Anak Penjual Es ingin jadi Walikota

0
304

Drs. H. Yusfar, SH, MH atau yang akrab disapa Bang Yus ini lahir di Pekanbaru, 13 Oktober 1960. Lahir dari keluarga sederhana dan dibesarkan dalam keadaan yatim oleh ibu yang hanya penjual es tidak membuat Bang Yus patah semangat untuk menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain.

Cita-cita Bang Yus untuk menjadi manusia bermanfaat dan membantu yang lain ini dimulai dari mulai membantu sang Ibunda yang harus menghidupi 9 anaknya sendirian.

“Jangan Menyerah dengan Keadaan atau Keadaan akan membuat kita terpaksa melakukan hal yang tidak layak kita lakukan, kita harus membuat keadaan menjadi baik, dan tetap menjadi pribadi yang pantang menyerah dan selalu berfikir positif” kata Bang Yusfar kepada infoPKU saat melakukan obrolan santai mengenai niat beliau yang ingin menjadi Calon Walikota Pekanbaru periode 2017-2022 dalam rangka mengabdikan diri dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi Pekanbaru kota kelahirannya ini.

Alumni STM Negeri Pekanbaru ( sekarang SMKN 2 Pekanbaru ) tahun 78 ini juga menceritakan kisahnya bisa merasakan bangku kuliah di Universitas Lancang Kuning tahun 94 dan mendapatkan Gelar Master di Universitas Islam Riau tahun 2007 dikarenakan hasil mengumpulkan gaji setelah Bang Yusfar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimana sebelumnya menjadi honorer selama beberapa tahun.

“Dalam setiap pekerjaan apapun, untuk mencapai apa yang kita inginkan, baik itu sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, bahkan sebagai pengusaha, kita harus harus memiliki integritas dan kinerja tinggi, menjaga kepercayaan kepada yang memberikan tanggung jawab, menjaga kepercayaan customer apabila menjadi seorang pengusaha” cerita Bang Yusfar lagi.

Bang Yusfar yang pernah menjadi Ketua Himpunan Masyarakat Melayu Pekanbaru Tahun 1997-2002, Ketua Komunitas Musisi dan Penyayi Riau Tahun 2013-sekarang, Ketua DPD Gerakan Muslim Indonesia Raya Tahun 2014 – sekarang dan Ketua Ikatan Putera Pekanbaru Tahun 2015 – sekarang mengatakan bahwa pergaulan dan jiwa sosial yang baik juga wajib dimiliki setiap orang.

“Yang terpenting juga adalah hubungan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, apapun agamanya, karena setiap agama pasti mengajarkan kebaikan. Jaga Ibadah, Jaga Iman dan Patuhi perintahNya, sehingga hubungan kita kepada Tuhan ( Hablumminallah) dan Hubungan kita kepada sesama makhluk hidup (Hablumminannas) menjadi seimbang” hujar bang Yusfar kepada infoPKU yang juga menjadi akhir pembicaraan nan hangat di sore ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.