Home Blog Page 347

#beritaPKU Ketika Geng Motor Menjadi Virus Teror

Hanya dalam waktu dua tahun, keberadaan geng motor di Kota Pekanbaru tumbuh bagai virus penebar kekerasan dengan jumlah anggota lebih dari 500 orang. Ironisnya, sebagian besar diantaranya adalah anak-anak muda berstatus pelajar.

Seorang remaja tanggung, sebut saja Ang, hanya bisa menundukkan mukanya merapat ke meja di Mapolres Pekanbaru pada Selasa siang (14/5). Remaja berusia 17 tahun itu masih tercatat sebagai siswa di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) unggulan di Pekanbaru, namun pilihannya kali ini membawanya ke jalan yang salah.

“Saya benar-benar menyesal, bang. Saya benar-benar malu sama orang tua saya,” katanya.

Dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis, Ang meratapi penyesalannya. Keterlibatannya dalam geng motor Sincan sejak setahun lalu malah membawanya harus berurusan dengan hukum. Di usianya yang masih sangat muda, Ang kini ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka kasus perusakan sebuah warung internet bersama kawanan geng motor.

Ang mengatakan awalnya sekadar ikut-ikutan masuk geng motor bersama teman-temannya. Dengan kondisinya kini, Ang terpaksa harus mengubur mimpinya menjadi seorang polisi.

“Saya punya cita-cita jadi polisi. Tapi sekarang, entahlah. Saya pasrah,” ujarnya lesu.

Ang tidak sendiri meratapi nasibnya, karena ada enam pelajar yang di dalam ruangan itu berstatus tersangka akibat terlibat tindak kriminal bersama kawanan geng motor. Dari catatan Polresta Pekanbaru, sebanyak 51 orang dari geng motor yang akan ditangkap karena tindak kriminal dan 11 diantaranya masih pelajar SMP dan SMA, termasuk didalamnya Ang.

Di lihat dari postur tubuhnya, para anggota geng motor yang ditangkap Polresta Pekanbaru jauh dari sosok tinggi kekar dan bertato seperti anggota geng motor Hells Angels yang sangat ditakuti di Amerika Serikat. Mereka mayoritas adalah remaja berusia belasan tahun alias ABG (anak baru gede), berbadan kurus dan jauh dari kesan seram.

Namun, tindakan mereka sudah masuk dalam kategori kriminal pidana berat. Catatan polisi menunjukkan selama tahun 2012 ada sedikitnya 25 kasus pidana yang dilakukan geng motor di Pekanbaru, dan awal tahun ini sudah ada sekitar 16 kasus. Kejahatan yang mereka lakukan antara lain pencurian dengan kekerasan, perusakan, penganiayaan, hingga pemerkosaan terhadap korban.

Penyesalan juga ditunjukkan oleh Fit, pemuda putus sekolah berusia 18 tahun yang kini juga berstasus tersangka. Ia mengaku baru dua bulan bergabung dengan geng motor XTC dan dipercaya sebagai panglima.

Ia ditangkap karena ikut menyaksikan pemerkosaan yang dilakukan tiga orang anggota geng motor terhadap seorang karyawati di Stadion Utama PON Riau di kompleks Universitas Riau, Minggu (5/5).

Fit mengungkapkan, banyak remaja yang ketika masuk ke geng motor akhirnya terjebak dan tidak bisa keluar dengan aman. Sebabnya, ketika keluar mereka kerap dianggap sebagai tertuduh apabila ada anggota geng motor yang ditangkap polisi. Akibatnya, banyak anggota geng motor takut untuk keluar karena ancamannya berat, yakni dibunuh sebagai pengkhianat.

“Orang yang keluar itu bakal jadi incaran anggota geng motor untuk dianiaya. Makanya kami takut untuk keluar,” ujarnya.

Modus Perekrutan

Aksi kriminal geng motor di Pekanbaru tidak lepas dari sosok Mardijo alias Klewang.

Kapolres Pekanbaru Kombes Pol Adang Ginanjar mengatakan, pria bangkotan berusia 57 tahun itu merupakan mantan residivis yang dianggap sebagai ketua tertinggi, bahkan seperti guru spiritual, bagi seluruh kelompok geng motor di Pekanbaru.

