Fenomena LGBT di Kota Pekanbaru masih menjadi sorotan utama, untuk itu perlu adanya peran dari orang tua dan guru sebagai upaya cegah LGBT.
Jadi Perhatian Utama
Demikian yang diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Minggu (26/11/2023). Ia juga mengakui bahwa aktivitas LGBT masih menjadi perhatian utama, dan hal ini merupakan kenyataan bahwa fenomena tersebut masih ada.
Terlebih lagi, keberadaan beberapa kegiatan komunitas LGBT masih dapat terdeteksi. Adanya komunitas LGBT memberikan dampak pada interaksi sosial generasi muda.
Menurut PJ Wali Kota Pekanbaru itu, isu LGBT masih menjadi fokus perhatian. Ia juga menegaskan, hal ini adalah fakta bahwa kelainan tersebut masih ada.
“Kasus ini (LGBT, red) perlu perhatian bersama,” ucapnya.
Perlu Peran Orang Tua dan Guru
Muflihun mengajak orangtua dan guru untuk meningkatkan pengawasan terhadap interaksi sosial anak-anak. Menurutnya, dengan meningkatkan pengawasan, dapat cegah anak-anak di Pekanbaru dari pengaruh LGBT.
Fenomena LGBT saat ini muncul melalui berbagai tontonan dan media sosial. Sehingga orang tua dan guru perlu memperhatikan perilaku anak ketika berada di rumah atau sekolah.
Oleh karena itu menurutnya, orang tua perlu waspada ketika dua remaja pria berduaan di dalam kamar, serta ketika dua remaja wanita berduaan dalam kamar.
Orang tua sebaiknya curiga jika interaksi tersebut melampaui batas kewajaran. Tindakan pencegahan dapat diambil untuk mengatasi hal ini.
“Perlu diantisipasi agar tidak berlanjut penyimpangannya,” tegasnya.
Ajak Komunikasi
Muflihun mengajak orang tua dan guru untuk menjaga anak-anak dengan berkomunikasi secara intensif agar mereka terbuka tentang interaksi sosial mereka.
“Anak-anak tanggung jawab bersama. Kita harus berusaha memberikan perlindungan dari LGBT,” tambahnya.