Home Blog Page 356

#ISG_2013 ISG Ditetapkan Lewat Rakor Kemenko Kesra 8 Mei

0

Kepastian tuan rumah ISG III di Jakarta belum final. Pasalnya, keputusan melakukan perubahan lokasi harus diikuti dengan perubahan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2012 tentang Panitia Nasional Penyelenggara ISG. Dan itu akan dilakukan setelah ada keputusan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) yang akan digelar 8 Mei mendatang.

”Keputusan pemindahan lokasi ISG lalu merupakan rekomendasi keputusan rapat KONI, KOI dan panittia nasional. Rekomendasi pemindahan lokasi tersebut belum final karena rekomendasi akan dibawa dulu ke rakor Kemenkokesra. Karena pemindahan baru bisa dilakukan jika ada SK Perubahan,” jelas Sekretaris Kemenpora Yuli Mumpuni, Sabtu (5/5/2013).

Dijelaskan, sesuai dengan Keppres 15, penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III dilaksanakan 6 – 17 Juni di Pekanbaru Riau. Dan belum ada SK baru untuk perubahan. Jadi SK tetap akan dilakukan perubahan, termasuk jika dilaksanakan di Pekanbaru Riau.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Pesta olahraga antarnegara Islam, Islamic Solidarity Games (ISG) 2013, akhirnya diputuskan digelar di Jakarta, 22 September – 1 Oktober. Pasalnya, tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di Pekanbaru, Riau, seperti rencana awal.

“Tadi siang ada keputusan penting yang sangat terpaksa sekali harus kami ambil. Mencermati perkembangan terakhir di Pekanbaru, ISG terpaksa digelar di Jakarta,” kata Menpora, Roy Suryo, ditemui di kantor Kemenpora di Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2013) lalu.

Berdasarkan hasil rapat Kemenpora dengan KOI, KONI, panitia ISG, Satlak Prima, dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Roy mengaku terpaksa membuka opsi ketiga, yakni pemindahan tempat pelaksanaan ISG dari Riau, agar pelaksanaan ISG tetap berlangsung tanpa harus merugikan Indonesia maupun negara-negara peserta.

Sebelumnya Roy memang mengatakan opsi pemindahan tempat pelaksanaan ISG dari Riau merupakan pilihan terakhir demi menghormati masyarakat Riau.

Beberapa poin yang membuat ISG tidak memungkinkan dilaksanakan di Pekanbaru, Riau, lanjut Roy, antara lain dua arena utama yang masih disegel dengan utang Rp 200 miliar yang tidak memungkinkan diselesaikan dalam waktu dekat, serta waktu yang bentrok dengan Bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, serta pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Riau.

“Mekanisme keuangan di Riau tidak memungkinkan menyelesaikan utang penyelesaian dua venue utama sebesar Rp 200 miliar. Begitu juga stadion aquatik yang belum ada perkembangan berarti,” jelas Roy.

Ia menambahkan, “Status Rusli Zainal (Gubernur Riau sekaligus Ketua Pelaksana ISG) sebagai tersangka tidak memungkinkan lagi melaksanakan secara penuh selaku ketua panitia dan stake holder daerah yang kurang support menyelesaikan progres ISG, maka kami membuka opsi ketiga.”

Wacana awal untuk menggeser pelaksanaan ISG pada bulan September, menurut Roy, juga tidak memungkinkan karena bersamaan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Riau, apalagi kalau harus ada putaran kedua, maka Pilkada putaran kedua akan digelar lagi pada bulan Oktober.

“Psikologis masyarakat di sana lebih cenderung menunggu Pilkada. Sedangkan kalau menunggu Pilkada selesai mungkin sekitar November. Tetapi kami tidak mau menabrak pelaksanaan SEA Games (Desember 2013) karena target kami tetap juara umum,” kata Roy.

Awalnya ajang kompetisi antarnegara Islam itu akan digelar pada 6-17 Juni 2013 di Pekanbaru, Riau. Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk pelaksanaan ISG sementara pemerintah daerah Riau juga memberi anggaran dana Rp 45 miliar.

Dengan dipindahnya pelaksanaan ISG dari Riau, maka dana ISG dari anggaran daerah dihanguskan. “Kebijakannya nanti dari Pemerintah Riau,” ujar Roy.

