Home Blog Page 354

PSPS Belum Dapatkan Kerangka Tim

0

Caretaker pelatih PSPS, Afrizal mendapatkan tugas berat menghadapi putaran kedua ISL yang bergulir 11 Mei mendatang. Eksodus besar-besaran pemain membuat Afrizal harus meramu tim dengan pemain baru.

Ironisnya, hingga Selasa (7/5) kerangka tim belum juga didapatkan. Padahal, Sabtu (11/5) sudah bertanding menjamu Barito Putra.

“Kalau gambaran kerangka tim 100 persen belum dapat. Dari beberapa kali latihan, saya mencoba bongkar pasang pemain yang baru bergabung. Mungkin besok (hari ini, red) latihan ke arah membentuk kerangka tim dan menetapkan starting eleven menghadapi Barito Putra,” ujar caretaker pelatih PSPS, Afrizal, Selasa (7/5).

Dari 23 pemain putaran pertama, yang bertahan hanya Ndiaye Pape Latyr, M Isnaini, Bobby Satria, M Zahrul Azhar, Susanto, Fance Harianto, Redo Rinaldi, Tengku Lutfi, Prawira Putra dan Dika Hanggara. Dari 10 pemain ini hanya Ndiaye Pape Latyr, Bobby Satria, Fance Harianto dan Susanto yang selalu dimainkan di putaran pertama, sedangkan sisanya lebih sering cadangan.

Praktis, Afrizal harus merombak total komposisi pemain untuk menjalankan strategi bermain dengan formasi 4-2-3-1.

Untuk posisi target man, Afrizal tak pusing karena Ndiaye Pape masih bertahan. Namun yang menjadi kendala adalah posisi playmaker yang ditinggalkan Makan Kanote.

PSPS memang kedatangan Camara Namory dan bergabung kembali Rusdianto. Namun, kedua pemain tersebut sejatinya gelandang bertahan.

Untuk gelandang serang, saat ini PSPS memiliki M Zahrul Azhar, Tengku Lutfi, Dika Hanggara serta beberapa pemain baru hasil seleksi yang minim pengalaman bermain di reguler di ISL.

“Mudah-mudahan sebelum lawan Barito kerangka tim terlihat,” ujar Afrizal. (Riau Pos)

#beritaPKU Pemkot Pekanbaru Kesulitan Mendapatkan Lokasi Pembuangan Sampah

Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, kesulitan mencari lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah untuk pengganti tempat lama di Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, yang hampir penuh.

“Kendala yang dihadapi adalah menyangkut harga tanah mahal, dana terbatas, serta mencari lokasi yang cocok,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pekanbaru Syafril, Rabu (8/5).

Menurutnya, untuk membuka lokasi TPA baru sampah Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru menganggarkan dana Rp2,5 miliar. Saat ini pihaknya masih mempertimbangkan apakah lokasi TPA baru sampah itu masih di Kecamatan Rumbai atau di Tenayan Raya.

Pertimbangan lokasi, ujarnya, penting supaya kelak tidak menimbulkan protes dari penduduk setempat karena dampak keberadaan TPA sampah. Keberadaan TPA biasanya menimbulkan protes bila berada di sekitar perkampungan penduduk, karena bau busuk yang ditimbulkan oleh timbunan atau proses pengolahan sampah.

Ia mengaku cenderung memilih lokasi baru tetap di Kecamatan Rumbai karena jauh dari perkampungan warga. Bila TPA sampah itu berada di Kecamatan Tenayan Raya, dikhawatirkan diprotes karena perkampungan penduduk di wilayah itu sudah padat. (Metro TV)

PSPS Pertahankan 16 Pemain PON Riau

0

Pelatih PSPS Pekanbaru berupaya mempertahankan sebanyak 16 pemain PON XVIII/2012 Riau untuk mengisi kekosongan sejumlah pemain yang hengkang karena manajemen mengalami kendala keuangan.

