Home Blog Page 352

#beritaRIAU Pemprov Riau Serukan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

0

Wakil gubernur Riau Mambang Mit menyatakan; peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan. Disamping itu untuk menegakkan nilai nilai demokrasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berdasarkan siaran pers dari Media Center Dinas Komunikasi Informasi dan Pusat Data Elektronik (Kominfo dan PDE) Pemprov Riau Jumat (10/5/13), himbauan tersebut tertuang didalam surat edaran Gubernur Riau nomor 007/Diskominfo dan PDE.UP/2013/179 tanggal 6 Mei 2013. Didalam surat tersebut gubernur minta kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Riau, Rektor Perguruan Tinggi Negeri/Swasta, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Riau, kepala Kantor Wilayah dan Instansi Vertikal, pimpinan BUMN, BUMD, Perbankan dan Perusahaan Daerah, Organisasi Kemasyarakatan dan Kepemudaan untuk memasang spanduk Hari Kebangkitan Nasional ke 105 tahun 2013 di masing masing kantor.

Menurut Mambang Mit ; tema Harkitnas ke 105 tahun 2013 ini merujuk Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor 198 Tahun 2013 adalah ” Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Wujudkan Demokrasi Berdasrkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Menuju Indonesia Yang Maju Dan Modern Dalam Bingkai NKRI”. Dan contoh spanduk ini dapat didownload di website Pemerintah Provinsi Riau ” riau.go.id “

Peringatan Harkitnas di Provinsi Riau kata wakil Gubernur Riau akan dilaksanakan Upacara Bendera pada hari Senin 20 Mei 2013 di Halaman Kantor Gubernur Riau akan diikuti karyawan kantor/lembaga/instansi Pemerintah dan Swasta, Organisasi Kemasyarakatan dan Kepemudaan. Ia juga minta masing masing SKPD untuk memasang umbul umbul. Dan gubernur Riau juga mennyampaikan surat edaran nomor 007/Diskominfo & PDE.UP/IV/2013/178 tanggal 8 Mei 2013 kepada bupati dan walikota se Provinsi Riau tentang Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 105 Tahun 2013 yang intinya dapat mempedomani Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor : 198 Tahun 2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara Peringtan Hari Kebangkitan Nasional ke 105 Tahun 2013 dan Pedoman Pelaksanaan. Dan ini juga bisa di akses dan didownload di website riau.go.id.

Peringatan Harkitnas di Provinsi Riau tahun ini selain dilaksanakan dalam bentuk upacara bendera juga akan dilaksanakan dialog intraktig di Riau Televisi. Ini akan ditaja pada tanggal 17 Mei 2013 sekitar pukul 21.00 wib dengan narasumber Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Riau Rizka Utama dan Raja Rusli . Pada upacara Harkitnas di halaman kantor gubernur Riau akan disiarkan langsung oleh Radio Republik Indonesia Pekanbaru. (Riau Terkini)

#ISG Hindari Risiko Hukum, Riau Pakai Dana Swasta Biayai ISG

0

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menggunakan dana bantuan dari dunia usaha atau perusahaan swasta untuk menalangi biaya penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG).

Langkah itu dilakukan guna menghindari risiko perangkap hukum yang dikhawatirkan Menpora Roy Suryo jika Riau menjadi tuan rumah ISG III.

“Walau sudah dianggarkan, kita tidak akan pakai dana APBD Riau 2013. Kita gunakan bantuan dana dari dunia usaha dalam bentuk CSR, dan itu tidak menyalahi aturan,” kata Wakil Ketua II Panitia Daerah ISG Riau Emrizal Pakis di Pekanbaru, Jumat (10/5).

Sebelumnya Menpora Roy Suryo mempertanyakan kesiapan Riau sebagai tuan rumah yang terkendala berbagai masalah pascaterbongkarnya kasus korupsi PON Riau.

Di antaranya masalah stadion utama Riau yang masih terhutang sebesar Rp240 miliar.

