Home Blog Page 350

#beritaPKU Maling “Selamatkan” Enam Nyawa Dari Insiden Kebakaran

Maling yang mencoba membobol rumah seorang warga di Jalan Dunung Gayo I, Kelurahan Tangkerang Timur, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, diklaim menjadi “penyelamat” enam nyawa dari insiden kebakaran.Pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 04.00 WIB, Lia (53), penghuni salah satu rumah di Jalan Gunung Gayo I mengaku dikejutkan dengan kedatangan beberapa orang pria yang mencoba mencongkel jendela rumahnya.

Spontan, Lia teriak “maling…., maling….” sekeras-kerasnya hingga membangunkan beberapa tetangga sebelah rumahnya.

Heri (27), warga yang tinggal di rumah yang berada bersebelahan dengan rumah Lia, ketika itu mengaku merespon teriakan wanita beranak tiga itu dan mencoba mengejar kawanan maling yang sudah keburu kabur.

“Waktu saya mengejar maling itu, saya melihat rumah Zainudin begitu terang seperti kebakaran. Saya kemudian balik memutar arah. Setelah dicek, ternyata benar, rumah tetangga saya itu kebakaran,” kata Heri.

Rumah Zainudin, Heri dan Lia berada saling bersebelahan.

Spontan pula, Heri justru berteriak “kebakaran…., kebakaran…” yang membangunkan sejumlah warga sekitar.

Api yang melalap rumah keluarga Zainudin (38) ketika itu menurut Heri sudah sangat besar dan menghabiskan hampir seluruh atap rumah berastitektur minimalis itu.

Heri mengakui, dirinya dan beberapa warga kemudian berteriak untuk membangunan Zainuddin dan keluarga yang tengah terpulas tidur.

“Ada sekitar 20 menit kami berteriak membangunkan keluarga Pak Zainudin. Untungnya mereka cepat mendengar dan keluar rumah,” katanya.

Zainudin yang ditemui di lokasi kejadian pada Minggu (12/5), mengatakan ketika insiden kebakaran itu terjadi, dirinya sangat panik.

“Entah bagaimana perasaan ini waktu itu. Mendengar teriakan warga ‘kebakaran…, kebakaran…, yang ada dalam fikiran saya hanya anak dan keluarga,” katanya.

Setelah dipastikan semua anggota keluarga bersamanya, Zainudin mengaku kemudian membawa tiga anaknya, masing-masing Pajri Ibrahim (7), Azizah Nuraini (6), dan Muhammad Yasin serta seorang isteri, Sitiwarnegsih (37) berlari ke luar rumah.

“Lalu saya kembali ke rumah untuk menyelamatkan barang berharga. Tapi api semakin parah, saya hanya menemukan kunci mobil ‘pick up’ saya dan akhirnya mobil berhasil saya selamatkan,” katanya.

Hampir saja lupa, kata Zainudin, kerika itu ternyata masih ada tertinggal satu orang anak kos yang tidur di kamar bagian depan, Muhammad Rizal.

“Saya bersama Heri kemudian memaksa masuk kembali ke dalam rumah untuk menyelamatkan Rizal. Kami dobrak pintu kamar dan ternyata dia masih hidup. Beruntung…, beruntung…,” katanya.

Kondisinya waktu itu menurut Zainudin dan Heri sangat menakutkan, bahkan kepanikan yang luar biasa tidak dapat dibayangkan lagi.

Zainudin dan tiga anak serta seorang istri termasuk Rizal ketika itu mengaku tidak bisa berbuat banyak.

“Kami cuma bisa menyaksikan rumah kami habis terbakar. Semuanya habis yang tersisa cuma keluarga saya, mobil sama anak kos,” katanya.

Kalau saja tidak ada maling ketika itu, kata Zainudin, maka bisa-bisa semua anggota keluarga dan anak kos bernasib lebih malang, atau mungkin terpanggang.

Dia mengatakan, lebih dari satu jam setelah rumah mereka habis di lalap si jago merah, barulah empat unit mobil pemadam kebakaran datang.

“Mobil pemadam kebakaran bahkan terlambat karena sempat tersesat nggak tahu jalan. Mutar-mutar di sekitar kompleks,” kata Heri.

