Pandemi Covid-19 membuat orang memutar otak agar bisa bertahan hidup, salah satunya pot bunga unik dari sabut kelapa.
Sebagai salah satu kreativitas dan seni, pot bunga unik dari sabut kelapa ini memiliki daya jual yang tinggi untuk menyambung hidup di tengah masa sulit sekarang. Terlebih lagi kebanyakan orang tidak terpikir bagaimana membuat sabut kelapa menjadi nilai guna.
Pengrajin pot bunga unik dari sabut kelapa, Efri Effendi mengaku telah menekuni pembuatan pot bunga ini sejak masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun lalu akibat munculnya pandemi Covid-19.
Bapak yang bekerja di kawasan wisata Danau Buatan, Rumbai, Pekanbaru ini mengaku awalnya kebingungan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di tengah kesulitan tersebut, lalu muncullah ide untuk membuat pot dari sabut kelapa.
Sebelumnya, Efri juga memiliki bisnis cocopeat, yaitu media tanam yang dibuat dari sabut kelapa. Sabut kelapa yang dimasukkan ke dalam mesin memisahkan cocopeat dengan serabut (coco fiber) namun juga berdampak akibat pandemi.
Dari sinilah menumpuk serabut kelapa yang tidak lagi dipakainya di sekitar tempat tinggalnya. Dulunya, sabut kelapa yang tidak dipakainya untuk cocopeat dibuang begitu saja bahkan hanya untuk memancing api untuk membakar sampah di sekitar rumahnya.
Namun karena pandemi memaksanya untuk berpikir lebih keras untuk mendapatkan sumber penghasilan, dia lalu memanfaatkan sabut kelapa tersebut untuk membuat pot dengan bermodalkan pengalamannya menonton youtube dan mencari informasi di sosial media.
Setelah beberapa kali mengalami kegagalan, akhirnya Efri bisa membuat pot bunga unik dari sabut kelapa dengan berbagai bentuk yang sangat menarik.
“Corona ini berimbas ke ekonomi keluarga kami, pas corona masuk, kami di rumah saja, mikir bagaimana ekonomi bisa hidup lagi. Saya pikirkan bagaimana caranya agar limbah serabut ini bisa bermanfaat, dibuat apa gitu,” katanya.
Kerangka pot yang dibuatnya terdiri dari kawat ram yang dibuat sedemikian rupa, ada yang berbentuk tabung, balok, dan lainnya, serta menyisakan ruang di bagian dalam untuk ditanami tumbuh-tumbuhan.
Ada banyak jenis pot bunga unik dari sabut kelapa yang dihasilkannya, seperti pot portabel, atau pot gantung bahkan juga turus, yang berbentuk seperti pipa yang memanjang, biasanya digunakan untuk menanam tanaman menjalar.
Agar pot bunga unik dari sabut kelapa ini padat dan memiliki ruang, Efri menggunakan alat pres manual, yang membuat serabut menjadi lebih kuat dan padat. Di bagian atas kawat ram dilipat ke dalam, kemudian dipasang penahan di sekeliling lingkaran agar lebih kuat.
Produk pot dari serabut kelapa tersebut milik Efri dijual mulai dari Rp17.500,00-Rp 75.000,00. Sementara untuk turus berkisar Rp30 ribu–Rp50 ribu.
Dalam hal pemasaran dan pembuatan, Efri dibantu oleh keluarganya dengan memanfaatkan sosial media seperti Facebook, Whats App, dan lain-lain.
Jadi bagi Encik dan Puan yang berminat melihat koleksinya bisa langsung datang ke produk sanggar pot Yuslifia Kawasan Wisata Danau Buatan Keluarahan Sungaiambang, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, atau bisa juga menghubungi melalui Whatsapp di 0887 0819 7335
“Produk kita lebih bagus, karena seratnya lebih halus, pemisahan dari sabut kita menggunakan mesin. Kemudian setelah semuanya sudah jadi, dipernis biar kinclong dan tahan. Kita tetap mempertahankan kualitasnya,” ungkap Efri.
Perjalanan bisnis pembuatan pot bunga unik dari sabut kelapa ini bukan berjalan mulus begitu saja, Efri sempat mengaku kebingungan untuk mencari sabut kelapa karena Pekanbaru sendiri tidak memiliki sumber kelapa yang luas, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari sabut kelapa ke Tembilahan Indragiri Hilir.
Tidak hanya terkendala sabut kelapanya, Efri juga mengaku dirinya juga mengalami kendala pada modal untuk bahan baku, seperti kawat, bahan bakar, dan lain-lain.
Efri berharap, pemerintah dapat membantu usahanya dalam menjalankan bisnis ini. Sehingga pelaku usaha seperti dirinya dapat bertahan dan bisa terus berkarya, terlebih di masa pandemi sekarang ini, baik itu dari permodalan, atau pun pemasaran.