 di Kota Pekanbaru dilarang untuk membawa kendaraan bermotor ke lingkungan sekolahnya.){kind=link}
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pekanbaru dilarang untuk membawa kendaraan bermotor ke lingkungan sekolahnya.
Disdik Keluarkan Surat Edaran
Hal ini setelah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengeluarkan surat edaran yang berisikan larangan siswa membawa kendaraan bermotor ke lingkungan sekolah. Surat edaran ini sendiri sudah diteruskan ke seluruh SMP di Kota Pekanbaru.
Adapun ini merupakan bentuk upaya Disdik Kota Pekanbaru guna meminimalisir balapan liar yang belakangan ini kerap terjadi. Terlebih lagi, para siswa SMP masih belum memiliki Surat izin Mengemudi (SIM).
Aksi balap liar di Simpang Tiga persimpangan landmark Pekanbaru Kota Bertuah, Sabtu (29/7/2023) malam.#infoPKU #balapliarpekanbaru pic.twitter.com/IxB9R4VodE
— Info Pekanbaru (@infoPKU) July 29, 2023
Sekolah Pantau Siswa
Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengimbau agar para siswa SMP tidak membawa kendaraan karena tidak diperbolehkan. Selain itu pihaknya juga akan mengimbau ke sekolah untuk mengingatkan ke peserta didiknya, bahkan kalau perlu untuk menyampaikannya ke orangtua.
“Lebih baik anak-anak itu jalan kaki, atau naik transportasi umum,” tegasnya, Selasa (14/11/2023).
Selain itu Jamal meminta agar pihak sekolah turut memantau lokasi penitipan atau parkir kendaraan. Hal tersebut karena tidak menutup kemungkinan, siswa tetap membawa sepeda motor dan parkir di luar sekolah.
Karena menurutnya, selain belum memiliki SIM, siswa SMP yang belum berusia 17 tahun secara emosional masih belum diperbolehkan membawa kendaraan sendiri.
Perlu Peran Orang Tua
Jamal juga meminta pihak orang tua agar mengawasi pergaulan anak di luar sekolah. Pasalnya balap liar kerap dilakukan di luar jam sekolah, yakni saat malam hari.
Selain itu pihaknya juga akan bekerja sama dengan Polresta Pekanbaru, sesuai dengan arahan dari Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Dimana nantinya, akan diberikan waktu ke Polresta atau Polsek setempat untuk melakukan edukasi di sekolah, bahkan kalau juga turut mengundang orangtua.
“Guna meminimalkan balap liar, itulah beberapa upaya yang kita lakukan,” pungkas Jamal.