Home Blog Page 257

Wali Kota Resmikan Gerai Ole-ole Pekanbaru

Sabtu (27/2), MTC Giant Panam Pekanbaru merayakan hari jadinya yang ke 7. Selain itu, juga melakukan Grand Opening Gerai Ole-Ole Khas Pekanbaru.

Di mana gerai ini adalah usaha ekonomi kreatif oleh para pengusaha UMKM dan bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan penyerahan izin UMKM kepada para pengusaha UMKM Kecamatan Tampan. Sedangkan peresmiannya sendiri, dilakukan oleh Wali Kota Pekanbaru, DR. Firdaus, ST, MT dengan pemotongan pita dan penandatangan di atas sebuah kertas.

Usai prosesi peresmian tersebut, orang nomor satu di kota Pekanbaru ini mengelilingi kios-kios dan berbicara dengan para pengusaha.

Terlihat beraneka kuliner khas Pekanbaru, seperti bolu kemojo, kue bangkit dan lain-lain. Selain itu juga terdapat kerajinan kain songket khas Pekanbaru maupun Riau.

Uniknya, selain menampilkan berbagai kuliner serta kerajinan, di Gerai Ole-Ole ini juga terdapat kerajinan daur ulang dari sampah. Bahkan tidak hanya itu saja, juga terdapat baju kaos bertemakan Riau.

Wali Kota Pekanbaru, DR. Firdaus, ST, MT, sendiri sangat mengapresiasi adanya tempat seperti ini. “Kita harus mulai promosi, agar tidak kalah dengan kota lain,” ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini sistem Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah mulai diberlakukan. Hal tersebut membuat perdagangan bebas di kawasan ASEAN.

Dengan perdagangan bebas yang sudah di depan mata ini, maka produk lokal mesti mampu bersaing langsung dengan aneka produk dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Oleh karena itu dengan dibukanya Gerai Ole-Ole ini diharapkan mampu membantu produk lokal bertahan, bahkan dapat bersaing dengan produk-produk dari negeri tetangga.

Owner MTC Giant Panam, Sarkawi, dalam penyampaiannya, menjelaskan, bahwa sistem penyewaan di sini tidak memberatkan para pengusaha UMKM.

“3 bulan pertama, gratis. Lalu 3 bulan berikutnya diskon 50%. Kemudian 3 berikutnya lagi diskon 25%, dan selanjutnya membayar full,” jelas Sarkawi.

Diharapkan kedepannya, akan banyak gerai oleh-oleh khas Riau di kota Pekanbaru. Sehingga Pekanbaru memiliki ciri khasnya sendiri serta banyak wisatawan yang datang berkunjung.

7 Tahun Blogger Bertuah Pekanbaru

Dalam rangka milad ke-7 Blogger Bertuah Pekanbaru, yakni sebuah komunitas yang berisi puluhan anak muda penggiat blog ini berbagi keceriaan dengan anak-anak di panti asuhan Amanah YKWI Tangkerang, Pekanbaru, Ahad (28/2).

Komunitasnya para blogger yang berdomisili di Kota Pekanbaru ini didirikan pada tanggal 28 Februari 2009 yang lalu. Awalnya komunitas ini diprakarsai oleh 11 orang yang kemudian menjadi pendiri dari Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru.

Berbagai kegiatan dilaksanakan bersama anak-anak panti asuhan yang terdiri dari berbagai usia, mulai dari tingkatan Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah keatas.

Aneka permainan seru nan menghibur, sharing ilmu, motivasi hingga acara puncak perayaan milad Komunitas Blogger Bertuah berlangsung lancar dan meriah.

Ridho Faldana selaku Ketua Blogger Bertuah Pekanbaru dalam sambutannya mengharapkan agar komunitas ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Ridho yang biasa dipanggil Laksamana Embun ini berharap agar Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru memiliki lebih banyak anggota serta kegiatannya. Terutama, tambahnya, kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan.

Ia juga berharap agar kegiatan yang dilaksanakan di panti asuhan Amanah ini, dapat memberi sedikit keceriaan kepada anak-anak panti asuhan Amanah YKWI.