Selain itu, dari hasil rekomendasi panitia internasional ISG ISSF, Riau yang sudah ditunjuk sejak tiga tahun lalu sebagai tuan rumah diharuskan untuk merenovasi kolam renang dan memperbaiki rumput stadion utama yang rusak dipakai pada saat PON Riau. (Metro TV)

#ISG_2013 Polemik ISG: ISG, Menpora dan Politik Belah Bambu

0

Penentuan lokasi pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III kembali terombang-ambing. Rencana kepindahan even olimpiade negara-negara Islam itu dari Pekanbaru di Riau ke Jakarta seperti disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo beberapa waktu lalu, kembali mentah.

Dalam pertemuan yang dipimpin Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono di Jakarta, Rabu (8/5/2013) lalu, rencana Roy Suryo ternyata tidak didukung oleh kolega seniornya yang dari Partai Golkar itu.

Perkembangan terbaru, pekan depan satu tim gabungan dari Menko Kesra, termasuk Kemenpora, Komite Olimpiade Indonesia, dan KONI, akan datang ke Pekanbaru untuk meninjau kesiapan Riau. Tim itu akan mengevaluasi seluruh arena pertandingan atau lokasi tempat pembukaan dan penutupan yang disiapkan pemerintah provinsi Riau. Rekomendasi tim akan menentukan apakah Riau dinilai mampu atau tidak, menjadi tuan rumah ISG.

Kesimpulannya, masalah lokasi ISG kembali menggantung, padahal Roy sempat membuat keputusan memindahkan lokasi ISG ke Jakarta. Setidaknya, itulah yang dikutip oleh sebagian besar media di Tanah Air.

Belakangan, setelah pengumuman kepindahan itu, banyak pihak di Riau bersuara keras terhadap Roy. Bahkan orang dekat Gubernur Riau Rusli Zainal, Syamsurizal, menyebut Roy sebagai pembohong. Belakangan, Syamsurizal menarik tudingannya itu setelah Menpora mengancam akan mengajukan somasi. Kemenpora pun akhirnya meralat bahwa pemindahan lokasi ISG masih berupa wacana.

Dalam rapat di Kemenkokesra, Roy menyebutkan, wacana pemindahan lokasi ISG bukan berasal dari dia, melainkan masukan Wakil Gubernur Riau Mambang Mit dan Rektor Universitas Islam Riau Detri Karya. Roy bahkan mengaku menyimpan rekaman pembicaraan dengan dua orang itu, dan menyebut nama Allah bahwa dia tidak berbohong.

Dari peristiwa ini, ada beberapa hal yang mencuat. Pertama, keputusan pemerintah itu mendua. Nampak jelas ada pertarungan politik antarpartai di kancah nasional. Keputusan Menpora yang berlatar belakang Partai Demokrat ternyata tidak didukung oleh Menkokesra Agung Laksono yang berlatar Partai Golkar. Pertarungan antara partai biru dan kuning itu masih akan berlanjut.

Kedua, pernyataan Roy mengungkapkan nama Mambang Mit dan Rektor UIR merupakan tindakan yang kurang etis. Ucapan itu jelas telah menempatkan posisi Mambang dan sang rektor sebagai “penghianat” Riau. Apalagi, selama ini hubungan antara Rusli (yang didukung partai kuning) dan Mambang (partai biru) berjalan buruk.

Muncul pertanyaan, apakah seorang pembesar negara ini pantas mengungkapkan narasumber/orang yang memberi masukan terhadap dirinya sebelum mengambil keputusan? Bukankah hal itu dapat dikategorikan sebagai politik lempar batu sembunyi tangan?

Keputusan yang sudah diambil oleh seorang menteri semestinya tetap menjadi keputusannya sendiri. Dalam artian, dialah yang bertanggungjawab atas segala keputusannya tanpa menyebut siapa yang memengaruhinya, mendukungnya, atau memberi masukan sebelum keputusan itu diambil.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, pada Pasal (1) Ayat 10 menyebutkan hak tolak yang dimiliki oleh insan pers. Ayat itu memberi hak kepada wartawan untuk menolak menyebutkan narasumber beritanya. Hak ini dimaksudkan untuk melindungi narasumber dari ancaman akibat pemberitaan atau faktor keselamatan dirinya.

