){kind=link}
Jumlah kemiskinan ekstrem di Pekanbaru pada tahun 2023 ini mengalami penurunan. Hal tersebut dijabarkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Sosial (Dinsos) Pekanbaru.
Pendataan Cukup Valid
Kepala Dinsos Kota Pekanbaru Idrus menjelaskan, data kemiskinan ekstrem di Pekanbaru mengalami penurunan berdasarkan data yang diperoleh di lapangan.
Hal tersebut disebabkan karena telah rampungnya petugas dari Dinsos Pekanbaru bersama kecamatan dan kelurahan dalam melakukan monitoring dan validasi data.
Dengan melakukan verifikasi dan validasi data pada 83 kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru, sehingga diperoleh data jika masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem di Pekanbaru menurun.
Adapun pihaknya telah melakukan pendataan door to door dan memakan waktu selesai lebih kurang dalam satu bulan kemarin.
“Sehingga didapatkan data warga yang alami kemiskinan ekstrem tersebut berjumlah 3.919 jiwa,” ujar Idrus, Rabu (21/6/2023).
Lebih lanjut Idrus mengklaim, jika pendataan terkait kemiskinan ekstrem yang ada di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut cukup valid karena melibatkan banyak pihak. Mulai dari tim Dinsos Pekanbaru, kecamatan, hingga kelurahan di masing-masing wilayah di Kota Pekanbaru.
Data Kemiskinan
Idrus menambahkan bahwa pada tahun 2022 lalu, terdapat 4.000 jiwa lebih warga yang ada di Kota Bertuah mengalami kondisi kemiskinan ekstrem.
Pihaknya mendapati bahwa sebanyak 715 Kepala Keluarga (KK) atau 3.919 jiwa warga yang mengalami kemiskinan ekstrem di Kota Bertuah ini. Dimana hal tersebut didapatkan setelah dilakukannya verifikasi dan validasi pada tahun ini.
Adapun hal ini, ungkapnya, juga setelah dilakukannya musyawarah kelurahan. Artinya jumlah ini alami penurunan. Karena jika ada intervensi dari pemerintah, pihaknya meyakini di tahun 2024 warga alami kemiskinan ekstrem bisa turun drastis.
“Karena ada dana sharing dari pemerintah,” pungkas Idrus.