“Kami sepakat untuk tetap mempertahankan 16 pemain PON XVIII karena mereka sudah dianggap lolos seleksi tahap lanjutan,” kata  Afrizal, Asisten Pelatih PSPS Pekanbaru, Selasa.

Ia menyebutkan nama ke-16 pemain tersebut, yakni Saddam Hamdani, Toni, Ravi, Amran, Fikri, James, Zulmardian, Chandra, Ihsan, Geri, Khairunnas, Yudi Rianto, Hadison, Ario Putra, Hasbullah, dan Afdal.

Menurut dia, pihaknya juga sudah mendapatkan rekomendasi dari mantan Pelatih PON XVIII Riau Philip Hansen Maramis yang juga melihat perkembangan bekas anak asuhnya itu.

Para pemain yang dipertahankan itu mulai Rabu (8/5) akan dipantau terus-menerus menyangkut taktik dan teknik ketika latihan.

Namun, para pemain itu merupakan hasil pembinaan serius oleh pelatih lokal untuk memperkuat Riau pada PON XVIII/2012.

Bila para pemain tersebut mampu menunjukkan kinerja terbaik, manajemen akan melakukan kontrak dengan mereka memperkuat tim menjelang putaran kedua kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013.

Dia mengatakan bahwa pemain asing asal Korea Selatan, Shin Hyun Joon, juga menjalani seleksi di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru.

Padahal, kata dia, sebelumnya PSPS kehilangan dua pemain pilar, Ambrizal dan Ade Suhendra. Kedua pemain tersebut sudah memberitahukan menyangkut pindah ke tim lain dengan alasan gaji yang belum dibayar.

Ambrizal untuk laga ISL 2012/2013 memperkuat Persegres, Gresik, Jawa Timur, sementara Ade Suhendra berlabuh di Persiba, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pekan lalu, sejumlah pemain lokal PSPS juga pindah ke tim lain, seperti Glen Paloakan, M. Ilham, Slamet Riyadi, Trias Budi, dan Amin Syarifudin, setelah Mundari Karya juga mundur dari jabatan sebagai pelatih.

Bahkan ada juga dua pemain asing yang bersikap serupa dan mereka tidak mengikuti kompetisi lanjutan ISL, seperti Rohit Chan asal Nepal dan Lee So Hyung dari Korea Selatan. (Antara Riau)

#beritaPKU Mengakhiri Perundingan Pembukaan Blokade Tanah Jalan Kimar Sarah

Untuk mengakhiri kebuntuan kelanjutan proyek pelebaran Jalan Soekarno Hatta, Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Riau mengundang sejumlah instansi, termasuk Kimar Sarah selaku bekas pemilik lahan. Pertemuan digelar di Kantor Dinas PU, Selasa (7/5/13). Namun Kimar Sarah tak hadir.

“Dia menolak menerima undagan kami, tapi minta dibacakan petugas yang mengantar. Ia tak memenuhi undangan kami,” ujar Kepala Dinas PU Pemprov Riau SF Hariyanto di Pekanbaru.

Dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan Polresta Pekanbaru, Badan Pertanahan Pekanbaru, Pengadilan Negeri Pekanbaru, ditegaskan bahwa ganti rugi lebih dari Rp 500 juta sudah sah diterima Kimar Sarah.

Lantas mengenai alasan Kimar Sarah belum membongkar pohon pisang yang dijadikan blokade di lahan untuk pelebaran jalan karena sertifikat tanahnya belum dirubah, mendapat bantahan BPN.

“Pihak BPN menunjukkan sertifikat baru Kimar Sarah yang sudah dikurangi sesuai harga ganti rugi,” terang SF Hariyanto.

Menanggapi sikap tidak kooperatif tersebut, SF mengatakan kalau pihaknya akan mengundang Kimar kembali. “Kalau sampai panggilan ketiga tak juga datang, semua sepakat untuk langsung melakukan eksekusi,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan SF, bahwa anggaran dari APBN 2013 untuk finalisasi pelebaran Jalan Soekarno Hatta, eks lahan Kimar sudah cair. Jika sudah bisa dilaksanakan, hanya diperlukan waktu dua pekan untuk menuntaskannya. (Riau Terkini)

#ISG_2013 Keppres ISG Difinalisasi Hari Ini

0

Rencana pemerintah untuk memindahkan tempat penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III dari Provinsi Riau ke Provinsi DKI Jakarta pada 22 September-1 Oktober akan dirampungkan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.