Apa kaitan hak tolak dengan Roy Suryo? Semestinya, Roy memakai hakikat ayat itu, dan berjiwa besar untuk tidak mengungkap narasumbernya kepada publik. Mengingat pengungkapan nama itu membuat posisi Mambang Mit dan Detrikarya, terancam di Riau.

Ini juga akan menjadi preseden buruk buat Roy di masa mendatang. Apakah masih ada orang yang mau memberinya masukan, apabila ada kemelut menyangkut persoalan bangsa ini? Jangan-jangan, apabila ada masukan yang kemudian dikritik banyak pihak, Roy dengan gampang menyebutkan, “Itu bukan pendapat saya. Saya dapat dari si Anu, Badu, Cecep dan Ucok, kok,”.

Dalam adat Minangkabau dikenal istilah “politik belah bambu”. Istilah ini bermakna negatif, karena orang harus mengangkat bagian atas bambu dan menginjak bagian bawahnya agar bambu dapat terbelah dengan sempurna. (Kompas)

#ISG_2013 Demi Pelaksanaan ISG, Riau Akan Perbaiki Venue Renang

0

kolam460

Provinsi Riau terus berbenah agar tetap dipercaya menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) III. Salah satu yang dilakukan adalah perbaikan venue renang agar sesuai standar internasional.

Saat ini, kolam renang di Aquatic Sport Centre Rumbai, Pekanbaru, Riau berkedalaman 160 cm. Sementara itu, untuk perhelatan ISG, kedalaman yang diminta adalah 180 cm. Oleh karena itu, akan dilakukan perbaikan untuk memenuhi standar tersebut.

Untuk menambah kedalaman kolam renang, rencananya akan dilakukan peninggian pinggir kolam setinggi 20 cm. Proses perbaikian ini akan dimulai pada Sabtu (11/5/2013) besok dan diperkirakan rampung dalam waktu sebulan.

Proses perbaikan menunggu selesainya seleksi atlet yang akan masuk pada Pusat Pelatihan Olah Raga Daerah (PPOD) Dispora.

“Memang, kolam saat ini masih digunakan untuk seleksi. Tapi sesuai dengan rencana perbaikan kolam untuk memenuhi regulasi akan segera dilakukan,” kata PPTK Fungsional dan Operasional Kolam Renang Sport Center Rumbai, Joko Suyono.

Sementara itu, terkait jumlah lintasan tak lagi menjadi masalah. Delapan lintasan renang di Aquatic Sport Centre Rumbai tidak harus diperbanyak.

“Meski hanya delapan line tetapi masih bisa digunakan,” jelas Sekretaris Pengprov PRSI Riau, Andi Syamsul Bahri.

Pelaksanaan ISG tahun ini terancam dipindahkan dari Riau ke Jakarta. Selain karena masalah fasilitas, status hukum Gubernur Riau Rusli Zainal juga jadi ganjalan. Untuk mengecek kesiapan Riau menggelar ISG, yang rencananya dilangsungkan pada akhir September mendatang, Menpora Roy Suryo dan sejumlah pejabat terkait akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Senin (13/5/2013). (Detiksport)

#beritaPKU Penambahan Armada Damkar Pekanbaru Tunggu SK Menkeu

Melihat kota Pekanbaru yang sangat luas dan padat penduduk sudah seharusnya memiliki fasilitas untuk antisipasi insiden kebakaran seperti armada pemadam yang memadai. Namun pada kenyataannya kote seluas Pekanbaru hanya memiliki 6 mobil pemadam yang kondisinya bagus, sementara 5 mobil lainya dalam kondisi rusak.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (damkar), Andri Sukarmen, Jumat (10/05/2013).

Dikatakannya, bahwa pihaknya telah mendapat hibah dua mobil pemadam kebakaran dari chevron namun untuk pelepasan aset daerah harus menunggu SK (surat keputusan) dari Menteri Keuangan baru bisa dioperasikan.

“Maka dari itu, kita masih menunggu SK tersebut turun, kerena hingga saat ini SK nya masih di meja menkeu,”terang Andri.

