Home Blog Page 355

#ISG_2013 Peluang Tuan Rumah ISG Bersama Masih Terbuka

0

Pemerintah Provinsi Riau memastikan diri akan menghadiri undangan pertemuan dengan Menteri koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dan Menteri Pemuda dan Olahraga membahas persiapan Islamic Solidarity Games (ISG) III di Jakarta, Rabu (8/5/2013) lusa. Pemprov berharap, dalam pertemuan tersebut lahir kesepakatan mengenai tuan rumah ISG tetap di Riau atau menetapkan opsi tuan rumah bersama.

Hal ini diungkapkan Asisten II Setdaprov Riau yang juga Wakil Ketua II Panitia Daerah ISG, Emrizal Pakis, Senin (6/5/2013). “Kita memang sudah diundang oleh Menko Kesra dalam pertemuan yang membahas ISG ini, kita akan hadir. Kita berharap dalam pertemuan nanti akan ada solusi,” ujarnya.

Dijelaskan Emrizal, persoalan pindah atau tidak pindah tuan rumah ISG belum ada keputusan resminya. “Kita tidak mau terjebak dalam debateble dan kita ingin nanti duduk satu meja mencari solusi dari sejumlah masalah yang ada. Andai kata dalam pertemuan itu nanti tidak ada solusi dari masalah yang ada itu, artinya pertemuan itu gagal,” pungkasnya.

Oleh karenanya, tiga opsi penyelenggaraan ISG tersebut masih memiliki peluang bersama. Namun, melihat munculnya statment baru Menpora Roy Suryo yang menyatakan Jakarta Tuan Rumah ISG sebagai keputusan final, membuat Pemprov Riau menyiapkan langkah agar Riau masih bisa menjadi tuan rumah, salah satunya dengan menjadi tuan rumah bersama Riau-Jakarta.

“Andai kata dalam pertemuan nanti semua pihak mengatakan sebaiknya tuan rumah, kalau itu sebuah kesepakatan, kenapa tidak. Tetapi nanti tentu akan dibahas lagi, apakah pindah ke Jakarta, Tetap di Pekanbaru atau tuan rumah bersama,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Menpora Roy Suryo menyatakan bahwa keputusan pemindahan evan itu dari Pekanbaru ke Jakarta sudah final.

“Jadi saya katakan sudah final. Rapat dengan Menko Kesra (8 Mei 2013) hanya sebuah rapat yang ingin menegaskan pemindahan itu, karena memang dengan berbagai alasan dan saran yang ada, tidak mungkin melaksanakannya di Pekanbaru,” kata Roy kepada media di Jakarta.

Menpora menjelaskan, sebenarnya dirinya tidak ingin memberikan harapan semu pada masyarakat Riau. Ditegaskannya pula, pemerintah selalu bersikap terbuka terkait alasan pemindahan lokasi pagelaran yang akan diikuti negara-negara Islam itu dari Pekanbaru ke Jakarta.

Mantan anggota DPR RI itu menjelaskan, pemindahan terpaksa dilakukan karena banyak hal. Dari sisi teknis saja, sebutnya, banyak venue di Pekanbaru yang tak memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan Islamic Solidarity Games Federation (ISSF).  Misalnya venue untuk olah raga aquatic, renang hingga panahan.

Namun, kata Roy, yang paling penting dalam masalah teknis adalah kelayakan stadion utama. Sebab menurut konsorsium (KSO) yang menjadi kontraktor pembangunan main stadium untuk PON lalu itu, Pemprov Riau masih menanggung hutang Rp 240 miliar. Salah satu yang menjadi kendala saat ini adalah status hukum Gubernur Riau Zainal.

Sumber : Hallo Riau

#beritaPKU MTQ Pekanbaru Berlangsung Dalam Hujan

Empat hari terakhir sebagian besar wilayah Kota Pekanbaru kerap diguyur hujan. Begitu juga halnya di kawasan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kota Pekanbaru ke-46 di Kecamatan Rumbai Pesisir, Lapangan Kuning Jalan Sekolah. Malahan, hujan mengguyur kawasan MTQ sejak pembukaan oleh Wali Kota Pekanbaru, Firdaus pada Jumat (3/5).

