Home Blog Page 351

#ISG_2013 Gubri Sebut Nihil Alasan Lokasi ISG Dipindah ke Jakarta

0

Menjelang kunjungan Menko Kesra dan Menpora beserta rombongan untuk melihat kesiapan ISG Riau, Senin (13/5). Panitia Daerah ISG III, Riau 2013 yang dipimpin langsung Ketua Umum HM Rusli Zainal melakukan cek in dan ceklis ke Main Stadium dan sejumlah venue, hasilnya semua kondisi sudah rapi, meski masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan namun dipastikan dengan jumlah waktu yang tersisa semua dapat dituntaskan.

Pada Kunjungan ini Rombongan Wakil Ketua I ISG Riau Syamsurizal, Kadispora Riau Edi Satria, Kabiro Humas Sekdaprov Riau Noverius dan jajaran panitia daerah lainnya.

Dijadwalkan kunjungan Menko Kesra Agung Laksono dan Menpora Roy Suryo bersama Ketua Umum KOI Rita Subowo merupakan tindak lanjut hasil rapat di kantor Menko Kesra Rabu (8/5) lalu yang mana akan dilakukan peninjauan pada pekan esok untuk bahan evaluasi apakah ISG tetap di Riau atau dipindah ke Jakarta.

Hasil cek in dan ceklist yang dilakukan oleh Panitia Daerah yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum HM Rusli Zainal mendapatkan hasil positif dengan kata lain semua kekawatiran dari Menpora mulai dari kondisi main stadium serta venue renang dan venue voly pasir terjawab sudah. “Berkat dukungan seluruh panita dan semua elemen masyarakat Riau, kondisi main stadium dan venues semua sudah rapi, tinggal beberapa hal yang harus dikerjakan dan kita masih banyak waktu 3-4 bulan kedepan,” ujar Gubri yang meyakini jelang pelaksanaan ISG 22 September 2013 mendatang semua dapat dituntaskan.

“Tidak ada alasan ISG tidak di Riau, ini merupakan peristiwa penting dan bersejarah mendukung kemajuan daerah lewat olahraga,” ujar Gubri.

Gubri meyakini dengan kunjungan Menpora dan Menko Kesra Senin nanti akan mendapatkan hasil positif. ,”semoga tidak ada fikiran lagi akan memindahkan ISG kedaerah lain,” ucap Gubri.

Main Stadium yang di kawatirkan tidak bisa digunakannya karena hutang yang belum dibayar ditegaskan Gubri KSO sudah mengeluarkan suatu surat yang mengizinkan penggunaan Main Stadium. ,”seperti kita lihat semua kursi di media center dan lainnya sudah lengkap ini bukti dukungan penuh KSO, karena mereka tahu ini adalah tanggung jawab nasional,” ujar Gubri yang tidak menapik ada hal yang harus diselesaikan.

“Kita ingin tidak ada suatu hal yang melanggar hukum, semua sudah diselesaikan dengan baik,” pungkas Gubri.

Dukungan KSO dijelaskan Gubri seiring keluarnya surat kesepakatan pembayaran hutang Main Stadium, yakni pembayaran awal 35 Miliar untuk main stadium ditambah 25 Miliar untuk infrastruktur dengan total 60 Miliar yang dibayar sekaligus. Menyangkut dana sendiri ditegaskan Gubri sudah dianggarkan dalam APBD dan tidak ada masalah.

Gubri berharap pemerintah pusat harus mempertimbangkan semangat otonomi dengan memberikan kesempatan kepada daerah untuk maju salah satunya menjadi tuan rumah ivent olehraga Internasional ISG III, Riau 2013. “itu merupakan spirit dari otonomi tidak ada alasan untuk tidak memberikan kesempatan pada Riau, majunya pembangunan daerah majunya pembangunan nasional,” ujarnya lagi.

Pada peninjauan, Gubri melihat kondisi Main Stadium secara detil mulai dari rumput, ruang media center, WC dan fasilitas lainnya. Setelah Main Stadium kunjungan dilanjutkan ke Sport Center Rumbai tepatnya ke venue renang yang menjadi catatan ISSF dan Menpora untuk dibenahi.