Sekitar pukul 06.00 WIB, api sudah mulai padam, namun Zainudin dan seorang istri serta tiga anaknya hanya bisa meratapi kesedihan setelah harta berharga mereka musnah seketika.

Meskipun dalam kesedihan, Zainudin dan istri tetap mensyukuri keadaan yang sekarang mereka alami. “Karena kalau tidak ada maling, kami belum tentu selamat. Mungkin maling itu memang datang untuk menyelamatkan kami, selain juga kemurahan dari Allah,” katanya. (Antara Riau)

#beritaRIAU Riau Gelar Parade Tari Daerah 2013

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Riau menggelar Parade Tari Daerah 2013 yang akan diikuti 12 daerah kabupaten dan kota.

“Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan untuk meningkatkan pembinaan kesenian khususnya seni tari di Provinsi Riau,” kata Wakil Gubernur Riau Mambang Mit di Pekanbaru.

Parade Tari Daerah yang diikuti oleh 12 grup tari utusan kabupaten dan kota se Provinsi Riau ini dimulai sejak Sabtu Malam (11/5) dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Riau Mambang Mit.

Mambang mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan kesenian tersebut karena akan memunculkan kreativitas seniman Riau dalam menciptakan seni tari yang akan menambah dan memperkaya khasanah  tarian  yang  ada di seluruh daerah-daerah di Riau.

“Mencintai seni tari juga sebagai ungkapan cinta kepada budaya daerah sekaligus bentuk upaya  menghargai dan melesatrikan kesenian dan kebudayaan bangsa dan daerah kita,” katanya.

Apalagi di tengah era globalisasi dimana budaya menurut Mambang diklaim oleh negara lain sebagai kesenian atau kebudayaanya maka kegiata parade seni tari ini merupakan  salah satu usaha memperkenalkan secara luas serta mempertahan dan melestarikan budaya bangsa dan daerah Riau.

“Saya juga mengajak generasi muda Riau untuk melesatrikan budaya dan kesenian yang dimiliki masyarakat di daerah-daerah di Riau agar tidak punah dan akan menjadi salah satu warisan untuk anak cucu kelak,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Riau, Said Syarifudin, mengatakan, kegiatan itu merupakan kalender tahunan Pemprov Riau, karena melalui seni tari dapat  dijadikan alat promosi daerah dan akan menunjukkan jati diri peradaban masyarakat daerah Riau.

Selain itu sasaran kegiatan menurutnya untuk membina kesenian daerah Riau khususnya seni tari sehingga  akan mendorong perkembangan kesenian daerah Riau sekaligus untuk memberikan kesempatan kepada kawula muda sehingga dapat menumbuhkembangkan kecintaan generasi muda kepada kesenian daerah Riau.

Dalam acara ini, selain memperebutkan piala bergilir, pemenang Parade Tari Daerah Riau juga akan menerima sejumlah dana dari Pemerintah Provinsi Riau untuk pembinaan kesenian tari. (Antara Riau)

#ISG_2013 Rombongan Panita ISG Pusat ke Riau Hari Ini

0

Rombongan pemerintah pusat berserta panitia pusat pelaksana Islamic Solidarity Games (ISG) III direncanakan akan tiba di Pekanbaru, hari ini, Senin (13/5). Rombongan pihak pusat ini akan meninjau venue – venue yang akan digunakan untuk pelaksanaan ISG nanti.

Gubernur Riau Rusli Zainal kepada wartawan, Minggu (12/5) mengatakan rombongan yang akan datang tersebut terdiri dari Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Masyarakat (Menko Kesra) Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo dan ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita serta panitia pusat lainnya.

“Hari ini kita mau melakukan cheking dan ceklis terhadap persiapan kunjungan pak Menko Kesra dan Menpora serta ketua KOI besok (hari ini),” kata Gubri disela – sela mengunjungi Stadion Utama Riau, Minggu (12/5).

Rapat beberapa waktu lalu di kantor Kemenko Kesra, kata Gubri, menetapkan bahwa rombongan pemerintah pusat akan melakukan kunjungan on the spot ke Riau untuk melihat kesiapan Riau menjadi tempat pelaksanaa ISG III.

