Desember 2015 yang lalu, aku mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Aku merasakan kehadiran penunggu gedung kampus. Hari itu hari Jumat, tepat sehari menjelang puncak perayaan ulang tahun salah satu organisasi yang aku ikuti.  Sebut saja organisasinya “suara kampus”.

Ya, itu tagline-nya yang aku terjemahkan, di mana terletak di salah satu kampus ujung Pekanbaru. Aku sendiri merupakan Ketua Panitia acara tersebut. Sekretariat kami terletak di lantai tiga, sementara acara yang akan dilaksanakan di halaman gedung tersebut.

Panitia bekerja mendekorasi panggung dan lapangan mulai dari siang menjelang salat Jumat hingga tengah malam. Satu per satu alat dan bahan yang ada di sekretariat harus kami angkat ke bawah. Walaupun ringan, tapi bolak-balik dari lantai tiga ke lantai dasar itu membuat badan kami pegal.

Detik demi detik pun berjalan hingga senja sudah menutupi langit waktu itu. Persiapan dekorasi panggung dan lapangan pun sudah mencapai 90%, namun barang-barang yang kecil belum semuanya terangkut ke bawah karena kepanitiaan kami sangat sedikit. Acara besar tapi panitia hanya sekitar 10 orang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.15 WIB. Saat itu aku sendirian berada di lantai tiga gedung. Sekretariat kami terletak di bagian tengah gedung yang posisinya tepat di depan tangga.

Sementara bagian kiri dan kanannya adalah ruangan kelas. Lampu teras di lantai itu cukup terang. Awalnya aku tidak merasakan hal-hal aneh. Tiba-tiba “ssreeettt sssreeeeet”. Suara seperti kursi ditarik dan didorong.

“Ah, mungkin cuma tikus lewat,” ucapku.

Kejadian itu terjadi ketika saat aku akan menuju ke lantai dasar untuk meletakkan barang. Kemudian aku kembali ke lantai tiga dan hal yang sama pun terjadi lagi. Suaranya semakin keras.

“Ah, apa-apain ini. Aku gak takut woi!” teriakku ke arah suara yang ada di ruangan kelas tersebut.

Perlahan aku menuju ke ruangan kelas itu dan anehnya suaranya hilang. Aku cuma bicara lirih, “Siapapun yang ada di sini, tolong jangan ganggu kami. Memang malam ini kami sibuk mondar-mandir tidak seperti hari biasanya, tapi bukan untuk mengganggu kalian. Maaf kalau merasa terganggu.”

Ya, rasanya tidak mungkin di dalam ruangan itu ada orang, sementara perkuliahan saja selesai pukul 17.00 dan petugas cleaning service gedung pun sudah mengunci pintu-pintu kelas. Bahkan di hari biasa pun pukul 18.00 pintu gedung sudah dikunci. Hanya saja malam itu gedung tersebut tidak dikunci karena ada acara.

Setelah aku bicara lirih itulah suara kursi tersebut tidak ada terdengar lagi. Mungkin mereka merasa terganggu dengan kehadiran kami yang cukup ramai malam itu. Kita hidup di dunia bukan cuma bangsa manusia saja.

Jin termasuk ciptaan Allah. Kalau manusia saja ingin dihormati dan dihargai mungkin saja mereka juga seperti itu. Tetap kita meminta perlindungan kepada Allah.

Penulis: Robi Parman

Cara Membayar Pajak Kendaraan di Pekanbaru

0

Pajak kendaraan adalah suatu kewajiban bagi pemilik kendaraan, yang harus dibayarkan setiap tahun. Membayar pajak kendaraan di Pekanbaru bisa dilakukan di Kantor Samsat, Samsat Corner, e-Samsat, maupun layanan Samsat Keliling.

Membayar pajak sendiri tidak sulit, tidak perlu menunggu lama, dan sekarang lebih tertib. Cukup dengan memberikan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) lama yang akan diganti dengan STNK yang baru.

Cara Mengecek

Sebelum Encik dan Puan membayar pajak kendaraan bermotor, ada baiknya jika mengecek terlebih dahulu berapa biaya yang akan dibayarkan.