Hasil peninjauan ke venue renang sedang dalam tahap renovasi untuk menambah kedalaman kolam setinggi 30 CM, melihat hasil pengerjaan panitia daerah optimis renovasi dituntaskan tepat waktu begitu juga venue voly pasir yang terletak tepat disebelah venue renang. “Kita optimis semua pekerjaan selesai tepat waktu, direncanakan Juli selesai atau paling lama awal Agustus,” ujar Wakil Ketua I Panitia Daerah Syamsurizal didampingi Kadispora Riau Edi Satria.

Syamsurizal juga menegaskan dengan semua persiapan yang dilakukan Riau saat ini tidak ada alasan ISG dipindahkan. “Sangat tidak pantas jika ISG harus dipindahkan,” tegasnya. (Riau Terkini)

#ISG_2013 Pengamat Ungkap Indikasi Kerugian Negara Stadion ISG

0

Pengamat Infrastruktur dan Jasa Konstruksi Provinsi Riau Prof Sugeng Wiyono menyatakan ada indikasi kerugian negara dalam proyek Stadion Utama yang akan menjadi lokasi pembukaan “Islamic Solidarity Games (ISG)” 2013.

“Sebelumnya dikabarkan bahwa bestek awal proyek tersebut berkapasitas sekitar 48 ribu kursi penonton, namun belakangan dikabarkan menciut jadi 37 ribu kursi. Jika hal demikian benar, maka ada indikasi kerugian negara yang begitu besar,” kata Sugeng di Pekanbaru, Minggu.

Jika dalam kontrak awal pengerjaan proyek tersebut ternyata tidak sesuai dengan pelaksanaannya, demikian Sugeng, maka hal tersebut terang-terang telah menyalahi Undang-undang No.18 1999 tentang Jasa Konstruksi.

Menurut dia, salah satu yang tidak bisa diganggu gugat dalam aturan jasa konstruksi adalah perjanjian kontrak itu yang benar-benar telah mengikat.

“Sebaiknya, pemerintah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, karena jika pelaksanaan ISG dilaksanakan di stadion itu, maka pelanggaran hukumnya bisa berlapis-lapis. Terlebih kabarnya proyek tersebut juga belum ada serah terima,” katanya.

Menurut dia, stadion yang dibangun di lahan seluas 66,4 hektare dengan luas bangunan 77.552 meter persegi itu, jika harus dikalkulasikan harga per meter persegi mencapai Rp10,735 juta.

Sementara jika dihitung harga per kursi penonton, kata dia, yakni nilai proyek per kursinya mencapai Rp19,438 juta.

Menurut dia nilai tersebut sangat fantastis, dan jauh lebih besar nilainya dibandingkan dengan stadion-stadion lainnya di tanah air.

Sebagai perbandingan, kata dia, pembangunan stadion berkapasitas 40 ribu kursi di Gedebage, Jawa Barat, yang dibangun hampir bersamaan dengan Stadion PON Riau, hanya memerlukan biaya Rp623 miliar atau satu tempat duduk biayanya Rp16,4 juta. Kemudian stadion Palaran untuk PON Kalimantan Timur dengan kapasitas 50 ribu kursi hanya memerlukan biaya Rp800 miliar.

Maka, kata Sugeng, nilai proyek stadion kebanggaan masyarakat Riau itu patut dipertanyakan, terlebih jika terjadi selisih dari jumlah kursi tersebut, maka kerugiannya tinggal dikalikan dengan perkiraan nilai proyek per kursinya saja.

Pihak internal subkontraktor pembangunan proyek Stadion Utama di Kompleks Universitas Riau (UR) yang sebelumnya juga sempat difungsikan sebagai lokasi pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII/2012 menyatakan, pembangunan proyek tersebut marak pelanggaran hukum.

Selain jumlah kursi yang tidak sesuai dengan perjanjian kontrak awal, menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, juga terjadi penggelembungan anggaran.

Yang pertama, kata dia, jika jumlah kursi sebelumnya direncanakan mencapai 48 ribu dan hasil akhirnya justru berkurang jadi 37 ribu kursi, artinya terjadi penciutan hingga selisihnya berjumlah 11 ribu kursi.