Gubri pun berharap hasil kunjungan jajaran menteri dan panitia pusat ke Pekanbaru membuat tidak ada lagi alasan untuk memindahkan ISG ke daerah lain. Sebab Gubri sangat yakin dengan segala persiapan yang dilakukan Riau, ISG bisa digelar di Riau.

Sebelumnya, tarik ulur pelaksanaan ISG terjadi. Menpora Roy memutuskan memindahkan ISG ke Jakarta dengan alasan Riau tidak siap. Di sisi lain, Riau tudak terima dan menyatakan bahwa Riau siap sebagai tuan rumah.

Dalam kunjungan jajaran menteri dan panitia pusat hari dipastikan Stadion Utama Riau yang menjadi salah satu perhatian. Sebab stadion sempat dikabarkan tidak diberi izin oleh kontraktor untuk digunakan sebagai tempat pelaksanaan ISG sebelum Pemprov Riau menbayar utang.

Namun mengenai hal ini, Gubri mengatakan pihak Kerja Sama Operasional (KSO) kontraktor Stadion Utama Riau tersebut telah mendukung Riau dalam pelaksanaan ISG ini. Terbukti dari perbaikan kursi – kursi.

“KSO sudah mengeluarkan pemaikaian stadion ini. KSO juga sudah mendukung penuh,” ujarnya. (Tribun Pekanbaru)

PSPS: Camara Lanjut, Kieta Dipulangkan

0

Laga menjamu Barito Putra di Stadion Rumbai, Sabtu (11/5) dijadikan PSPS sebagai ajang untuk menyeleksi dua pemain asal Mali, Camara Namory dan Lamine Kieta.

Hasilnya, Camara dipertahankan sedangkan Kieta diusulkan tim pelatih untuk dipulangkan.

“Camara lanjut, kalau Kieta saya sudah usulkan ke manajemen agar dipulangkan ke agennya. Kualitas Kieta jauh dari yang kami harapkan. Bahkan, kualitasnya jauh dari standar bek asing, apalagi jika dibandingkan dengan Tsimi,” ujar caretaker pelatih PSPS, Afrizal, Ahad (12/5).

Dijelaskan Afrizal, untung status Kieta belum resmi sebagai pemain PSPS. PT Liga hanya memberikan pengesahan sementara buat Kieta dan Camara.

“Karena kami desak akhirnya PT Liga mengeluarkan pengesahan sementara. Untung sementara, jadi kami bisa mengganti pemain lain,” ujarnya.

Dengan demikian maka saat lawan Persiba di Stadion Rumbai, Rabu (15/5), PSPS bakal tanpa pemain asing di lini belakang. “Kami masih mencari, kalau besok (hari ini, red) ada maka akan dilihat mainnya. Kalau datang saat hari pertandingan maka tak mungkin kami mainkan karena berisiko,” ujarnya.

PSPS dijadwalkan kembali latihan di Lapangan Paskhas TNI AU, Senin (13/5). Tim pelatih akan melakukan evaluasi hasil laga lawan Barito Putera lalu.

“Banyak sekali yang harus dievaluasi sebelum lawan Persiba. Harus diakui kami kalah kelas saat lawan Barito,” ujarnya. (Riau Pos)

#Nasional LIPI: e-KTP Tak Masalah Difotocopy Berkali-kali

0

Peneliti bidang Electro-Magnetic Compatibility (EMC) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aditia Nur Bakti menjelaskan bahwa secara teknis Kartu Tanda Penduduk Elektronik tak masalah bila difotocopy berkali-kali.

Hal itu ditegaskan Aditia, dalam situs resmi www.lipi.go.id, Sabtu (11/5).

Dijelaskan Aditia, sebenarnya, struktur e-KTP secara sederhana terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian bawah, tengah, dan atas. “Bagian-bawah sama dengan bagian-atas yaitu bahan yang dilapisi suatu material seperti plastik (agar kedap air). Struktur bagian tengah ini yang harus dijaga karena terdapat chip Radio Frequency Identification (RFID), dan antena,” jelas Aditia.