Adapun cara mengeceknya sendiri cukup gampang, cukup klik tautan berikut ini, lalu masukkan nomor plat kendaraan milik Encik dan Puan.

Tata Cara Bayar Pajak

Nah setelah mengetahui berapa biaya yang akan dikeluarkan, inilah tata cara untuk membayar pajak kendaraan di Pekanbaru:

  1. Datang ke kantor Samsat, Samsat Corner, e-Samsat, maupun layanan Samsat Keliling.
  2. Datanglah ke meja administrasi yang tersedia
  3. Klip STNK asli dan KTP asli atas nama yang tertera di dalam STNK
  4. KTP dan STNK tersebut diserahkan ke loket informasi dan dan verifikasi kelengkapan berkas syarat dan administrasi.
  5. Silahkan menunggu petugas mempersiapkan data dan dipanggil kembali
  6. Setelah dipanggil petugas administrasi, masukkan kembali data yang sudah disiapkan petugas di loket A, B, dan C di bagian pengesahan pajak satu tahun untuk mengetahui jumlah pembayarannya
  7. Tunggu dipanggil kembali oleh petugas loket
  8. Bayar pajak kendaraan dan ambil STNK yang baru
Alur & Persyaratan

Sedangkan alur dan persyaratan pembayaran pajak lima tahun (ganti plat nomor):

  1. Persyaratannya yaitu KTP asli, STNK asli dan BPKB asli
  2. Cek fisik kendaraan di Samsat
  3. Verifikasi ke bagian verifikasi di lokasi pengecekan fisik untuk mendapatkan stempel sebagai tanda perpanjangan STNK
  4. Melakukan pembayaran di loket D

Sebagai informasi, standar waktu pelayanan Samsat Kota Pekanbaru untuk pelayanan STNK hanya memerlukan waktu kurang lebih lima belas menit sampai dengan tiga puluh menit saja. Sedangkan perpanjangan STNK 5 tahun selesai dalam dua puluh menit.

Adapun untuk proses perubahan tanpa mengganti BPKB memakan waktu hingga tiga puluh menit, untuk proses balik nama satu jam, mutasi kendaraan dua hari, proses duplikat STNK 25 menit. Hal tersebut dengan catatan, syarat kelengkapan data dan tidak adanya gangguan teknis.

membayar pajak
membayar pajak

Nah, bagaimana Encik dan Puan? Membayar pajak kendaraan di Pekanbaru sekarang lebih mudah kan..??

Pekanbaru Beauty Blogger Resmi Jadi Komunitas

Jika sebelumnya hanya berupa akun Instagram @pkubeautyblogger, kini mereka telah resmi menjadi sebuah komunitas. Hal tersebut setelah Komunitas Pekanbaru Beauty Blogger akhirnya diresmikan pada Sabtu (2/3/2019) yang bertempat di MeetUp Coworking Space Pekanbaru di Jalan Todak, Pekanbaru.

Grand Launching dari Komunitas Pekanbaru Beauty Blogger ini kemudian diisi oleh Founder Komunitas Pekanbaru Beauty Blogger, Fivit Agustin, dan co-Founder Komunitas Pekanbaru Beauty Blogger, Mella Risya.

Mereka lalu bercerita awal mula komunitas ini dibentuk, serta berkenalan dengan anggota dan calon anggota baru. Dengan menggunakan dresscode Pink untuk peserta yang hadir, membuat suasana Grand Launching komunitas kecantikan ini menjadi lebih indah.

Komunitas Pekanbaru Beauty Blogger ini memiliki lebih dari empat puluh anggota. Fivit yang juga merupakan Ketua dari komunitas ini kemudian memberikan tutorial make up glass skin.

Untuk diketahui, glass skin make up merupakan istilah baru yang digunakan untuk mendeksripsikan tampilan kulit yang sangat halus, seolah tidak memiliki pori-pori, dan bercahaya, seperti kaca.

Jadi, Honey Skin lebih berfokus pada kulit yang lembap dan kenyal, sedangkan Glass Skin berfokus pada kulit yang halus dan bercahaya.

Untuk make up Glass Skin menggunakan produk-produk yang memiliki efek hydrating, dewy, glowing, illuminating, dan sejenisnya. Tekstur produk makeup yang jadi pilihan pertama adalah liquid dan cream, serta minimalisir penggunaan powder.