Sumber ini mengatakan, harga kursi per unitnya adalah mencapai Rp9 juta dan artinya terjadi penciutan anggaran mencapai Rp99 miliar (jika dikalkulasikan jumlah kekurangan kursi 11 ribu dikalikan Rp9 juta).

Kursi-kursi stadion itu sebelumnya dipesan oleh subkontraktor yakni PT Dekorindo dari Malaysia.

Kemudian, kata dia, dugaan pelanggaran lainnya adalah stadion itu sebelumnya direncanakan pembangunannya hanya berstandar nasional bukan internasional.

“Namun di tengah perjalanan, terjadi perubahan kontrak yang diduga tanpa ada kekuatan hukum tetap. Proyek stadion itu pun lari dari bestek awal menjadi stadion berkelas internasional,” katanya.

Kondisi demikian yang kemudian, menurut dia, menyebabkan terjadinya pembengkakan anggaran dari semula Rp900 miliar menjadi lebih dari Rp1,1 triliun.

Menurut Undang-undang No.18 1999, jika terjadi pembengkakan anggaran terhadap suatu proyek hingga melampaui 10 persen dari nilai awal, maka harus dilakukan tender ulang.

“Namun hal ini tidak sama sekali dilakukan sehingga benar-benar telah melanggar hukum tentang jasa konstruksi,” katanya.

Kesalahan paling telak, demikian sumber, proyek Stadion Utama tersebut sejauh ini belum ada serah terima hingga sebenarnya terjadi kesalahan-kesalahan berlapis.

“Mulai dari penyelenggaraan AFC (Piala Asia) hingga PON, penyelenggaraan keduanya adalah sebuah pelanggaran hukum. Kemudian kalau lagi dilaksanakan ISG tanpa dilakukan terlebih dahulu serah terima proyek, maka dapat dikatakan penyelenggaraannya adalah ilegal,” katanya.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebelumnya  sempat memunculkan opsi pemindahan dari Pekanbaru, Riau, ke Jakarta.    Namun belakangan, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) kembali mementahkan opsi pemindahan tersebut.

Sesuai dengan rencana pihak kementerian terkait dengan pelaksanaan ISG mulai dari Kemenkokesra, Kemenpora, Panitia Nasional ISG hingga KOI akan melakukan peninjauan langsung ke Riau, pada Senin (13/5). Setelah tinjauan tersebut baru akan diputuskan apakah ISG tetap digelar di Riau atau dipindahkan ke Jakarta.

#ISG_2013 Riau Optimistis ISG Tidak Pindah Ke Jakarta

0

Pemerintah Provinsi Riau masih optimistis pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 tidak dipindah ke Jakarta karena berbagai persiapan di daerah tersebut telah cukup matang.

“Terlebih sejauh ini belum ada keputusan resmi pemindahan lokasi dalam rapat lintas kementerian di Kemenko Kesra di Jakarta beberapa waktu lalu,” kata Emrizal Pakis, Wakil Ketua II Panitia Daerah Pekanbaru, Riau.

Dia mengatakan, sejauh ini panitia daerah terus membenahi berbagai arena yang bakal digunakan sebagai lokasi pertandingan.

Begitu juga dengan stadion utama yang rencananya akan difungsikan sebagai lokasi pembukaan dan penutupan ISG, kata dia, juga terus di lakukan upaya pembersihan hingga nantinya dinyatakan layak.

Emrizal mengatakan, pihaknya juga telah memiliki solusi atas permasalahan lainnya yang menjadi indikator kuat tentang opsi pemindahan ISG.

Salah satunya, kata dia, terkait piutang dengan kontraktor konsorsium (KSO) proyek Stadion Utama. “Pemprov Riau telah mencapai kesepakatan dengan Kerja Sama Operasional (KSO) pembangunan Stadion Utama Riau. Kesepakatan ini telah dipaparkan saat rapat ISG di kantor Kemenko Kesra beberapa waktu lalu,” katanya.

Kesepakatan tersebut, kata Emrizal, dituangkan dalam surat yang telah dikirimkan KSO ke Pemprov Riau.

