#wisataPKU Mesjid Raya Senapelan

0
276

Masjid Raya Senapelan merupakan masjid yang bersejarah di Kota Pekanbaru. Dibangun pada abad 18, tepatnya tahun 1762, masjid yang berada di Jalan Senapelan ini sekaligus menjadi masjid tertua yang ada di Pekanbaru.

Mesjid ini juga merupakan bukti Kerajaan Siak Sri Indrapura pernah bertahta di Pekanbaru (Senapelan) yaitu di masa Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah sebagai Sultan Siak ke-4 dan diteruskan pada masa Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai Sultan Siak ke-5.

Di areal Mesjid terdapat sumur mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya.

Masih dalam areal kompleks mesjid kita dapat mengunjungi makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766 – 1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780.

Ringkasan Sejarah Pergantian Nama Mesjid Raya Pekanbaru

Mesjid Alam 1762 :
Diberi nama Mesjid Alam yang diambil dari nama kecil Raja Alam ketika dibangun oleh Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah.

Mesjid Nur Alam 1775 :
Sejalan dengan pembesaran Mesjid Alam yang melibatkan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, Datuk empat Suku, Sayid Osman, dan masyarakat Pekanbaru. Perpindahan secara keseluruhan Kerajaan Siak dari Senapelan (Pekanbaru) kembali ke Siak antara tahun 1784-1810 oleh Sultan Assyaidissarif Ali Abdul Jalil Syarif karena tekanan Belanda. Mesjid Nur Alam tetap dibangunkan selasar-nya. Di tahun 1858 dilakukan perluasan selasar oleh Sultan Ismail II.

Mesjid Sultan, Mesjid Besar, Mesjid Raya 1889 – 1908 :
Oleh Sultan Hasyim (Assyaidissarif Hasyim Abdul Jalil Syafuddin), Mesjid Nur Alam dipindahkan 40 langkah dari posisi semula ke arah matahari terbit. Penyebutan nama Mesjid Sultan atau Mesjid Besar atau Mesjid Raya karena mesjid itu dipindahkan oleh Sultan, bentuknya lebih besar dari semula dan sehingga lebih ramai.

Mesjid Raya 1935 :
Pembangunan mesjid dari bahan semen dan batu yang letaknya berdekatan dan masih dalam satu areal dengan mesjid lama pada masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim II. Mesjid ini menjadi aset sejarah sebagai bukti sejarah Kerajaan Siak yang berakhir pada tahun 1946 ketika bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Yang terbaru saat ini, Pemerintah berencana untuk merenovasi Mesjid Raya Senapelan dan saat ini sedang dalam pengerjaan.

Galeri Foto :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.