Problematika air bersih bagi kehidupan warga merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Mengingat 70% struktur biologis manusia merupakan air, sehingga kebutuhan air bersih dibutuhkan keseriusan dalam membangun fasilitasnya.
Butuh Perhatian
Di tengah masa persiapan pergantian Kepala Daerah dan tahun politik saat ini, kita perlu mengetahui seperti apa keseriusan para calon. Terutama dalam mewujudkan ketersediaan air minum yang merata di seluruh daerah Kota Pekanbaru.
Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru jumlah penduduk pada 2023 sebesar 1.016.370 jiwa. Sementara tahun sebelumnya 1.005.660 jiwa, dengan demikian pertumbuhan penduduk di Kota Pekanbaru mengalami tren kenaikan.
Terhadap tren kenaikan pertumbuhan penduduk, pemerintah harus siap dengan kebutuhan dasar termasuk air yang layak konsumsi.
Adapun menurut statistik, air minum yang layak untuk Indonesia adalah sebesar 91,7%. Demikian yang diungkapkan oleh Ahli Peneliti Utama Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Air Bersih BRIN, Nusa Idaman Said dalam dialog bersama dengan TVRI pada 3 Oktober 2024 lalu.
“Meski ada tren kenaikan, namun ini masih kurang dari Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2024 yang seharusnya 100%,” sebutnya.
Masih Belum Terpenuhi
Untuk diketahui air yang layak merupakan air yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan air yang aman, dalam artian air yang layak untuk dikonsumsi di Indonesia baru mencapai angka 8%.
Hal ini merupakan angka yang kurang lebih sama dengan air minum yang layak konsumsi di Kota Pekanbaru.
Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 1 juta jiwa, untuk ketersediaan air minum yang aman untuk dikonsumsi sebesar 8,9%. Yang mana angka tersebut seharusnya difikirkan agar bisa terus bertambah.
Bukan rahasia umum kemegahan Kantor Wali Kota Pekanbaru yang berada pada Kecamatan Tenayan Raya berbanding lurus dengan perkembangan daerah ini. Namun jika berbicara tentang air yang aman digunakan untuk dikonsumsi, masih belum bisa dipenuhi.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu warga di Tenayan Raya yang mengeluhkan kondisi air di Tenayan Raya, Nurhasanah. Ia mengatakan bahwa sebelumnya pindah dari Sukajadi ke Tenayan Raya, akan tetapi kualitas airnya sangat parah.
“Kami baru pindah di sini, Alhamdullillah rejekinya (beli rumah, red). Cuma, air di sini luar biasa parah. Coba lah calon pemimpin itu yang lagi mencari suara berfikir untuk daerah yang akan berkembang ini,” jelasnya, Selasa (15/10/2024).
Air Sebagai Sumber Kehidupan
Pada dasarnya, kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat memiliki efek domino bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak, maupun fungsi kesehatan lainnya. Saat ini hampir separuh dari warga Kota Pekanbaru menggunakan air dalam tanah sebagai sumber air utama, yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Dengan demikian perlu adanya keseriusan bagi calon pemimpin Kota Pekanbaru untuk memahami situasi terkait dengan ketersediaan air minum yang layak. Sehingga memiliki waktu untuk merancang program yang dibutuhkan.
KPU Kota Pekanbaru juga diharapkan peka dengan siatusi ini. Maka dari itu saat debat kandidat di tahun politik ini, problematika ketersediaan air bersih yang aman dikonsumsi warga Kota Pekanbaru memiliki kesempatan untuk segera diselesaikan.