Pria tersebut ditakuti karena konon kebal senjata tajam, namun kini ia sudah tidak berdaya setelah dicokok oleh polisi.

“Klewang ini menjadi otaknya, karena ia memberi instruksi kapan anggotanya harus bergerak dan setiap penyerangan harus mendapat restu darinya,” kata Adang.

Penangkapan terhadap Klewang akhirnya mengungkap keterkaitan geng motor, termasuk modus perekrutan anggota di kalangan pelajar. Klewang sebenarnya merupakan anak dari keluarga polisi, namun saat dewasa menjadi kriminal dan berulang kali masuk penjara. Dua dari enam anak Klewang menjadi ketua geng motor di Pekanbaru.

Menurut Adang, kira-kira 2010, anak Klewang yang bernama Bambang Suprianto setelah pulang dari Bandung, Jawa Barat, membentuk geng motor XTC di Pekanbaru. Bambang menjadi Ketua XTC, sedangkan Klewang diangkat sebagai Ketua Besar.

Untuk membesarkan pengaruh geng motor itu, Klewang bersama Bambang mulai melakukan tindakan anarkis untuk menakuti kelompok geng motor lainnya sehingga mau bergabung dengan XTC.

Dalam proses perekrutan anggota, Klewang mewajibkan calon anggota berkelahi dengan anggota XTC untuk uji nyali.

“Sedangkan, untuk yang perempuan, tersangka (Klewang) akan menyetubuhinya,” kata Adang.

Klewang juga akan menentukan orang-orang terpercayanya untuk dijadikan panglima di geng motor. Tersangka juga mencari panglima yang berstatus pelajar di sekolah-sekolah untuk melakukan perekrutan di institusi pendidikan.

Setelah itu, setiap anggota wajib menyetor uang sebesar Rp5.000 setiap bulan dengan dalih uang kas untuk operasional. Tersangka juga memerintahkan anggota geng motornya melakukan perampasan, pemerasan yang hasilnya disetor kepada Klewang.

“Sedangkan jika mendapat sepeda motor, maka sepeda motor tersebut dijual atau digunakan sebagai sarana pergerakan mereka,” ujar Adang.

Menurut dia, Klewang sudah berhasil menghimpun sekitar 500 anggota geng motor dan membawahi enam kelompok. Kelompok tersebut antara lain XTC, ARC, JRC, Sincan, Street Demon, dan Atiet Abang.

“Setiap kelompok dipimpin oleh seorang ketua, wakil ketua, bendahara dan panglima perang yang mantan residivis,” katanya.

Adang bertekad kepolisian yang kini dipimpinnya akan menumpas habis kawanan geng motor di Pekanbaru.

“Kami juga berkoordinasi dengan kepolisian di setiap daerah, karena informasinya ada tersangka yang buron kabur keluar Riau,” ujarnya.

Virus Terorisme

Ahli psikologi sosial dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Dr Mirra Noor Milla  mengatakan, fenomena kelompok kekerasan seperti geng motor tumbuh subur di kota-kota besar akibat adanya kultur kekerasan yang didukung oleh kondisi lingkungan.

Keberadaan geng motor di Pekanbaru tidak muncul secara tiba-tiba, karena kelompok seperti itu sudah sejak lama ada, yang biasanya dibentuk oleh sekelompok orang yang memiliki kesamaan hobi otomotif dan petualangan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir kelompok yang mengutamakan kekerasan lebih mendominasi akibat pembiaran terhadap perilaku kekerasan itu terjadi tanpa ada upaya penghukuman berarti dari aparat.

“Yang sangat disayangkan adalah, kenapa sudah sejauh ini aparat kepolisian membiarkan kelompok itu berkembang,” kata Mirra.

Menurut dia, seharusnya Pemerintah Kota Pekanbaru dan aparat kepolisian bisa mencegah berkembangnya kelompok geng motor pimpinan Klewang dengan menghambat berkembangnya kultur kekerasan melalui penegakan hukum dan tidak memberi ruang bagi mereka untuk beraktivitas.

Sikap permisif dan pembiaran secara berulang-ulang itu membuat kekerasan dianggap menjadi budaya yang bisa diterima, dan fatalnya hal itu dianggap sesuatu yang hebat bagi generasi muda yang sedang mencari identitas. Dalam kasus geng motor, para remaja akhirnya menjadi korban dari tindakan pembiaran para penguasa dan aparat hukum terhadap virus anarkisme dan terorisme.