Sumber : Riau Online

#beritaRIAU WWF Gandeng Asita Kembangkan Wisata Tesso Nilo

0

konservasigajah

WWF menggandeng pelaku pariwisata lewat ASITA Riau untuk menggembangkan ekosiwata di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau.

“Kami harap kerjasama dengan ASITA bisa lebih memajukan potensi TNTN,” kata Humas WWF Program Riau, Syamsidar, di Pekanbaru, Sabtu lalu (4/5).

Ia mengatakan, WWF mengajak rombongan dari ASITA Riau untuk berkunjung melihat potensi ekowisata TNTN selama dua hari pada 4-5 Mei. Mereka akan diajak untuk melihat potensi wisata dengan mengunjungi kamp “Flying Squad” untuk berkeliling dengan gajah Sumatera jinak di taman nasional.

Selain itu, rencananya mereka juga akan mengunjungi usaha masyarakat disekitar taman nasional yang mengembangkan potensi madu hutan dari pohon Sialang.

“Sebenarnya rute untuk ekowisata di TNTN sudah ada, tinggal dipromosikan lebih banyak lagi,” ujarnya.

Menurut dia, TNTN memiliki potensi ekowisata yang cukup tinggi yang mampu menyedot kunjungan wisatawan rata-rata mencapai 900 orang tiap tahun. Ekowisata TNTN kini dikelola bersama antara Balai TNTN di bawah Kementerian Kehutanan, serta oleh Kelompok Masyarakat Peduli Wisata (Kempas) yang dibantu oleh WWF.

Ia mengatakan sejak Kempas berdiri pada bulan Oktober 2010 hingga saat ini telah memfasilitasi tamu yang kebanyakan dari mancanegara sebanyak kurang lebih 450 orang. Wisatawan asing yang tercatat pernah berkunjung ke TNTN berasal dari Swedia, Singapura, Inggris dan Jerman.

Selama ini ekowisata TNTN menawarkan sejumlah paket wisata berupa menyusuri hutan, berperahu di sungai, patroli bersama tim gajah Flying Squad, dan pemanenan madu hutan Sialang secara lestari.

Kementerian Kehutanan menetapkan Tesso Nilo sebagai kawasan konservasi Taman Nasional, yang sebelumnya merupakan hutan produksi terbatas, dengan luas mencapai 83.068 hektare (ha). Sebagian besar kawasan itu berada di Kabupaten Pelalawan, sebagian kecil di Kabupaten Indragiri Hulu.

TNTN sempat mengalami perluasan dari tahap pertama berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.255/Menhut-II/2004 seluas 38.576 ha, kemudian melalui SK Menteri Kehutanan Nomor: SK 663/Menhut-II/2009 ditambah sekitar 44.492 ha.

Kawasan itu merupakan habitat asli dari gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus).

Sumber : Antara Riau

#wisataRIAU Bono si Gelombang Hantu dari Riau

0

Di Provinsi Riau, tepatnya di Kuala Kampar, terdapat suatu fenomena alam yang menjadi daya tarik wisata. Fenomena alam tersebut adalah Gelombang Bono, yang akan segera terdaftar masuk dalam rekor dunia.

Fenomena alam ini terjadi di Sungai Kampar, dan merupakan peristiwa bertemunya aliran air sungai dan air laut di muara sungai. Pertemuan ini menghasilkan gelombang dan ombak besar bergulung-gulung dan bergerak dari muara menuju ke arah hulu.

Gelombang Bono juga terkenal dengan sebutan Seven Ghost (Gelombang Tujuh Hantu) dikarenakan gelombang yang dihasilkan bisa mencapai tujuh gelombang berurutan dan menciptakan kubah layaknya ombak laut.
Keunikan lainnya dari Bono adalah saat air laut bertemu dengan aliran sungai, akan terjadi gelombang tinggi disertai dentuman keras seperti suara guntur diiringi hembusan angin kencang. Gelombang ini bisa mencapai tinggi empat hingga enam meter dengan kecepatan 40 kilometer per jam.

Bagi masyarakat sekitar, selain menjadikan fenomena ini sebagai obyek wisata, mereka juga kerap menggunakan Bono sebagai sarana adu ketangkasan dengan bermain perahu di atasnya. Sampai saat ini, telah banyak orang menjajal dahsyatnya berselancar dengan gelombang Bono, mulai dari peselancar nasional dan internasional.

Beberapa peselancar internasional yang sudah pernah berselancar dengan gelombang Bono berasal dari Prancis, Brasil, Inggris, Jerman, Kanada, Belgia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan banyak lagi.

