Home Blog Page 289

Trotoar Pengganti TPS

Rabu, (14/10). Kondisi beberapa trotoar yang penuh dengan sampah di Jalan Tambusai/Nangka Pekanbaru.
Rabu, (14/10). Kondisi beberapa trotoar yang penuh dengan sampah di Jalan Tambusai/Nangka Pekanbaru.

Permasalahan sampah hingga saat ini belum bisa teratasi terutama di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Palembang, Pekanbaru, maupun di kota-kota kecil lainnya.

Masalah yang dihadapi beragam, mulai dari masyarakat yang belum taat membuang sampah ke tempatnya, seperti di saluran air, sungai, dan tempat lain.

Tidak hanya itu, sarana pendukung seperti tempat penampungan sampah atau TPS, mobil pengangkut sampah, dan sarana lain, yang belum sepenuhnya didistribusikan dengan baik.

Apa karena dana yang belum ada dalam Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) atau masalah lainnya?

Memang dalam setiap kegiatan yang membutuhkan dana haruslah dimuat pada APBD di setiap Pemprov atau Pemko.

Di Pekanbaru misalnya permasalahan sampah yang dihadapi Pemko kian meningkat. Itu terlihat dari populasi sampah yang berserakan di pinggir jalan atau trotoar.

Hampir setiap harinya trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah.

Salah satu contoh di Jalan Tambusai/Nangka, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Soebrantas, dan tempat lainnya.

Selama kurang lebih satu bulan saya di Pekanbaru, saya terus perhatikan mengenai sampah yang belum bisa diatasi pemerintah.

Memang Perda mengenai sampah sudah ada. Namun, penerapan di masyarakat yang belum maksimal hingga saat ini.

Lalu, bagaimana solusinya agar permasalahan sampah ini cepat teratasi ?

Pertama, sosialisasikan kepada masyarakat akan dampak dari pada sampah itu sendiri. Dampak negatif, seperti penyebab banjir, penyebab malaria serta DBD, kondisi kota yang bau, dan dampak lain.

Oleh karena itu, sosialisasi langkah awal agar Perda yang ada dapat diterapkan masyarakat sehingga kota Pekanbaru menjadi bersih dan sehat. Itulah harapan kita masyarakat Pekanbaru khususnya.

Kedua, sediakan TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang berada disetiap sudut kota, seperti di Taman Kota, persimpangan jalan, atau di pinggir jalan.

Karena berdasarkan pantauan saya di lapangan ada beberapa tempat tidak ada TPS atau bak Sampah sehingga sampah berserakan dengan leluasanya.

Ketiga, mobil pengangkut sampah harus on time mengangkut sampah di setiap bak pembuangan atau yang masih berserakan di trotoar.

Keempat, aturan yang dibuat harus diterapkan dengan benar, seperti pelaku pembuangan sampah di jalan, sungai, tempat umum harus dikenakan hukuman yang setimpal.

Bisa dikenakan denda atau penjara sehingga menimbulkan efek jera agar tidak lagi membuang sampah sembarangan.

Tentunya, tidak empat solusi di atas saja yang harus kita terapkan baik pemerintah maupun masyarakat karena permasalahan sampah ini terus menghantui kita.

Oleh karenanya, sebagai masyarakat seharusnya kita ikut membantu program pemerintah dalam mengatasi sampah ini.

Misal dengan membuat barang antik dari sampah, pameran sampah serba guna, mendaur ulang sampah, dan ide lainnya.

Itu bisa kita terapkan di lingkungan tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, atau bahkan provinsi. Penerapannya bisa kita jadikan perlombaan mingguan, bulanan, dan tahunan untuk setiap karya yang kreatif, inovatif, dan bernilai jual tinggi.

Tentunya dengan tujuan tidak sekadar lomba saja, tetapi diharapkan juga dapat memberikan dampak pada perekonomian masyarakat.

