Home Blog Page 212

Renovasi 25 Miliyar dan Judika, Prime Park Hotel Pekanbaru Punya Cerita

Tepat pada Rabu (24/4), PT. PP Property Terbuka anak dari PT. PP (Persero) Tbk resmi membuka Prime Park Hotel Pekanbaru yang ditandai dengan pemukulan Kompang, oleh Dewan Komisaris dan Direksi PP Properti, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Riau, serta Pemerintahan Kota (Pemko) Pekanbaru.

Beroperasi sejak 2018, Prime Park kembali dipercantik agar lebih menarik. Kabarnya untuk renovasimya sendiri menelan biaya hingga Rp 25 Miliyar. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Komersial dan Hospitality Sinur Linda Gustina.

Dikatakan oleh Sinur Linda, pihaknya menghabiskan biaya kurang lebih 25 miliyar untuk renovasi. Adapun renovasi ini dilakukan pihaknya untuk memperbaiki beberapa sistem agar menjadi lebih baik.

Diharapkan Prime Park Hotel Pekanbaru juga bisa mendorong perembangan ekonomi Pekanbaru melalui sektor pariwisata. Sebagaimana diketahui, Pemko Pekanbaru menggalakkan Pekanbaru sebagai destinasi wisata berbasis MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Selain dari angka renovasi yang fantastis, Prime Park Hotel Pekanbaru juga mendatangkan Judika dalam konser bertajuk “Rhythm of Love”. Penyanyi bersuara tinggi yang hits dengan single “Mama Papa Larang” ini, berhasil membuat Grand Launching Prime Park Hotel Pekanbaru lebih berkesan.

Prime Pekanbaru berdiri di atas lahan seluas 4.100 meter persegi dengan lokasi yang sangat strategis bagi para pebisnis. Selain memiliki jarak yang dekat dengan bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, juga terletak di pusat kota, Jalan Sudirman Pekanbaru.

Prime Park sendiri merupakan hotel pertama yang dioperasikan langsung oleh unit bisnis dari PT. PP (Persero) tbk dan diharapan bisa menjadi kebanggan untuk masyarakat Pekanbaru dan memberikan variasi dalam bisnis perhotelan di Pekanbaru.

Mengintip Agrowisata Tenayan Raya

0

Meskipun tidak memiliki wisata alam seperti Provinsi Sumatera Barat, Kota Pekanbaru memiliki keindahan dan keunikannya tersendiri di bidang pariwisata. Salah satunya Agrowisata Tenayan Raya.

Agrowisata Tenayan Raya ini letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Pekanbaru. Berada di Jalan Kadiran, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, agrowisata ini telah berdiri sejak tahun 2013 lalu.

Agrowisata ini memiliki konsep wisata edukasi, jadi pengunjung bisa berwisata sekaligus belajar banyak hal tentang dunia pertanian dan peternakan. Dengan lahan seluas 1,5 hektar tersebut diisi dengan berbagai macam hewan ternak seperti kambing, lebah kelulut, ikan, dan angsa. Sedangkan untuk bidang pertanian, ada padi, jambu madu, lengkeng, jagung, kangkung, jeruk peras dan jeruk kasturi.

Jika Encik dan Puan berlibur ke agrowisata ini, Encik dan Puan akan diberikan mentor yang berpengalaman untuk menjelaskan dan memberikan pengetahuan seputar pertanian dan peternakan.

Selain itu, Encik dan Puan juga akan diedukasi bagaimana menanam padi, panen kangkung, memberi makan hewan ternak, menanam bibit di polybag dan lainnya. Untuk hasil bibitnya, pengunjung bisa membawa pulang dan mendapatkan sertifikat agrowisata.

Tidak hanya edukasi seperti di atas yang bisa Encik dan Puan dapatkan di Agrowisata Tenayan Raya ini, di kawasan ini juga terdapat permainan anak-anak seperti panahan, flying fox, motor ATV, dan kolam renang. Asyiknya semua objek ini bisa kita nikmati sekaligus dalam satu kawasan.

Tidak cukup sampai di situ, bagi Encik dan Puan yang ingin memetik buah langsung dari pohonnya, Agrowisata Tenayan Raya juga memiliki lahan buah-buahan khusus bagi pengunjungnya.

Seperti yang dikatakan mentor di Agrowisata Tenayan Raya, Herli Kusnarti, buah-buahan yang ada di kawasan ini tidak pernah dijual keluar dan diberikan kepada pengunjung yang hendak membeli langsung.