Di tengah guyuran hujan, usai pembukaan lomba tetap dilanjutkan dengan perlombaan perdanan cabang tilawah sebanyak enam orang. Menurut Ketua Bidang Musabaqah, Zulkifli kepada Tribun, pada malam Minggu pelaksanaan MTQ masih diguyur hujan, malahan mulai dari pawai ta’aruf sampai kepada pembukaan MTQ oleh wali kota.

“Akan tetapi, apresiasi dan antusias masyarakat semakin tinggi untuk mensukseskan MTQ tahun 2013 ini. Setelah pumbukaan oleh wali kota, kami melanjutkan dengan lomba tilawah yang berjumlah enam orang sampai pukul 01.00 WIB, alhamdulillah berjalan lancar,” ungkap Zulkifli.

Pada Sabtu, ulas Zulkifli, sudah dilaksanakan lomba cabang tahfiz, dan lomba cabang kaligrafi kategori naskah. Pada hari Minggu dilanjutkan dengan lomba cabang kaligrafi kategori dekorasi. Sabtu malamnya, sambungan tilawah remaja, di Astaka utama 18 orang.

“Hari Sabtu paginya langsung lomba tahfiz 1 juz dewasa sebanyak 24 orang di Masjid Dakwah Jalan Paus Komplek Chevron, dan dilanjutkan tahfiz tingkat anak-anak 1 juz sebanyak 12 orang di astaka utama. Untuk lomba kaligrafi kategori naskah sudah tuntas 12 kecamatan sebanyak 24 orang di Masjid Nurul Islam Jalan. Pada hari Minggu sudah dilaksanakan kaligrafi kategori dekorasi di tempat yang sama,” jelas Zulkifli.

Dalam pelasanaan MTQ ke-46 tahun 2013 ini, sebut Zulkifli, kendalanya lantaran kurang matang disebabkan cuaca, meskipun demikian sudah bisa mengatasinya dengan adanya kerja sama dengan pengurus masjid yang berada di sekitar Astaka Utama yang ada lima masjid.

“Untuk ke depan harapan majelis hakim, pihak pemerintah kota untuk memperhatikan tempat setiap cabang yang digunakan untuk MTQ. Hendaknya perlombaan MTQ ini di astaka kecil dan mesjid diikutkan dan jangan terfokus di astaka . Tidak hanya itu itu saja, harapannya tanggal pelaksanaan juga harus benar-benar matang,” tutur Zulkifli.

Sumber : Tribun Pekanbaru

#ISG_2013 Tuntut Pelaksanaan ISG, Gerakan Rakyat Riau Menggugat (Geram) akan Turunkan Tujuh Ribu Massa

0

Sebanyak 20 orang lebih tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) dan organisasi pemuda, mengadakan pertemuan di Sekretariat Islamic Solidarity Games (ISG) Jalan Gajah Mada, Minggu (5/5). Pertemuan itu menghasilkan sebuah organisasi pergerakan yang diberi nama Gerakan Rakyat Riau Menggugat (Geram, dan terpilih Ketua Presedium Geram, Faizal Naser.

Usai pertemuan, Faizal Naser didampingi jajaran presedium, Toni dari KNPI, Soni Rahman dari Majelis Tinggi Pemuda Riau, Zulfikri M Noer dari LDS, dan Beni R Dehan kepada Tribun menyebutkan, sejak pemerintah pusat melalui Menteri Pemudan dan Olahraga (Menpora) memutuskan memindahkan pelaksanaan ISG ke Jakarta, ia bersama tokoh masyarakat dan pemuda Riau sangat kecewa.

“Atas pembicaraan beberapa tokoh awalnya, maka diadakanlah pertemuan ini, dan akhirnya kami sepakat membentuk organisasi pergerakan yang kami namakan Geram. Ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Riau atas tindakan pusat tersebut. Untuk itu, kami menuntut supaya ISG tetap dilaksanakan di Riau, karena persiapan sudah hampir rampung dan ini merupakan marwah rakyat Riau,” ungkap Faisal.