UKM Masyarakat Indonesia

0
Rabu, (14/10). Kondisi trotoar di Jalan Soebrantas depan RS Jiwa Tampan, Panam, Pekanbaru. Trotoar yang lebarnya sekitar 2 meter dimanfaatkan untuk berjualan oleh masyarakat.
Rabu, (14/10). Kondisi trotoar di Jalan Soebrantas depan RS Jiwa Tampan, Panam, Pekanbaru. Trotoar yang lebarnya sekitar 2 meter dimanfaatkan untuk berjualan oleh masyarakat.

Masyarakat Indonesia memang mempunyai kelebihan dalam bidang usaha. Itu terlihat bagaimana masyarakat memanfaatkan setiap peluang yang ada, baik tempat atau jenis usaha.

Hanya memanfaatkan tempat yang sempit masyarakat sudah bisa menjual barang dagangannya, seperti baju anak-anak, sepatu, baju dewasa, atau aksesoris lainnya.

Tidak hanya berjualan baju dan aksesoris masyarakat memanfaatkan trotoar untuk berjualan makanan, seperti somay, tahu, roti bakar, dan jenis makanan lainnya.

Jenis usaha diatas bisa dikategorikan dalam Usaha Kecil dan Menengah atau biasa disingkat dengan UKM. Dilihat dari barang yang di jual, yakni baju, sepatu, aksesoris serta jenis makanan seperti siomay, tahu, roti, dan lainnya.

Lalu, bagaimana peran pemerintah agar UKM terus berkembang dengan pesat dan bisa menjadi pondasi perekonomian Indonesia?

UKM adalah sebuah istilah yang mengacu pada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta usaha yang berdiri sendiri.

Berdasarkan definisi di atas jelas bahwa penghasilan masyarakat yang bergelut di bidang usaha, seperti usaha makanan, baju, sepatu, atau usaha lain haruslah memenuhi kriteria tersebut.

Kriteria lainnya harus berpenghasilan Rp 1.000.000.000 per tahun, usaha yang berdiri sendiri, dan kriteria lainnya.

Lalu, usaha kecil menengah  seperti apa yang harus masyarakat Indonesia ciptakan atau yang harus masyarakat geluti?

Menurut saya usaha kecil mengah itu tidak harus sesuai kreteria diatas. Kenapa? Karena masyarakat Indonesia pada umumnya sudah kreatif, inovatif dalam mendirikan usaha, seperti usaha jual kaos, sepatu, tas, dan lainnya.

Tidak hanya itu, masyarakat Indonesia juga mempunyai keahlian dalam bidang masak-memasak, contoh usaha dagang batagor, siomay, bakso goreng, dan usaha dagang lainnya.

Itulah yang harus pemerintah pertahankan, apalagi akhir Desember 2015 kita sudah menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sehingga persaingan dalam bidang usaha lebih ketat.

Lalu, bagaimana pemerintah mempertahankan kreatifitas dan inovatif masyarakat sehingga usaha yang dijalankan terus dapat bersaing dikancah Internasional.

Caranya pemerintah harus memberikan modal kepada para UKM dengan suku bunga rendah, memberikan tempat yang layak dan gratis kepada pelaku usaha kecil, membuat kebijakan yang menguntungkan rakyat khususnya yang bergelut di bidang usaha.

Dengan solusi dan kebijakan yang diberikan pemerintah itu dapat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan daya saing dalam menghadapi MEA akhir 2015 ini.

Semua Warga Wajib Bela Negara

0

tni091008-6

Saat ini sedang hangat-hangatnya wacana mengenai program bela negara wajib. Terlebih lagi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, menyampaikan bahwa program bela negara wajib dilakukan bagi warga yang berusia 50 tahun ke bawah.

Adapun kewajiban bela negara ini telah diamanatkan oleh Undang-Undang, dengan jumlah penduduk potensial untuk pembelaan negara masih menjadi salah satu faktor utama dalam pertahanan negara.

Dengan penduduk sebanyak 250 juta, ada 100 juta penduduk potensial untuk ikut membela negara sebagai kader militan.

Dengan tegas Menhan mengatakan bahwa jika masyarakat tidak ikut serta dalam bela negara, maka ia mempersilakan mereka untuk angkat kaki dari Indonesia.