Untuk melihat fenomena Bono, perjalanan yang harus dicapai tidak mudah. Dari Pekanbaru, terlebih dahulu Anda harus menuju Pangkalan Kerinci sejauh 70 kilometer, kemudian menyewa speed boat menuju Desa Pulau Muda dan memakan perjalanan kira-kira 5 jam, sambil menyusuri Sungai Kampar.

Sumber : Oke Zone

#wisataRIAU Ini Dia Kesamaan Sungai Amazon dan Sungai Riau (Bono)

0

Ada yang tahu kesamaan Sungai Amazon dengan Sungai Kampar di Riau. Ternyata, kedua sungai itu memiliki gelombang yang bisa dipakai wisatawan untuk berselancar.

Gelombang Bono ada di Sungai Kampar, Riau. Gelombang ini telah menarik perhatian wisatawan internasional terutama para peselancar profesional yang ingin merasakan pengalaman berbeda dalam berselancar. Mirip dengan Gelombang Bono, Sungai Amazon di Brazil pun punya gelombang sejenis.

Dari Atlas Obscura, Jumat (3/5/2013), gelombang ini dinamakan Pororoca. Para peselancar dunia pun tak bisa melewatkan gelombang ini begitu saja. Mereka pun meluncur bersama papan selancar mereka di gelombang yang terlihat seperti ombak.

Berbeda dengan di pantai, air di sini coklat seperti sungai keruh karena bergelombang. Ombak di sini tingginya mencapai 3,6 meter dan gelombang bisa bergulung cukup lama. Ini membuat para surfer merasa tertantang.

Tidak cuma karena gelombang yang tinggi dan panjang, namun bahaya di sini juga membuat adrenalin mereka membuncah. Jika di pantai para surfer harus memperhatikan karang dan hiu, di sini, mereka harus hati-hati dengan kawanan ikan piranha dan batang pohon di tengah sungai.

Gelombang ini mudah diketahui kedatangannya. Biasanya, suara gemuruh akan terdengar 30 menit sebelum gelombang datang. Sekali datang, Anda harus siap. Karena, gelombang ini sangat kuat bahkan bisa mematahkan dan batang pohon besar.

Saat terbaik merasakan gelombang ini adalah pada bulan Februari dan Maret. Setiap tahun di Sao Domingos do Capim, Brazil, diselenggarakan kejuaraan nasional Pororoca. Acara inipun menjadi salah satu kejuaraan surfing paling bahaya di dunia.

Sumber : Detik Travel

#wisataRIAU Kunjungan Turis Ke Bono Naik 40 Persen

0

 

Pesona ombak “Bono” Semenanjung Kampar makin terkenal sebagai salah satu destinasi ekowisata baru di Provinsi Riau, karena jumlah kunjungan wisatawan naik 40 persen selama dua tahun terakhir.

“Kunjungan turis terus meningkat setiap tahunnya, dua tahun terakhir kunjungan turis ke Bono meningkat hampir 40 persen, dan untuk tahun 2012 kunjungan ke Bono mencapai 600-an orang,” kata Penasehat Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Riau, Ephy Sundari, pada Riau Travel Mart di Pekanbaru, Minggu.

Potensi Bono mulai terkenal, terutama di kalangan penggemar olahraga ekstrim dan peselancar internasional, sejak tahun 2009. Bono merupakan sebutan warga setempat untuk ombak Sungai Kampar, tepatnya berada di Kelurahan Teluk Meranti, daerah Semenanjung Kampar yang berjarak sekitar 185 kilometer dari Kota Pekanbaru.

Fenomena alam itu terjadi karena pertemuan dua arus dari sungai dan arus laut dari muara, karena daerah itu langsung berhadapan dengan Selat Malaka.

“Iklim kepariwisataan di daerah itu mulai terbentuk karena untuk saat ini masyarakat lokal mulai terbuka kepada para pengunjung atau turis yang melancong ke Bono. Padahal, awalnya warga disana menganggap Bono sebagai bentuk yang menakutkan,” katanya.

Karena itu, Ephy mengatakan ASPPI menggelar pertemuan Riau Travel Mart II dengan tema “For World Tourism, One Night in Bono”. Tujuannya agar asosiasi pelaku pariwisata di seluruh Indonesia ikut mempromosikan Bono kepada turis sebagai objek pariwisata dunia.