Roy mengatakan akan melakukan finalisasi perubahan draf Keputusan Presiden nomor 15 tahun 2012 pada Rabu (8/5).

“Besok, pukul 10.00 akan ada rapat dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Agung Laksono). Rapat tersebut merupakan rapat teknis,” ujar Roy di sela-sela peluncuran program ‘Merajut Indonesia’ di Jakarta, Selasa (7/5).

Roy menjelaskan, setelah rapat tersebut, draf Keppres yang baru menunggu disahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah mencabut Keppres nomor 15 tahun 2012 yang menentukan Riau sebagai tuan rumah ISG III lebih dahulu.

Roy mengaku dirinya juga sudah berkonsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait status Gubernur Riau, Rusli Zainal.

Menurut Roy, kedua lembaga tersebut menyatakan seorang tersangka tidak pada tempatnya untuk mencairkan anggaran. Sehingga, ISG tidak mungkin diselenggarakan di Pekanbaru, Riau.

ISG 2013 akan diikuti sedikitnya 57 negara dan mempertandingkan 18 cabang olahraga di antaranya panahan, senam, atletik, sepak bola, taekwondo, voli, voli pantai, angkat besi, karate, bulu tangkis, pencaksilat, wushu, renang, panjat tebing, dan perahu naga. (Metro TV)

#beritaRIAU Jumlah Pengangguran Sarjana dan Diploma di Riau Meningkat

0

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah pengangguran dari lulusan diploma dan sarjana di Provinsi Riau meningkat drastis pada Februari 2013 dibandingkan periode yang sama 2012.

“Artinya banyak lulusan diploma dan sarjana dari universitas di Riau belum terserap ke lapangan pekerjaan,” kata Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad di Pekanbaru, Selasa (7/5).

Ia menjelaskan, jumlah pengangguran terbuka di Riau pada Februari 2013 mencapai 116.410 orang. Dari jumlah itu, pengangguran terbuka dari lulusan diploma I, II dan III, mencapai 8,48 persen. Jumlah itu naik 7,15 persen karena pada periode yang sama tahun lalu, pengangguran diploma sebesar 1,33 persen.

Selain itu, jumlah sarjana pengangguran juga bertambah dari 0,69 persen pada Februari 2012 menjadi 3,56 persen pada tahun ini.

Meski begitu, Mawardi mengatakan secara keseluruhan tingkat pengangguran terbuka di Riau pada Februari 2013 sebesar 4,13 persen, atau turun dari tahun lalu yang mencapai 5,17 persen.

“Penurunan pengangguran tak lepas dari makin terbukanya kesempatan kerja,” ujarnya.

Menurut dia, penurunan tingkat pengangguran terbuka terjadi pada tingkat pendidikan SD dari 3,60 persen menjadi 2,23 persen. Kemudian pengangguran lulusan SMP turun dari 5,15 persen jadi 2,40 persen, dan SMA turun dari 8,6 persen jadi 8,0 persen, serta SMK dari 7,52 persen jadi 5,72 persen.

Sedangkan, ia mengatakan jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2013 mencapai 2.487.857 orang, atau bertambah 211.597 orang dibandingkan tahun lalu.

“Jumlah angkatan kerja di Riau naik 192.368 orang, menjadi 2.815.864 orang,” ujarnya.

Meski pertumbuhan ekonomi Riau termasuk tertinggi di Indonesia namun kondisi itu belum mampu menciptakan lapangan kerja luas hingga pengangguran masih tinggi. (Antara)

Mahasiswa Riau Tuntut Nasionalisasi Blok Migas

0

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau berunjuk rasa di kompleks Rumbai, Pekanbaru, Selasa, menuntut nasionalisasi blok migas di daerah itu.