Surat tersebut berisi hal-hal penting dalam upaya menggunakan stadion tersebut untuk pembukaan ISG. Hal-hal penting yang dimaksudkan itu salah satunya terkait pembersihan serta perawatan stadion, termasuk rumput, dimana KSO mempersilahkan Pemprov Riau melakukannya tanpa syarat apa pun.

“Kemudian untuk penggunaan stadion, Pemprov Riau diperkenankan menggunakan stadion untuk keperluan ISG dengan syarat pembayaran Rp35 miliar terlebih dahulu ke KSO sebagai cicilan utang sebelumnya,” katanya.

Sebelumnya Menko Kesra Agung Laksono menyatakan opsi pemindahan ISG dari Pekanbaru ke Jakarta belum final.

“Kami semua sepakat ISG ditunda. Namun, untuk lokasi pelaksanaannya baru akan diputuskan setelah kami meninjau langsung ke Riau pekan depan,” kata Menkokesra Agung Laksono.

ISG 2013 menurut rencana semula akan dilaksanakan pada 6-17 Juni di Pekanbaru, Riau. Namun karena beberapa kendala, mulai dari persiapan lokasi hingga status Gubernur Riau Rusli Zainal yang ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, event tersebut ditunda hingga akhir September. (Antara Riau)

#beritaPKU SMPN 10 dan Santa Maria Juara Riau Pos Junior Basketball League (JBL) 2013

Kompetisi basket pelajar SMP, Riau Pos Junior Basketball League (JBL) 2013 berakhir malam tadi (11/5) di Gelora Senapelan. SMPN 10 Pekanbaru dan SMP Santa Maria sukses menjadi kampiun. Santa Maria yang tahun lalu jadi juara putri (saat iven masih bertitel HSBL Junior) kembal berjaya. Final putri yang digelar sore, Santa Maria mengalahkan SMPN 17 Pekanbaru dengan skor 49-10.

Sementara tim putra SMPN 10 terlibat duel sengit untuk mengatasi SMPN 5 Pekanbaru dengan skor 47-31.

Di bagian putri sebelum iven digelar pada 4 Mei lalu, Santa Maria memang digadang-gadang jadi juara. Praktis sejak babak penyisihan mereka tidak mendapatkan lawan yang sepadan. Hal ini jufga terjadi di final. Tim besutan Ferdila Hadikusuma itu selalu unggul di setiap kuarter yakni 7-4, 26-6, 36-8 dan mengakhiri laga dengan selisih 39 poin.

Yang paling seru di bagian putra karena kekuatan tim lebih merata. Tak heran bila laga-laga seru sudah terjadi di babak-babak awal. Puncaknya pada final malam tadi. Di hadapan ratusan penonton, SMPN 10 bermain habis-habisan untuk jadi yang terbaik. Tim besutan Rahmat Debby itu tertinggal 2-10 dan 6-13 di dua kuarter awal. Namun di dua kuarter terakhir yang menggunakan waktu bersih Awiys Alqarni dkk tampil gemilang untuk membalikkan keadaan 28-25 pada kuarter ketiga. Di kuarter terakhir mereka makin percaya diri dan menuntaskan laga dengan selisih delapan bola.

‘’Kami bangga dengan keberhasilan jadi juara. Pasalnya sejak babak awal, kami menjalani duel ketat menghadapi tim tangguh. Mulai dari SMPN 13, SMP Andalan Pangkalan Kerinci dan SMP Kusuma. Nilai posisitifnya, mental anak-anak tertempa dengan baik. Alhasil mereka tampil percaya diri di final yang menegangkan ini,’’ ujar pelatih SMPN 10, Rahmat Debby usai pertandingan.

Pelatih SMPN 5, Riosyulti Laksamana tetap puas meski anak asuhannya gagal jadi juara. Dia menilai M Rizki Ramadhan dkk sudah bermain maksimal.

‘’Bisa lolos ke final sudah merupakan pencapaian hebat bagi kami. Anak-anak bermain fight dan menunjukkan bahwa mereka memang layak berada di final. Namun harus diakui SMPN 10 lebih baik,” ujar Rio.

Keberhasilan SMPN 10 dan Santa Maria jadi juara terasa lengkap. Pasalnya pemain bintang mereka dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) alias pemain terbaik, yakni Awiys Alqarni  dan Virginia Florencia.