Ia mengatakan, ASPPI juga telah kami promosikan potensi Bono di pertemuan agensi travel internasional yang terdiri dari lima negara dari Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, dan Jepang pada tahun lalu.

Menurut dia, meningkatnya jumlah kunjungan turis ke Bono selain karena gencarnya promosi juga disebabkan dukungan dari pemerintah daerah. Pemerintah Kabupaten Pelalawan dan Pemprov Riau telah memfasilitasi Bono sebagai salah satu objek wisata unggulan dengan cara membangun infrastruktur jalan, dan memberikan fasilitas seperti perahu cepat, jet ski, papan selancar, serta pembuatan “homestay” di perkampungan warga.

“Harapan saya Bono ini lebih dikenal lagi oleh para wisatawan dunia, karena potensi yang dimiliki oleh Bono bisa tidak kalah dengan objek yang ada di Bali sebagai salah satu objek wisata dunia yang dimiliki Indonesia,” katanya.

Sumber : Antara Riau

#Nasional Pendaftaran SBMPTN 2013 Dibuka 13 Mei

0

Selain menyelenggarakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia juga sepakat menyelenggarakan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebagai salah satu bentuk seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), siap menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru ini.

Seleksi bersama menggunakan pola ujian tertulis ini memberikan keuntungan, baik bagi calon mahasiswa, PTN, maupun kepentingan nasional. Bagi calon mahasiswa, ujian tertulis ini sangat menguntungkan karena lebih efisien, murah, dan fleksibel.  Hal ini dikarenakan adanya mekanisme lintas wilayah.

Jalur SNMPTN khusus untuk siswa lulusan 2013, sementara SBMPTN selain untuk lulusan 2013, ujian tertulis ini dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat tahun 2011 dan 2012, untuk mengikuti seleksi pada tahun 2013.

Pendaftaran SBMPTN baru akan dibuka pada 13 Mei hingga 7 Juni 2013. Pendaftaran dilakukan secara online dan tata cara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman ujian.sbmptn.or.id. Sedangkan tatacara pengisian borang pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan bisa diunduh dari laman download.sbmptn.or.id mulai tanggal 30 April 2013.

Ujian SBMPTN ini akan diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 18-19 Juni 2013 untuk ujian tertulis, pada tanggal 20 dan atau 21 Juni 2013 untuk ujian keterampilan. Sementara pengumuman hasil ujian pada tanggal 12 Juli 2013.

Peserta ujian tertulis ini dapat memilih tiga program studi dengan tiga kelompok ujian yang disediakan. Jika pada tahun lalu tiga kelompok tersebut adalah IPA, IPS, dan IPC, maka kali ini terdiri dari kelompok Sains-Teknologi, kelompok Sosial-Humaniora, dan kelompok campuran.

Untuk SBMPTN sendiri, peserta yang mengikutinya akan dikenai biaya berdasarkan dengan kelompok ujian yang dipilihnya. Besaran Biaya pendaftaran yakni Rp.175.000 untuk kelompok sains-teknologi dan kelompok sosial-humaniora, Rp.150.000 untuk kelompok ujian keterampilan, dan Rp.200.000 untuk kelompok ujian campuran.

Berikut jadwal SBMPTN 2013 secara lengkap :

  • 10 Mei-4 Juni 2013 masa pembayaran biaya seleksi via Bank Mandiri
  • 13 Mei-7 Juni 2013 pendaftaran secara online
  • 18-19 Juni 2013 Ujian tertulis
  • 20 dan/atau 21 Juni 2013 Ujian keterampilan
  • 12 Juli 2013 Pengumuman hasil seleksi

#beritaPKU Bandara Pekanbaru Tambah 20 Penerbangan Baru

Hingga April 2013 tercatat terjadi penambahan 20 penerbangan komersil yang beroperasi di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, baik rute domestik maupun internasional.

“Sekarang ini atau hingga akhir April 2013, jumlah penerbangan reguler di SSK tercatat 80 kali per hari. Di mana sebelumnya akhir tahun 2012 hanya 60 penerbangan untuk ‘take off’ dan ‘landing’,” ujar Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II Ibnu Hasan, di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, terjadi perkembangannya yang cukup signifikan di Kota Pekanbaru bagi industri penerbangan karena terus tumbuh dengan pembukaan rute baru yang dilakukan oleh maskapai.

