Belakangan telah muncul istilah yang disebut dengan istilah Herd Immunity sering kita dengar maupun kita baca di media sosial. Istilah ini muncul bersamaan dengan istilah new normal.
Banyak pertanyaan dan juga yang harus disampaikan untuk kesamaan pemahaman tentang hal ini. Yang harus memberi pemahaman tentu harus yang ahli.
Dalam tulisan kali ini, Encik dan Puan bisa memahami istilah ini dari Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Povinsi Riau dr Indra Yovi, SP.P(K). Namanya telah sering kita dengar melalui rilis data Covid-19 di Provinsi Riau beberapa waktu lalu.
Menurut dr Yovi, arti dari Herd Imunity adalah kita dibiarkan mendapat imunitas sendiri. Lebih jelasnya ia menjelaskan, kita yang kemudian terpapar oleh Covid-19 atau masuknya covid-19 ke dalam tubuh. Kemudian akan diharapkan sembuh, dan setelah sembuh pasien kemudian akan memiliki kekebalan (sistem imun).
dr Yovi menggambarkan dalam makna Herd Immunity disebutkan persamaan covid-19 dengan influenza. Influenza yang setiap bulan menyerang tubuh, yang kemudian tubuh akan mengenali virus tersebut dan bisa melawan tanpa obat. Namun, yang menjadi persoalan adalah vaksin covid-19 belum bisa ditemukan.
Hal ini diterapkan oleh negara Swedia. Yang tidak mengenal Social maupun Physical distancing yang kemudian berakibat fatal. Pemerintah Swedia membiarkan warganya terpapar Covid-19 yang kemudian bisa melawan dengan Herd Immunity. Namun saat ini, Swedia termasuk negara dengan angka fatality rate kematian tertinggi di seluruh dunia yakni 14%.
Karena jika hal ini dibiarkan maka yang paling berdampak adalah para orang tua dengan rentang umur 50 hingga 60 tahun. Sangat penting bagi kita saat ini, bahwa kehidupan saat ini tentu tidak bisa sepenuhnya kembali seperti semula saat dimana Covid-19 belum menjadi pendemik.
Hal yang tentu harus dilakukan adalah penting bagi kita untuk membertimbangkan menjalani hari-hari seperti biasa sebelum adanya corona. Meski PSBB sudah tidak lagi diberlakukan, tentu kita yang muda harus sadar bahwa ada orang tua di rumah yang harus dilindungi.
Sementara bagi orang tua penting kiranya untuk tetap menjaga jarak diantara satu sama lain walaupun dalam keadaan sedang beribadah. Tetap patuhi dan jangan longgarkan protokol pencegahan covid-19 ya Encik dan Puan.