Peringatan 17 Agustus menjadi salah momen yang kita nantikan, terutama saat ragam lomba atau permainan 17-an yang biasanya ada di setiap Perayaan HUT RI.
Permainan tradisional yang sering kita jumpai di setiap Peringatan 17 Agustus ini cocok untuk kelompok dan juga individu. Yang mana permainan ini sudah ada sejak dulu.
Selain itu, permainan tradisional ini juga bisa sebagai upaya melestarikan budaya bangsa. Karena berbagai permainan untuk lomba tradisional 17 Agustus ini bisa dimainkan setiap tahun dan diteruskan ke anak dan cucu.
Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau 17 Agustusan kurang seru rasanya kalau tidak ada perlombaan. Yang mana lomba favorit Encik dan Puan? #InfoPKU #Pekanbaru #hutri77 #17an pic.twitter.com/bSeXJR4gPU
— Info Pekanbaru (@infoPKU) August 17, 2022
Seiring dengan bertambahnya teknologi, mari sedikit bernostalgia yuk dengan ragam permainan lomba 17-an dari masa ke masa.
Ragam Permainan Tradisional Untuk Lomba 17-an
1. Panjat Pinang
Siapa yang tidak tahu permainan tradisional yang satu ini? Permainan yang sangat unik dan paling seru ini sampai sekarang masih menjadi perlombaan yang ditunggu-tunggu dalam setiap Peringatan 17-an. Permainan ini ternyata sudah ada sejak era penjajahan Belanda di Indonesia lho. Sebagai salah satu acara di tengah pagelaran pesta pernikahan.
Cara bermainnya yang unik, membuat setiap penonton bersemangat. Permainan ini dimainkan secara berkelompok. Setiap peserta memerlukan strategi untuk memanjat pohon pinang yang sudah dilumuri cairan pelicin. Entah itu secara naik bergantian. Ukuran panjat pinang biasanya sekitar 8-10 meter. Hadiah panjat pinang sendiri beragam, mulai dari pakaian, aksesori, alat tulis, kipas, sepeda, hingga televisi.
2. Tarik Tambang
Permainan ini masih dimainkan secara berkelompok. Menurut berbagai sumber, tarik tambang berasal dari kebudayaan kuno China, India, dan Mesir. Namun mulai dimainkan sebagai olahraga oleh bangsa Yunani di Olimpiade ‘versi kuno’ pada 500 sebelum Masehi. Tetapi permainan ini sejak dulu merupakan permainan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia.
Cara bermain tarik tambang, yaitu masing-masing anggota dari dua kelompok saling menarik tambang ke arah berlawanan. Kelompok yang menang yaitu mereka yang berhasil menarik tambang sampai lawan masuk ke area mereka. Sangat menarik, bukan.
3. Gasing
Permainan yang satu ini juga salah satu permainan yang tak kalah unik. Dikenal sebagai gasing, bentuknya bulat dari bahan kayu dengan kaki kecil di tengah.
Meski demikian, sekarang ada juga gasing modern yang terbuat dari plastik. Cara bermain gasing yaitu dengan menghempasnya, sehingga gasing berputar di porosnya menggunakan kaki kecilnya.
4. Balap Karung
Keseimbangan adalah kunci dari permainan yang satu ini. Alat utamanya ialah karung bekas, dimana masing-masing peserta harus masuk kedalam karung dan berpacu siapa tercepat masuk ke garis finish. Permainan ini juga tak kalah heboh dan jadi salah satu permainan paling seru untuk diikuti saat perayaan HUT Kemerdekaan RI.
5. Balap Bakiak
Kembali lagi dengan permainan berkelompok. Selain keseimbangan, kekompakan sangat dibutuhkan dalam permainan ini. Karena butuh kerja sama tim yang kompak. Biasanya satu tim terdiri dari tiga hingga lima orang.
Sesuai dengan namanya, peserta menaiki bakiak atau sandal panjang yang terbuat dari kayu. Tiap tim harus kompak melangkahkan kakinya dan jadi yang tercepat untuk sampai ke garis finis.