Mereka yang berada di depan gerbang masuk PT Chevron Pacific Indonesia, kompleks Rumbai, berharap agar Pemerintah berani menasionalisasi aset minyak dan gas (migas) dengan tidak memperpanjang kontrak blok minyak Siak di Riau kepada Chevron.

Sejumlah mahasiswa melakukan demo terkait dengan keberadaan perusahaan asing yang sudah bercokol di Indonesia selama 88 tahun itu yang akan memperpanjang masa kontraknya.

Bahkan, perusahaan tersebut jauh hari telah mengusulkan perpanjangan ke Kementerian ESDM terkait masa kontrak Chevron di Blok Siak yang akan habis pada bulan November 2013.

Aksi mahasiswa sempat memanas setelah mereka membakar ban bekas dan mendobrak gerbang besi setinggi 5 meter. Namun, demonstrasi tetap terkendali dan mahasiswa hanya meneruskan orasi mereka setelah melewati gerbang pertama.

“Penguasaan modal asing atas kekayaan alam negeri ini tiap tahun semakin meningkat karena aturan perundangan-undangan kita dibuat dengan ide utama kompetisi bebas. Akibatnya, perusahaan negara harus menjadi anak tiri dalam mengelola kekayaan alam di negeri sendiri,” kata koordinator lapangan, Yopi Pranoto.

Kedaulatan negara, menurut dia, seakan telah dibajak oleh kekuatan asing yang padat modal dan kapitalis. Akibatnya, aturan hukum tunduk untuk melegitimasi posisi pemodal besar yang mampu membayar demi kepentingan kekayaan mereka.

“Selama ini, Indonesia belum berdaulat terhadap kekayaan alamnya, bahkan kita akan menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM),” ujarnya.

Selain itu, Yopi mengatakan bahwa mahasiswa mendukung upaya hukum kasus dugaan korupsi pada proyek bioremediasi yang melibatkan pegawai Chevron dan rekanannya sebagai tersangka. Kasus penetralan limbah itu kini sudah dalam proses pengadilan di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa mahasiswa mendukung majelis hakim untuk bersikap objektif dan jangan terprovokasi dari pihak perusahaan yang melakukan kampanye untuk merekayasa opini publik.

“Usut tuntas kasus bioremediasi untuk memberikan kepastian hukum di Indonesia,” katanya.

Secara terpisah, Manajer Komunikasi Chevron Tiva Permata, ketika menanggapi aksi mahasiswa, mengatakan bahwa seluruh aset dan fasilitas yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia adalah milik negara.

Dalam operasionalnya, kata dia, Chevron bekerja berdasarkan Kontrak Bagi Hasil (production sharing contract) dan di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku wakil pemerintah Republik Indonesia.

“Chevron merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dari pemerintah Indonesia yang diberi tugas untuk mengelola dan mengoperasikan aset-aset negara di sektor industri migas, di antaranya tanah, bangunan, jaringan pipa dan listrik, serta fasilitas lainnya,” kata Tiva dalam siaran persnya.

Terkait dengan perpanjangan Blok Siak, Tiva menyatakan bahwa keputusan sepenuhnya berada di tangan pemerintah Indonesia.

“Siapa pun yang mengoperasikan blok tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimum bagi negara dan Provinsi Riau,” ujarnya. (Antara Riau)

#Nasional Mendikbud Minta Ujian Tulis Masuk SMP Dihapus

0

Hari pertama ujian nasional (unas) SD kemarin (6/5) tidak seriuh unas SMP maupun SMA beberapa waktu lalu. Hasil pantau di sejumlah daerah, unas berjalan serentak dan lancar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghimbau ujian tulis masuk SMP dihapus, cukup dengan nilai unas dan rapor.