Menurut Faisal, Geram tidak saja menyuarakan tuntutan melalui media massa, namun tuntutan juga akan disampaikan melalui surat dan akan melakukan aksi besar-besaran, dengan menurunkan tujuh ribu massa untuk melakukan aksi demonstrasi menuntut supaya ISG tetap dilaksanakan di Riau.

“Kami tidak main-main, kami akan menuntut secara tertulis dan secara aksi demonstrasi. Ini marwah rakyat Riau, harus diperjuangkan ISG tetap dilaksanakan di Riau. Aksi demonstrasi akan melibatkan tujuh ribu massa yang berasal dari berbagai daerah di Riau. Tuntutan kami, selain ISG tetap di Riau, juga menuntut supaya Menpora dipecat dari kabinet,” tegas Faisal.

Faisal berharap dan menghimbau kepada masyarakat dan pemuda seluruh Riau, untuk sama-sama menuntut dan menyuarakan tuntutan supaya ISG tetap dilaksanakan di Riau, karena ini adalah marwah rakyat Riau.

“Ini marwah rakyat Riau, maka kami berharap dan mengimbau seluruh masyarakat dan pemuda Riau peduli. Mari bersama menuntut supaya ISG tetap dilaksanakan di Riau. Tidak ada alasan pusat memindahkan ISG ke pusat. Sekali lagi, mari kita gugat pusat,” ajak Faisal.

Sumber : Tribun Pekanbaru

#beritaRIAU 239 Kelas Rusak di Riau Akan dapat Bantuan

0

239 kelas SD yang rusak sedang di Provinsi Riau akan direhabilitasi oleh Kemendikbud. Berdasarkan data rencana alokasi sementara yang dimiliki Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, kelas rusak sedang yang akan direhabilitasi itu tersebar di tujuh kabupaten/kota.

Menurut Kasi SD Disdik Riau, Zainuddin kepada wartawan, kemarin, di Riau, totalnya ada 239 ruangan rusak sedang dengan anggaran Rp 10.142.457.000 yang masuk rencana alokasi sementara. Tujuh kabupaten/kota yang mendapatkan bantuan tersebut yaitu, Bengkalis 21 kelas, Indragiri Hulu 21 kelas, Kampar 43 kelas dan Pelalawan 60 kelas.

Selanjutnya Kabupaten Rokan Hilir 46 kelas, Rokan Hulu 27 kelas dan Kota Pekanbaru sebanyak 21 kelas. Sementara, untuk Kabupaten Kuantan Singingi, Meranti, Siak, Indragiri Hilir dan Dumai sudah menyampaikan data kelas rusak sedang ke pusat. Namun kelima daerah ini tidak masuk dalam rencana alokasi sementara yang diterima Disdik dari pusat.

Menurut Zainuddin, saat ini, pemerintah pusat memang menurunkan anggaran untuk program rehabilitasi tersebut. Karena itu, pemerintah pusat mungkin mengutamakan daerah yang memang sangat membutuhkan. Ia memastikan hal ini juga dialami oleh daerah di provinsi lain.

Dijelaskan dia, data alokasi sementara itu akan disampaikan ke kabupaten/kota. Selanjutnya, pihak kabupaten/kota menentukan sekolah-sekolah mana saja yang jadi calon penerimanya. Nanti, data sekolah calon penerima akan dikirimkan ke pusat paling lambat tanggal 14 Juni.

Karena itu diharap, akhir bulan Mei mendatang data tersebut sudah disampaikan ke Disdik Riau lagi. Selanjutnya, data akan dikirim Disdik Riau ke pusat. Nanti pusat akan melakukan verifikasi terlebih dahulu. “Proses verifikasi dilakukan langsung oleh pusat. Disdik Riau tidak ada melakukan verifikasi,” tegasnya.

Sumber : Tribun Pekanbaru

#beritaPKU Disdik Yakin Pekanbaru Nilai Tertinggi UN SD/MI

Hari ini, Senin (6/5), 16.837 siswa SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Pekanbaru hadapi Ujian Nasional (UN) 2013. Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru menargetkan, hasil yang dicapai dapat mengungguli peserta dari kabupaten/kota lain di Provinsi Riau. Termasuk kota besar lain di Sumatera.