Sementara di ajang kompetisi dancer SMP Darma Yudha sukses jadi yang terbaik. Mereka menyisihkan SMP Santa Maria (runner-up) dan SMP Cendana Pekanbaru pada final dancer yang digelar setelah final putri. Di sisi lain penonton yang beruntung memenangkan doorprize saat pencabutan tiket masuk yang dikumpulkan sejak hari pertama adalah Jonnaini. Dia berhak atas hadiah televisi 19 inch. (Riau Pos)

#SBMPTN2013 Ingat! Pendaftaran SBMPTN Dibuka 13 Mei 2013

Ketua Panitia Lokal Riau, Aras Mulyadi, menyebut, kuota calon mahasiswa di Riau pada SBMPTN 2013 mencapai 30  persen. SBMPTN tersebut bakal diikuti 63 PTN di seluruh Indonesia.

Di Riau yang menjadi panitia lokal yakni Universitas Riau dan UIN Suska. Sedangkan untuk PMB mandiri kuota penerimaan mahasiswa sebanyak 20 persen. Kemudian untuk SNMPTN kuota mencapai 50 persen.

“Kuota mahasiswa yang masuk lewat SBMPTN mencapai 30 persen,” ulas Aras kepada Tribun.

Selain itu, Universitas Riau juga melakukan seleksi penerimaan Mahasiswa Program D3. Terdapat 2 jurusan di Fakultas Ekonomi, 3 jurusan di Fakultas Teknik dan 1 jurusan Fakultas MIPA.

Kata Aras, bagi Mahasiswa yang hendak ikut SBMPTN bisa mendaftar secara online di website www.sbmptn.or.id. Terlebih dahulu pendaftar membayar pendaftaran ke Bank Mandiri. Pendaftaran dimulai pada 13 Mei 2013.

Kemudian di Bank Mandiri, calon peserta mendapat PIN, pin itu digunakan untuk ikut SBMPTN. Lalu bisa mengisi biodata dan memilih 3 program studi pilihan.

Tersedia juga tiga kelompok seleksi yakni kelompok sains teknologi, kelompok sosial dan humaniora serta kelompok campuran. Lantas unggah foto, serta cetak kartu ujian. Setelah mengikuti tahapan maka akan memperoleh nomor peserta dan lokasi ujian. (Tribun Pekanbaru)

#beritaPKU Hibah Bus Trans Metro Masih Menggantung

Proses penghibahan 20 unit bus Trans Metro yang dimiliki Pemerintah Kota Pekanbaru kepada Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan bakal tidak bisa terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, Pemko Pekanbaru masih harus menunggu proses penghibahan 20 unit bus SAUM tersebut dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru, Ir H Dedi Gusriadi MT, Jumat (10/5) mengatakan, dalam waktu dekat, Sekretaris Negara (Sesneg) dan juga Kementerian Keuangan bersama Departemen Perhubungan akan turun ke Pekanbaru untuk melakukan pengecekan terhadap fisik 20 unit kendaraan tersebut.

‘’Setelah pengecekan fisik selesai barulah akan diterbitkan Keputusan Presiden (Kepres). Karena sesuatu aturan, apabila nilainya diatas Rp20 miliar, maka proses penghibahannya harus ada melalui persetujuan presiden,’’ ungkap Dedi Gusriadi.

Terhadap persoalan ini menurut Dedi sama sekali tidak menjadi masalah. Karena 20 unit mobil tersebut masih tetap bisa beroperasi. Untuk biaya operasional 20 unit bus akan diambil dari pendapatan yang diperoleh dari bus itu sendiri.

‘’Sistim yang kita pakai sekarang adalah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), jadi biaya operasionalnya boleh diambil dari pendapatan yang diperoleh dari bus,’’ ujarnya.