Himbauan penghapusan ujian tulis di SMP, khususnya SMP negeri, itu disampaikan langsung Mendikbud Mohammad Nuh. “Sekarang yang PTN saja menghapus ujian tulis sebagai saringan masuk nasional. Harusnya SMP juga begitu, cukup dari rapor dan nilai unas SD,” katanya usai sidak di SD Bhakti, Jakarta kemarin.

Nuh mengatakan tidak tepat jika siswa SD yang baru saja berjibaku mengerjakan unas dihadapkan lagi dengan ujian tulis masuk SMP. “Betapa ribetnya kalau harus dua kali ujian tulis. Sudah tidak perlu ujian tulis lagi di SMP,” papar menteri asal Surabaya itu. Nuh mengatakan upaya kongkrit untuk menghentikan ujian tulis di SMP akan segera tertuang dalam surat resmi. Dia mengatakan sedang menggodok secara birokrasi, untuk aturan baru ini.

Mantan rektor ITS itu juga menegaskan posisi unas SD. Dia menegaskan jika unas SD itu tidak bertentangan dengan program wajib belajar. Nuh mengatakan jika prinsip unas SD itu sama dengan unas SMP dan SMA. Yakni ada peluang lulus atau tidak lulus.

“Yang wajib itu kan belajarnya. Jika ada yang tidak lulus, kan tetap wajib belajar (di SD lagi, red),” paparnya. Namun Nuh meminta siswa tidak perlu risau menghadapi unas SD. Sebab standar kelulusan ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Nuh mengatakan jika unas SD ini dianggap saja sebagai ujian latihan menghadapi ujian-ujian akhir di jenjang pendidikan berikutnya.

Standar kelulusan masing-masing sekolah juga diterapkan di Provinsi DKI Jakarta. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, rata-rata standar kelulusan unas SD di seluruh DKI Jakarta adalah 5,5. “Tetapi ada juga yang menetapkan standar kelulusan 4,” papar dia saat mendampingi Nuh.

Taufik mengatakan jika naskah unas di wilayah DKI Jakarta sudah sampai di rayon-rayon Sabtu lalu. Sehingga kemarin naskah sudah siap dibawa oleh masing-masing panitia unas tingkat sekolah atau satuan pendidikan.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim juga tidak ketinggalan melihat langsung persiapan unas SD. Dia kebagian memantau di SDN 01 Menteng, sekolahnya Presiden Barack Obama dulu. Mantan rektor Universitas Andalas, Padang itu lebih menjelaskan urusan teknis unas SD. “Unas SD ini memang mendapatkan perhatian lebih. Jangan sampai kejadian buruk di unas SMP atau SMA terulang,” paparnya.

Musliar mengatakan pengecekan percetakan naskah ujian oleh petugas dari pemprov berjalan berkali-kali, tujuannya supaya proses ini tuntas tepat waktu. Selain itu Musliar mengatakan lembar jawaban komputer (LJK) menggunakan kertas 100 gram, sehingga siswa tidak perlu khawatir kertas LJK mudah rusak.

Musliar juga mengomentari potensi kelulusan siswa. “Saya yakin tingkat kelulusan unas SD dan sederajat ini mencapai 100 persen,” tandanya. Alasannya adalah, standar nilai kelulusan unas SD dan sederajat ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Dengan kondisi ini, Musliar mengatakan kecil kemungkinannya ada siswa tidak lulus unas.

#beritaPKU Pekanbaru Belum Tentukan Formasi CPNS 2013

Hingga kini Pemerintah Kota Pekanbaru belum menerima informasi pasti dari pusat terkait penerimaan CPNS (calon pegawai negeri sipil) baru. Padahal jika mengacu pada kebijakan yang ditetapkan pusat perihal besaran belanja publik dan belanja pegawai dalam APBD, secara prinsip Pemko Pekanbaru bisa melakukan penerimaan CPNS.

Menurutnya, tampaknya tahun 2013 ini besaran belanja pegawai sudah lebih kecil dari belanja publik atau 40 persen dari total APBD keseluruhan yang mencapai kurang lebih 2 T. Jadi dengan perbandingan 60 : 40 Pemko Pekanbaru telah dapat menerima CPNS.