Program ini nantinya akan berlansung selama sebulan. Para peserta akan digembleng pelatihan fisik dan psikis di markas tentara.

Program ini sendiri akan bekerja sama dengan kepala daerah dan TNI setempat. Selepas pelatihan, peserta akan mendapat kartu anggota bela negara.

Program bela negara ini tidak sama dengan Korea Selatan dan Singapura. Dimana Korea Selatan dan Singapura merupakan wajib militer, jelas Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan, Laksma M Faidal.

3 Budaya Riau Jadi Warisan Nasional

pacu jalur

Ada tiga warisan budaya di Riau yang ditetapkan menjadi warisan budaya nasional oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Ketiga warisan tersebut berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan serta dari Kabupaten Kampar. Warisan budaya tersebut adalah Menumbai, Koba, dan Pacu Jalur.

Menumbai merupakan tradisi mencari madu sialang di Kabupaten Pelalawan. Koba adalah cerita rakyat di Kabupaten Kampar. Sedangkan pacu jalur adalah perlombaan mendayung di sungai Kuantan yang menggunakan sebuah perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon.

Ketiga warisan budaya bersaing Riau tersebut dengan 140 kebudayaan yang masuk diajukan oleh masing-masing provinsi, dimana Riau sendiri mengajukan 15 kebudayaan.

Adapun syarat untuk mengajukannya antara lain dokumen naskah akademiknya yang lengkap, dokumen video, ada maestronya, serta ada uraian cerita mengenai warisan kebudayaan tersebut.

Penetapan ketiga warisan ini sendiri ditetapkan melalui sidang beberapa dewan yang ditunjuk dan dilakukan di Dirjen Kemendikbud.

Warisan budaya tak benda ini lebih bersifat kepada tradisi turun-menurun yang muncul di masyarakat. Kita tentunya patut berbangga atas penetapan 3 budaya Riau ini.

Pertalite Sudah Masuk ke Pekanbaru

Kabar gembira bagi Encik dan Puan yang ingin menggunakan BBM jenis pertalite. Karena bahan bakar dengan kadar RON 90 tersebut sudah mulai diperjualbelikan di 6 SPBU di Pekanbaru.

Keenam SPBU yang sudah menjual pertalite di Pekanbaru antara lain di SPBU di Jalan Soekarno Hatta, Jalan SM Amin, Jalan Arifin Ahmad, Jalan Riau, dan di Jalan Sigunggung.

Kota Pekanbaru sendiri menjadi pangsa pasar ideal bagi penjualan pertalite, karena selain sebagai kota metropolitan yang terus berkembang, Pekanbaru juga menjadi jalur lintas di Pulau Sumatera.

Pertalite sendiri sudah hadir di Pekanbaru sejak Sabtu (10/10), dengan harga per liternya hanya Rp. 8.700. Kualitas oktannya pun lebih tinggi dari pada premium.

Dengan adanya pertalite ini, dana bagi hasil pemerintah pusat dengan Pemerintah Provinsi Riau menjadi terdongkrak. Karena selama ini dana bagi hasil karena Premium sangat besar subsidinya.

Nah, ketika dialihkan ke Pertalite yang non subsidi, maka porsi bagi hasil menjadi lebih besar. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Disperindag Kota Pekanbaru Masirba Sulaiman, Senin (12/10).

Bagaimana Encik dan Puan, tertarik menggunakannya?

Pekanbaru Akan Produksi Cabe & Bawang

cabai merah pekanbaru

Cabe merah dan bawang merah merupakan komoditi pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat, tak terkecuali di Pekanbaru.

Seperti yang kita ketahui, bahwa selama ini kebutuhan akan cabe merah dan bawang merah untuk di Kota Pekanbaru selalu disuplai dari provinsi tetangga.

Nah, untuk ke depannya, Pekanbaru bakal memproduksi cabe merah dan bawang merah sendiri. Jadinya kebutuhan akan cabe merah dan bawang merah tidak akan terlalu bergantung suplai dari provinsi Sumbar dan Sumut.