Mudah-mudahan kata Dedi, menjelang pengoperasional koridor tiga sampai tujuh pada Juni nanti, Kepres untuk 20 penghibahan 20 unit bus Trans Metro tersebut sudah turun. Karena tanpa ada Kepres lanjutnya, pemerintah daerah tidak dibenarkan untuk menghibahkan mobil tersebut kepada perusahaan daerah (PD).  ‘’Kalau ini kami langgar maka kami akan masuk penjara. Sebab dari hasil koordinasi yang sudah kami lakukan bersama Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI,’’ terangnya. (Riau Pos)

#beritaPKU Perbaikan Jembatan Siak III, Masih Tunggu Rekomendasi Ahli

Perbaikan Jembatan Siak III atau Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyahmasih harus menunggu rekomendasi standar operasional prosedur (SOP) dari tim ahli yang sedang dipersiapkan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau SF Hariyanto menyebutkan proses finalisasi dilakukan setelah diberikannya laporan dari beberapa tim ahli dan tim Waagner selaku konsultan untuk mekanisme perbaikan.

‘’Alhamdulillah, beberapa laporan sudah disampaikan. Tinggal finalisasi saja. Nantinya tim ahli bersama Waagner dan Kementerian PU RI akan melakukan rapat akhir untuk membuat rekomendasi SOP perbaikan Jembatan Siak III,’’ ungkap Hariyanto belum lama ini.

Ia menilai ini merupakan langkah maju dalam proses perbaikan jembatan yang menjadi perhatian berbagai pihak. Diharapkan, proses rekomendasi SOP itu dilakukan pada Mei ini.

‘’Kalau berbicara peduli, mungkin kami dari PU yang paling peduli. Meskipun belum serah terima, kami merasa itu perlu diselesaikan. Untuk itu, kita mendesak pihak kontraktor bersama tim ahli menggesanya. Intinya, kami akan mengawal proses perbaikan itu sampai tuntas,’’ papar Hariyanto.

Saat ditanyakan mengenai kajian tim ahli dari Cina, dia mengatakan hal itu sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Hasilnya, juga telah disampaikan ke tim Waagner dan pihak kontraktor. Poin itu yang menjadi pembanding untuk merekomendasi SOP perbaikan sarana infrastruktur tersebut.

Hariyanto menilai, proses perbaikan memang memerlukan SOP dengan perhitungan yang terukur. Ini diperlukan agar tidak terjadi kekeliruan, baik di atas kertas maupun di lapangan. Pasalnya, perbaikan jembatan itu sangat sensitif. Jadi perlu SOP yang sistematis.

Kondisi jembatan Siak III masih terlihat ramai dilalui kendaraan, baik dari roda dua hingga roda empat. Hanger 1 dan 19 yang dinilai overstress masih belum diperbaiki.

Kendati demikian, Hariyanto mengatakan kondisi tersebut masih relatif aman dengan frekensi safety mencapai 95 persen.  Sedangkan mengenai lengkungan dibadan jembatan, dinilai merupakan bagian dari konstruksi. Namun, hal itu dipastikan tidak membahayakan pengguna akses transportasi tersebut. (Riau Pos)

#beritaPKU Lebih dari 172 Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) Tak Menyala

Sebanyak lebih dari 172 Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di beberapa ruas jalan Kota Pekanbaru tidak menyala. Akibatnya, selain jalan menjadi gelap, juga rawan aksi kejahatan.

Sebanyak lebih dari 172 tiang LPJU tidak menyala dengan rincian, 78 tiang di Jalan Soebrantas, 47 tiang di Jalan Arifin Ahmad, 36 tiang di Jalan Soekarno-hatta, 21 tiang di Jalan Riau, sedangkan bebrapa jalan lainnya belum terhitung jumlahnya.

Kondisi tersebut tak bisa dipungkiri membuat beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru menjadi gelap dan rawan aksi kejahatan, selain itu resiko terjadinya kecelakaan juga akan lebih besar. ‘’Resiko terjadi kecelakaan akan lebih besar, pasalnya banyak pengerjan badan jalan, pembatas median jalan, atau lubang di tengah jalan,’’ ujar Sudirman (50), salah seorang pengendara.

Lebih lanjut Sudirman menuturkan, karena LPJU tidak menyala pengendara terpaksa hanya mengandalkan lampu kendaraan. ‘’Pengendara tentu terpaksa hanya mengandalkan lampu kendaraan, padahalkan lampu penerang jalan itu hak para pengguna jalan,’’ tambahnya. (Riau Pos)

#wisataRIAU Warga Antusias Bangun Ekowisata Bukit Rimbang Baling

0

Pengembangan wisata berbasis alam (ekowisata) di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling di Kabupaten Kampar, Riau mendapat dukungan antusias dari warga setempat.