6. Balap Kelereng
Permainan yang satu ini biasanya ramai diminati oleh anak-anak. Cara bermainnya juga tak kalah seru. Dimana tiap peserta diberi sebuah sendok dan sebutir kelereng. Peserta wajib menggigit tangkai pegangan sendok sebagai penopang. Dan sebutir kelerenglah penentu perlombaan.
Dengan keseimbangan yang tepat agar bisa menjadi pemenang permainan ini. Siapa yang paling cepat membawa kelereng ke garis finish adalah pemenangnya.
7. Egrang
Mungkin tak banyak yang tahu tentang permainan tradisional yang satu ini, Egrang. Permainan tradisional ini menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Bentuknya seperti tongkat dengan tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak.
Hampir sama seperti Bakiak, egrang juga menggunakan kayu atau bambu. Bedanya bila bakiak dimainkan secara kelompok, permainan tradisional egrang justru dilakukan secara individu.
Di Indonesia, egrang sendiri memiliki nama yang berbeda-beda. Di Lampung misalnya, disebut egrang. Di Sumatera Barat menyebutnya tengkak-tengkak, di Jawa Tengah disebut jangkungan, lalu di Kalimantan Selatan disebut batungkau.
8. Gobak Sodor
Gobak sodor sendiri merupakan nama yang berasal dari Jawa. Tetapi, di Jawa Barat disebut galah asin. Sementara di Riau disebut galah panjang. Sedangkan di Makassar disebut asing.
Asal usul permainan tradisional ini diperkenalkan oleh Bangsa Belanda yang juga punya permainan Go Back Through the Door. Namun, orang Indonesia menyebutnya menjadi gobak sodor.
Permainan ini diakukan secara berkelompok, dimana satu kelompok menjadi penghalang dan satu kelompok lainnya menjadi penyerang. Kelompok penyerang harus menembus penghalang dari kotak awal sampai akhir.
Jika penyerang tersentuh oleh penghalang, berarti kalah. Sebaliknya, jika penyerang mampu menembus kotak awal sampai akhir tanpa tersentuh penghalang, maka dinyatakan menang.
Jumlah pemain gobak sodor beragam, mulai dari 3-10 orang per kelompok. Sementara kelompok yang bermain ada dua. Manfaat bermain gobak sodor adalah melatih kekompakan dan kerja sama tim, ketangkasan, kecerdikan, dan melatih fokus.
Nah, itu dia beberapa Permainan Tradisional yang biasa kita jumpai pada setiap Peringatan HUT RI 17 Agustus. Masih banyak permainan tradisional yang lain yang bisa jadi referensi persiapan Encik dan Puan untuk bernostalgia. Tentunya permainan tradisional di atas bukan hanya sekedar permainan biasa. Tapi banyak nilai-nilai moral yang ada dalam setiap permainan.
Manfaat Permainan Tradisional
Keseruan bermain permainan tradisional ternyata menyimpan banyak manfaat yang tidak ditemukan dalam permainan gadget, terutama bagi anak-anak.
Salah satunya memperkenalkan sejarah Indonesia, melatih kreativitas dan motorik terutama pada anak-anak. Juga banyak pelajaran moral dalam kerja sama yaitu mengatur kekompakan, keseimbangan, dan lain-lain.
Itulah beberapa permainan tradisional Indonesia yang masih bisa dimainkan hingga saat ini. Pastinya kita masih mengingat semua permainan tersebut. Eksistensi permainan tradisional sebagai warisan budaya lokal ini sebaiknya tetap dilestarikan agar tak hilang di generasi-generasi selanjutnya.
Selain seru, permainan tradisional ini pun memiliki banyak manfaat dan aman dilakukan anak-anak. Selamat bermain dan bernostalgia!
Keseruan lomba 17an di Lingkungan RW 02 Kelurahan Harjosari, Sukajadi. Macam mana di tempat Ncik dan Puan, ada lomba juga tak?#infoPKU #Pekanbaru #hutri77 pic.twitter.com/OnPBS0Azkn
— Info Pekanbaru (@infoPKU) August 17, 2022