Encik dan Puan, saat ini kasus penyakit HIV/AIDS di Riau sudah menyebar ke mana-mana. Tidak hanya orang dewasa, namun anak yang baru saja lahir bisa saja terjangkit penyakit ini.
Ada banyak penyebab penularan penyakit ini, salah satunya ialah berhubungan seksual baik heteroseksual ataupun sesama jenis.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan bahwa banyak laporan yang ia terima terkait pelaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang semakin banyak di Provinsi Riau.
Salah Satu Penyebab HIV/AIDS
Mengetahui hal tersebut, Syamsuar meminta pelaku LGBT ini untuk segera bertobat. Hal tersebut dikarenakan pelaku LBGT dituding sebagai salah satu penyebab tingginya kasus HIV/AIDS di Riau.
Ia mengungkapkan bahwa kasus HIV di Provinsi Riau mencapai 8.034 penderita dan 3.711 di antaranya sudah terjangkit AIDS.
Pihaknya beranggapan bahwa peningkatan kasus tersebut salah satunya disebabkan oleh perilaku LGBT. Ia juga meminta masyarakat pelaku LGBT segera bertobat.
“Bagi yang ikut LGBT saya minta segera berubah dan bertobat serta beribadah memohon ampun Sang Pencipta, karena kegiatan tersebut mendatangkan murka Allah SWT,” ujar Syamsuar, Jumat (30/12/2022).
Sanksi Bagi ASN
Syamsuar mengakui bahwa saat ini pihaknya sedang memikirkan sanksi tegas yang cocok jika terdapat aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang masuk ke lingkaran LGBT. Sanksi tersebut telah dipersiapkan dan akan diterapkan segera.
“Kami sedang memikirkan tindakan yang akan dilakukan bagi jajaran yang turut menjadi bagian LGBT. Tapi tentunya sanksi pasti ada,” ungkapnya.
Ia juga dengan tegas mengimbau masyarakat untuk bersama-sama turut andil dalam menurunkan kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau. Serta menjauhi kelompok LGBT.
Masyarakat Juga Berperan Penting
Ia berpendapat bahwa masyarakat juga berperan sangat penting dalam menurunkan angka HIV/AIDS. Untuk melawan kelompok LGBT, pihaknya mengaku bahwa hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa HIV/AIDS memiliki penyebabnya, hanya saja masih belum ada obat penyembuhannya. Untuk itu pihaknya mengajak semua pihak untuk memasifkan sosialisasi bahaya LGBT, karena dapat merusak generasi penerus bangsa.
“Itu (HIV/AIDS dan LGBT, red) menjadi tantangan anak muda, untuk itu kita juga harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Itulah benteng kita,” tutupnya.