Bagi Encik dan Puan yang ingin bergabung bersama komunitas yang hobi blogging ini dapat langsung ke Rumah Blogger Riau di Jalan Sakinah No. 2B Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.

Selain itu Encik dan Puan juga bisa bergabung via online ke media sosial mereka, antara lain:

Facebook: BloggerBertuah

Twitter: @bloggerbertuah

Instagram: @bloggerbertuah

Web: bertuah.or.id

Polda Riau Gelar Operasi Simpatik Mulai 1-21 Maret 2016

0

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau akan menggelar Operasi Simpatik 2016 di kabupaten/kota di Provinsi Riau. Operasi ini akan dilaksanan dari 1 Maret 2016 hingga 21 Maret 2016.

Operasi ini akan menyasar kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat. Selain itu, petugas juga menyasar SIM, helm sesuai SNI, kelengkapan spion, knalpot sesuai standar, ban standar, spektek sepeda motor yang tidak sesuai aturan.

Mengapa dinamakan Operasi simpatik, karena sesuai Undang-undang lalu lintas, harusnya pelanggar ditindak dengan tilang. Namun, pada masa Operasi Simpatik berlangsung, merupakan peneguran untuk beberapa pelanggaran. Jika masa operasi sudah selesai, Polisi akan melakukan penegakan hukum dan menilang kembali para pelanggar. Operasi simpati merupakan satu solusi untuk menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas.

Menurut AKBP Restika, untuk Kota Pekanbaru operasi akan dilancarkan di KTL Jalan Sudirman Pekanbaru mulai dari kawasan Pelita Pantai sampai ke Simpangtiga Jalan Kaharuddin Nasution sejauh 8 km.

Penertiban di kawasan KTL ini meliputi untuk kendaraan roda empat, roda dua, dan lain-lain. Operasi akan menurunkan sekitar 150 personel.

Kantong Plastik Berbayar Naik Jadi Rp5.000?

Berdasarkan Surat Edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar, kantong plastik tak lagi gratis.

Kantong plastik kini dihargai Rp200 per kantongnya. Meski secara nasional peraturan tersebut mulai diterapkan di 22 kota di Indonesia termasuk Pekanbaru, namun kebijakan tiap daerah berbeda.

Untuk penerapannya di Kota Pekanbaru sendiri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menginginkan kantong plastik berbayar naik menjadi Rp5.000 per kantong.

Dipaparkan oleh Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Azman, Kamis (25/2), bahwa pihaknya memberikan saran untuk harga tiap kantong plastik sebesar Rp5.000.

Azwan mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar pertemuan dengan perwakilan para ritel di Kota Pekanbaru untuk mensosialisasikan kebijakan kantong plastik berbayar tersebut.

Perihal penerapan harga Rp5.000 tersebut akan diberlakukan sejak tanggal 28 Februari 2016 oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru.

Dengan harga sebesar Rp5.000 tersebut dianggap olehnya akan efektif mengurangi penggunaan sampah plastik, terutama sampah kantong plastik.

Dijelaskannya bahwa merujuk dari pusat, kebijakan kantong plastik berbayar ini akan diuji coba selama enam bulan kemudian akan dievaluasi secara berkala selama tiga bulan sekali, serta akan terus dilakukan sosialisasi.

Sementara itu, baik Pemerintah Kota Pekanbaru maupun Pemerintah Provinsi Riau hingga saat ini masih belum mengeluarkan surat edaran mengenai kantong plastik berbayar di sejumlah gerai ritel di Pekanbaru.

Diakui oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau, Firdaus, bahwa sejauh ini Pemprov Riau belum menerima petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan baru tersebut.

Oleh karena belum adanya payung hukum tersebut, maka penerapan kantong plastik berbayar belum dapat diterapkan secara maksimal di Kota Pekanbaru.

Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Hj Masni Ernawati SH, Jumat (26/2). Bahkan ia mengatakan sebaiknya masyarakat jangan mau membayar sebelum peraturan tersebut dikeluarkan.

Ia menambahkan jika peraturan tersebut telah dibuat serta telah diterapkan, maka harus disertai aturan yang jelas dan harus disertai dengan sosialisasi pada masyarakat mengenai kantong plastik berbayar tersebut. Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan tas belanja sendiri.