Dia juga menambahkan seharusnya untuk kota seluas Pekanbaru idealnya memiliki 12 mobil pemadam kebakaran, pasalnya jika melihat kota-kota seperti dipulau jawa setiap kecamatannya memiliki satu armada kebakaran.

“Jadi 12 kecamatan se-Pekanbaru harus dilengkapi masing masing satu mobil pemadam kebakaran,”Imbuhnya.

Ketika disinggung mengenai armada yang dimiliki apakah telah bisa dimaksimalkan, memang dari segi jumlah masih sangat minim, namun pihaknya semaksimal mungkin untuk berupaya mengantisipasi meluasnya sijago merah. (Riau Terkini)

#beritaPKU Disdukcapil Pekanbaru Tak Lagi Gelar Razia KTP

Mulai tahun 2013, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru tidak akan melakukan razia KTP. Selain sudah tidak dianggarkan lagi program razia, mereka juga mengganggap penertipan tersebut bukan tugas, pokok dan fungsi Disdukcapil.

“Kita sekarang tidak lagi melakukan razia KTP. Mulai tahun ini kita todak menganggarkan dan memprogramkannya. Karena itu bukan Tupoksi kita,” tegas Sekretaris Disdukcapil Kota Pekanbaru Hermanto, Jumat (10/5/13) di kantornya.

Dijelaskannya, di akhir tahun 2012, kepala dinas telah mempelajarai program tersebut, dan ditetapkan bahwa razia KTP bukanlah Tupoksi dari Disdukcapil. Selanjutnya pada APBD 2013, pihaknya tidak memasukan program razia KTP ke dalam program Disdukcapil.

Hermanto menjelaskan bahwa razia sebenarnya adalah tugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai penegak jalanya Perda dan yang melakukan penertiban. Disdukcapil akan ikut berperan dalam razia jika Satpol PP memintanya untuk ikut serta.

Namun Hermanto mengakui, selama ini razia KTP dilakukan oleh Disdukcapil. Di tahun 2012 sendiri pihaknya telah melakukan razia KTP tidak kurang dari 12 kali.

“Sebenarnya yang memiliki tugas penegakan pertuaran atau Perda adalah Satpol PP. Kita hanya melakukan administrasi kependudukan,” jelasnya. “Karena razia itu adalah penegakan perda nomer 2 tahun 2012 tentang administrasi krpendudukan dan denda bagi yang tidak memiliki KTP Pekanbaru,” tambahnya. (Riau Terkini)

#beritaPKU Tidur Lelap, Pemilik Warung Tewas Terpanggang

Source from twitter: @dwiiwulandari
Source from twitter: @dwiiwulandari
Source from twitter: @dwiiwulandari
Source from twitter: @dwiiwulandari

Seorang warga RT 2 RW 10 Jalan Umbansari atas, Kelurahan Umbansari Kecamatan Rumbai, Saril Halim Hutasuhut (23) merenggang nyawa ketika warungnya ludes dilalap api.

Korban tewas terpanggang Jumat dinihari (10/3/13) sekitar pukul 03.00 WIB saat dirinya tertidur lelap menunggu warung milik pamannya.

Warga di sekitar pun tidak mengatahui adanya kebakaran dan korban di dalam warung karena masih tertidur lelap. Sementara petugas pemedam kebakaran tiba di lokasi kebakaran setelah kondisi rumah atau warung tersebut rata dengan tanah.

Korban ditemukan dalam kondisi gosong terpanggang di dalam puing-puing sisa kebakaran warung milik pamannya di Jalan Umbansari atas.

Paman korban, Darul Halim Hutasuhut yang ditemui wartawan di ruang kamar mayat RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terlihat begitu terpukul dengan peristiwa kebakaran yang menimpa keponakannya itu.

“Saya tiba di warung saat semuanya sudah habis terbakar. Kondisi warung sudah rata dengan tanah, mayat ponakan saya sudah tidak bisa dikenali lagi,” ujarnya sambil meneteskan airmata.