“Geng motor ini sudah bisa dikategorikan teroris, karena mendengar namanya saja orang sudah takut.” katanya.

Klewang dengan mudahnya melakukan perekrutan hingga ke institusi pendidikan dengan target para remaja yang merasa tidak mendapat peran di lingkungannya. Mereka, yang disebut Mirra sebagai remaja yang termarjinalkan, mendapati Klewang sebagai mentor dan panutan yang bisa menerima mereka dan memenuhi kebutuhan psikologis.

Perekrutan itu makin dipermudah dengan sikap Pemerintah Kota Pekanbaru yang alpa memberikan ruang dan peluang bagi remaja yang termarjinal untuk bisa beraktivitas secara positif.

“Saya melihat di Pekanbaru ini pemerintah daerah sangat kurang memberikan peluang bagi remaja yang termarjinalkan untuk berkompetisi melalui berbagai kegiatan-kegiatan positif,” katanya.

Jadi, sangat tidak arif ketika sekarang kita menyatakan perang terhadap geng motor sebagai pelaku kekerasan, ketika kita juga yang sebenarnya membiarkan mereka tumbuh subur di tengah masyarakat.

Berapa banyak lagi generasi muda di Bumi Lancang Kuning yang harus menjadi korban virus kekerasan dan terorisme yang akan merenggut masa depan gemilang mereka? (Antara Riau)

#eventPKU One Day Mini Festival (MiniFest) “Think. Do. Be. Positive”

0

kepoPKU

KepoPKU (Komunitas Energi Positive Pekanbaru) merupakan komunitas non-profit, sebagai wadah para individu yang bersemangat untuk menyebarkan ide positif, fresh dan berdaya gunaMengapa ide-ide itu pantas untuk disebarkan? Hal ini dikarenakan pengetahuan, wawasan dan pengalaman dapat mendorong orang lain untuk bisa mengaplikasikan ide-ide yang ada di dalam pikiran mereka dan meningkatkan kompetensi di bidang tertentu.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas cakrawala pengetahuan bagi siapapun dan merangsang berpikir tentang hal-haldi luar zona kenyamanan intelektual. Harapannya, Riau umumnya dan Pekanbaru khususnya, dengan potensi yang besar ini mampu melahirkan anak-anak muda dengan kemampuan melakukan sesuatu di luar zona kenyamanannya yang berdampak positif untuk daerah sendiri.

Follow

@kepoPKU

@kepominifest

Print

One Day Mini Festival (MiniFest) “Think. Do. Be. Positive” merupakan kegiatan terbesar kepoPKU di tahun 2013 sebagai aksi menyebar energi positif dan peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2013 bagi para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Pekanbaru. MiniFest ini akan mengangkat tiga topik penting berupa: Pendidikan, Kreatifitas, dan Kepemudaan.

Akan dilaksanakan pada Minggu 19 Mei 2013 pukul 08.00 – 16.00 WIB di Gedung Pustaka Wilayah Soeman HS

Bentuk kegiatan

Indoor

  1. Workshop pendidikan kreatif akan diisi oleh Adez Aulia“Marketing Director of International Design School”

  2. Seminar Kepemudaan oleh Gracia Paramitha “Global Youth Advisor for TUNZA & UNEP”, Kreatifitas oleh Rino Dezapaty “Director of Riau Rhythm Chambers Indonesia” dan Indah Wita “CEO Indika Kreasindo”

Kompetisi

  1. Fotografi “Potret Pendidikan Riau”

  2. Project maker “Proposal ide projek positif untuk Pekanbaru”

FREE Untuk Kompetisi

HTM Rp 50.000,- Untuk Seminar dan Workshop

(Mahasiswa/Pelajar Rp25.000,-)

Siapa aja boleh ikutan ^^ Kompetisi, workshop, seminar, komplit. Yuk ikutan.

More info cek TL @kepoPKU / hub Redha 0813 7850 3999

#beritaPKU PPDB Pekanbaru: Porsi Siswa Tempatan 40-50 Persen

Tidak ingin persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ini bermasalah seperti tahun sebelumnya, Komisi III DPRD Kota Pekanbaru dan dinas Pendidikan (Disdik) siap merivisi Perwako tertang penerapan PPDB online tahun ini.

