Kongres HMI Rusuh?

0
271
HMI
HMI

Kerusuhan yang terjadi sebelum Kongres HMI di Riau disebabkan oleh HMI Makasar yang mengamuk karena pihak Panitia Pelaksana tidak memberikan fasilitas yang memadai untuk mereka.

Berbagai isu dan fakta harus diungkap akan kejadian ini. Kongres HMI menggunakan dana APBD Provinsi Riau sekitar Rp 3 miliar dan dari APBN sebesar Rp 2 miliar.

Adapun rincian kegiatan yang tersebar di media adalah seperti ini:

– Biaya akomodasi Rp 1,2 miliar
– Biaya transportasi Rp 983 juta
– Biaya perlengkapan Rp 828 juta
– Biaya keamanan Rp 220 juta
– Biaya penampilan seni budaya Rp 144,5 juta
– Biaya acara Rp 392 juta
– Biaya administrasi kesekretariatan Rp 853 juta
– Biaya dokumentasi Rp 37 juta
– Biaya publikasi Rp 200 juta
– Biaya operasional panitia, dan pimpinan sidang, serta tamu undangan Rp 465 juta.

Menggunakan uang rakyatsebesar ini untuk Kongres HMI sedangkan untuk kepentingan penanganan asap yang meresahkan banyak orang, menghambat proses pendidikan, menimbulkan penyakit jangka panjang, membuat berbagai aktifitas ekonomi terganggu, hanya Rp. 1,4 milliar yang dikeluarkan dari APBD.

Jadi, mana yang lebih penting?

Ini juga menjadi pertanyaan, seberapa banyak dana APBD dan APBN yang digunakan untuk kongres lain? Apakah pernah muncul? Apakah pernah jadi headline?

Lalu dengan biaya keamanan di anggaran Kongres, harusnya mampu mengamankan kejadian ini yang telah meresehkan serta mengganggu keamanan dan kenyamanan warga Pekanbaru.

Tindakan brutal HMI Makasar merupakan cara yang salah dan dapat mencoreng citra MAHASISWA (kaum yang seharusnya intelektual), ISLAM dan HMI sendiri.

sumber : berbagai media.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.