Menurut Kepala Bidang TK dan SD Disdik Pekanbaru, Naguib Nasution SPd, Minggu (5/5), 16.837 peserta tersebut berasal dari 264 sekolah. Jumlah terbanyak berasal dari SD negeri dengan 13.223 peserta. Diikuti dari SD swasta 3.198 orang serta dari MI negeri dan swasta sebanyak 396 orang.

Diterangkan Naguib, meski UN diikut 264 sekolah, tapi yang menjadi penyelenggara hanya 247 sekolah. Karena 17 sekolah lainnya masih berstatus menumpang ujian. “Ini biasa karena sekolah tersebut belum terakreditasi,” ungkap Naguib. Dari 247 itu, 184 diantaranya adalah SD negeri. Lalu, 58 SD swasta, 3 MI negeri, 11 MI swasta, satu SD Luar Biasa (SDLB) negeri dan tujuh SDLB swasta. Khusus SDLB, pelaksanaan UN dipusatkan di satu tempat saja.

Menurut Naguib, pihaknya optimis seluruh peserta mampu menjalankan UN sebaik mungkin. Bahkan dengan hasil yang maksimal. Karena itulah Disdik optimis Pekanbaru mampu kembali meraih nilai tertinggi di Riau. Bahkan, siswa Pekanbaru diyakini unggul dibanding siswa antarkota di Pulau Sumatera.

Keyakinan Naguib ini diambilnya mengingat persiapan yang sudah matang jelang pelaksanaan UN. Diantaranya, pihak sekolah telah menggelar sejumlah tryout UN bagi siswa bekerjasama dengan berbagai kalangan. Termasuk satu kali tryout yang diselenggarakan Disdik Pekanbaru.

Tak hanya itu, di tiap Unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan juga sudah diminta membuat prediksi soal berdasarkan kisi-kisi UN. Prediksi ini menjadi pegangan para guru yang mengampu mata pelajaran yang diujiankan. Artinya, siswa sebenarnya telah mengetahui gambaran besar soal-soal yang keluar saat UN.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara UN Provinsi Riau, Sri Petri Haryanti SPd memastikan pendistribusian naskah ke seluruh kabupaten/kota telah tuntas. Menurutnya, distribusi naskah soal terakhir dilakukan kemarin malam ke Kota Pekanbaru. Menurutnya, pendistribusian itu sekaligus membawa naskah soal Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A. Termasuk naskah soal UN susulan.

Sejauh ini, panitia belum mendapat kabar adanya kekurangan naskah dari daerah.  Sebelumnya, Petri mengakui memang sempat ada kekurangan untuk SD Kesuma Pekanbaru dan dua paket di Indragiri Hulu. Tapi kekurangan naskah itu sudah diantar dan masalah telah diatasi.

Ia berharap, pelaksanaan UN SD/MI di seluruh sekolah se Provinsi Riau berjalan baik tanpa masalah berarti. Seluruh panitia juga diminta menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana tertera pada prosedur operasional standar pelaksanaan UN.

Kepada seluruh peserta UN, Petri mengharap agar tidak percaya jika mendengar informasi terkait kunci jawaban yang bocor. Menurutnya, isu seperti itu sangat menyesatkan mengingat kerahasiaan naskah terjaga dengan baik. “Kami menghimbau agar siswa percaya pada kemampuannya sendiri saja,” kata Petri.

Sementara itu, berdasarkan data Disdik Riau, peserta UN SD/MI tahun ini mencapai 118.602 orang. Selain Pekanbaru, peserta terbanyak ada di Kabupaten Kampar dengan peserta 14.819 orang dan Indragiri Hilir 14.013 orang. Selanjutnya di Rokan Hilir dengan 13.281 orang, Bengkalis 11.596 orang, Rokan Hulu 10.417 orang, Siak 8.960 orang, Indragiri Hulu 8.026 orang, Kuantan Singingi 5.885 orang, Pelalawan 5.881 orang, Dumai 5.133 orang dan Keppulauan Meranti 3.783 orang.