“Tujuannya karena kami sadar alam ini harus dijaga untuk anak-cucu kita, dan manfaat dari pariwisatanya bisa untuk memajukan warga setempat,” kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Batu Dinding, Mahwel, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan, Pokja Batu Dinding baru dibentuk pada bulan Februari lalu yang seluruhnya berjumlah 14 orang dari Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Desa itu berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling.

Menurut Mahwel, selama ini sudah cukup banyak pengunjung domestik dari warga Kampar dan Pekanbaru yang berkunjung ke Rimbang Baling untuk menikmati keindahan alam berupa hutan, air terjun dan lokasi perkemahannya. Namun, karena belum ada program pengembangan ekowisata, kedatangan pelancong ke daerah itu kerap meninggalkan dampak buruk bagi alam seperti pencemaran sampah dan aksi pengrusakan.

Dengan pendampingan dari WWF, lanjutnya, Pokja Batu Dinding mulai melakukan penataan disekitar lokasi yang berpotensi untuk ekowisata. Salah satu contoh nyata bisa dilihat di lokasi air terjun di daerah itu, dimana Pokja membuat jalur perlintasan yang aman, sarana bak sampah, papan pengumuman, dan tiga pondok untuk beristirahat pengunjung.

“Kami juga terus mencari masukan kepada pengunjung mengenai kesan-kesan mereka terhadap tempat wisata ini, dan apa yang dirasakan kurang berkenan supaya bisa kami perbaiki,” kata Mahwel.

Humas WWF Program Riau, Syamsidar, mengatakan antusias warga sekitar untuk pengembangan ekowisata sangat tinggi sehingga proses penguatan kelembagaan sejauh ini berjalan lancar karena responnya positif. Ia menilai Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling memiliki nilai ekowisata yang cukup tinggi, khususnya di Riau, karena bentang alamnya yang berbukit dan relatif mudah aksesnya.

Tempat itu berjarak sekitar 150 kilometer dari Pekanbaru yang bisa diakses lewat jalan beraspal. Dari desa terdekat, pengunjung bisa memasuki kawasan lewat sungai menggunakan kapal yang disewakan oleh warga.

Menuju lokasi wisata terdekat, yakni air terjun, hanya butuh waktu sekitar 20 menit menggunakan perahu dan 45 menit berjalan kaki. Keindahan alam berupa air sungai yang jernih dan cuaca perbukitan yang sejuk menjadi daya tarik bagi pencinta alam.

Sedangkan, untuk riset dan penelitian, kawasan dengan luas 136.000 hektar itu memiliki tingkat keanekaragaman ekosistem yang sangat tinggi. Di kawasan itu terdapat berbagai flora, termasuk Rafflesia Merah Putih yang tergolong langka. Selain itu, kawasan itu juga menjadi habitat lima kucing hutan, antara lain macan dahan, kucing emas, macan tutul, “marble cat”, dan harimau Sumatera. (Antara Riau)

PSPS Berharap Tuah Kaharuddin Nasution

0

Bangkit, itulah satu kata yang terucap dari mulut carateker pelatih PSPS, Afrizal. Bagaimana tidak, setelah terpuruk dizona degradasi, Tim Asykar Bertuah ini juga sempat mengalami kepincangan pasca ditinggal sejumlah pemainnya.

Kini tugas berat tengah menanti Afrizal setelah menerima tongkat estafed pelatih PSPS dari Mundari Karya, yang lebih memilih melatih Timnas Indonesia u-14.

Dengan kondisi tim yang tengah berada di zona degradasi, Afrizal juga dituntut harus mampu membangkitkan kepercayaan diri tim.

Mengingat PSPS saat ini mayoritas dihuni pemain baru yang rata-rata berusia muda dan minim pengalaman berkompetisi di Indonesia Super League (ISL).

Apalagi lawan yang akan dihadapi Sabtu (11/5/2013) sore adalah Barito Putera, tim yang mempermak PSPS 5-2 di kandang mereka dua pekan lalu.