“Buah yang ada disini khusus kami sediakan bagi pengunjung yang ingin makan buah dan memetiknya langsung dari pohonnya,” katanya.

Untuk harga tiket masuk di taman ini cukup murah yaitu harga tiket untuk umum Rp 10.000, harga tiket khusus atau family gathering Rp 15.000, dan harga tiket paket agrowisata Rp 50.000. Semua tiket tersebut telah disesuaikan dengan paket wisata yang didapatkan pengunjung ketika berwisata.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

Selain itu, ada banyak juga fasilitas yang tersedia yang bisa dinikmati Encik dan Puan, yakni restoran terapung, gazebo dan pendopo, tempat parkir, toilet, kantin, taman buah dan sawah, kolam pancing, tempat outbound, serta yang tidak kalah penting mushola yang berada di atas kolam ikan.

Eitts, bagi Encik dan Puan yang suka selfie, tidak perlu khawatir. Di agrowisata ini juga menyediakan spot foto yang menarik dengan adanya ayunan, rumah kelinci, arena permainan yang unik serta masih banyak lainnya. Jadi tidak perlu cemas tidak ada bahan update-an di media sosial ya Encik dan Puan.

Menarik bukan? Yuk datang ke sini dan nikmati langsung paket liburan edukasinya. Selain menambah wawasan, agrowisata ini juga tentunya memberikan sertifikat agro yang bermanfaat.

Asia Farm Pekanbaru, Wisata Hay Day di Dunia Nyata

1

Kini telah hadir objek wisata baru berkonsep pertanian bergaya Eropa, Asia Farm Pekanbaru, yang baru diresmikan pada Minggu (21/4/2019) pagi.

Dengan hadirnya Asia Farm ini, dapat memuaskan Encik dan Puan penggemar permainan Hay Day.

Objek Wisata Baru

Asia Farm Pekanbaru ini seolah-olah menjadi oase di tengah gurun pasir bagi masyarakat Pekanbaru yang kekurangan objek wisata.

Sebagaimana diketahui Kota Pekanbaru sangat minim objek wisata, terutama objek wisata outdoor. Selama ini pilihan untuk hang out hanyalah mal ataupun cafe.

Adanya objek wisata Asia Farm Pekanbaru ini, Encik dan Puan tak perlu bingung lagi ke mana saat liburan maupun weekend.

Lokasi

Wisata Asia Farm yang terletak di Jalan Badak ujung, Kecamatan Tenayan Raya, merupakan wisata keluarga sekaligus edukasi.

Edukasi di Bidang Pertanian dan Peternakan

Di sini, Encik dan Puan diberikan edukasi di bidang pertanian dan Peternakan. Bidang peternakan, Encik dan Puan dipersilahkan memberikan makanan langsung kepada hewan ternak dan bersentuhan langsung dengan hewan-hewan yang ada di area tersebut.

Untuk pertanian, Encik dan Puan akan diajarkan bagaimana mengelola lahan pertanian yang baik dan benar, pemprosesan padi, dan lain sebagainya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

Cocok Untuk Berswafoto

Di sini, Encik dan Puan bisa menikmati tour ala Eropa, foto ala Jepang, game seru berhadiah, bioskop mini, melihat hewan ternak, bertani, dan lain sebagainya.

Encik dan Puan juga diberikan ruang untuk mengabadikan momen tersebut dengan pemandangan yang menarik dan perpaduan warna yang cerah.

Selain bidang pertanian dan peternakan, wisata ala Hay Day ini juga menyediakan sewa kimono, pakaian asli Jepang.

Nah, untuk menggunakan jasa sewa kimono ini, para wisatawan cukup membayar dengan harga Rp25.000 hingga puas berswafoto di area wisata baru tersebut.

Kantin Yang Terjangkau

Tidak hanya wisata edukasi, lahan dengan luas lebih kurang 5 hektare tersebut juga memiliki area kantin yang nyaman dengan harga terjangkau.

Mulai dari harga Rp1.000 hingga Rp30.000-an. Ada banyak jajanan pasar yang tersedia disana, mulai dari sate, siomay, pempek, ayam penyet, hingga gorengan, serta berbagai macam minuman lainnya.