Jika tak ada aral melintang, siang ini juga mayat keponakannya akan dibawa ke kampung halamannya di Padangsidempuan, Sumatera Utara (Sumut) untuk dikebumikan. (Riau Terkini)

#ISG_2013 Stadion Utama Riau Diklaim Bisa Digunakan untuk ISG

1

Sempat disegel oleh pihak kontraktor karena tersendatnya proses pembayaran, Stadion Utama Riau diklaim akan bisa digunakan untuk menggelar Islamic Solidarity Games (ISG). Gubernur Rusli Zainal menyebut kalau dirinya telah mencapai kesepakatan dengan kontraktor.

Demikian disampaikan Rusli Zainal, Jumat (9/5/2013) di Pekanbaru. Rusli mengakui, jika sebelumnya stadion tersebut sempat ‘tersandera’ para kontraktor karena keterlambatan pembayaran.

“Namun sekarang kita bersama pihak kontraktor sudah membuat kesepakatan bahwa stadion diperbolehkan untuk pelaksanaan ISG. Soal utang, nantinya akan kita selesaikan. Karena dana untuk itu sudah kita sediakan, hanya tinggal menunggu payung hukumnya saja,” kata Rusli.

Para pekerja kini membersihkan lapangan bola yang tak terurus dan membuat rumput tumbuh tinggi. Selain itu, sejumlah sarana pendukung lainnya juga terus diperbaiki

“Kita yakin, menjelang pelaksanaan pada September mendatang, semua persiapan venue sudah bisa dipakai untuk pertandingan. Karena memang pada padasarnya kita sudah siap sebagai tuan rumah,” kata Rusli.

Penyelenggaraan ISG di Riau sempat terancam batal karena persiapan yang jauh dari selesai dan kasus korupsi yang melibatkan Rusli Zainal. Event ini sempat direncanakan dipindah ke Jakarta, namun hingga kini belum ada keputusan final soal hal tersebut. (Detiksport)

#beritaPKU Pekanbaru Segera Gelar Job Fair

Untuk mengurangi jumlah pencari kerja (Pencaker) di kota Pekanbaru Dinas Ketenaga kerjaan (disnaker) sebelum hari jadi kota Pekanbaru akan kembali menggelar Job Fair.

”Kita akan bekerja sama dengan 60 perusahaan, baik yang ada di Riau, maupun yang ada di luar Riau, dengan menyediakan 10 ribu lowongan,” Ungkap Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru,Alma Idrus, Rabu (08/05/2013)

Ditambahkannya, berdasarkan kegiatan-kegiatan sepanjang tahun 2012, Disnaker Kota Pekanbaru telah berhasil mengurangi jumlah tingkat pencaker di Kota Pekanbaru mencapai 7000 pencaker.

“Sebelumnya jumlah pencaker mencapai 19.000 pencari kerja, dan pada Desember 2012 jumlahnya hanya tersisa sebanyak 12.000 orang. Artinya ada pengurangan sebanyak 7000 orang,”Jelasnya lagi.

Ketika disinggung mengenai pengurangan jumlah pencari kerja selama tiga bulan terakhir, Alma Idrus belum bisa untuk memastikan. Karena biasanya data ini baru akan diperoleh dari masing-masing perusahaan setelah akhir tahun nanti.

“Jika dilihat jumlah masyarakat yang mencari kerja setiap bulannya, jumlahnya memang cukup tinggi, mencapai 400 sampai 500 orang dalam sebulan,”terangnnya.

”Namun yang belum bisa kita ketahui sekarang adalah tentang berapa yang sudah diterima bekerja. Untuk membantu para pencari kerja ini, kita akan coba untuk mencari lowongan pekerjaan yang disediakan oleh perusahaan. Selanjutnya baru akan kita tindaklanjuti kembali sudah berapa tenaga kerja yang diterima,” tutupnya. (Riau Terkini)

#ISG_2013 Sejumlah Menteri Dukung ISG di Riau

0

Upaya yang dilakukan Pemerintah Propinsi Riau untuk mempertahankan pelaksanaan ivent internasional Islamic Solidarity Games (ISG) di Bumi Lancang Kuning tak pernah surut. Apalagi keinginan sama juga datang dari berbagai lapisan masyarakat yang tak ingin Riau hilang martabat.

