Anak Stunting di Pekanbaru Akan Mendapatkan Orang Tua Asuh

0
392
Anak Stunting di Pekanbaru

Encik dan Puan, kabar baik datang dari Pemerintah Kota Pekanbaru, dikabarkan bahwa anak stunting di Kota Pekanbaru akan segera memiliki orang tua asuh.

Penetapan Orang tua Asuh

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengatakan bahwa Tim Penanggulangan Stunting Kota Pekanbaru telah melaksanakan rapat yang mana mereka akan segera menentukan jumlah orang tua asuh.

Orang tua asuh ini nantinya yang akan mendampingi anak-anak stunting untuk tidak mengalami gangguan pertumbuhan.

Para orang tua asuh ini nantinya tidak hanya berasal dari pemerintah kota saja namun dari pelaku usaha. Sehingga orang tua asuh anak stunting ini berasal dari berbagai macam latar belakang.

Ada 279 Anak Stunting di Kota Pekanbaru

Sebelumnya, pada tahun 2022  terdapat ada sebanyak 318 anak di Kota Pekanbaru mengalami stunting. Namun, setelah dilakukan validasi data diketahui hanya sekitar 279 anak yang masuk kedalam kategori stunting di Kota Pekanbaru.

Validasi data ini merupakan data hasil penimbangan berat badan anak saat ini yang masih mengalami stunting. Diketahui saat ini sudah ada sebanyak 59 anak stunting yang mendapatkan orang tua asuh.

“Sudah ada 59 anak sudah punya orang tua asuh, sedangkan 220 lagi belum mendapatkan orang tua asuh,” ungkapnya.

Zaini juga mengatakan bahwa untuk mendapat orang tua asuh nantikan akan dilakukan secara bertahap. Orang tua asuh akan bertugas memberikan dukungan asupan gizi serta mengawasi anak asuhnya agar mengalami perbaikan gizi.

“Kita tidak ingin anak kembali stunting, setelah sempat normal. Bila pola asuhnya belum tepat,” pungkas Zaini.

Apa Itu Anak Stunting?

Anak stunting merupakan seorang anak yang memiliki kondisi serius yang ditandai dengan tinggi badan anak yang di bawah rata-rata atau sangat pendek dan tubuhnya tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan usianya serta berlangsung dalam waktu yang lama.

Jika anak tersebut kekurangan gizi kronis, pada akhirnya akan terjadi gangguan kecerdasan pada anak. Kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor sejak di dalam kandungan ibu, yakni seperti infeksi pada kehamilan, kekurangan gizi (malnutrisi) pada ibu hamil.

Kemudian gizi yang tidak optimal pada bayi dari sejak lahir hingga tiga tahun pertama, infeksi berulang atau stimulasi yang buruk dari lingkungan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.