Tidak ada salahnya jika kita berkunjung ke Museum Sang Nila Utama di akhir pekan bersama keluarga. Mirisnya saat ini sangat jarang sekali orang yang berkunjung ke museum.
Padahal dengan berkunjung ke museum, kita dapat mengenal budaya dan benda-benda kuno peninggalan zaman dulu.
Terletak di jalan Jenderal Sudirman No 194 Pekanbaru, museum ini diresmikan oleh Direktur Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Edi Sedyawati pada tanggal 9 Juli 1994.
Nama “Sang Nila Utama” ini berasal dari nama seorang Raja Bintan yang berkuasa sekitar abad XIII di Pulau Bintan.
Simpan Berbagai Koleksi
Tidak disangka, museum ini menyimpan banyak koleksi. Jumlah koleksi yang dimiliki museum ini sampai tahun 2010 adalah 3.886 koleksi. Koleksi ini diklasifikasikan menjadi 10 jenis, yakni:
- Geologika/geografika
Koleksi yang berhubungan dengan geologi dan geografi
- Biologika
Koleksi yang berhubungan dengan biologi
- Etnografika
Koleksi yang berhubungan dengan suku bangsa
- Arkeologi
Koleksi yang berhubungan dengan kepurbakalaan
- Historika
Koleksi yang berhubungan dengan sejarah
- Numistika dan Heraldika
Koleksi yang berhubungan dengan mata uang, stempel dan tanda jasa
- Filologika
Koleksi yang berhubungan dengan naskah kuno
- Keramologika
Koleksi yang berhubungan dengan gerabah dan keramik
- Seni Rupa
Koleksi yang berhubungan dengan seni lukis,seni kerajinan tangan dan seni patung
10. Teknologika/ modern
Koleksi yang berhubungan dengan teknologi dan rekayasa
Fasilitas
Gedung pameran umum ini memiliki luas 1.123 dan terdiri dari dua lantai. Museum satu-satunya di Provinsi Riau ini juga memiliki beberapa fasilitas lain, yakni taman untuk bermain gedung auditorium yang dapat digunakan untuk acara seminar, penyuluhan serta perpustakaan yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum untuk mencari informasi.
Saat memasuki gedung utama, kita akan disambut oleh petugas yang ramah. Sebelum mengunjungi museum, pengunjung akan diminta untuk menitipkan barang-barang di penitipan barang. Kemudian, pengunjung dapat mengelilingi sendiri ruang museum.
Miliki Koleksi Menarik
Koleksi-koleksi yang dipajang di museum ada yang dipajang di dalam lemari kaca atau tanpa lemari kaca. Biasanya yang di pajang di lemari kaca tersebut ialah koleksi yang sudah lama dan perlu perawatan khusus. Tidak semua yang dipajang di museum ini koleksi asli, beberapa merupakan replika.
Koleksi-koleksi yang paling menonjol ialah sejarah-sejarah Provinsi Riau, ditampilkan foto-foto beberapa tempat bersejarah serta tokoh-tokoh yang memiliki peran dalam pembangunan provinsi Riau.
Kemudian ada maket dari beberapa situs bersejarah dan tempat penting di provinsi Riau, seperti maket istana-istana yang berdiri di beberapa kabupaten, serta koleksi pertambangan minyak bumi Chevron, karena Provinsi Riau adalah salah satu Provinsi yang menghasilkan minyak bumi terbesar di Indonesia.
Koleksi peralatan dan barang-barang tambang seperti mata bor, replika pompa ayun, batuan pembentuk minyak bumi, dan crude oil atau minyak mentah menjadi koleksi paling unik yang jarang ditemukan di museum lainnya.
Kurang Publikasi
Seperti halnya museum-museum di Indonesia, museum Sang Nila Utama ini pun kurang terawat dan sepi pengunjung. Padahal terdapat banyak koleksi menarik yang di pajang di museum ini. Perlu adanya publikasi yang lebih banyak agar museum Sang Nila Utama ini dapat dikenal masyarakat luas dan menjadi tujuan wisata di Kota Pekanbaru.
Jam Operasional
Jika Encik dan Puan ingin berkunjung, berikut jadwalnya:
- Selasa-Kamis: 08.00 – 15.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 13.00 WIB
- Sabtu dan Minggu: 08.00-14.00
- Senin & Hari libur nasional: Tutup
Harga Karcis
Adapun harga tiket masuknya sendiri bervariasi, untuk wisatawan lokal sebagai berikut:
- Dewasa: Rp5.000/orang
- Anak-anak berusia di bawah 10 tahun (TK): Rp3.000/orang
- Rombongan pelajar/mahasiswa: Rp3.500/orang
- Rombongan minimal 20 orang: Rp4.000/orang
Sedangkan untuk wisatawan luar/mancanegara, ini tarifnya:
- Dewasa: Rp15.000/orang
- Anak-anak berusia di bawah 10 tahun: Rp7.500/orang
- Rombongan minimal 20 orang: Rp10.000/orang