Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan secara resmi siaran TV Analog di seluruh Indonesia. Yang direncanakan pada tanggal 12 Agustus 2023 ini. Penghentian siaran TV Analog ini bersempena dengan Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas).
Sehingga bertepatan dengan Harsiarnas itu, Menkominfo berharap agar proses analog switch off (ASO) bisa segerakan rampung. Hal tersebut pasca adanya berbagai kendala sejak beberapa tahun terakhir ini.
Akhir-akhir ini istilah TV digital sering kita dengar. Berikut ini penjelasannya.#infoPKU #tvdigital pic.twitter.com/43pC8U8kgL
— Info Pekanbaru (@infoPKU) November 7, 2022
Jadi Kado Istimewa
Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia menjelaskan jika pemberhentian siaran TV Analog merupakan kado istimewa dalam perayaan HUT RI tahun ini.
Dengan begitu, terangnya, Indonesia siap menyambut datangnya TV Digital, yang bersih gambarnya, jernih suaranya, serta memiliki teknologi yang canggih.
“Pemberhentian TV analog menjadi kado istimewa pada HUT RI kali ini,” ucapnya, Jumat (11/8/2023).
Berikut ini beberapa manfaat peralihan dari TV analog ke TV digital.#infoPKU #tvdigital pic.twitter.com/emSVvCnxmd
— Info Pekanbaru (@infoPKU) November 8, 2022
Ada FGD Sebelum Penghentian Siaran Analog
Gery menjelaskan, sebelum penghentian siaran analog untuk seluruh Indonesia akan diselenggarakan terlebih dahulu Forum Group Discussion (FGD).
Kemudian, dalam FGD itu akan dibahas penghentian siaran Analog, lalu tren iklan industri penyiaran, serta tren industri penyiaran global dan nasional. Proses peralihan TV Analog ke TV Digital tersebut seiring dengan mulai migrasinya TV analog ke digital.
Yaitu yang sudah diterapkan di beberapa kota besar di Indonesia seperti, Jabodetabek, Medan, Banjarmasin, Palembang, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Surakarta Palembang, Yogyakarta, dan lainnya.
Jumlah Penonton TV Analog dan Digital
Kemenkominfo juga mengklaim penonton TV Analog dulunya sekitar 59 juta. Namun setalah ASO per 1 Juli 2023, penggunaan TV digital menjadi 56 juta atau 95,2 persen. Kemudian, pengguna TV digital secara nasional sebelum ASO dulunya berjumlah 121 juta penonton.
“Namun kini sudah menuju normal, dengan 124 juta penonton atau 95,4 persen,” ungkap Gery.
Dari sisi infrastruktur mux yang sudah terbangun oleh TVRI dan TV swasta di 112 wilayah siaran terdiri dari 341 kabupaten/kota yang terdampak ASO. Kemudian, terdapat 676 stasiun TV yang sudah bersiaran digital.
Akan tetapi ada 10 siaran TV yang masih analog, namun sedang dalam proses migrasi ke TV digital.
View this post on Instagram