RFID menggunakan frekuensi radio medan elektromagnetik (EMC) untuk mentransfer data secara wireless, biasanya digunakan untuk mengidentifikasi suatu chip yang ditanamkan pada suatu objek secara otomatis. Chip RFID menyimpan berbagai informasi suatu objek secara elektronik, data-data ini kemudian dapat dibaca dengan menggunakan RFID reader yang sesuai.

Dalam Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor: 471.13/1826/SJ tertanggal 11 April 2013, dijelaskan, bahwa di dalam e-KTP tersebut ada chip yang memuat biodata, pas foto, tanda tangan dan sidik jari penduduk, sehingga e-KTP di maksud tidak dimungkinkan lagi dipalsukan/digandakan. “Chip yang tersimpan di dalam e-KTP hanya bisa dibaca dengan card reader (alat pembaca chip),” tulis Mendagri dalam aturan itu. Selain itu disebutkan pula bahwa e-KTP hanya bisa difotokopi sekali untuk keamanan chip dan juga tidak boleh distepler.(anb, hard)

Namun juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Reydonyzar Moenek mengklarifikasi bahwa tidak boleh difotokopi itu hanya tindakan preventif, e-KTP sendiri tidak mudah rusak apalagi kalau hanya kena sinar fotokopi.

Aditia memapaparkan cara kerja mesin fotokopi. “Pada saat menggunakan mesin fotokopi kita menaruh objek yang akan difotokopi di atas kaca fotokopi,” katanya.

Kemudian objek tersebut ditutup oleh penutup mesin fotokopi. Sesaat setelah penutup mesin fotokopi ditutup selanjutnya mesin fotokopi akan men-scan permukaan kacanya dengan menggunakan cahaya, yang selanjutnya akan dicetak.

Objek yang difotokopi hanya akan terpapar oleh cahaya dan sebagian pengaruh emisi radiasi dari mesin fotokopi yang besarnya mungkin tidak signifikan dan objek yang difotokopi tersebut tidak terlalu terkena panas, karena yang panas biasanya hasil fotokopiannya. “Jadi suatu objek rusak karena difotokopi sangat kecil kemungkinannya,” paparnya.

“e-KTP pada awal peluncurannya dibuat dan diuji berdasarkan standar ISO/IEC 14443, jadi sudah seharusnya tahan banting. Tetapi untuk e-KTP yang sekarang beredar di masyarakat kita tidak tahu kualitasnya, karena harus dilakukan sampling dan pengujian terlebih dahulu,” imbuhnya.

Menurutnya,  e-KTP  bisa rusak jika distepler, dipukul-pukul dengan benda keras/palu, digunting, dilipat-lipat, atau dibakar.

Jadi, kata dia, sebenarnya e-KTP difotokopi berkali-kali pun, secara teknis sebenarnya tidak ada masalah. Hanya saja apa yang diimbau Kemendagri adalah tindakan preventif. Diharapkan dengan e-KTP, administrasi kependudukan menjadi semakin efektif dan efisien, dengan demikian masyarakat dapat merasakan kemudahan yang nyata dalam pelayanan publik. (Riau Pos)

Operator: Layanan BBM Kembali Normal

0

Pasca layanan BlackBerry Messenger (BBM) down sejak tengah malam hingga dini hari, kini berangsur-angsur kembali normal. Sejumlah pengguna BBM kini sudah bisa menggunakannya lagi.

Ketika dikonfirmasi, pihak operator pun menyatakan bahwa layanan BBM memang sudah mulai pulih seperti sedia kala.

“Iya semalam memang down, tapi sampai pagi ini di Telkomsel sudah normal kembali kok,” kata Adita Irawati, Head of Corporate Communications Group Telkomsel.

Hal senada juga diungkapkan oleh Adrian Prasanto, Head Corporate Communication Indosat. Dia mengatakan bahwa saat ini pengguna BBM di jaringan Indosat sudah bisa digunakan.

Operator XL juga menyatakan informasi yang sama. Layanan BBM sudah mulai pulih dan bisa dipakai kembali untuk berkirim pesan.