Selanjutnya, untuk SDLB ada 46 siswa yang ikut dari 25 sekolah. Mata pelajaran yang diujiankan ada tiga. Hari pertama adalah bahasa Indonesia, Matematika (hari kedua) dan IPA (hari ketiga). Setiap mata ppelajaran dimulai pukul 08.00 dan berakhir jam 10.00 Wib.

Lalu, UNPK Paket A ada 628 orang. Untuk kesetaraan, peserta terbanyak tercatat di Kabupaten Rokan Hulu dengan 94 orang. Diikuti Pelalawan 93 orang, Meranti 89 orang, Pekanbaru 77 orang, Bengkalis 75 orang, Indragiri Hilir 54 orang, Indragiri Hulu 42 orang, Rokan Hilir 31 orang, Dumai 24 orang dan Siak 23 orang. Hanya Kuantan Singingi yang tidak menggelar UNPK Paket A.

Mata pelajaran yang diujikan dalam Paket A ada lima. Yaitu Pendidikan Kewarganegaraan dan bahasa Indonesia (hari pertama), Ilmu Pengetahuan Sosial dan IPA (hari kedua) serta Matematika (hari ketiga). Paket A dilakukan di hari yang sama dengan UN formal. Namun, waktunya dimulai pukul 13.30 Wib.

Sumber : Tribun Pekanbaru

#beritaPKU 300 Pelajar SMA Ikuti Lomba Lintas Alam di SMAN 10 Pekanbar

Sebanyak  300 pelajar dari 20 sekolah SMA sederajat di Pekanbaru, mengikuti lomba lintas alam ke-5 yang diselenggarakan Sispala X SMAN 10 Pekanbaru. Meski pakaian mereka basah penuh dengan lumpur, tak mengurangi semangat, para peserta.

Seorang peserta, Pramita Cindri, tampak lega usai mencapai pos lima. Seluruh pakaian yang ia kenakan basah dipenuhi lumpur. Meski demikian, ia merasa sangat puas dan senang.

Dia mengaku, alasan mengikuti lomba lintas alam, karena merasa tertantang. “Dulu waktu SD saya pernah mengikuti lomba seperti ini, benar-benar seru dan menantang,” kata pelajar SMK Global ini, saat ditemui, Minggu (5/5) siang.

Hal senada juga dikatakan Sustran, pelajar kelas XI SMA Santa Maria. Selain ingin mencari tantangan, ia ingin mencari pengalaman dan wawasan. Apalagi, dikatakan Sustran, dirinya baru kali pertama mengikuti lomba lintas alam.

“Ingin cari pengalaman aja, sambil seru-seruan bareng teman-teman,” ucapnya.

Lomba lintas alam merupakan program rutin Sispala X SMAN 10 Pekanbaru, setiap satu tahun sekali.
“Kegiatan ini merupakan program dari organisasi Sispala X SMAN 10 Pekanbaru. Tujuannya, untuk mempererat siswa antar sekolah,” terang ketua panita lomba, Adlia Nauli, saat ditemui.

Auli menuturkan, pada lomba lintas alam tahun ini memakai tiga kategori, yaitu kecepatan, ketepatan dan kekompakan. Masing-masing kategori akan dinilai oleh juri, yang berada di setiap pos.

Ia menuturkan, setiap tim beranggotakan lima orang, harus menyusuri alam dengan berjalan kaki. Masing-masing tim harus singgah di setiah pos untuk menghadapi tantangan atau menyelesaikan tes.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada lima pos yang harus dilalui oleh para peserta. Pada pos pertama, peserta harus menjawab quisioner berisikan pertanyaan seputar pengetahuan umum.

Kemudian pada pos dua, peserta harus menyelesaikan game puzlle. Selanjutnya, pada pos ketiga, peserta harus meluncur dengan flying fox berketinggian lima meter, dengan panjang 45 meter.

Setelah itu, para peserta harus menyusuri tepian sungai, hingga menemukan pos keempat. Di pos empat, peserta harus menyebrangi sungai Sail, dengan menggunakan tali karamantel.