Dewan bersama Disdik mengakui, penerapan PPDB online tahun sebelumnya banyak permasalahan di lapangan. Khususnya tentang penerimaan siswa tempatan yang masih banyak tidak terakomodir.

Seperti yang disampaikan Wakik Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Afrizal DS, ia menegaskan tidak ingin permasalahan tahun lalu itu muncul kembali. Ia juga tidak ingin ada pungutan dari penerimaan siswa didik baru dan Disdik juga ditekankan untuk dapat memberikan peluang kepada sisiwa tempatan.

“Kita tidak ingin ada pungutan-pungutan dalam penerimaan siswa baru. Kita juga minta prioritas siswa tempatan diperbanyak. Untuk itu kita minta Perwako direvisi kembali,” jelasnya.

Menjawab hal tersebut, Kepala Disdik Pekanbaru Zulfadil mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan revisi Perwako, khususnya tentang siswa temapatan. Pada tahun ini, penerimaan siswa tempatan akan diperbanyak menjadi 40/50 persen.

“Kalau sebelumnya penerimaan sisiwa tempatan sekitar 20-25 persen. Tahun ini kita tambahkan, penerimaan siswa tempatan menjadi 40-50 persen,” jawabnya.

Selain memberikan porsi yang lebih besar bagi siswa tempatan, Disdik Pekanbaru juga memastikan adanya jaminan, terutama bagi anak-anak putus sekola untuk mendapatkan pendidikan yang layak. (Riau Terkini)

#beritaPKU Pemko Siapkan Lahan Relokasi PKL HR Soebrantas

Rencana Pemerintah kota Pekanbaru memindahkan pedagang pasar Jongkok dan PKL jalan Hr Subrantas ke jalan Purwodadi hingga kini masih menunggu kesiapan lahan dari Pihak ketiga. Pasalnya hingga kini kondisi lahan tersebut masih rentan akan becek dan genangan air.

“Jangan sampai pemerintah salah langkah karena terkesan tergesa-gesa melakukan pemindahan sementara lokasi tempat baru masih belum memadai,” Jelas Asisten I Sekdako Pekanbaru, M Noer kepada Riauterkini.com, Selasa (14/05/2013).

Diakuinya, berdasarkan pantauan dari pihaknya lokasi yang baru di jalan Porwodadi tersebut masih banyak kekurangannya, mulai dari tempat parkirnya, sistem pembuangan airnya, dan fasilitas lainnya yang mendukung masih belum ada.

“Maka dari itu, Tim yustisi dalam minggu ini atau minggu depan akan melakukan rapat mengenai penertiban PKL di jalan Subrantas termasuk Pasar jongkok,”terangnya.

M. Noer juga mengatakan bahwa untuk pemindahan tersebut pihaknya akan melakukan secara persuasif kepada setiap pedagang, maka dari itu kita siapkan tempat yang nyaman dan baik, setelah itu baru disuruh pindah. (Riau Terkini)

#beritaPKU Kimar Akhirnya Persilahkan Proyek Pelebaran Jalan Dituntaskan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Riau SF Hariyanto mengungkapkan perkembangan menggembirakan terkait lahan eks Kimar Sarah. Dalam pertemuan kedua, Selasa (14/5/13), setelah pertemuan pertama mangkir, akhirnya pihak Kimar Sarah, dalam hal ini diwakili salah seorang anaknya, mempersilahkan proyek pelebaran Jalan Soekarno Hatta dituntaskan.

“Tadi Pak Kimar Sarah memang tidak datang, tetapi diwakili salah seorang anaknya. Intinya, pihak Pak Kimar mempersilahkan proyek pelebaran jalan di bekas tanahnya diselesaikan,” tutur SF kepada riauterkinicom di Pekanbaru.

Dikatakan SF, dalam pertemuan tersebut anak Kimar Sarah meminta bantuan untuk pengurusan sertifikat tanah, setelah dikurangi proyek pelebaran Jalan Soekarno Hatta.

“Sertifikat tanahnya katanya diurus orang BPN, tapi tak jelas orangnya yang mana, karena itu kita bantu. Pihak BPN juga siap membantu,” tegasnya.

