Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya melakukan pencegahan dan memastikan agar penyakit antraks pada hewan ternak di Pekanbaru tidak terjadi.
Upaya mencegah penyakit antraks pada hewan ternak di Pekanbaru dilakukan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti halnya yang terjadi di wilayah Gunungkidul.
Dimana akibat penyakit antraks pada hewan ternak tersebut sehingga menyebabkan ada korban jiwa, yakni tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
Adapun penyakit antraks sendiri ditularkan melalui hewan seperti sapi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spora. Dimana penyakit ini dapat menginfeksi manusia hingga mengakibatkan kematian.
Belum Masuk Pekanbaru
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru Herlandria menerangkan, jika sampai saat ini penyakit antraks pada hewan ternak dipastikan belum masuk ke Kota Pekanbaru.
“Saat ini gejala penyakit hewan ternak di Kota Pekanbaru masih aman. Baik itu penyakit Brucellosis, PMK, maupun antraks,” ujarnya, Kamis (20/7/2023).
Sejumlah Upaya Agar Penyakit Antraks Tidak Menular
Herlandria menegaskan, Distankan Pekanbaru akan terus berupaya melakukan berbagai hal agar penyakit hewan yang bisa menular kepada manusia tidak sampai masuk ke Pekanbaru.
Dia menjelaskan, jika pihaknya akan selalu melakukan pengawasan kepada hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke Kota Pekanbaru. Hal tersebut karena hewan diimpor ke Pekanbaru wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan.
“Distankan terus melakukan pengawasan ketat terhadap hewan impor ke Pekanbaru,” ucapnya.
Peternak Diimbau Waspada Jika Ada Gejala Penyakit
Herlandria mengakui jika di Pekanbaru saat ini impor sapi dan jenis lainnya tidak signifikan terjadi. Bahkan jika pun ada ternak yang masuk, hal tersebut karena bertepatan dengan momen Hari Raya Iduladha.
Akan tetapi, ia terus mengimbau kepada peternak lokal agar tetap waspada dan hati-hati jika terjadi gejala penyakit pada hewan ternak.
“Mudah-mudahan Pekanbaru tetap aman. Biasanya mendatangkan ternak ke Pekanbaru dari luar itu, puncaknya pada Hari Raya Iduladha yang lalu,” tutupnya.
Penularan Antraks
Sebagai informasi, Manusia dapat tertular penyakit antraks melalui kontak hewan terinfeksi atau menghirup spora anthrax. Adapun spora ini sendiri tahan terhadap kondisi lingkungan yang panas, desinfektan dan bahan kimia. Oleh karenanya, spora ini dapat bertahan di lingkungan hingga puluhan tahun.
Selain itu yang perlu diketahui adalah berhati-Hati jika ada hewan yang mati mendadak di sekitar dengan sebagai berikut, gejala keluar leleran darah di lubang-lubang alami (dubur, mulut, hidung, & telinga).
Ternak yang mati diduga antraks, bangkainya tidak boleh dibedah. Hal tersebut agar sporanya tidak menyebar, sehingga penanganan yang tepat biasanya dengan dibakar/dikubur.
Untuk pencegahan dari penyakit yang mematikan tersebut terhadap hewan ternak, diperlukan vaksinasi antraks yang tertarget serta selalu menjaga kesehatan ternak.