Rebana, Kesenian Tradisional Bernilai Religi

0

Siapa yang tak kenal dengan rebana? Alat musik tradisional ini selalu Encik dan Puan temui saat pelaksanaan adat Melayu yang bernuansa religi.

Kesenian tradisional ini masih terjaga hingga saat ini, terutama pada saat ibu-ibu melaksanakan majelis taklim atau yang lebih dikenal dengan kasidah, malam berinai, dimainkan bersamaan dengan gambus untuk mengiringi tari zapin, akikah, serta menyambut pulangnya jamaah Haji.

Rebana sendiri adalah sejenis alat musik pukul yang terbuat dari kulit dan kayu. Khusus di Riau, alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul ini umumnya berbentuk bulat pipih. Ukurannya pun beragam, ada yang berukuran kecil, berukuran  sedang, dan ada pula yang besar.

Untuk melestarikan serta memasyarakatkan kesenian tradisional religi terutama kegiatan bernuansa islami ini, maka kehadiran Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Pekanbaru sangat diperlukan di tengah masyarakat.

Saat ini BKMT Kota Pekanbaru telah teroganisir dengan baik dan rapi, kepengurusannya sendiri dimulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat kelurahan.

Diutarakan oleh Ketua Panitia Milad BKMT ke-18, Dra Hj Murni Ismet, Rabu (24/2), bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjadikan rebana sebagai kesenian tradisional melayu yang diminati.

Adapun berbagai langkah yang pihaknya lakukan adalah dengan melakukan perlombaan rebana. Harapannya adalah munculnya berbagai tim-tim rebana di Kota Pekanbaru.

Menurutnya, bahwa melalui kesenian rebana ini juga dapat menciptakan suasana dakwah yang menarik melalui lantunan syair-syair kasidah.

Ia juga menungkapkan bahwa melalui rebana, juga turut dapat mensosialisasikan berbagai program strategis pemerintah Kota Pekanbaru.

Pekanbaru Akan Punya Gerai Oleh-Oleh

Sabtu (27/2) nanti, Gerai Oleh-oleh khas Pekanbaru akan segera diresmikan. Tentunya hal ini akan memudahkan kita dalam menemukan produk maupun oleh-oleh khas Pekanbaru.

Adapun tujuan diresmikannya Gerai Oleh-oleh khas Pekanbaru ini adalah agar menjadi wadah bagi pelaku usaha UMKM untuk menjual produk olahan asli Kota Pekanbaru.

Nantinya Gerai Oleh-oleh tersebut akan ditempatkan di areal MTC Giant, Panam. Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru berkeinginan agar masyarakat Kota Pekanbaru nantinya semakin mudah mendapatkan produk khas Kota Pekanbaru.

Disampaikan oleh Sekretaris Diskop dan UMKM Pekanbaru, Ardiansyah, Rabu (24/2), bahwa sedikitnya di sana ada 22 kios yang akan dijadikan tempat khusus menjual produk khas Pekanbaru.

Ia menambahkan dengan adanya Gerai Oleh-oleh tersebut selain mempermudah konsumen, juga tentunya untuk memudahkan para pelaku Usaha Kecil Mikro menengah dalam memasarkan hasil produknya kepada konsumen.

Kiosnya sendiri tidak dipungut biaya untuk jangka waktu selama tiga bulan, sehingga tidak memberatkan para penyewa kios Gerai Oleh-oleh tersebut.

Dijelaskan oleh Ardiansyah bahwa untuk selanjutnya penyewa hanya dikenai biaya setengah harga sewa, kemudian beberapa bulan lagi mendapat potongan sewa sebesar 25 persen, lalu barulah para penyewa membayar penuh.

Ardiansyah menegaskan bahwa gerai ini hanya untuk pelaku usaha yang menjual produk khas Kota Pekanbaru. Jika nantinya ditemukan produk dari wilayah luar, maka penjualan serta pemajangan tidak diperbolehkan.

Saat ini dari keseluruhan kios tersebut, semuanya telah habis disewakan. Sedangkan untuk peresmian Gerai Oleh-oleh ini sendiri direncanakan akan dilakukan oleh Wali Kota Pekanbaru, DR Firdaus ST MT.