Terakhir, di pos lima, peserta dinilai kecepatan sampai tiba di pos lima, tempat keberangkatan. Selain itu, para peserta juga dinilai kekompakan, serta kelengkapan alat-alat yang dibawa.

Pelajar yang baru duduk di bangku kelas X ini mengatakan, jarak yang ditempuh para peserta mencapai lima kilometer. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penjelajahan yaitu sekitar tiga jam.

Aulia mengatakan, bagi para pemenang, panitia telah menyediakan hadiah berupa piala dan piagam. Selain itu juga ada piala bergilir, yang sudah dua tahun berturut-turur direbut oleh peserta dari SMAN 1 Pekanbaru.

Ia menambahkan, selain juara satu, dua, tiga, harapan satu, dan harapan dua, panitia juga memberikan hadiah bagi tim di kategori tim favorit dan tim peduli bumi. Tim favorit adalah tim yang mempunyai penampilan paling unik.

Sedangkan tim peduli bumi, adalah tim yang peduli dengan kebersihan lingkungan. Misalnya ikut membersihkan sampah selama perjalanan.

Sumber : Tribun Pekanbaru

#cuacaRIAU Curah Hujan Mulai Berkurang di Riau

0

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memantau adanya pusaran angin tertutup (Eddy) di Sumatera bagian tengah. Dengan kondisi tersebut, tiga provinsi yaitu, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Utara berpotensi diselimuti awan hujan.

Tak hanya itu, BMKG juga menjelaskan bahwa tekanan udara rendah masih terjadi di Samudera Hindia bagian barat Sumatera. Hanya saja, jika dibandingkan dengan gangguan daerah tekanan rendah, Eddy tidak meluas. Tapi hanya berada di sekitar pusarannya saja. Sementara tekanan rendah udara cenderung terpusat ke daerah gangguannya.

Menurut Analis BMKG Pekanbaru, Yudhistra Mawaddah kepada wartawan, Minggu (5/5), di awal bulan ini, curah hujan di Riau mulai mengalami penurunan. Karena, jika dikaji secara klimatologi, puncak curah hujan di Riau sebenarnya terjadi pada bulan April lalu. Meski demikian, hujan masih tetap terjadi meski intensitasnya berkurang.

Dijelaskannya, curah hujan yang berpeluang turun tersebut masih bersifat ringan hingga sedang. Curahnya pun terkonsentrasi di wilayah Riau bagian tengah seperti Pekanbaru, Siak dan Pelalawan. Disamping itu di wilayah Riau bagian pesisir timur seperti Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Bengkalis dan Dumai.

Yudhistira juga memprakirakan hujan yang turun masih memungkinkan disertai petir. Hal ini dipengaruhi oleh pemanasan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari. Sehingga penguapan mempercepat pembentukan awan konvektif Comulunimbus.

Menurutnya, awan jenis ini kerap menjadi penyebab turunnya hujan  disertai petir dan angin kencang. Hujan yang ditimbulkan deras tapi waktunya tidak terlalu lama. Berbeda dengan awan Cumulus biasa yang memakan waktu lama tapi curah hujannya tidak lebat.

Karena hujan disertai petir masih berpotensi muncul, Yudhistira menghimbau agar masyarakat lebih waspada. Jika hujan disertai petir muncul, masyarakat hendaknya menjauhi tempat terbuka. Hal ini diperlukan sebagai antisipasi agar tidak tersambar petir. Disamping itu, masyarakat juga disarankan tidak memakai alat elektronik ketika petir berlangsung.

Sementara itu, selain hujan disertai petir, Yudhistira juga memprakirakan angin puting beliung mungkin saja terjadi. Menurutnya, angin puting beliung cenderung terjadi saat masa transisi musim di akhir bulan Mei mendatang.

Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring satelit NOAA, BMKG pada hari Sabtu lalu, di Sumatera hanya terdeteksi 9 titik panas. Lima diantaranya terpantau ada dikawasan  Riau. Yakni di Pelalawan tiga titik, dan di Rokan Hulu serta Indragiri Hilir masing-masingnya satu titik.

Sumber : Tribun Pekanbaru

#ISG_2013 Panpel Pusat ISG Keberatan Wacana Datangkan LO Riau

0

Panitia pelaksana (panpel) pusat Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 keberatan mendatangkan liaison officer (LO) dari Riau.