“Menurut kabar informasi dari RIM (BlackBerry-red), jaringan sudah kembali normal. Sekarang sudah bisa digunakan kembali,” tukas Henry, Corporate Communication XL Axiata.

Tak hanya di Indonesia yang mengalami gangguan, melalui blog CrackBerry, ternyata tidak bisa menggunakan layanan BBM juga terjadi di sejumlah negara asia pasifik.

Menurut forum yang dibahas di CrackBerry, beberapa negara yang mengalami layanan down di BBM adalah, Indonesia, Australia, Hong Kong, Thailand, India, Filipina, Singapura, Vietnam dan Malaysia. (Detik Inet)

#beritaPKU Bos Geng Motor Seperti Klewang Harus Dihukum Berat!

092200_fhotoklewang

Perbuatan yang telah dilakukan oleh Klewang bersama anak-anak buahnya yang memperkosa remaja di depan umum perlu diberi hukuman berat. Kejahatan yang dilakukan geng motor di Pekanbaru, Riau ini sangat sadis dan tidak beradab.

“Klewang harus dihukum seberat-beratnya, perbuatan yang dilakukan bersama kelompoknya itu sudah tidak masuk akal dan tak bermoral,” ujar Anggota Kompolnas Hamidah, Senin (13/5/2013).

Polisi memang harus lebih tegas dalam menangani kasus Klewang dan geng-geng motor lain di seluruh Indonesia. Pria yang berumur 57 tahun itu seharusnya sudah tidak ada lagi di geng motor, karena biasanya geng motor itu beranggotakan anak-anak muda. Tapi Klewang malah manjadi ketua geng dan mencontohkan tindakan kejahatan kepada anak buahnya.

“Jika dalam kasus geng motor yang beranggotakan anak muda, polisi bisa melakukan pendekatan personal. Dalam kasus ini jelas sudah harus dengan cara lain, ini sudah tua lho orangnya, jadi ya harus dihukum tanpa kompromi,” tambah Hamidah.

Menurut anggota Komisi Kepolisian Nasional itu, jumlah aparat kepolisian di Indonesia sudah mencukupi untuk menangani kejahatan jalanan. Tapi juga polisi jangan hanya menunggu jika sudah ada korban baru bergerak.

“Aparat harus pro aktif, cari info dari masyarakat. Mereka juga harus bisa bekerjasama dengan masyarakat sekitar yang dekat dengan geng motor,” tutur Hamidah.

Klewang dan kelompoknya menjadi geng motor yang sangat menakutkan di Pekanbaru. Mereka selalu melakukan tindakan-tindakan kejahatan secra berkelompok. Beberapa kejahatanjalan telah mereka lakukan. Bahkan yang terakhir, Klewang memerkosa seorang remaja secara bergantian didepan anggota kelompoknya. (Detiknews)

#ISG_2013 Gubri Sebut Nihil Alasan Lokasi ISG Dipindah ke Jakarta

0

Menjelang kunjungan Menko Kesra dan Menpora beserta rombongan untuk melihat kesiapan ISG Riau, Senin (13/5). Panitia Daerah ISG III, Riau 2013 yang dipimpin langsung Ketua Umum HM Rusli Zainal melakukan cek in dan ceklis ke Main Stadium dan sejumlah venue, hasilnya semua kondisi sudah rapi, meski masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan namun dipastikan dengan jumlah waktu yang tersisa semua dapat dituntaskan.

Pada Kunjungan ini Rombongan Wakil Ketua I ISG Riau Syamsurizal, Kadispora Riau Edi Satria, Kabiro Humas Sekdaprov Riau Noverius dan jajaran panitia daerah lainnya.

Dijadwalkan kunjungan Menko Kesra Agung Laksono dan Menpora Roy Suryo bersama Ketua Umum KOI Rita Subowo merupakan tindak lanjut hasil rapat di kantor Menko Kesra Rabu (8/5) lalu yang mana akan dilakukan peninjauan pada pekan esok untuk bahan evaluasi apakah ISG tetap di Riau atau dipindah ke Jakarta.