Rencananya dalam pekan ini pengerjaan sisa pelebaran jalan di lahan eks Kimar Sarah dimulai. Jika semua berjalan sesuai rencana, awal Juni sudah tuntas dan bisa digunakan.

“Menurut Pimpronya, pengerjaannya memakan waktu dua pekan. Jadi, mungkin awal Juni sudah tuntas,” demikian penjelasannya. (Riau Terkini)

#cuacaPKU Suhu Pekanbaru Ekstrem

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru merilis bahwa kondisi temperatur suhu untuk Kota Pekanbaru dan sekitar mengalami ekstrem, 35,5 derajat celcius.

Hal ini disampaikan Kepala Stasiun BMKG Ferry Sitorus melalui Ketua Analisa Warih Budi Lestari, Ahad (12/5). Dikatakannya, temperatur suhu mengalami kenaikan dari hari sebelumnya yang juga ekstrim, 35,2 derajat.

‘’Temperaturnya 35,5 derajat celcius, dan ini sudah ekstrim. Sepanjang Mei, angka ini menjadi yang tertinggi dari sebelumnya,’’ kata Warih menjelaskan.

Oleh karena kondisi panas yang terjadi cukup dirasakan masyarakat Pekanbaru khususnya, maka BMKG mengimbau supaya masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah. ‘’Karena kondisi seperti ini bisa mengganggu kesehatan,’’ singkatnya.

Kondisi ini disebutkan Warih terjadi karena adanya gangguan tekanan rendah di sebelah Barat Aceh. Jadi masa udara tertarik ke wilayah gangguan.

Sementara itu disebutkan, untuk kondisi angin umumnya bertiup dari arah Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 8-30 km/jam. Namun kecepatannya tinggi.

‘’Karena angin lapisan bawah agak kencang, dan pembentukan awan konvektif awan penyebab hujan menjadi terganggu,’’ jelasnya lagi.

Menurut Warih, diprediksikan, dalam dua hari ke depan kondisi panas akan sama. Tapi temperatur akan turun. ‘’Peluang hujan sangat kecil, kalau ada pun hujan terjadi di pesisir pantai Timur Riau,’’ katanya.

Selain itu, Warih juga mengingatkan supaya waspada terhadap pembakaran hutan dan lahan. Karena kondisi panas terik seperti ini sangat mudah menjalar api. ‘’Waspadai saja kebakaran hutan dan lahan, karena dapat menimbulkan masalah baru,’’ tutupnya. (Riau Pos)

#beritaPKU Polresta Pekanbaru Bekuk 51 Anggota Geng Motor

Polisi terus berusaha menumpas geng sepeda motor XTC di Pekanbaru, Riau, Rabu (15/5). Dalam sepekan terakhir, Polresta Pekanbaru telah menangkap 51 anggota XTC dan juga ketuanya, Klewang.

Dari 51 anggota, sepuluh diantaranya masih berstatus pelajar. Saat penangkapan, petugas mengamankan sejumlah senjata tajam seperti clurit dan samurai. Menurut pengakuan Klewang, geng yang dipimpinnya memiliki anggota lebih dari 300 orang. Guna membiayai geng motor, Klewang mewajibkan setiap pengikutnya membayar iuran sebesar Rp5 ribu per hari.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Adang Ginanjar mengatakan penumpasan geng motor XTC dilakukan dari laporan dari warga Pekanbaru yang anaknya menjadi korban tindak kejahatan seperti jambret, penodongan dan pemerkosaan. Hingga kini polisi masih terus memburu ratusan anggota XTC dari sejumlah SMU dan SMP di Pekanbaru. (Metro TV)

BlackBerry Boyong BBM ke iOS & Android

0

bbmios

Kabar mengejutkan kembali datang dari event BlackBerry Live 2013 di Orlando, Amerika Serikat. Tak lama lagi, layanan BlackBerry Messenger (BBM) akan hadir di iOS dan Android.

Ya, CEO BlackBerry Thorstein Heins mengungkapkan bahwa BBM — yang selama ini eksklusif di OS BlackBerry — akan segera terbuka dan hadir di sistem operasi lain.

BBM akan tersedia akan secara gratis di kedua platform tersebut pada musim panas mendatang, atau sekira pada bulan Juni 2013.

“Mulai musim panas nanti, BBM akan segera hadir di lintas platform,” kata Heins, di acara BlackBerry Live, Selasa (14/5/2013).