Nantinya Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Pekanbaru akan membantu memberikan bibit cabe merah dan bawang merah untuk para petani.

Bibit tersebut akan diberikan kepada para petani yang memiliki lahan tanam minimal 5 hektar. Dana bantuan untuk para para petani juga sudah diusulkan ke pusat melalui Menteri Pertanian tahun 2015.

Jika usulan tersebut disetujui, maka  setiap petani akan mendapatkan Rp75 juta untuk setiap hektarnya. Tentunya jika hal ini terealisasi, maka kebutuhan cabe merah dan bawang merah di Kota Pekanbaru akan terpenuhi

FNSH Pekanbaru 2015

Fotografer.net kembali menggelar event hunting foto tahunan pada hari minggu (11/10). Pekanbaru menjadi salah satu kota yang rutin berpartisipasi dalam event yang bertajuk “FN Street Hunting” atau yang disingkat FNSH.

Pada pergelaran FNSH tahun ini, spot atau lokasi yang diambil berada di sekitaran Pasar Wisata Pasar Bawah, Jalan Ahmad Yani.

FNSH ini dihadiri lebih kurang 115 peserta dari berbagai komunitas fotografi dari dalam Kota Pekanbaru hingga luar Kota Pekanbaru.

Para peserta kemudian berkumpul di titik temu yang berada di depan mal the central, Jalan Ahmad Yani. Kemudian dibuka langsung oleh Host FNSH2015 Pekanbaru, Meirwin yang merupakan salah satu penggiat di Komunitas Fotografer Pekanbaru (KFP).

FNSH 2015 yang berlangsung selama 4 jam ini berhasil membuat kehebohan disekitar pasar wisata. Pasalnya, secara tiba-tiba ratusan fotografer memasuki pasar dan langsung memotret para pedagang pasar.

Kebayangkan betapa serunya event ini, yuk mari kita tunggu keseruan lainnya di FNSH2016 nanti..

Ada Drone Dalam Pasukan Surat Menyurat Singapura

Screen-Shot-2015-10-08-at-11.27.00-am

Layanan pos negara Singapura telah memulai untuk melakukan ujicoba penggunaan drone (pesawat tak berawak) dalam lingkungan surat menyurat negara tersebut. SingPos mengumumkan salah satu kendaraan tak berawak ini sukses mengantar surat dan t-shirt dari Lorong Halus ke Pulau Ubin dengan jarak sekitar 2.3 km, dalam kurun waktu 5 menit.rute terbang sing pos

Drone ini dibangun menggunakan platform Pixhawk Steadidrone oleh IDA Labs untuk memenuhi armada pengiriman model baru dari SingPost, dan disesuaikan untuk digunakan dalam lingkungan seperti Singapura.

Dalam sebuah pernyataan, Jacqueline Poh, managing director dari IDA, mencatat hambatan regulasi yang perlu diatasi sebelum Singapura mulai untuk melihat lebih banyak drone di langit adalah “mempertimbangkan faktor komersial dan keamanan  yang layak di gunakan dalam proses pengiriman,” katanya.

SingPost menegaskan pesawat tak berawak ini dilengkapi dengan fitur keselamatan, dan dilengkapi dengan aplikasi prototipe yang dirancang dengan fitur keamanan dan verifikasi yang menjamin surat sampai pada  penerimanya. Drone ini memiliki kapasitas muatan hingga setengah kilogram, dan terbang pada ketinggian hingga 45m. Fokus penerbangan adalah untuk menguji batas-batas teknologi pesawat tanpa awak tersebut.

Penerbangan pesawat tak berawak dilakukan dengan izin dan kerjasama dari Infocomm Development Authority of Singapore, Departemen Perhubungan, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura, Maritim dan Otoritas Pelabuhan Singapura, Angkatan Udara Republik Singapura serta Kepolisian Singapura.

Gerakan Damai #RevolusiLangitBiru

Senin (12/10) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa massa yang berasal dari mahasiswa, masyarakat, komunitas serta semua elemen masyarakat berkumpul di Jalan Cut Nyak Dien.