Owner Asia Farm, Hendri, menyebutkan bahwa beberapa waktu ke depan pihaknya akan menambahkan destinasi wisata demi kenyamanan pengunjung, seperti waterpark, kuda, area bermain anak dan lainnya.

“Nanti kita konsepkan dalam satu lahan dengan berbagai destinasi,” tuturnya.

Harga Tiket Masuk

Untuk tiket masuk, pengunjung dikenakan tarif Rp 25.000 per orang untuk semua umur. Ada pengecualian untuk anak kecil dengan tinggi di bawah 70 cm, yang tidak kenakan biaya.

Jam Operasional

Sedangkan untuk jam operasionalnya sendiri, Asia Farm buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Tempat Ibadah

Bagi Encik dan Puan yang muslim, tidak perlu khawatir berwisata ke Asia Farm. Karena destinasi ini telah dilengkapi dengan musala yang cukup luas dan nyaman, sehingga pengunjung dengan mudah mendapatkan tempat ibadah meskipun dalam keadaan liburan.

Souvenir

Tidak cukup sampai di situ, bagi Encik dan Puan yang ingin membawa buah tangan atau oleh-oleh bagi keluarga, di sini juga menyajikan gerai oleh-oleh dengan harga yang relatif murah.

Ada banyak souvenir yang dijual di sana, mulai dari boneka, baju, makanan khas Riau, keripik, boneka, serta maskot Asia Farm. Barang-barang tersebut dijual dengan harga yang relatif murah.

Jadi bagi Encik dan Puan yang masih bingung dan galau mau ke mana, yuk berkunjung dan menikmati objek wisata baru ini.

Selain menarik dan unik, wisata ini juga sebagai edukasi bagi pengunjung untuk mengetahui seputar pertanian dan peternakan serta konsep rumah ala luar negeri.

KLHK Beri KHDTK untuk Unilak

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan Surat Keputusan (SK) Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) kepada Universitas Lancang Kuning (Unilak) untuk mengelola hutan pendidikan. Hal ini tentunya merupakan momen bersejarah, terutama untuk dunia pendidikan di Riau.

Adapun penyerahan SK KHDTK Hutan Pendidikan ini diserahkan langsung oleh Menteri LHK Dr. Siti Nurbaya Bakar, dalam kunjungan kerjanya ke Unilak, di Pekanbaru, Jumat (12/4/2019) lalu.

Turut hadir pula dalam kesempatan ini Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Sekjen KLHK, para Dirjen, Kepala Badan, dan jajaran KLHK lainnya.

Untuk lokasi KHDTK hutan pendidikan yang dipercayakan kepada Unilak ini berada di dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kampar, dengan luas berkisar 103 ha.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_) on

Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutannya mengatakan bahwa ia telah mengenal Unilak sejak 1990-an, yakni ketika pakar UI Dr. Iwan Jaya Aziz intensif mempelajari Riau.

Selain itu Siti juga mengenal Unilak sebagai satu-satunya Universitas swasta di Sumatera yang memiliki Fakultas Kehutanan (Fahutan).

“Fahutan Unilak sangat pantas mendapatkan KHDTK hutan pendidikan untuk menjadi sumber pengetahuan dalam rangka tata kelola hutan. Tidak hanya di Riau tapi juga Indonesia,” ujar Siti.

Dengan memiliki KDHTK Hutan Pendidikan, Siti mendorong Fahutan Unilak untuk dapat menjadi laboratorium lapangan.

Hal tersebut karena ada beberapa hal yang sangat penting ada di Riau. Seperti variabilitas landscape, kompleksitas masalah sosial, konsentrasi habitat flagship spesies terutama Harimau, Gajah dan Orangutan.

Lebih lanjut ia mengungpkapkan harapannya agar KHDTK hutan pendidikan ini menjadi ketuk pintu untuk pengembangan Fahutan Unilak ke depan dan tidak boleh berhenti.

Ia berkeinginan agar Fahutan Unilak mampu bersaing dengan universitas lain seperti IPB, UGM, dan masih banyak lagi.

“Setelah ini perlu dilakukan segera tata batas, penyusunan rencana kerja dan langkah-langkah fisik lainnya. Saya akan mendukung penuh untuk itu,” kata Siti.

Melalui pemanfaatan KHDTK Hutan Pendidikan, Siti menyandarkan pemahaman tentang pengetahuan hutan Sumatera pada Fahutan Unilak, baik untuk tingkat regional, nasional maupun global.

