Makna New Normal saat ini seringkali disalahpahami oleh orang kebanyakan. Padahal new normal bukan berarti kita kembali beraktivitas dengan mengabaikan protokol kesehatan.
Encik dan Puan, kita sudah terkurung di rumah hampir dua bulan. Tidak bisa bertemu dengan sanak saudara saat lebaran, dan tidak bisa berkumpul bahkan hanya untuk ngopi dengan teman-teman. Semua dilakukan karena kita sadar menghentikan penyebaran Covid-19 lebih penting saat ini.
Pemerintah pun sadar itu. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bahkan yang paling dahulu mengambil langkah untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Riau. Yang belakangan terbukti menurunkan angka positif Covid-19.
Setelah itu, kita belakangan mengenal istilah new normal. Kritikan mulai muncul untuk pemerintah karena dinilai gegabah. Untuk itu, kita perlu memahami makna new normal untuk menjaga keluarga dan diri sendiri.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Povinsi Riau dr Indra Yovi, Sp.P (K) makna new normal adalah kondisi kita harus beradaptasi dengan kebiasaan sebelumnya.
Jika sebelumnya kita tidak menggunakan masker kemanapun, saat ini masker adalah hal yang wajib digunakan, mencuci tangan adalah hal yang harus sering dilakukan. Selain itu juga menjauhi kerumunan adalah hal yang mutlak untuk dilakukan.
Satu pesan penting yang harus diingat oleh kita bersama terkait dengan New Normal. Kita belum bisa kembali menjalani kehidupan sehari-hari seperti waktu covid-19 belum menjadi pandemi.
Kita tidak bisa sembarangan berbelanja dipasar tanpa masker. Kita tidak bisa langsung berinteraksi dengan orang di rumah setelah dari berpergian sebelum membersihkan pakaian dan juga mencuci tangan.
Kita harus mengingat ini ncik dan puan, sebelum Vaksin Covid-19 ditemukan kita harus patuh pada himbauan untuk melakukan protokol penghalang covid-19 sebagai tindakan pencegahan. Mengerti maksudnya kemudian kita wajib menjalaninya.