Tercatat tiga maskapai baru atau baru beroperasi seperti Tiger Airways atau yang juga dikenal dengan nama Mandala Airlines, kemudian Indonesia Air Transport dan anak perusahaan plat merah Garuda Indonesia yakni Citilink.

Di Februari, Tiger Airways membuka empat rute penerbangan yakni Jakarta-Pekanbaru, Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Singapura dan terakhir Pekanbaru-Jogjakarta pulang pergi setiap hari.

Indonesia Air Transport membuka rute Bandung-Pekanbaru pulang pergi setiap hari di bulan yang sama dan di bulan Maret ada nama Citilink yang membuka rute Batam-Pekanbaru pulang pergi setiap hari.

“Belum lagi maskapai AirAsia Indonesia yang mengintensifkan rute Pekanbaru-Medan dan Bandung-Pekanbaru jadi setiap hari, dari sebelumnya hanya tiga atau empat kali dalam sepekan. Juga Sky Aviation yang membuka rute baru Pekanbaru-Silangit dua kali dalam sepekan,” ucapnya.

Kondisi tersebut bepengaruh bagi penumpang pesawat di Bandara Internasional SSK II. Dari delapan ribu orang per hari, meningkat mencapai 10 ribu orang penumpang per hari.

“Saat ini cukup bagus tingkat isian penumpang (load factor) dari rute yang di buka seperti Pekanbaru-Jogjakarta dan Bandung-Pekanbaru. Kondisi itu berarti perkembangan Pekanbaru berpengaruh positif bagi perekonomian,” katanya.

Saat ini Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru telah melayani delapan rute domestik yakni Pekanbaru-Jakarta, Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Batam, Pekanbaru-Pangkalpinang, Pekanbaru-Bandung, Pekanbaru-Yogyakarta, Pekanbaru-Silangit dan Pekanbaru-Padang.

Sedangkan untuk rute internasional yakni Pekanbaru-Malaka, Pekanbaru-Kuala Lumpur, Pekanbaru-Johor, Pekanbaru-Singapura, yang  dilayani enam maskapai.

Sumber : Antara Riau

#beritaPKU Jalan Rusak di Pekanbaru Akan Segera Diperbaiki

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pekanbaru, Azmi melalui Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Dadang Purwanto kepada Tribun menyebutkan, jalan yang rusak di tengah Kota Pekanbaru tidak saja jalan kota, namun juga jalan provinsi dan nasional akan segera diperbaiki. Untuk perbaikan jalan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Pekanbaru sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Riau.

“Setiap tahun kami terus mengkoordinasikan perbaikan jalan di tengah Kota Pekanbaru ini. Untuk perbaikan jalan rusak di tahun 2013 ini, juga sudah kami koordinasikan. Baik dengan Dinas Pekerjaan Umum Riau maupun Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Provinsi Riau,” ungkap Dadang.

Menurut Dadang, hasil koordinasi tersebut, semua pihak akan memperbaiki jalan tersebut, namun proyek perbaikan jalan tersebut masih banyak dalam proses tender atau lelang. Namun, Dadang meminta untuk jumlah jalan yang diperbaiki di tahun 2013 oleh pihak terkait itu, silahkan ke masing-masing pihak tersebut.

“Pada intinya semua pihak akan memperbaiki jalan rusak tersebut, namun masih dalam proses lelang. Untuk jumlahnya, silahkan tanyakan langsung kepada mereka, kami kurang etis menjelaskan. Sedangkan untuk jalan kota, saat ini sudah ada yang sedang dikerjakan, dan juga ada yang sedang tender,” jelas Dadang.

Sumber : Tribun Pekanbaru

#ISG_2013 Agung Berharap ISG Tetap di Riau

0

Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Mempora) Roy Suryo memindahkan lokasi Islamic Solidarity Games (ISG) dari Pekanbaru ke Jakarta sangat disayangkan oleh pemuda-pemudi Pekanbaru dan itu memang menjadi pukulan berat buat Riau.

Menurut Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pekanbaru, Agung Nugroho SE, kepada Tribun, Jumat (3/5), pemindahan ISG dari Pekanbaru ke Jakarta secara mendadak itu memang sangat disayangkan sekali. “Sebab selaku tuan rumah Riau, khususnya Pekanbaru sudah sejak jauh hari berbenah diri dan sudah mempersiapkan segalanya,” ujar Agung.