Konfigurasi kompleksitas sumber daya dan permasalahan kehutanan di Riau disebutnya sebagai laboratorium governance kehutanan yang dapat menjadi referensi bagi Indonesia dan dunia internasional.

Dalam kesempatan itu, Siti lantas spontan mengundang satu Dosen Fahutan Unilak sebagai delegasi Indonesia pada forum kehutanan tingkat dunia di Markas PBB New York, Amerika pada tanggal 6-10 Mei mendatang.

Selain itu satu Dosen Fahutan Unilak lainnya juga diundang untuk menghadiri Asia Pacific Forestry Week di Incheon Korea, pada tanggal 17-21 Juni 2019.

“Kalau saya mengundang, artinya semuanya harus disiapkan KLHK. Nanti saya juga akan minta digelar working group antara KLHK dan Fahutan Unilak secara berkala untuk penguatan sumber daya akademik dalam menjaga hutan dan alam Riau. Kalau bisa sudah dimulai minggu depan dipimpin Sekjen,” tegasnya.

Terutama dalam pengelolaan DAS, konservasi, administrasi dan perencanaan hutan, serta manajemen produksi hutan. Karena Perguruan Tinggi merupakan mitra setrategis pemerintah yang memiliki segala aspek yang dibutuhkan dalam hal pengelolaan hutan lindung agar terkelola secara optimal.

Rektor Unilak, Dr. Hasnati mengatakan dengan adanya SK KHDTK, Fakultas Kehutanan Unilak yang memiliki Prodi Kehutanan akan semakin mampu mengembangkan cabang-cabang ilmu kehutanan agar lebih maju serta memiliki manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

”Kami serasa mendapat durian runtuh dengan diterimanya SK KHDTK ini, karena sebagai perguruan tinggi swasta yang berada di daerah awalnya merasa sangat sulit bisa mendapatkan hal tersebut, tetapi hari ini kenyataan membuktikan bahwa KLHK di bawah kepemimpinan Menteri Siti Nurbaya memberikan kepercayaan tersebut,” kata Hasnati saat memberikan sambutan.

Hasnati mengungkapkan bahwa proses pengajuan KHDTK Hutan Pendidikan nyaris tanpa kendala, tidak berbelit-belit, dan tidak ada biaya apapun yang perlu dikeluarkan selama proses pengajuan.

”Bagi kami ini membuktikan betapa besar perhatian Ibu Menteri LHK terhadap lembaga pendidikan Unilak. Tentu saja ini juga akan menjadi catatan sejarah sendiri khususnya bagi kami, dan bagi dunia pendidikan Provinsi Riau,” kata Hasnati.

”KHDTK hutan pendidikan ini akan menjadi energi baru bagi Unilak, menjadi laboratorium lapangan yang bisa dimanfaatkan civitas akademik Unilak, sehingga ke depan dapat menjadi etalase pengelolaan hutan lestari di Provinsi Riau,” tambah Hasnati.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan Unilak, Ir. Emi Sadjati, mengatakan pengajuan KDTK Hutan Pendidikan ini sudah dijajaki sejak tahun 2018.

“Hutan pendidikan ini akan sangat besar sekali manfaatnya untuk penelitian, praktek lapangan, membangun jejaring kerjasama dengan pihak independen, melakukan kegiatan-kegiatan untuk perbaikan ekosistem. Selain itu juga akan sangat bermanfaat bagi kajian dan kegiatan sosial kultural dengan masyarakat setempat,” jelasnya.

Dikatakannya, saat ini ada sekitar 69 Prodi dan Fakultas Kehutanan se Indonesia. Hutan Pendidikan saat ini baru dimiliki 18 Universitas, termasuk di dalamnya Unilak.

”Dengan diterimanya SK ini, maka Unilak satu-satunya Fahutan dari Universitas swasta di Sumatera yang mendapatkan KHDTK Hutan Pendidikan dari KLHK, Alhamdulillah,” katanya.

Usai penyerahan SK KHDTK, dilakukan acara penanaman pohon di depan gedung Fahutan Unilak. Hadir dalam kesempatan ini Ketua Yayasan Pendidikan Raja Ali haji, Prof. Dr. Ir. Irwan Effendi, Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Sudi Fahmi, M.H. Para Wakil Rektor, para dekan, anggota senat dan dosen di Unilak.