“Dan sekarang kita masih menunggu informasi dari pusat apakah penerimaan CPNS untuk Pemko Pekanbaru formasinya penerimaannya sebanyak yang pensiun atau ada penambahan lain diluar pengganti yang pensiun,”Jelas Hermanius.

Lanjut, ditambahkannya sesuai analisa jabatan dan beban kerja, pihak Pemko Pekanbaru juga sudah menyampaikan usulan kebutuhan pegawail dilingkungan Pemko Pekanbaru kepada pusat.

“Saat ini Kita belum bisa pastikan juga apakah formasi CPNS untuk Pemko Pekanbaru sesuai dengan hasil analisa jabatan dan beban kerja yang diusulkan atau tidak, karena laporannya belum sampai kemungkinan pada bulan Juni mendatang usulan kita telah diketahui,”tutup Hermanius. (Riau Terkini)

#ISG_2013 Terbuka Opsi Tuan Rumah Bersama ISG

0

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menyatakan pemindahan tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) dari Riau ke Jakarta sudah keputusan final.

Namun Ketua Umum Panitia Daerah (Panda) Indonesia Islamic Solidarity Games Organizing Committe (Inaisgoc) HM Rusli Zainal mengatakan, masih terbuka peluang Riau jadi tuan rumah atau opsi lain, menjadi tuan rumah bersama.

Pernyataan tersebut disampaikan HM Rusli Zainal yang juga Gubernur Riau (Gubri) itu, karena belum ada surat resmi yang dilayangkan Kemenpora kepada Pemprov Riau yang menyatakan kepindahan sudah keputusan final.

‘’Beberapa opsi masih memungkinkan. Kami dengan pusat pasti tidak akan banyak perbedaan selama masih rasional dan proporsional. Kita tunggu saja 8 Mei (pertemuan di Kemenko Kesra, red) nanti,’’ ujar Rusli kepada Riau Pos di Pekanbaru, Senin (6/5).

Ditegaskan Gubri, ia baru akan menerima keputusan perpindahan ISG tersebut jika sudah menerima surat secara tertulis dari Presiden RI. Apakah nanti berupa Keputusan Presiden (Keppres) atau berupa Surat Keputusan (SK) saja.

Pertemuan yang difasilitasi Menko Kesra di Jakarta besok, ujar Gubri, salah satu agenda adalah penentuan nasib Riau sebagai tuan rumah ISG. Pertemuan itu akan dihadiri Menpora, Ketua KOI, Ketua KONI, panitia nasional dan panitia daerah.

‘’Bapak Menteri (Menpora, red) pasti akan memberikan pertimbangan, sebab semangat kita adalah bagaimana mendorong percepatan otonomi daerah. Pusat pasti sepakat supaya mendorong daerah menjadi kuat,’’ lanjutnya.

Ketika ditanya seandainya pertemuan 8 Mei nanti merupakan momen penyerahan SK perpindahan lokasi tuan rumah, Gubri mengatakan hal tersebut bukanlah suatu masalah lagi sebab tentunya sudah dibahas lebih dulu dalam pertemuan tersebut.

‘’Saya pikir kerugian seperti anggaran bukanlah tidak ada kaitannya dalam hal ini. Contohnya sarana prasarana venue, itu memang harus kita lengkapi agar dapat bermanfaat. Tidak pun ada ISG tetap kita bangun. Lebih bagusnya kan bisa dipakai untuk ajang multiiven seperti ISG atau ada ajang lain ke depan,’’ bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga menceritakan sedikit kilas balik terkait penunjukan Riau sebagai host country yang sudah dilakukan beberapa tahap.

‘’2009 misalnya, dideklarasikan dalam suatu pertemuan internasional yang dihadiri seluruh pihak, lalu kita diundang menerima bendera dalam suatu pertemuan di Jeddah pada 2011,’’ ceritanya.