Tapi dengan ada keputusan Mempora Roy Suryo itu tambah Agung, tentunya semua persiapan yang telah dilakukan menjadi sia-sia, dan perjuangan Riau selama ini untuk menjadi tuan rumah tidak dihargai. “Kami menilai keputusan Menpora itu hanya sepihak tanpa meminta pendapat atau persetujuan Riau yang sudah bersiap dua tahun lebih, sejak ditunjuk menjadi tuan rumah olimpiade negara-negara Islam itu,” ungkap Agung.

Agung juga menilai, dengan adanya pemindahan ISG tentunya marwah rakyat Riau terusik. “Untuk itu saya sangat berharap agar ISG tetap dilaksanakan di Riau, dan seluruh masyarakat Riau khususnya pemuda mari kita sama-sama memperjuangkan agar ISG tetap dilaksanakan di kota kita tercinta ini,” kata Agung Nugroho yang juga  Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Riau.

Sementara itu Mempora Roy Suryo sebelumnya menyatakan alasan membatalkan Pekanbaru sebagai tuan rumah. Sudah merupakan keputusan yang mempunyai kajian panjang, sebab Riau dianggap tidak mampu bersiap sebagai wakil dari rakyat Indonesia. Harap dicatat, ISG bukan hanya mengatasnamakan Riau, melainkan seluruh rakyat Indonesia.

Dari kacamata Roy, yang dipertaruhkan saat ini bukan lagi sekadar marwah Riau, melainkan marwah yang lebih besar, yakni kehormatan Bangsa Indonesia. Kalau Riau tidak mampu, nantinya yang malu adalah rakyat Indonesia. Apalagi kata Roy, persiapan Riau untuk even besar seperti ISG memang terkesan meragukan. “Apalagi kalau berkaca dari persiapan Pekan Olahraga Nasional Riau 2012 yang amburadul. Sampai hari-H pelaksanaan PON, persiapan tuan rumah belum mendekati 90 persen,” ungkapnya.

 

Sumber : Tribun Pekanbaru

Peserta Seleksi PSPS Membeludak

1

Pemain lokal Riau berlomba-lomba untuk menjadi pemain PSPS. Ini terbukti saat PSPS membuka seleksi di Lapangan Paskhas TNI AU Pekanbaru, Kamis (2/5) pagi. Peserta membeludak, padahal manajemen awalnya menetapkan seleksi ini tak terbuka.

“Kami pun terkejut dengan ramainya peserta yang ikut seleksi ini. Jumlahnya mencapai 160 orang. Entah dari mana mereka dapat informasi saya juga kurang jelas, padahal di media dijelaskan seleksi tak terbuka karena kami mencari beberapa pemain saja,” ujar manajer PSPS, Boy Sabirin, Kamis (2/5).

Seleksi ini dipimpin langsung carataker pelatih Afrizal, Agus Rianto dan Tarjaki Lubis. Mereka tetap memberikan kesempatan kepada pemain yang terlanjur datang untuk ikut seleksi. “Biar mereka tak kecewa maka kami tetap beri mereka kesempatan. Namun, yang tak layak langsung saja kami coret,” ujar Afrizal usai seleksi kemarin.

Dari sekitar 160 peserta yang ikut kemarin, tim pelatih menetapkan sekitar 30 pemain lolos seleksi berupa tes teknik di hari pertama kemarin. Mereka harus menjalani seleksi hari kedua berupa tes fisik di Stadion Rumbai, Jumat (3/5) hari ini. Yang lolos akan ikut seleksi hari terakhir, Sabtu (4/5) besok.

Boy Sabirin menjelaskan PSPS memang mencari beberapa pemain lokal untuk mengantisipasi keluarnya beberapa pemain pilar. Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh pemain yang resmi dilepas yakni Glen Paloakan, M Ilham, Rohit Chan, Slamet Riyadi, Lee So Hyung, Trias Budi dan Amin Syarifudin.

Bahkan, beberapa pemain senior lainnya juga ada yang mengikuti jejak tujuh pemain tersebut. Mereka adalah Rudi Widodo, Jibi Wuwungan, Makan Kanote, Ambrizal dan Ade Suhendra. “Untuk itu, kami akan daftarkan pemain baru sekitar 10 orang. Prinsipnya kami akan penuhi kuota 30 pemain untuk mengantisipasi kemungkinan buruk,” ujarnya.

 

Sumber : Riau Pos