Berikut skin care routine yang dapat Puan adaptasikan untuk mendapatkan tampilan Glass Skin:

  1. Bersihkan make up di malam hari dengan make up wipes, lalu gunakan dua facial cleanser yang tidak akan membuat kulit Puan kering (Ellie menggunakan Cetaphil dan Kiehl’s Ultra Facial Cleanser).
  2. Gunakan toner untuk memastikan tidak ada sisa kotoran, sekaligus melembapkan kulit.
  3. Gunakan moisturizer untuk melembapkan kulit.
  4. Setiap dua hari, Ellie mengeksfoliasi wajahnya dengan Skinfood Black Sugar Strawberry Wash Off Mask untuk mengangkat sel kulit mati.
  5. Satu hingga dua kali seminggu, Ellie meggunakan sheet mask dari Innisfree untuk memberikan nutrisi ekstra pada wajahnya.
  6. Konsumsi air putih yang cukup dan jaga konsumsi makanan Anda (Ellie menghindari makanan yang digoreng dan berminyak karena mempengaruhi kondisi kulitnya).

Adapun acara ini juga didukung oleh Fajar Cosmetik, WRP, Humphery, Dapoer Mama, dr Ika, Seven Pixel, Minor Project, csbeautee, Ria Miranda, dan lain-lain.

Lowongan Kerja di Dompet Dhuafa Riau

Dompet Dhuafa Riau membuka lowongan pekerjaan part time sebagai “SAHABAT RAMADHAN” dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1440 H.

Adapun Sahabat Ramadhan Dompet Dhuafa Riau merupakan kesempatan emas bagi para profesional muda yang ingin menambah wawasan, keahlian, pengalaman, memperluas jaringan, serta mengisi Ramadhan dengan kegiatan yang tentunya bermanfaat dan mendatangkan keberkahan.

Dompet Dhuafa Riau mengajak kepada Encik dan Puan menjadi generasi yang berjuang bersama di program Ramadhan 1440 H untuk berbagi kebaikan di event besar Ramadhan 1440 H dengan posisi sebagai:

Fundraiser (FR)
Berikut ini persyaratannya:

  1. Muslim/Muslimah maksimal berusia 25 tahun.
  2. Mahasiswa minimal semester 6/ tingkat akhir, fresh graduated, ataupun yang sudah berpengalaman.
  3. Berpenampilan menarik, sopan santun, dan syar’i
  4. Berkomunikasi dengan baik, penuh percaya diri dan memiliki kemampuan marketing (FR)
  5. Bersedia full time selama bulan Ramadhan
  6. Siap ditempatkan di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya
  7. Bersedia taat aturan dan tata tertib Lembaga Dompet Dhuafa

Sedangkan benefit yang bisa Encik dan Puan dapatkan antara lain:

  1. Training motivasi, manajemen zakat, dan fiqih zakat
  2. Free lunch dan coffee break selama pelatihan
  3. Fee selama bertugas
  4. Sertifikat
  5. Bonus yang Menarik

Silakan kirimkan lamaran Encik dan Puan ke GRAHA ZAKAT Dompet Dhuafa Riau, Jalan Arifin Ahmad ujung Komplek Perkantoran Soekarno Hatta Centre Blok D 10. Lamaran ditunggu paling lambat 23 Maret 2019.

Contact Person: 0823-8556-3103 (Gio) 0821-7002-1540 (Andrika)

Mampukah Gubri & Wagubri Hidupkan Pustaka Soeman Hs?

0

Siapa yang tidak kenal dengan Pustaka Soeman Hs? Perpustakaan yang terletak di tengah kota Pekanbaru ini merupakan perpustakaan yang dulunya selalu ramai dikunjungi, baik mahasiswa dan pelajar maupun masyarakat umum.

Namun kini jumlah pengunjungnya jauh berkurang ketimbang saat pertama kali diresmikan pada tahun 2008 yang lalu. Mungkin ada pengaruh dari jam operasionalnya.

Pustaka Soeman Hs yang merupakan kebanggan Riau ini pada awalnya buka hingga pukul 19.00 WIB. Namun, belakangan layanan perpustakaan ini, terus menurunkan intensitas layanananya.

