Bagi sebagian orang, kenangan terkadang begitu melekat. Sehingga tak jarang banyak orang yang susah move on. Padahal melanjutkan hidup untuk sebagian orang tentu menjadi hal yang sulit, ketika kenangan masa lalu itu sangat berarti.
Baik itu pekerjaan, mantan kekasih, mantan suami bahkan masa-masa di mana hanya terdapat rasa kebahagiaan. Namun, untuk hal ini kenapa kita diminta untuk move on atau melanjutkan hidup?
Sebelum itu, lebih dulu harus dipahami apa yang menyebabkan move on merupakan hal yang sulit? Salah satu motivator internasional menyebut, setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan banyak orang menafsirkan move on adalah sesuatu hal yang sulit. Tiga hal ini merupakan sebuah ilusi.
Ilusi yang pertama, adalah ilusi kepemilikan. Sering ilusi kepemilikan terhadap sesuatu membuat lupa tentang bahwa manusia tidak memiliki apapun, semuanya milik Tuhan Yang Maha Esa dan sewaktu-waktu akan diambil bahkan tanpa pemberitahuan.
Ilusi yang Kedua, yaitu sebuah ilusi keadadiaan. Sejenak, manusia akan merasa bahwa kejadian yang indah akan menjadi abadi. Padahal, semua hal akan menghilang atau mati. Baik itu benda dan manusia, semua hanya tentang masalah waktu. Jika memiliki hal yang belum diselesaikan, jangan pernah dialihkan, namun penting untuk diselesaikan
Ilusi yang ketiga, disebut Arvan Pradiansyah sebagai ilusi kekuasaan. Terkadang beberapa hal menjadikan manusia memiliki sifat berkuasa. Dan mampu melakukan apapun, padahal semua dari kita memiliki kemampuan yang terbatas.
Selain itu, move on merupakan sifat alam yang tidak bisa dihentikan dan dihindari. Alam tidak pernah berhenti disatu waktu, namun terus bergerak dimasa depan. Kenapa kita harus mengikuti sifat alam? Karena opportunity yang lebih baik terdapat di masa depan, bukan di masa lalu. Apa masih ragu untuk memulai yang baru dan berhenti untuk menunggu?