Hasil cek in dan ceklist yang dilakukan oleh Panitia Daerah yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum HM Rusli Zainal mendapatkan hasil positif dengan kata lain semua kekawatiran dari Menpora mulai dari kondisi main stadium serta venue renang dan venue voly pasir terjawab sudah. “Berkat dukungan seluruh panita dan semua elemen masyarakat Riau, kondisi main stadium dan venues semua sudah rapi, tinggal beberapa hal yang harus dikerjakan dan kita masih banyak waktu 3-4 bulan kedepan,” ujar Gubri yang meyakini jelang pelaksanaan ISG 22 September 2013 mendatang semua dapat dituntaskan.

“Tidak ada alasan ISG tidak di Riau, ini merupakan peristiwa penting dan bersejarah mendukung kemajuan daerah lewat olahraga,” ujar Gubri.

Gubri meyakini dengan kunjungan Menpora dan Menko Kesra Senin nanti akan mendapatkan hasil positif. ,”semoga tidak ada fikiran lagi akan memindahkan ISG kedaerah lain,” ucap Gubri.

Main Stadium yang di kawatirkan tidak bisa digunakannya karena hutang yang belum dibayar ditegaskan Gubri KSO sudah mengeluarkan suatu surat yang mengizinkan penggunaan Main Stadium. ,”seperti kita lihat semua kursi di media center dan lainnya sudah lengkap ini bukti dukungan penuh KSO, karena mereka tahu ini adalah tanggung jawab nasional,” ujar Gubri yang tidak menapik ada hal yang harus diselesaikan.

“Kita ingin tidak ada suatu hal yang melanggar hukum, semua sudah diselesaikan dengan baik,” pungkas Gubri.

Dukungan KSO dijelaskan Gubri seiring keluarnya surat kesepakatan pembayaran hutang Main Stadium, yakni pembayaran awal 35 Miliar untuk main stadium ditambah 25 Miliar untuk infrastruktur dengan total 60 Miliar yang dibayar sekaligus. Menyangkut dana sendiri ditegaskan Gubri sudah dianggarkan dalam APBD dan tidak ada masalah.

Gubri berharap pemerintah pusat harus mempertimbangkan semangat otonomi dengan memberikan kesempatan kepada daerah untuk maju salah satunya menjadi tuan rumah ivent olehraga Internasional ISG III, Riau 2013. “itu merupakan spirit dari otonomi tidak ada alasan untuk tidak memberikan kesempatan pada Riau, majunya pembangunan daerah majunya pembangunan nasional,” ujarnya lagi.

Pada peninjauan, Gubri melihat kondisi Main Stadium secara detil mulai dari rumput, ruang media center, WC dan fasilitas lainnya. Setelah Main Stadium kunjungan dilanjutkan ke Sport Center Rumbai tepatnya ke venue renang yang menjadi catatan ISSF dan Menpora untuk dibenahi.

Hasil peninjauan ke venue renang sedang dalam tahap renovasi untuk menambah kedalaman kolam setinggi 30 CM, melihat hasil pengerjaan panitia daerah optimis renovasi dituntaskan tepat waktu begitu juga venue voly pasir yang terletak tepat disebelah venue renang. “Kita optimis semua pekerjaan selesai tepat waktu, direncanakan Juli selesai atau paling lama awal Agustus,” ujar Wakil Ketua I Panitia Daerah Syamsurizal didampingi Kadispora Riau Edi Satria.

Syamsurizal juga menegaskan dengan semua persiapan yang dilakukan Riau saat ini tidak ada alasan ISG dipindahkan. “Sangat tidak pantas jika ISG harus dipindahkan,” tegasnya. (Riau Terkini)

#ISG_2013 Pengamat Ungkap Indikasi Kerugian Negara Stadion ISG

0

Pengamat Infrastruktur dan Jasa Konstruksi Provinsi Riau Prof Sugeng Wiyono menyatakan ada indikasi kerugian negara dalam proyek Stadion Utama yang akan menjadi lokasi pembukaan “Islamic Solidarity Games (ISG)” 2013.

