Pigeon bersama Majalah Ayah Bunda menggelar seminar Millennial Parents Skill dengan tema “Pola Pengasuhan Terkini dan Stimulasi Optimalkan Tumbuh Kembang Anak untuk Menjadi Anak Sehat dan Cerdas Sejak Dini” di SKA Co Ex, Sabtu (1/9).
Hadir sebagai pembicara kegiatan seminar Millennial Parents Skill yang diikuti oleh orang tua masa kini ini antara lain dr. Bernie Endyami Medise, SpA(K), MPH dan Dr. Rosemini Agoes Salim, M.Psi.
Adapun tujuan seminar Millennial Parents Skill ini adalah untuk mengedukasi para orang tua masa kini agar tidak salah dalam mendidik anak serta memberikan pengetahuan tumbuh kembang anak.
dr. Bernie selaku dokter spesial anak mengatakan bahwa faktor yang berperan dalam tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh tiga hal yaitu, nutrisi, lingkungan, dan genetik.
Lebih lanjut dr. Bernie menjelaskan agar terpenuhinya nutrisi tumbuh kembang anak ada tiga faktor yang harus diperhatikan, yakni ASI ekslusif, MP-ASI, serta makanan seimbang.
“Semua hal itu harus dipersiapkan sejak seribu hari pertama kehidupan (HPK),” terangnya.
Selain itu stimulasi komunikasi juga penting untuk tumbuh kembang anak. Diterangkan oleh dr. Bernie, stimulasi komunikasi ini bisa dilakukan saat anak sedang makan, memandikan, dan saat mengajak si kecil face-to-face sambil mengajaknya bicara agar si kecil mendengar serta belajar memahami ucapan orang tua.
Ia juga menekankan bahwa seribu hari pertama kehidupan merupakan masa penting dimana terjadinya perkembangan otak yang pesat, serta nutrisi yang seimbang dan stimulasi yang tepat dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Orang tua memiliki peran terbesar dalam optimalisasi tumbuh kembang anak,” pesannya.
Di lain pihak, Dr. Rosemini yang akrab disapa Bunda Romi mengutarakan bahwa periode emas kehidupan anak dimulai sejak dalam kandungan yakni sejak berumur 270 hari hingga sang anak berusia dua tahun atau 730 hari dimana terjadi pertumbuhan yang sangat pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna.
“Di masa ini tercipta kemampuan anak mulai dari komunikasi seperti menangis, dengan gerak-gerik tubuh mengoceh, serta berbicara kata tanpa makna,” ucap Bunda Romi.
Bunda Romi kemudian menjelaskan selain kemampuan komunikasi, pada periode emas anak ini juga ada kemampuan berteman seperti mengenali ayah dan bunda melalui suara, wajah, dan aroma tubuh, kemudian menirukan ekspresi wajah, serta menirukan tingkah laku orang tua yang sederhana.
Tak hanya itu, Bunda Romi mengatakan ada kemampuan lainnya yakni kemampuan fisik seperti merangkak hingga berjalan tegak, mencoret-coret, naik-turun tangga, menyuap makanan sendiri, menyusun tumpukan beberapa benda, dan masih banyak lagi.
Lalu juga ada kemampuan berpikir, pada masa anak mulai memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan senang mencoba hal-hal yang baru. Selain itu mereka juga sulit melihat situasi dari sisi orang lain, sehingga sulit untuk berbagi. Mendekati usia 24 bulan, sudah dapat melakukan permainan yang meniru kegiatan orang dewasa seperti masak-masakan dan lain sebagainya.
Ia juga memberikan beberapa tips dalam pemberian stimulasi terhadap anak antara lain, mengecek apakah tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya, melakukan stimulasi lewat permainan yang dapat mengembangkan keseluruhan potensi anak, menggunakan aktivitas keseharian untuk media stimulasi, memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan tanpa banyak larangan.
“Yang paling penting adalah kerjasama antara ayah dan bunda agar anak sehat dan berkembang secara optimal,” pungkasnya.