Rapat yang digelar di kantor Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat di Jakarta membuat peluang Riau kembali terbuka. Paling tidak itu terlihat dari banyaknya dukungan yang menginginkan agar ISG tetap dilaksanakan di Propinsi Riau. Pihak yang memberi dukungan termasuk orang-orang yang berada di lingkaran Istana Negara. Diantaranya Menteri Agama RI, H Surya Darma Ali dan Menkominfo H Tifatul Sembiring.

Malah pada kesempatan itu, Menkokesra H Agung Laksono secara tegas menyampaikan jika persiapan yang dilakukan tidak bermasalah, maka tidak ada alasan memindahkan ISG dari Riau. “Nanti kita umumkan setelah kunjungan resmi melihat venue yang ada. Kalau oke tidak ada alasan untuk memindahkan ISG,” ujar Menkokesra, H Agung Laksono usai memimpin rapat, Rabu (8/5/13).

Agung Laksono menambahkan, dalam waktu dekat kesiapan Riau akan ditinjau ulang sebagai tuan rumah pelaksanaan ISG yang rencananya dilaksanakan pada akhir September 2013 mendatang. “Menpora akan memimpin rombongan untuk meninjau kesiapan Riau. Ini sekaligus untuk menentukan tuan rumah nantinya,” ungkap Menkokesra.

Sementara Gubernur Riau HM Rusli Zainal menyampaikan saat forum rapat semua pihak mendukung dan ingin ISG tetap dilaksanakan di Propinsi Riau. Hal ini dalam rangka memberikan kesempatan kepada daerah sebagai pelaksana ivent internasional. ” Riau sebagai tuan rumah ISG mendapat dukungan dari sejumlah menteri. Pak Surya Darma Ali (Menag RI) dan Menkominfo Tifatul Sembiring menginginkan agar ISG tetap digelar di Riau. Insyaallah, ISG tetap di Riau,” ujar Gubri, HM Rusli Zainal didampingi Ketua Harian ISG H Syamsurizal.

Pada kesempatan itu, Gubri HM Rusli Zainal juga menyampaikan KSO Main Stadium telah sepakat penggunaan tempat untuk penyelenggaraan ISG dan tidak ada kendala lagi. “ Kita sudah bertemu dan sudah ada komunikasi. Main Stadium bisa digunakan untuk ISG nanti,” sebut HM Rusli Zainal.

Hanya saja, Menpora Roy Surya sebagaimana diberitakan media tetap bersikukuh ISG dipindahkan ke Jakarta. Dalih yang dikemukakannya, pemindahan itu semata-mata ingin menolong gubernur dan masyarakat Riau agar tidak berbebani dengan kondisi dan status hukumnya saat ini. ”Artinya ada hal-hal yang harus dipertimbangkan. Masalah teknis, mungkin bisa saja dikejar sampai September,” kata ahli Telematika ini.

Dalih yang dikemukakan Menpora Roy Suryo itu tak urung mendapat tanggapan miring dari masyarakat Riau. Apalagi beredar kabar yang menyebutkan ada aroma politis dibalik “pemindahan paksa” tuan rumah ISG dari Propinsi Riau itu. “Ini menyangkut marwah masyarakat Riau. Jika tetap dipindahkan, berarti Riau telah dipermalukan di mata nasional dan internasional. Dalih yang diungkapkan Menpora tidak dapat kita terima. Kita mencium ada kepentingan politis yang ikut bermain,” tegas Ketua Liga Rakyat Riau (LIRRA), Ahmad Maritulius, SE tadi malam.

Ahmad Maritulius juga menengarai ada sejumlah elit pejabat di Riau yang ikut berupaya menggagalkan ISG di Bumi Lancang Kuning. “Inikan aneh, dan orang-orang seperti itu tidak pantas menjadi pemimpin di Bumi Lancang Kuning ini,” tegas Ahmad Maritulius. (Riau People)