Malam Puncak Pemilihan Bujang Dara Pekanbaru 2019

Sebanyak 24 finalis Bujang Dara Pekanbaru 2019 memperebutkan status Bujang Dara Terbaik pada Malam Puncak Pemilihan Bujang Dara yang dilaksanakan di SKA Co Ex, Sabtu (6/4).

24 finalis Bujang Dara Kota Pekanbaru finalis tersebut merupakan putra dan putri terbaik hasil seleksi yang telah dilakukan tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru.

Sebagaimana diketahui, pemilihan Bujang Dara Pekanbaru ini adalah untuk menjaring Duta yang akan memperkenalkan budaya, sejarah, kuliner, dan adatyang ada di Kota Pekanbaru, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Satu per satu ke-24 Bujang Dara Pekanbaru ini kemudian diperkenalkan kepada seluruh tamu undangan dan seluruh pengunjung yang memadati ruangan.

Berikut ini ke-24 finalis Bujang Dara Kota Pekanbaru 2019:

Dara 1: Adila Rahmatika
Bujang 1: Ade Irwan Surya

Dara 2: Westy Hartati
Bujang 2: Reksy Dwi Permana

Dara 3: Bella Morinaa
Bujang 3: I Gusti Made Teguh

Dara 4: Tengku Fakhirah Rasyidah
Bujang 4: billyvld

Dara 5: Nadya Akhda
Bujang 5: Hakim Ata Attaturk

Dara 6: Maharrr
Bujang 6: Fakhri Nashihan Maspri

Dara 7: Sarah Mutia
Bujang 7: Akbar Raffy

Dara 8: Bella Cytra Pratiwy
Bujang 8: Marezi Putra

Dara 9: Enggit Nurfajria Agustin
Bujang 9: Aryasena Thamsir Barus

Dara 10: Muttia Aidillasyafitri
Bujang 10: Indra Setiawan

Dara 11: Resti Molina Fizi
Bujang 11: Muhammad Rezky

Dara 12: Okta Tri Artika
Bujang 12: Farid Jhonatan

Setelah diisi dengan berbagai penampilan hiburan, acara kemudian dilanjutkan ke pemilihan lima besar Bujang Dara Pekanbaru 2019.

Adapun Bujang yang terpilih dalam lima besar antara lain Akbar Raffy, Hakim Ata Attaturk, Farid Jhonatan, Aryasena Thamsir Barus, dan billyvld.

Sedangkan Dara yang berhasil masuk lima besar adalah Westy Hartati, Adila Rahmatika, Sarah Mutia, Muttia Aidillasyafitri, dan Maharrr.

Ke-10 Bujang dan Dara tersebut kemudian diberi berbagai pertanyaan dengan batas waktu 30 detik, yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan para dewan juri dalam memilih siapa yang layak maju ke tiga besar.

Setelah para dewan juri berunding, maka Bujang Dara Pekanbaru 2019 pun memasuki tiga besar. Para bujang yang berhasil melaju ke tiga besar adalah Farid Jhonatan, Aryasena Thamsir Barus, dan billyvld.

Sementara itu Dara yang terpilih masuk ke dalam tiga besar antara lain, Sarah Mutia, Maharrr, dan Adila Rahmatika.

Sebelum pemenang Bujang Dara Pekanbaru diumumkan, acara dilanjutkan pada pengumuman pemenang Bujang dan Dara Online 2019, billyvld dan Bella Cytra Pratiwy.

Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Bujang Favorit 2019 yang jatuh kepada Farid Jhonatan, untuk Dara Favorit 2019 jatuh pada Westy Hartati.

Lalu pengumuman pemenang Bujang Dara Fotogenik 2019, yang mana Indra Setiawan berhasil meraih Bujang Fotogenik 2019 dan Sarah Mutia meraih Dara Fotogenik 2019.

Lalu sampailah pada pengumuman pemenang Bujang Dara Pekanbaru 2019, Farid Jhonatan terpilih sebagai Bujang Pekanbaru 2019 dan Sarah Mutia sebagai Dara Pekanbaru 2019.

Sementara itu posisi Runner up Bujang diraih Aryasena Thamsir Barus dan Daranya Maharr. billyvld bersama Adila Rahmatika menempati Runner up 2 Bujang dan Dara Pekanbaru 2019.

Tahniah kepada semua pemenang Bujang Dara Pekanbaru 2019, harumkan nama Kota Pekanbaru di kancah nasional dan internasional.