Zulfan Hafis : Masa Depan Itu Punya Kita (Anak Muda)

Pekanbaru, (infopku) – Melihat banyaknya anak-anak muda yang kreatif dalam membuat perubahan, tim kreatif infopku, Rabu (24/2) sekitar pukul 16.00 WIB, bertemu dan berdiskusi dengan Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Hafis, di salah satu cafe yang berada di jalan Cemara, Kecamatan Sail.

Zulfan Hafis, pemuda kelahiran Teluk Latah (Bengkalis) 18 Oktober 1982 yang berniat maju sebagai calon Wali Kota (Wako) Pekanbaru 2017 mendatang, dalam diskusinya bersama tim kreatif infopku menyampaikan bahwa anak-anak muda adalah aset yang akan menjadi barisan terdepan dalam menyelamatkan negerinya saat berada dalam masa keterpurukan.

“Hari ini, saya melihat wadah infopku yang isinya anak-anak muda, ini harus didukung. Mereka (infopku) sangat berperan terhadap anak-anak muda menjadi pelopor pertama,” kata Zulfan Hafis.

Meski begitu, bang Zulfan memberi kata-kata bijak terhadap anak-anak muda yang tergabung dalam infopku bahwa anak muda yang kreatif dan inovatif harus didukung dengan baik sebagai pelopor agen of change (agen perubahan). Bagaimana tentang berfikir menjadi seorang yang selalu optimis dan mengarahkan mindset ke arah yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Masa depan itu punya kita (anak muda). Ini harus didukung agar selalu berkreasi. Karena yang membangun citra kita adalah anak-anak muda. Dan saya melihat kreasi-kreasi infopku sangat kreatif dan inovatif apalagi isinya anak-anak muda, dan saya sangat apresiasi,” ujar pemuda 34 tahun tersebut.

Bang Zulfan yang bercerita tentang dulu pernah menjadi penjual pulsa di jalanan yang kini menjadi pengusaha , Anggota DPRD Kota Pekanbaru dan berniat menjadi calon Walikota Pekanbaru menjadi inspirasi dan semangat baru bagi team infoPKU untuk terus berkarya dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat.

Pembangunan Kereta Api Riau Akan dimulai

Di zaman yang modern ini, tingkat perpindahan orang atau barang di Pulau Sumatera sangat pesat. Maka dari itu dibutuhkan moda transportasi yang cepat, efisien dan murah.

Melihat hal tersebut, pemerintah pusat sudah mulai melakukan Pembangunan rail way atau jalur kereta api Trans Sumatera yang akan menghubungkan beberapa provinsi di Pulau Sumatera.

Sedangkan pembangunannya sendiri tertuju pada jaringan baru, di mana pada masa kolonial, jalur kereta api sudah dibangun tetapi tidak terhubung secara keseluruhan di Pulau Sumatera.

Untuk itu, pemerintah pusat berupaya mewujudkan hal tersebut. Terbukti dengan memasukkan proyek pembangunan kereta api Trans Sumatera kedalam 19 proyek pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana kereta api di berbagai daerah di tanah air sebagai proyek strategis nasional, yang pembangunannya perlu dipercepat.

Hal tersebut tertuang dalam lampiran Peraturan Presiden (Perpres) No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang telah ditandatangani Presiden Jokowi pada 8 Januari 2016.

Beberapa provinsi di Pulau Sumatera sudah mulai melakukan persiapan dan pembangunan jalur kereta api, termasuk di Provinsi Riau.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Rahmad Rahim mengatakan, Menteri Perhubungan (Menhub) RI mulai meneken kontrak pekerjaan dengan pelaksana pembangunan jalur Kereta Api Trans Sumatera.

Pemerintah Pusat sendiri akan mulai membangun railway di Provinsi Riau yang dimulai dari Bukit Kapur-Dumai sepanjang 21 Kilometer dengan lebar 100 meter.

Sedangkan gerbang kereta api atau titik awal berada di Kelurahan Purnama, sementara anggarannya berasal dari APBN sebesar Rp 80 Miliar.

Ia menambahkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Riau sedang menyiapkan Surat Keputusan Gubernur Riau tentang Penetapan Lokasi.