Mereka bersama-sama mengikrarkan #RevolusiLangitBiru. Aksi damai ini merupakan gerakan melawan asap, dimana mereka berkumpul menuntut penanganan pemerintah terkait kabut asap.

Aksi damai #RevolusiLangitBiru ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan musik, orasi serta pembacaan puisi. Para massa yang tergabung dalam #RevolusiLangitBiru ini meneriakkan yel-yel, menuntut hak akan udara bersih.

Aksi damai #MelawanAsap #RevolusiLangitBiru ini istirahat sejenak pukul 12.00 WIB. Kemudian dilanjutkan lagi pada pukul 13.00 WIB dengan mengadakan long march.

Rencananya aksi ini akan berlangsung hingga malam hari, di mana kegiatan akan dipusatkan di hutan kota yang terletak di Jalan Diponegoro.

Sejuta Koin untuk Penderita ISPA

Penggalangan dana relawan Gerakan Sejuta Koin untuk Riau di Simpang 4 MALL SKA, Sabtu, (10/10).

Kabut asap yang kemarin sempat menipis dan pencemaran udara (ISPU) yang stabil seakan membuat masyarakat Riau khususnya Pekanbaru berharap bencana kabut asap ini selesai.

Harapan itu seakan terjawab ketika Presiden Jokowi datang langsung meninjau lokasi kebakaran dan â€Žposko pelayanan kesehatan di Puskesmas Kuok, Kampar, Jumat, (9/10).

Memang pada saat Presiden datang asap menipis dan udara semakin membaik. Namun setelah Presiden meninggalkan Riau, kabut asap pada sore menjelang malam semakin menebal dan udara kembali tercemar.

Hingga Selasa (6/10), titik api yang tersebar di sumatera berjumlah 352. Itu terbagi di beberapa provinsi, seperti Sumatera Selatan 287, Lampung 45, Jambi Sembilan titik, dan provinsi lainnya.

BMKG Provinsi Riau myatakan bahwa di Riau tidak ditemukan adanya titik api. Namun, hingga saat ini asap masih menyelimuti Riau.

Lalu, bagaimana penderita ISPA di Riau, Jambi, dan Sumsel khususnya? Berdasarkan data, penderita ISPA di Riau hampir 45.000 jiwa, Jambi hampir 70.000 jiwa, Sumsel hampir 75.000 jiwa.

Khususnya di Riau, korban akibat asap terus menyerang anak-anak. Sehingga para orang tua harus menyediakan oksigen untuk membantu pernapasan agar tidak terkena ISPA.

Aksi relawan Gerakan Sejuta Koin untuk Riau di Kapolsek Kampar Kiri, Sabtu, (10/10)
Aksi relawan Gerakan Sejuta Koin untuk Riau di Kapolsek Kampar Kiri, Sabtu, (10/10)

Oleh sebab itu, semoga relawan yang tergabung dalam Gerakan Sejuta Koin untuk Riau bisa membantu rekan-rekan kita yang sangat membutuhkan oksigen atau lainnya.

Relawan terus bergerak hingga pagi ini, Minggu (11/10), di depan Gedung Dharma Wanita jalan Diponegoro untuk penggalangan dana.

Kemarin, Sabtu (10/10), relawan juga bergerak di simpang empat Mal SKA dan relawan yang berada di Kampar Kiri.

Itu membuktikan bahwa rakyat Riau peduli dengan kabut asap, antara lain dengan kerja nyata turun menggalang dana.

Nantinya, dana yang terkumpul akan di salurkan untuk korban asap terkhusus yang terkena ISPA.

Ayo ikut jadi relawan Gerakan Sejuta Koin Untuk Riau.

Koordinator GerakanSejutaKoinUntukRiau :
Duri: Elven (085278498055)
FansBola: Danu (085274765897)
Kuasing: Indra (081261659108)
Kampar Kiri: Naim (085264586507)
Pelalawan: Zakaria (081268819585)
UIR: Eko (085272359534)
UIN: Andri (085355005728)
UR: Wayan (081268898241)
PondokBelantara: Eko (082174147769)