Momen Langka Mekarnya Bunga Tabebuya Pekanbaru

0

Bunga Tabebuya Pekanbaru akhirnya mekar. Mekarnya bunga yang berasal dari pohon pembatas jalan di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru, dalam beberapa hari terakhir tersebut merupakan momen langka.

Tabebuya sendiri sekilas hampir mirip dengan bunga sakura asal Jepang. Namun yang membedakannya adalah warna bunga sakura berwarna pink sedangkan di Riau berwarna kuning.

Dengan kehadiran bunga Tabebuya ini, pemandangan terik mentari saat panas menyengat di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru, terlihat lebih nyaman.

Meski demikian, tak banyak warga yang mengetahui kapan pasti kemunculan bunga Tabebuya. Armansyah misalnya, ia baru menyadari bahwa bunga itu mekar sejak dua hari belakangan.

“Tidak tau pasti kapannya, dua hari ini baru sadar,” ujarnya, Selasa (2/4).

Armansyah bercerita, setelah 3 tahun bekerja sebagai tukang bengkel di samping Rumah Sakit Sansani Jalan Soekarno-Hatta, baru kali ini ia menyaksikan momen bunga mekar secara serentak tersebut.

“Sudah tiga tahun di sini, ini unik sekali. Biasanya berbunga satu-satu, tapi ini semua,” ujarnya.

Ia mengakui, kehadiran bunga mekar ini membuat jalanan terlihat berbeda, lebih terlihat lebih nyaman dan indah dibandingkan dengan biasanya. Jadi meski cuaca panas, Jalan Soekarno-Hatta terlihar lebih adem.

Dengan kehadiran Bunga Tabebuya Pekanbaru ini memberi sedikit nuansa berbeda dan menawan membuat masyarakat yang melihatnya, serta menjadi kebanggaan bagi warga Kota Pekanbaru.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Informasi Pekanbaru Riau (@infopku_)

Di lain pihak, Meisya, warga asli Kecamatan Panam Pekanbaru, mengaku terkesan dengan kehadiran bunga-bunga tersebut. Ia menyebutkan bahwa dirinya penasaran dengan cerita temannya yang sempat memotret bunga Tabebuya tersebut.

“Awalnya temen yang nunjukin fotonya, jadi penasaran makanya lewat sini. Rupanya benar-benar bagus,” sebutnya.

Meysia juga mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam membuat taman pembatas jalan ini. Namun, Iia menyebutkan perlunya perhatian lebih lagi terhadap taman sehingga semakin membuat Pekanbaru terlihati asri.

“Pemerintah sudah bagus, namun perhatian lebih lagi, ciptakan inovasi lebih kreatif supaya Pekanbaru makin asri,” pungkasnya.

UMRI Pecahkan Rekor Muri Tanjak

Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mendapatkan Rekor MURI Tanjak pada Pekan Budaya dan Wirausaha UMRI dengan tema “Riau Bertanjak”, Ahad (31/3).

Dalam acara tersebut pihak MURI (Museum Rekor Indonesia) menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Rektor UMRI Mubarak di Kampus 2 UMRI (sebelah Mall SKA) yang turut dihadiri Gubernur Riau Syamsuar sekaligus membuka Pekan Budaya dan Wirausaha UMRI.

Tanjak merupakan ikat kepala khas budaya Melayu. Aksesoris etnik ini memiliki bentuk yang beragam dan biasanya digunakan oleh para pria melayu sejak zaman dahulu kala. Saat ini tanjak sering digunakan pada waktu acara perhelatan dan adat seperti kenduri kawinan dan lain sebagainya.

Sebelumnya, UMRI menyelenggarakan launching Pekan Budaya dan Wirausaha: Riau Bertanjak yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Februari lalu.

Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti UMRI Enterpreneur, Seminar Usaha, hingga job fair yang dikhususkan untuk alumni UMRI.

Desliana selaku Ketua Panitia mengatakan, bagi masyarakat yang sedang mencari pekerjaan, acara Pekan Budaya dan Wirausaha ini juga disemarakkan dengan Jobfair dan seminar ketenagakerjaan.

“Puncaknya nanti di acara penutupan, akan diselenggarakan penganugerahaan UMRI Entrepreneur Award kepada sejumlah pelaku UMKM dan wirausaha mahasiswa UMRI yang telah dinilai oleh tim penilai,” pungkasnya.