Untuk diketahui, penetapan lokasi dilakukan berdasarkan surat keterangan resmi dari Kemenhub tentang trase jalur kereta api di Riau.

Lewat surat keterangan tersebut, nantinya dapat dipastikan bahwa tahun ini pembangunan jalur kereta api di Riau sepanjang 21 Kilometer sudah akan dijalankan.

Dengan masuknya pembangunan ini ke Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Kemenhub menargetkan pembangunannya akan selesai dilakukan dalam waktu lima tahun.

Penerapan Kantong Plastik Berbayar Disidak

Penerapan kantong plastik berbayar masih berpolemik, meski baru sebatas uji coba. Kali ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah gerai dan swalayan yang ada di Pekanbaru.

Adapun tujuan sidak tersebut adalah untuk mengingatkan kepada pihak gerai dan swalayan agar tidak memaksakan kantong plastik berbayar kepada pembeli, karena hingga kini masih belum ada payung hukumnya.

Bahkan Disperindag Kota Pekanbaru mengingatkan kepada para pemilik gerai untuk menanyakan kesediaan konsumen membayar kantong plastik yang akan digunakan.

Karena jika ternyata konsumen tidak mau membayar kantong plastik tersebut, maka para pemilik swalayan tidak boleh memaksakannya. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman,  Selasa (23/2).

Dikatakan oleh Mas Irba bahwa saat sidak pihaknya menemukan sudah ada swalayan atau gerai yang telah menerapkan kantong plastik berbayar.

Berdasarkan temuan tersebut, pihaknya langsung mengingatkan kepada para pemilik gerai dan swalayan wajib memastikan serta memajang dasar hukum yang mereka miliki dalam menetapkan kantong plastik berbayar.

Tujuannya sendiri adalah ketika konsumen merasa keberatan dan mempertanyakan maka tidak akan terjadi polemik.

Diakuinya bahwa memang di Kota Pekanbaru sendiri belum memiliki payung hukum kantong plastik berbayar. Namun jika kantor pusat gerai atau swalayan yang ada di Pekanbaru telah memiliki aturan serta payung hukum sendiri yang disetujui Menteri, pihaknya mempersilahkan.

Pemko Dukung Kantong Plastik Berbayar

Sejak Ahad (21/2) kemarin, kantong plastik berbayar telah diterapkan di Kota Pekanbaru bersama dengan 21 kota lainnya di Indonesia. Dengan demikian, kebijakan ini membuat masyarakat tidak leluasa lagi membeli kantong plastik.

Wali Kota Pekanbaru sendiri mendukung program kantong plastik berbayar ini. Ia mengatakan bahwa kebijakan ini dapat mengurangi pemakaian kantong plastik yang merupakan sampah berbahan kimia yang tidak dapat hancur. Terlebih lagi ia menilai bahwa pengelolaan sampah di Pekanbaru saat ini masih menggunakan cara konvensional.

Wako sendiri berharap adanya penggunaan kantong berbahan kertas, sehingga nantinya masyarakat tidak menggunakan kantong plastik lagi. Apalagi saat ini Kota Pekanbaru tengah menuju green city yang ramah lingkungan.

Ia berharap ada teknologi pembaruan mengenai pengelolaan sampah di Pekanbaru, sehingga dapat membantu pemerintah. Di Pekanbaru saja saat ini dibanjiri berbagai ritel, seperti Indomaret dan Alfamart dengan lebih dari 200 gerai yang tersebar di 12 kecamatan.

Adapun penerapan kantong plastik berbayar ini tentunya harus diiringi sosialisasi yang intens oleh instansi terkait, terutama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru.

Hal tersebut disampaikan Hj. Desi Susanti S.Sos, yang merupakan anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru. Ia mengatakan bahwa sosialisasi tersebut diperlukan agar tidak menimbulkan persepsi lain di tengah masyarakat, meskipun angka yang dibayarkan kecil.

Ia bahkan memberikan saran agar Pemko Pekanbaru mengolah sampah plastik tersebut menjadi kertas recycle yang kemudian dapat menjadi pengganti dari kantong plastik. Sehingga masyarakat pun tidak dibebani dengan biaya tersebut dan permasalahan limbah sampah pun dapat ditangani.