Perpustakaan 6 lantai ini dibangun dengan menggunakan dana APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam gerakan pendidikan Riau Membaca, karena pada saat itu Riau belum memiliki gedung perpustakaan daerah yang representatif.

Tanggal 20 Februari Gubernur Riau 2019-2024 terpilih resmi dilantik oleh Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Meski banyak hal yang harus dikerjakan oleh pasangan Gubernur dan Wakil Riau Gubernur Syamsuar-Eddy Natar, sedikit keprihatinan mengenai minat baca di Provinsi Riau.

Memiliki sebuah icon perpusatakan Kota Pekanbaru dengan kemegahan yang mengundang kekaguman. Dalam sebuh kesempatan Professor Deddy Mulyana menyebutkan, “Jika ingin melihat kualitas pendidikan lihat bagaimana kehidupan perpustakaannya,” ungkap professor Ilmu Komunikasi.

Mahasiswa yang membutuhkan banyak referensi dalam menyeselesaikan tugas akhirnya atau skripsi dan lainnya tentu membutuhkan lebih banyak waktu diperpustakaan dengan ribuan jumlah koleksi buku tersebut.

Mampukah, Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih, Syamsuar dan Eddy Natar, menghidupkan kembali Pustaka Soeman Hs yang design-nya menjadi terbaik se Asia Tenggara?

Mampukah Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Terpilih Syamsuar dan Eddy Natar, menjadikan Pustaka Soeman Hs sebagai icon yang tidak hanya bagus dalam design namun juga bagus dalam meningkatkan minat baca?

Mampukah Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Terpilih Syamsuar dan Eddy Natar menciptakan Pustaka Soeman Hs sebagai tempat nongkrong favorit anak muda Riau?

LAZISMU Pekanbaru Resmikan Rumah Singgah Pasien Perinasia

LAZISMU (Lembaga Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah) Pekanbaru meresmikan Rumah Singgah Pasien Perinasia di Jalan Wonosari No. 18, Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Sabtu (9/3).

Adapun Rumah Singgah Pasien (RSP) Perinasia ini adalah hasil kerja sama antara LAZISMU Pekanbaru dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Riau dan Perinasia.

Sebagai informasi, RSP Perinasia ini hanya diperuntukan kepada ibu pasca melahirkan yang termasuk ke dalam BPJS kelas 3.

Ketua Badan Pengurus LAZISMU Pekanbaru, Hari Siyanto, mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima dari beberapa klinik bersalin, banyak ibu-ibu pasca melahirkan yang tergolong kedalam BPJS kelas 3 kesulitan mencari rumah singgah.

Hal tersebut, ungkap Hari, karena dalam tempo tiga hari mereka (ibu pasca melahirkan, red) harus keluar dari rumah sakit. Sehingga banyak dari pasien yang berdomisili di luar kota Pekanbaru kebingungan mencari rumah singgah.

“Permasalahan yang kami temui antara lain, ibu pasca melahirkan, sembuh gak sembuh harus keluar. Lah terus mau dikemanakan? Itu kalau untuk BPJS Kelas 3,” jelas Hari saat menyampaikan kata sambutan.

Di lain pihak, Ketua Umum Pengurus Pusat Perinasia, Ali Sungkar sangat bersyukur pihaknya bisa berkontribusi dengan LAZISMU Pekanbaru. Terutama untuk kemaslahatan umat yang kesulitan mencari RSP pasca beberapa hari melahirkan, serta harus kontrol kembali ke rumah sakit.

“Kerjasama yang baik ini tentu bisa berlanjut untuk kemaslahatan umat, jadi bentuk realisasi langsung kebutuhan yang dirasakan oleh umat atau pasien-pasien kita yang belum sempat atau tidak punya tempat tinggal kita bisa menampung,” ungkap Ali Sungkar.

Ali juga berharap pihaknya bisa bekerja sama lagi dengan LAZISMU Pekanbaru untuk mebuka RSP yang baru, terutama untuk kemaslahatan umat yang kurang mampu.

Sementara itu Sekretaris Badan Pengurus LAZISMU Pusat, Mahli Zainudi menyebutkan jika program RSP ini merupakan program yang sangat inovatif.