Kehilangan hampir seluruh punggawa ditambah kelengahan dan buruknya koordinasi lini belakang dipertandingan putaran pertama lalu, sudah dievaluasi trio Pelatih Afrizal, Agusrianto dan Tharjaki Lubis.

Tetapi, kembali bertanding di Stadion Kaharuddin Nasution, setidaknya membuat kepercayaan diri anak-anak Pekanbaru sedikit menanjak, mengingat Stadion berkapasitas 20 ribu penonton itu akrab dengan kemenangan PSPS.

“Kita berharap tuah Stadion Kaharuddin Nasution bisa memberikan kemenangan kepada PSPS. Sudah lama juga kita tidak main disini, dan kita berharap kemenangan bisa diraih,” harap Afrizal.

Ya, dari 17 laga yang sudah dilakoni M Isnaini Dkk hanya  mengoleksi 14 poin, hasil tiga kali menang lima kali imbang dan sembilan  kali kalah.

Ya, sejak lawatan ke Papua, Asykar Bertuah dinilai kurang greget dan dianggap  tim yang tidak konsisten, karena kurang dalam produktivitas mencetak gol.

Putaran pertama lalu Fance cs hanya mampu menceploskan 15 gol dan kemasukan 31 gol.

Hasil buruk inilah yang harus diubah Isnaini Cs jika ingin tetap berada pada persaingan kompetisi sepakbola level teratas di tanah air ini.

“Kemenangan dikandang merupakan harga mati, jika ingin tetap berada di kompetisi ISL musim depan,” tegas Afrizal

Namun jajaran pelatih PSPS sadar merebut poin penuh dikandang bukan pekerjaan ringan. Bila melihat komposisi pemain PSPS putaran kedua ini jika dibandingkan Barito Putra yang memboyong 19 pemain siap pakai melawat ke Pekanbaru.

“Kalau bicara materi pemain mungkin pemain kita kalah pengalaman. Meski begitu kita tidak akan memakai strategi khusus untuk menghadapi Barito. Kemungkinan formasinya kembali ke 4-4-2 tetapi cara kerjanya seperti  formasi 4-2-3-1,” jelasnya.

Pada laga Sabtu petang, PSPS diperkirakan akan menurunkan Fance Harianto sebagai penjaga gawang, Danil Junaidi di bek kanan, pemain baru Edison di bek kiri ditopang dua bek tengah Novi Hendrawan dan Lamine Layta (Mali).

Untuk posisi gelandang pengangkut air, akan dipercayakan kepada Dika Hanggara eks PSPS U 21 yang bakal diduetkan dengan legiun asing anyar PSPS asal Mali, Camara.

Sementara dua gelandang sayap bakal dipercayakan pada April Hadi di kiri dan Yudirianto dikanan. Muhammad Isnaini diduetkan dengan Ndiaye Pape Latyr di barisan penyerang.

“Isnaini ditugaskan menjadi striker bayangan yang diharuskan turun saat diserang. Pokoknya dalam permainan kita akan meninggalkan satu penyerang didepan,”tegas Afrizal.

Sementara itu Barito Putra tengah dalam kepercayaan diri penuh, pasca menutup laga putaran pertama dengan happy ending, dimana PSPS menjadi tim yang berhasil mereka taklukkan.

“Setiap tim pasti memiliki target, dan kami ingin membawa angka dari Pekanbaru,”tegas pelatih kepala Barito Solahuddin.

Ya, dalam lawatannya Barito memboyong 19  pemain terdiri dari dua penjaga gawang,  Aditiya Harlan dan Dedi Imam, sembilan pemain belakang Daewon Ha,Henry Njobi, Guntur, Ariyadi,Fathul Rahman, Supriyadi, Rizkiy Mirzamah dan Rizkiy Ripora (pemain baru).

Sementara untuk pemain tengah tim asal Banjarmasin ini memboyong enam pemain,  Ardan Arnas (Pemain baru), Mekan Nasirov, Makan Kanote (pemain baru), Dedi Hartono, Lucky Wahyu, Oktovianus Maniani (pemain baru), Sugeng. Sedangkan Wahyudi, Yongki Aribowo dan Djibril Coulibaly di posisi penyerang. (Hallo Riau)