“Saya harus hati-hati dalam memutuskan soal ini karena anggaran jadi pertimbangan utama,” ujar Ketua Panpel Pusat ISG 2013 Anthony Sunarjo.

Panpel pusat harus menyediakan dana sekitar Rp10 miliar untuk rencana itu.

“Dalam masa persiapan yang mepet dan anggaran yang tidak banyak, setiap dana yang keluar harus dipikirkan matang-matang. Apalagi pemerintah tidak akan menambah walaupun kita kekurangan Rp10 juta,” imbuh Anthony

Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyatakan bakal tetap menggunakan jasa LO yang sudah dilatih di Pekanbaru itu di Jakarta.

ISG akan diselenggarakan pada 22 September-1 Oktober 2013.

Sekretaris Menpora Yuli Mumpuni optimistis medatangkan LO itu bisa dilaksanakan. Soal dana, ia menyatakan anggaran bisa diambil dari alokasi yang semula diperuntukkan bagi biaya transit para atlet dari Jakarta ke Riau.

Sumber : Metro TV

#ISG_2013 ISG Ditetapkan Lewat Rakor Kemenko Kesra 8 Mei

0

Kepastian tuan rumah ISG III di Jakarta belum final. Pasalnya, keputusan melakukan perubahan lokasi harus diikuti dengan perubahan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2012 tentang Panitia Nasional Penyelenggara ISG. Dan itu akan dilakukan setelah ada keputusan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) yang akan digelar 8 Mei mendatang.

”Keputusan pemindahan lokasi ISG lalu merupakan rekomendasi keputusan rapat KONI, KOI dan panittia nasional. Rekomendasi pemindahan lokasi tersebut belum final karena rekomendasi akan dibawa dulu ke rakor Kemenkokesra. Karena pemindahan baru bisa dilakukan jika ada SK Perubahan,” jelas Sekretaris Kemenpora Yuli Mumpuni, Sabtu (5/5/2013).

Dijelaskan, sesuai dengan Keppres 15, penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III dilaksanakan 6 – 17 Juni di Pekanbaru Riau. Dan belum ada SK baru untuk perubahan. Jadi SK tetap akan dilakukan perubahan, termasuk jika dilaksanakan di Pekanbaru Riau.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Pesta olahraga antarnegara Islam, Islamic Solidarity Games (ISG) 2013, akhirnya diputuskan digelar di Jakarta, 22 September – 1 Oktober. Pasalnya, tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di Pekanbaru, Riau, seperti rencana awal.

“Tadi siang ada keputusan penting yang sangat terpaksa sekali harus kami ambil. Mencermati perkembangan terakhir di Pekanbaru, ISG terpaksa digelar di Jakarta,” kata Menpora, Roy Suryo, ditemui di kantor Kemenpora di Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2013) lalu.

Berdasarkan hasil rapat Kemenpora dengan KOI, KONI, panitia ISG, Satlak Prima, dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Roy mengaku terpaksa membuka opsi ketiga, yakni pemindahan tempat pelaksanaan ISG dari Riau, agar pelaksanaan ISG tetap berlangsung tanpa harus merugikan Indonesia maupun negara-negara peserta.

Sebelumnya Roy memang mengatakan opsi pemindahan tempat pelaksanaan ISG dari Riau merupakan pilihan terakhir demi menghormati masyarakat Riau.

Beberapa poin yang membuat ISG tidak memungkinkan dilaksanakan di Pekanbaru, Riau, lanjut Roy, antara lain dua arena utama yang masih disegel dengan utang Rp 200 miliar yang tidak memungkinkan diselesaikan dalam waktu dekat, serta waktu yang bentrok dengan Bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, serta pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Riau.

“Mekanisme keuangan di Riau tidak memungkinkan menyelesaikan utang penyelesaian dua venue utama sebesar Rp 200 miliar. Begitu juga stadion aquatik yang belum ada perkembangan berarti,” jelas Roy.