“Sebelumnya dikabarkan bahwa bestek awal proyek tersebut berkapasitas sekitar 48 ribu kursi penonton, namun belakangan dikabarkan menciut jadi 37 ribu kursi. Jika hal demikian benar, maka ada indikasi kerugian negara yang begitu besar,” kata Sugeng di Pekanbaru, Minggu.

Jika dalam kontrak awal pengerjaan proyek tersebut ternyata tidak sesuai dengan pelaksanaannya, demikian Sugeng, maka hal tersebut terang-terang telah menyalahi Undang-undang No.18 1999 tentang Jasa Konstruksi.

Menurut dia, salah satu yang tidak bisa diganggu gugat dalam aturan jasa konstruksi adalah perjanjian kontrak itu yang benar-benar telah mengikat.

“Sebaiknya, pemerintah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, karena jika pelaksanaan ISG dilaksanakan di stadion itu, maka pelanggaran hukumnya bisa berlapis-lapis. Terlebih kabarnya proyek tersebut juga belum ada serah terima,” katanya.

Menurut dia, stadion yang dibangun di lahan seluas 66,4 hektare dengan luas bangunan 77.552 meter persegi itu, jika harus dikalkulasikan harga per meter persegi mencapai Rp10,735 juta.

Sementara jika dihitung harga per kursi penonton, kata dia, yakni nilai proyek per kursinya mencapai Rp19,438 juta.

Menurut dia nilai tersebut sangat fantastis, dan jauh lebih besar nilainya dibandingkan dengan stadion-stadion lainnya di tanah air.

Sebagai perbandingan, kata dia, pembangunan stadion berkapasitas 40 ribu kursi di Gedebage, Jawa Barat, yang dibangun hampir bersamaan dengan Stadion PON Riau, hanya memerlukan biaya Rp623 miliar atau satu tempat duduk biayanya Rp16,4 juta. Kemudian stadion Palaran untuk PON Kalimantan Timur dengan kapasitas 50 ribu kursi hanya memerlukan biaya Rp800 miliar.

Maka, kata Sugeng, nilai proyek stadion kebanggaan masyarakat Riau itu patut dipertanyakan, terlebih jika terjadi selisih dari jumlah kursi tersebut, maka kerugiannya tinggal dikalikan dengan perkiraan nilai proyek per kursinya saja.

Pihak internal subkontraktor pembangunan proyek Stadion Utama di Kompleks Universitas Riau (UR) yang sebelumnya juga sempat difungsikan sebagai lokasi pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII/2012 menyatakan, pembangunan proyek tersebut marak pelanggaran hukum.

Selain jumlah kursi yang tidak sesuai dengan perjanjian kontrak awal, menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, juga terjadi penggelembungan anggaran.

Yang pertama, kata dia, jika jumlah kursi sebelumnya direncanakan mencapai 48 ribu dan hasil akhirnya justru berkurang jadi 37 ribu kursi, artinya terjadi penciutan hingga selisihnya berjumlah 11 ribu kursi.

Sumber ini mengatakan, harga kursi per unitnya adalah mencapai Rp9 juta dan artinya terjadi penciutan anggaran mencapai Rp99 miliar (jika dikalkulasikan jumlah kekurangan kursi 11 ribu dikalikan Rp9 juta).

Kursi-kursi stadion itu sebelumnya dipesan oleh subkontraktor yakni PT Dekorindo dari Malaysia.

Kemudian, kata dia, dugaan pelanggaran lainnya adalah stadion itu sebelumnya direncanakan pembangunannya hanya berstandar nasional bukan internasional.

“Namun di tengah perjalanan, terjadi perubahan kontrak yang diduga tanpa ada kekuatan hukum tetap. Proyek stadion itu pun lari dari bestek awal menjadi stadion berkelas internasional,” katanya.

Kondisi demikian yang kemudian, menurut dia, menyebabkan terjadinya pembengkakan anggaran dari semula Rp900 miliar menjadi lebih dari Rp1,1 triliun.

Menurut Undang-undang No.18 1999, jika terjadi pembengkakan anggaran terhadap suatu proyek hingga melampaui 10 persen dari nilai awal, maka harus dilakukan tender ulang.