Acara tersebut masih berlangsung hingga Selasa (2/4). Jadi bagi Encik dan Puan silakan datang ke kampus UMRI, gratis dan terbuka untuk umum.

LOKALATE WeDoRun 2019 Pecahkan Rekor MURI

Digelar serentak di 25 Kota di Indonesia, LOKALATE WeDoRun 2019 berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan kategori “Lomba Lari Serentak di Kota Terbanyak di Indonesia”, Minggu (24/3).

Kegiatan yang digelar oleh W’dank LOKALATE ini diikuti lebih dari 10.000 orang pendaftar yang berasal dari 25 kota, antara lain:

Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Medan, Pekanbaru, Padang, Batam, Palembang, Bandar Lampung, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Manado, Gorontalo, Denpasar, Mataram, Ambon, dan Jayapura.

Adapun WeDoRun 2019 ini sendiri merupakan Virtual Race tingkat nasional yang berkolaborasi dengan 99 Virtual Race dan Wonderful Indonesia.

Sebagai informasi Virtual Race merupakan tren terbaru di kalangan pelari, yang mengedepankan fleksibilitas dan kenyamanan bagi pelari. Para peserta Virtual Race tidak perlu berkumpul di satu lokasi, namun bebas memilih berlari di mana pun mereka berada.

Setiap lomba lari akan mempunyai mekanismenya sendiri. Peraturan dan persyaratan lomba lari Lokalate WeDoRun 2019 telah diumumkan sejak Open Registration, yaitu 2000 pendaftar pertama serta finish & sumit akan mendapatkan medali secara gratis yang akan dikirim menyusul ke alamat pelari.

Dengan menggunakan aplikasi Virtual Race seperti 99 Virtual Race, para pelari dapat merekam dan meng-upload waktu tempuh lari mereka setelah berhasil menyelesaikan jumlah kilometer yang ditetapkan.

Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia menjalankan gaya hidup lebih sehat dengan berlari, sekaligus mempromosikan pariwisata dan kearifan lokal berbagai daerah di Indonesia sambil berlari.

Penunggu Gedung Kampus

0

Waktu itu tanggal 11 Desember 2015 yang lalu, aku mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Aku merasakan kehadiran penunggu gedung kampus. Hari itu hari Jumat, tepat sehari menjelang puncak perayaan ulang tahun salah satu organisasi yang aku ikuti.  Sebut saja organisasinya “suara kampus”.

Ya, itu tagline-nya yang aku terjemahkan, di mana terletak di salah satu kampus ujung Pekanbaru. Aku sendiri merupakan Ketua Panitia acara tersebut. Sekretariat kami terletak di lantai tiga, sementara acara yang akan dilaksanakan di halaman gedung tersebut.

Panitia bekerja mendekorasi panggung dan lapangan mulai dari siang menjelang salat Jumat hingga tengah malam. Satu per satu alat dan bahan yang ada di sekretariat harus kami angkat ke bawah. Walaupun ringan, tapi bolak-balik dari lantai tiga ke lantai dasar itu membuat badan kami pegal.

Detik demi detik pun berjalan hingga senja sudah menutupi langit waktu itu. Persiapan dekorasi panggung dan lapangan pun sudah mencapai 90%, namun barang-barang yang kecil belum semuanya terangkut ke bawah karena kepanitiaan kami sangat sedikit. Acara besar tapi panitia hanya sekitar 10 orang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.15 WIB. Saat itu aku sendirian berada di lantai tiga gedung. Sekretariat kami terletak di bagian tengah gedung yang posisinya tepat di depan tangga.

Sementara bagian kiri dan kanannya adalah ruangan kelas. Lampu teras di lantai itu cukup terang. Awalnya aku tidak merasakan hal-hal aneh. Tiba-tiba “ssreeettt sssreeeeet”. Suara seperti kursi ditarik dan didorong.

“Ah, mungkin cuma tikus lewat,” ucapku.

Kejadian itu terjadi ketika saat aku akan menuju ke lantai dasar untuk meletakkan barang. Kemudian aku kembali ke lantai tiga dan hal yang sama pun terjadi lagi. Suaranya semakin keras.

“Ah, apa-apain ini. Aku gak takut woi!” teriakku ke arah suara yang ada di ruangan kelas tersebut.