“Ini adalah bukti komitmen kami dalam mengembangkan pengalaman BBM di platform lain secara utuh. Nantinya pengguna dapat berbagi pesan dan membuat grup,” tambahnya.

Heins menambahkan, BBM lintas platform ini akan mendukung iDevice dengan versi iOS 6 dan Android Ice Cream Sandwich ke atas.

“BB10 memberikan kami rasa percaya diri dengan kehadiran BBM yang menjadi layanan pesan yang berdiri sendiri,” tandasnya.

Di platform iOS, BBM akan kompatibel dengan iOS versi 6 ke atas, sedangkan untuk Android membutuhkan versi Android 4.0. BBM untuk Android dan iOS awalnya hanya akan mempunyai fitur messaging dan group, namun nantinya layanan voice, screen share, dan channel yang baru dirilis juga akan tersedia pada BBM di multi platform tersebut.

CEO BlackBerry Thorsten Heins dalam gelaran BlackBerry Live mengatakan, “Kami menganggap prospek BlackBerry 10 sudah sangat kuat, sehingga kami yakin bahwa BBM bisa menjadi solusi messaging yang independen.” (Detik Inet/Chip Indonesia)

#beritaPKU Kepala Dinas PU Riau Khawatir Dengan Jembatan Siak III

Kepala dinas PU Riau, SF Haryanto mengakui risih dengan kondisi jembatan siak III sampai saat ini. Menurutnya, upaya perbaikan jembatan akan segera dilakukan sembari memastikan Standard Operating Prosedure (SOP).

“Jangankan saya, direktur utama waskita karya saja risih dengan persoalan ini. Namun, kita masih akan memastikan SOP sebagai langkah yang harus dilakukan, ” ujarnya, Senin (13/5).

Dikatakannya, PU sendiri sudah mengupayakan dengan terus melakukan koordinasi dengan kementrian PU. Hal itu dilakukan untuk memastikan serangkaian perbaikan yang segera dilakukan.

“Saya sudah mengutus Kabid Bina Marga, Ahmad Ismail untuk melaksanakanrapat di Jakarta. Artinya kita memang terus berupaya melaksanakan perbaikan jembatan. Dan itu masih kewajibannya dari pihak kontraktor” papar Haryanto.

Terpisah, Sekretaris Komisi C DPRD Riau, Abdul Wahid menyebutkan dewan akan mengawasi komitmen dari perusahaan Waskita Karya terkait dengan perbaikan jembatan siak 3. Menurutnya, Waskita sudah akan bekerja  memperbaiki jembatan pada Juni 2013 nanti.

“Ya sesuai dengan janjinya, jembatan akan segera diperbaiki 2-3 bulan kedepan. Artinya dihitung dari rapat terakhir kita dengan PU dan Wakita, akan dilaksanakan pada Juni nanti, ” ujar politisi PKB ini.

Menurut Wahid, memang pihak waskita karya sebagai kontraktor, bertanggungjawab penuh atas perbaikan jembatan siak 3. Komitmen itu disampaikan langsung ke DPRD Riau.

“Semua akan menjadi tanggungjawab perusahaan kontraktor. Secara teknis mereka sudah mengatakan siap memperbaiki, dengan tenggat waktu 2- 3 bulan kedepan, ” papar Wahid.

Untuk memperbaiki jembatan siak 3, memang lebih difokuskan pada perbaikan hanger (tali) nomor 1 dan 9. Keduanya tidak sama ketegangannya dengan hanger lain. Secara teknis sudah didapatkan metodenya. Namun untuk memastikan metode yang digunakan, perlu dilakukan serangkaian ujicoba.

“Kita hanya tidak ingin, kejadian di Kukar juga terjadi di Riau. Jadi betul-betul dilakukan secara baik, penuh perhitungan dan ekstra hati-hati, ” papar Wahid.

Jika nantinya komitmen perusahaan tidak sesuai, maka komisi C menurut Wahid, akan melakukan evaluasi serta pemanggilan. Tentu harapannya, menyampaikan langsung ke pihak kontraktor peruhal yang menjadi tanggungjawab, “Kita minta komitmennya saja. Secara teknis, kita tidak bisa ikut ampur terlalu jauh, ” tukas Wahid. (Tribun Pekanbaru)