“Namun hal ini tidak sama sekali dilakukan sehingga benar-benar telah melanggar hukum tentang jasa konstruksi,” katanya.

Kesalahan paling telak, demikian sumber, proyek Stadion Utama tersebut sejauh ini belum ada serah terima hingga sebenarnya terjadi kesalahan-kesalahan berlapis.

“Mulai dari penyelenggaraan AFC (Piala Asia) hingga PON, penyelenggaraan keduanya adalah sebuah pelanggaran hukum. Kemudian kalau lagi dilaksanakan ISG tanpa dilakukan terlebih dahulu serah terima proyek, maka dapat dikatakan penyelenggaraannya adalah ilegal,” katanya.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebelumnya  sempat memunculkan opsi pemindahan dari Pekanbaru, Riau, ke Jakarta.    Namun belakangan, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) kembali mementahkan opsi pemindahan tersebut.

Sesuai dengan rencana pihak kementerian terkait dengan pelaksanaan ISG mulai dari Kemenkokesra, Kemenpora, Panitia Nasional ISG hingga KOI akan melakukan peninjauan langsung ke Riau, pada Senin (13/5). Setelah tinjauan tersebut baru akan diputuskan apakah ISG tetap digelar di Riau atau dipindahkan ke Jakarta.

#ISG_2013 Riau Optimistis ISG Tidak Pindah Ke Jakarta

0

Pemerintah Provinsi Riau masih optimistis pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 tidak dipindah ke Jakarta karena berbagai persiapan di daerah tersebut telah cukup matang.

“Terlebih sejauh ini belum ada keputusan resmi pemindahan lokasi dalam rapat lintas kementerian di Kemenko Kesra di Jakarta beberapa waktu lalu,” kata Emrizal Pakis, Wakil Ketua II Panitia Daerah Pekanbaru, Riau.

Dia mengatakan, sejauh ini panitia daerah terus membenahi berbagai arena yang bakal digunakan sebagai lokasi pertandingan.

Begitu juga dengan stadion utama yang rencananya akan difungsikan sebagai lokasi pembukaan dan penutupan ISG, kata dia, juga terus di lakukan upaya pembersihan hingga nantinya dinyatakan layak.

Emrizal mengatakan, pihaknya juga telah memiliki solusi atas permasalahan lainnya yang menjadi indikator kuat tentang opsi pemindahan ISG.

Salah satunya, kata dia, terkait piutang dengan kontraktor konsorsium (KSO) proyek Stadion Utama. “Pemprov Riau telah mencapai kesepakatan dengan Kerja Sama Operasional (KSO) pembangunan Stadion Utama Riau. Kesepakatan ini telah dipaparkan saat rapat ISG di kantor Kemenko Kesra beberapa waktu lalu,” katanya.

Kesepakatan tersebut, kata Emrizal, dituangkan dalam surat yang telah dikirimkan KSO ke Pemprov Riau.

Surat tersebut berisi hal-hal penting dalam upaya menggunakan stadion tersebut untuk pembukaan ISG. Hal-hal penting yang dimaksudkan itu salah satunya terkait pembersihan serta perawatan stadion, termasuk rumput, dimana KSO mempersilahkan Pemprov Riau melakukannya tanpa syarat apa pun.

“Kemudian untuk penggunaan stadion, Pemprov Riau diperkenankan menggunakan stadion untuk keperluan ISG dengan syarat pembayaran Rp35 miliar terlebih dahulu ke KSO sebagai cicilan utang sebelumnya,” katanya.

Sebelumnya Menko Kesra Agung Laksono menyatakan opsi pemindahan ISG dari Pekanbaru ke Jakarta belum final.

“Kami semua sepakat ISG ditunda. Namun, untuk lokasi pelaksanaannya baru akan diputuskan setelah kami meninjau langsung ke Riau pekan depan,” kata Menkokesra Agung Laksono.

ISG 2013 menurut rencana semula akan dilaksanakan pada 6-17 Juni di Pekanbaru, Riau. Namun karena beberapa kendala, mulai dari persiapan lokasi hingga status Gubernur Riau Rusli Zainal yang ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, event tersebut ditunda hingga akhir September. (Antara Riau)