Perlahan aku menuju ke ruangan kelas itu dan anehnya suaranya hilang. Aku cuma bicara lirih, “Siapapun yang ada di sini, tolong jangan ganggu kami. Memang malam ini kami sibuk mondar-mandir tidak seperti hari biasanya, tapi bukan untuk mengganggu kalian. Maaf kalau merasa terganggu.”

Ya, rasanya tidak mungkin di dalam ruangan itu ada orang, sementara perkuliahan saja selesai pukul 17.00 dan petugas cleaning service gedung pun sudah mengunci pintu-pintu kelas. Bahkan di hari biasa pun pukul 18.00 pintu gedung sudah dikunci. Hanya saja malam itu gedung tersebut tidak dikunci karena ada acara.

Setelah aku bicara lirih itulah suara kursi tersebut tidak ada terdengar lagi. Mungkin mereka merasa terganggu dengan kehadiran kami yang cukup ramai malam itu. Kita hidup di dunia bukan cuma bangsa manusia saja.

Jin termasuk ciptaan Allah. Kalau manusia saja ingin dihormati dan dihargai mungkin saja mereka juga seperti itu. Tetap kita meminta perlindungan kepada Allah.

Penulis: Robi Parman

Cara Membayar Pajak Kendaraan di Pekanbaru

0

Pajak kendaraan adalah suatu kewajiban bagi pemilik kendaraan, yang harus dibayarkan setiap tahun. Membayar pajak kendaraan di Pekanbaru bisa dilakukan di Kantor Samsat, Samsat Corner, e-Samsat, maupun layanan Samsat Keliling.

Membayar pajak sendiri tidak sulit, tidak perlu menunggu lama, dan sekarang lebih tertib. Cukup dengan memberikan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) lama yang akan diganti dengan STNK yang baru.

Cara Mengecek

Sebelum Encik dan Puan membayar pajak kendaraan bermotor, ada baiknya jika mengecek terlebih dahulu berapa biaya yang akan dibayarkan.

Adapun cara mengeceknya sendiri cukup gampang, cukup klik tautan berikut ini, lalu masukkan nomor plat kendaraan milik Encik dan Puan.

Tata Cara Bayar Pajak

Nah setelah mengetahui berapa biaya yang akan dikeluarkan, inilah tata cara untuk membayar pajak kendaraan di Pekanbaru:

  1. Datang ke kantor Samsat, Samsat Corner, e-Samsat, maupun layanan Samsat Keliling.
  2. Datanglah ke meja administrasi yang tersedia
  3. Klip STNK asli dan KTP asli atas nama yang tertera di dalam STNK
  4. KTP dan STNK tersebut diserahkan ke loket informasi dan dan verifikasi kelengkapan berkas syarat dan administrasi.
  5. Silahkan menunggu petugas mempersiapkan data dan dipanggil kembali
  6. Setelah dipanggil petugas administrasi, masukkan kembali data yang sudah disiapkan petugas di loket A, B, dan C di bagian pengesahan pajak satu tahun untuk mengetahui jumlah pembayarannya
  7. Tunggu dipanggil kembali oleh petugas loket
  8. Bayar pajak kendaraan dan ambil STNK yang baru
Alur & Persyaratan

Sedangkan alur dan persyaratan pembayaran pajak lima tahun (ganti plat nomor):

  1. Persyaratannya yaitu KTP asli, STNK asli dan BPKB asli
  2. Cek fisik kendaraan di Samsat
  3. Verifikasi ke bagian verifikasi di lokasi pengecekan fisik untuk mendapatkan stempel sebagai tanda perpanjangan STNK
  4. Melakukan pembayaran di loket D

Sebagai informasi, standar waktu pelayanan Samsat Kota Pekanbaru untuk pelayanan STNK hanya memerlukan waktu kurang lebih lima belas menit sampai dengan tiga puluh menit saja. Sedangkan perpanjangan STNK 5 tahun selesai dalam dua puluh menit.

Adapun untuk proses perubahan tanpa mengganti BPKB memakan waktu hingga tiga puluh menit, untuk proses balik nama satu jam, mutasi kendaraan dua hari, proses duplikat STNK 25 menit. Hal tersebut dengan catatan, syarat kelengkapan data dan tidak adanya gangguan teknis.

membayar pajak
membayar pajak

Nah, bagaimana Encik dan Puan? Membayar pajak kendaraan di Pekanbaru sekarang lebih mudah kan..??