Salah satu permasalahan dalam hubungan suami istri adalah masalah disfungsi seksual. Melalui tulisan ini, yuk kita mengenal disfungsi seksual lebih dalam.
Mengenal Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual merupakan gangguan yang menyebabkan adanya penurunan hasrat seksual atau adanya hambatan dalam menikmati aktivitas seksual.
Penyebab disfungsi seksual antara lain:
Stres, perasaan takut atau cemas tentang seks, pengaruh kadar hormon, masalah kesehatan mental (seperti depresi), kekerasan seksual atau trauma di masa lalu, mengalami masalah dalam hubungan, mengonsumsi obat-obatan dan perawatan tertentu, serta menopause.
Gejala disfungsi seksual antara lain:
berkurangnya keinginan untuk melakukan aktivitas seksual, kesulitan untuk membangkitkan gairah seksual atau terangsang, terasa sakit atau nyeri saat berhubungan seksual.
Penemuan kasus disfungsi seksual:
Terdapat 148 pasien laki-laki (58,1%) di Klinik Andrologi RS Kharitas Bhakti dan 107 pasien laki-laki (41,9%) di Klinik Andrologi Yu Tee yang mengalami gangguan hasrat seksual, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, dan dispareunia.
Faktor risiko terbanyak adalah kelainan endokrin dengan jumlah 89 pasien (34,9%). Dengan usia pasien terbanyak adalah antara 40-59 tahun sebanyak 67 pasien (26,2%).
Pencegahan yang efektif adalah:
Stop merokok, olahraga setiap hari, minimal 15 menit setiap hari, menjaga berat badan tetap ideal, diet gizi seimbang, membatasi konsumsi alkohol, maksimal dua gelas per hari dan kontrol teratur terhadap penyakit-penyakit kronis.
Pengobatan berupa:
Suntikan hormon, pil, atau krim. Alat bantu mekanis, seperti alat vakum dan implan penis pada pria, serta dilator dan vibrator pada wanita, terapis seks, penanganan perilaku menyimpang, psikoterapi, dan pendidikan tentang seks.
Tulisan oleh:
Avelly Alya Putri, Hajratul Mayhoni dan Shantrya Dhelly Susanty, S.ST, M.Kes