Setelah itu, lanjutnya, baru Januari 2013 keluar Keppres yang menunjuk Riau sebagai tuan rumah secara resmi dari pemerintah pusat. Di situ juga langsung dibuatkan SK kepanitiaan daerah yang diketuai langsung Gubri.

Melalui berbagai perjuangan ini, Gubri berharap, tentu akan ada pertimbangan-pertimbangan dalam pertemuan di Jakarta nanti sehingga tidak terlalu mengecewakan Riau.

Detri dan Andi Bantah Sarankan ISG Dipindah

Di sisi lain, dua akademisi Riau yang dimintai saran terkait pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) yaitu Rektor UIR Detri Karya dan pengamat politik Andi Yusran, merasa terpojok atas pemberitaan beberapa media bahwa mereka adalah penyebab pemindahan ISG ke Jakarta.

Keduanya menjelaskan bahwa mereka tidak pernah menyarankan hal ini kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta pada Senin, 22 April 2013 lalu.

Sebaliknya, mereka mengaku membeberkan hal-hal yang merugikan Riau bila iven internasional ini dipindah ke Jakarta. Malahan Andi Yusran dengan tegas mengatakan kepada Kemenpora pada waktu itu agar pembiayaan iven ini sepenuh ditanggung pusat, atau setidaknya dana Rp200 miliar yang sudah dijanjikan itu cepat cair.

Detri dan Andi mengemukakan, Kemenpora lebih dulu mengemukakan fakta-fakta pesimisme sebelum mendengarkan keterangan mereka berdua.

‘’Mereka (Kemenpora, red) sudah mengemukakan dulu rasa pesimis pelaksanaan ISG bisa dilakukan di Riau, setelah itu barulah kami dipersilahkan memberikan pandangan,’’ kata Andi Yusran kepada Riau Pos, Senin (6/5).

Sementara Detri sangat terkejut dengan keputusan Kemenpora usai pertemuan itu. Ia lebih terkejut lagi ketika membaca berita bahwa dirinya menjadi satu dari dua akademisi yang menyebabkan ISG dipindahkan ke Jakarta.

‘’Kami merasa sangat terpojok bila dikatakan kepindahan ISG karena kami, apalagi pertemuan di Kemenpora itu adalah pertemuan informal karena tidak ada undangan resmi, hanya ada undangan SMS dan telepon,’’ ujar Detri.

Detri sendiri sangat menyayangkan karena tidak ada satupun konsep yang dikemukakannya untuk menjadi pertimbangan pada pertemuan yang dihadiri Menpora Roy Suryo dan Sesmenpora Yuli Mumpuni itu. Ini dilihat dari tidak ada pertemuan lanjutan seperti yang diucapkan langsung Menpora.

‘’Kata terakhir dari Menpora di ujung pertemuan itu adalah akan adanya pertemuan lanjutan dengan pemerintah daerah, KONI, KOI dan Kemenpero. Tapi hingga pernyataan Menpora soal pemindahan dan bahkan hingga hari ini pertemuan yang ditunggu tidak kunjung terealisasi,’’ ungkapnya.

Di tempat berbeda, panitia pusat mempertimbangkan mendatangkan liaison officer (LO) dari Riau yang telah direkrut dan dilatih, jika pelaksanaan ISG resmi diputuskan Presiden SBY pindah ke Jakarta.

‘’Bukan merasa keberatan atau tidak mau mendatangkan LO dari sana (Riau, red) yang sudah direkrut sebelumnya, tapi masih mempertimbangkan,’’ ujar Ketua Panitia Pelaksana Pusat Inaisgoc Anthony Sunarjo kepada Riau Pos di Jakarta, Senin (6/5).

Sebelumnya, Sekretaris Menpora (Sesmenpora) Yuli Mumpuni mengatakan, pihaknya akan tetap berusaha memanfaatkan LO yang sudah disiapkan di daerah. (Riau Pos)

‘’Untuk LO sendiri, kami tetap berusaha mendatangkan dari Riau. Apalagi mereka sudah lama disiapkan untuk menghadapi ISG,’’ ucap Yuli pekan lalu.