Lebih lanjut Mahli mengungkapkan, pada acara Rakernas LAZISMU yang dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 7-9 Desember 2018 lalu, LAZISMU Pekanbaru memenangkan LAZISMU Award kategori Pendistribusian Terbaik di program Rumah Singgah Pasien.

Ia berharap kerjasama LAZISMU Pekanbaru dengan pihak IDI Provinsi Riau dan juga Perinasia bisa berkelanjutan serta berkesinambungan, sehingga program ini bisa menjadi acuan untuk ditiru oleh LAZISMU di berbagai daerah.

Senada dengan hal tersebut, Ketua BAZNAS Provinsi Riau Yurnal Edward mengatakan BAZNAS Provinsi Riau sangat mendukung dan mengapresiasi program-program LAZISMU Pekanbaru.

“Jika ada hal-hal yang perlu di-support oleh BAZNAS Provinsi Riau, kami siap bekerjasama dengan LAZISMU Pekanbaru,” ucap Yurnal.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekanbaru, Dede Firmansyah mengatakan bahwa Rumah Singgah Pasien sangat diperlukan bagi masyarakat yang kurang mampu di luar Kota Pekanbaru.

“Semoga terlahir terus RSP – RSP di Kota Pekanbaru oleh LAZISMU PEKANBARU yang Sangat Membantu Pemerintah dan masyarakat mustadh’afin,” tutup Dede.

Bayangan Hitam

0

Cerita ini terjadi sekitar tahun 2010 silam, waktu itu aku melihat sesosok bayangan hitam pada saat aku sedang mengikuti salah satu festival band yang diadakan dalam rangka ulang tahun salah satu kampus ternama di Riau.

Mungkin emang lagi gak hoki karena band kami nampil di urutan terakhir tepatnya pada larut malam. Namun, untungnya masih ada sahabat sahabat setia yang menunggu penampilanku walau sudah sangat malam.

Singkat cerita setelah penampilan band ku selesai, aku harus mengantarkan dua orang temanku yang cewek pulang ke rumah mereka masing-masing karena sudah larut malam. Ditambah lagi, di antara kami pada hari itu hanya aku yang membawa mobil.

Karena mobilku hanya bisa mengangkut 4 orang dan tidak bisa mengangkut semua teman-temanku, jadi kami putuskan untuk mengantar teman ku yang cewek ini dulu. Rumah mereka pun juga tidak terlalu jauh dari kampus.

Setelah misi pengantaran cewek-cewek ini pulang kerumah dengan selamat, aku pun kembali ke kampus untuk menjemput 3 orang temanku yang masih menunggu di kampus. Karena pada saat itu kami mengontrak rumah sederhana di daerah yang sama.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke kampus, aku meletakkan gitarku dengan posisi berdiri pas di bangku belakang kanan, tepatnya di belakang bangku supir. Setelah itu aku melanjutkan perjalanan untuk menjemput teman-temanku.

Malam itu cukup gelap dan entah mengapa lampu jalan juga mati, sehingga cahaya di jalanan sangat kurang. Untuk menghemat waktu aku pilih jalan alternatif melewati gang gelap yang pada saat itu jalanannya tanah dan bergelombang,

Pada awalnya tidak ada yang aneh ketika aku melewati jalan itu, tapi sampai pada suatu titik di mana mataku melirik ke arah spion tengah. Saat itu aku melihat di bangku belakang kiri ada sosok bayangan hitam panjang.

Bayangan hitam itu terlihat kaku namun tidak terlalu jelas. Waktu itu aku masih berfikir “oh itu bayangan gitarku” karena selain itu aku juga sedang berkonsentrasi menyetir di jalan yang jelek, selain itu kondisi pada waktu itu juga gelap.

Setelah tiba di jalanan yang lumayan rata dan terang, hatiku berdesir sehingga membuat seluruh tubuhku merinding karena aku baru sadar “gitarku kan aku letakin di sebelah kanan, trus yang hitam panjang di sebelah kiri tadi apa dong?”.

Semenjak kejadian itu, aku juga mencari tahu ternyata gak cuma aku sediri yang pernah mengalami hal seperti itu, teman temanku yang ngekos di sana juga ada beberapa kali mengalami kejadian yang serupa.