Ia menambahkan, “Status Rusli Zainal (Gubernur Riau sekaligus Ketua Pelaksana ISG) sebagai tersangka tidak memungkinkan lagi melaksanakan secara penuh selaku ketua panitia dan stake holder daerah yang kurang support menyelesaikan progres ISG, maka kami membuka opsi ketiga.”

Wacana awal untuk menggeser pelaksanaan ISG pada bulan September, menurut Roy, juga tidak memungkinkan karena bersamaan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Riau, apalagi kalau harus ada putaran kedua, maka Pilkada putaran kedua akan digelar lagi pada bulan Oktober.

“Psikologis masyarakat di sana lebih cenderung menunggu Pilkada. Sedangkan kalau menunggu Pilkada selesai mungkin sekitar November. Tetapi kami tidak mau menabrak pelaksanaan SEA Games (Desember 2013) karena target kami tetap juara umum,” kata Roy.

Awalnya ajang kompetisi antarnegara Islam itu akan digelar pada 6-17 Juni 2013 di Pekanbaru, Riau. Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk pelaksanaan ISG sementara pemerintah daerah Riau juga memberi anggaran dana Rp 45 miliar.

Dengan dipindahnya pelaksanaan ISG dari Riau, maka dana ISG dari anggaran daerah dihanguskan. “Kebijakannya nanti dari Pemerintah Riau,” ujar Roy.

Sumber : Riau Online

#beritaRIAU WWF Gandeng Asita Kembangkan Wisata Tesso Nilo

0

konservasigajah

WWF menggandeng pelaku pariwisata lewat ASITA Riau untuk menggembangkan ekosiwata di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau.

“Kami harap kerjasama dengan ASITA bisa lebih memajukan potensi TNTN,” kata Humas WWF Program Riau, Syamsidar, di Pekanbaru, Sabtu lalu (4/5).

Ia mengatakan, WWF mengajak rombongan dari ASITA Riau untuk berkunjung melihat potensi ekowisata TNTN selama dua hari pada 4-5 Mei. Mereka akan diajak untuk melihat potensi wisata dengan mengunjungi kamp “Flying Squad” untuk berkeliling dengan gajah Sumatera jinak di taman nasional.

Selain itu, rencananya mereka juga akan mengunjungi usaha masyarakat disekitar taman nasional yang mengembangkan potensi madu hutan dari pohon Sialang.

“Sebenarnya rute untuk ekowisata di TNTN sudah ada, tinggal dipromosikan lebih banyak lagi,” ujarnya.

Menurut dia, TNTN memiliki potensi ekowisata yang cukup tinggi yang mampu menyedot kunjungan wisatawan rata-rata mencapai 900 orang tiap tahun. Ekowisata TNTN kini dikelola bersama antara Balai TNTN di bawah Kementerian Kehutanan, serta oleh Kelompok Masyarakat Peduli Wisata (Kempas) yang dibantu oleh WWF.

Ia mengatakan sejak Kempas berdiri pada bulan Oktober 2010 hingga saat ini telah memfasilitasi tamu yang kebanyakan dari mancanegara sebanyak kurang lebih 450 orang. Wisatawan asing yang tercatat pernah berkunjung ke TNTN berasal dari Swedia, Singapura, Inggris dan Jerman.

Selama ini ekowisata TNTN menawarkan sejumlah paket wisata berupa menyusuri hutan, berperahu di sungai, patroli bersama tim gajah Flying Squad, dan pemanenan madu hutan Sialang secara lestari.

Kementerian Kehutanan menetapkan Tesso Nilo sebagai kawasan konservasi Taman Nasional, yang sebelumnya merupakan hutan produksi terbatas, dengan luas mencapai 83.068 hektare (ha). Sebagian besar kawasan itu berada di Kabupaten Pelalawan, sebagian kecil di Kabupaten Indragiri Hulu.

TNTN sempat mengalami perluasan dari tahap pertama berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.255/Menhut-II/2004 seluas 38.576 ha, kemudian melalui SK Menteri Kehutanan Nomor: SK 663/Menhut-II/2009 ditambah sekitar 44.492 ha.

Kawasan itu merupakan habitat asli dari gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus).

Sumber : Antara Riau