Home Blog Page 269

Jimmi Jangkrik Ethnic Project, Kolaborasi Musik Tradisional & Modern

Jimmi Jangkrik Ethnic Project
Jimmi Jangkrik Ethnic Project

Jimmi Jangkrik Ethnic Project. Nama tersebut mungkin masih kurang familiar di telinga Encik dan Puan sekalian. Namun jangan salah, Jimmi Jangkrik Ethnic Project ini sendiri sudah tidak asing lagi bagi para penikmat musik tradisional Riau.

Jimmi Jangkrik Ethnic Project sendiri adalah sebuah kelompok musik yang terdiri dari musisi-musisi muda Pekanbaru, yang terbentuk pada Oktober 2013 lalu dan terus aktif berkarya hingga saat ini.

Jimmi Jangkrik sendiri, sebagai pendiri Jimmi Jangkrik Ethnic Project, adalah seorang musisi yang terus aktif menelurkan karya-karyanya.

Karya terbarunya adalah sebuah komposisi lagu berjudul “Rinduku di Nyanyian Panjang’’ yang telah dipentaskan di berbagai pentas musik Nasional dan Internasional.

Musisi-musisi ini hadir dengan  atmosfir musik yang lebih soft, calm, sweet, dan romantic. Semuanya dibawakan dalam format instrumental, membuat suasana yang lebih tenang dan nyaman bagi pendengar.

Jimmi Jangkrik Ethnic Project
Jimmi Jangkrik Ethnic Project

Beranggotakan 5 anggota tetap, Jimmi Jangkrik Ethnic Project konsisten mengembangkan dan melestarikan khazanah musik tradisi Indonesia.

Konsep musik yang diusung oleh kelompok ini adalah pengkolaborasian musik tradisional dengan musik-musik modern sehingga menghasilkan karya musik baru, atau yang biasanya disebut dengan istilah World Music.

Berikut adalah beberapa karya musisi-musisi ini :

Anak Putus Sekolah Didata Disdikbud Riau

ilustrasi
ilustrasi

Sebanyak 61 anak putus sekolah di Kecamatan Rumbai dan 70 anak putus sekolah di Kecamatan Tampan telah dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau.

Adapun tujuan dikumpulkannya anak putus sekolah mulai dari tingkat SMP dan SMA di SMA Olahraga Rumbai ini antara lain adalah untuk mendata serta mendengarkan langsung keluhan mereka.

Keluhan yang disampaikan mereka sendiri cukup beragam, mulai dari ketiadaan biaya, serta banyak faktor lainnya yang menyebabkan mereka akhirnya terpaksa meninggalkan bangku sekolah.

Namun ada juga diantaranya yang mengaku malas sekolah karena dipengaruhi faktor lingkungan. Dengan adanya keterangan ini, Disdikbud Riau diharapkan agar tak salah langkah nantinya.

Program bantuan yang ditawarkan Disdikbud Riau dalam membantu anak putus sekolah tersebut adalah dengan melanjutkan pendidikan paket A, B dan C.

Karena diantara mereka tentu tidak semua bersedia melanjutkan pendidikan paket yang ditawarkan, Kadisdikbud Provinsi Riau,  Kamsol, memberikan solusi berupa keterampilan sesuai dengan hobi dan bakat mereka.

Mengenai pendanaannya sendiri, selain akan dialokasikan dalam APBD, paket pendidikan dan keterampilan tersebut juga dalam bentuk program orang tua asuh yang bersumber dari pihak swasta.

Kamsol sendiri mengatakan bahwa gerakan orang tua asuh ini dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap masyarakat yang kurang mampu terhadap sesamanya.

Untuk diketahui bahwa angka anak putus sekolah di Riau cukup besar, tingkat SMA/SMK mencapai 153 ribu, tingkat SMP 80 ribu, sedangkan SD 50 ribu.

Pekanbaru Raih WTN 2015

ilustrasi
ilustrasi

Kota Pekanbaru kembali menorehkan rekor di bidang perhubungan darat, yakni sukses meraih Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) ke-10.

Penghargaan WTN ini sempat terputus pada tahun 2011 yang lalu. Akan tetapi sejak tahun 2013 hingga tahun 2015, Pekanbaru kembali berhasil meraih Piala WTN kategori kota besar di Indonesia.

Piala WTN ini diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perhubungan Ignasius Johan kepada Wali Kota Pekanbaru Firdaus, di Istana Negara, Rabu (23/12).

Dikatakan oleh Wali Kota bahwa keberhasilan dalam meraih penghargaan ini tidak lepas karena sarana transportasi umum (Saum) yang menunjang pertumbuhan ekonomi kota bertuah.

Jokowi selaku Presiden menghimbau kepada Pemerintah Daerah untuk membangun sarana transportasi yang berlandaskan kebutuhan publik dan bukan karena terpaksa.

Pemko Pekanbaru pun ingin menunjukkan komitmen dalam menjalankan himbauan itu, antara lain dengan cara menyiapkan sarana transportasi yang lebih baik lagi.

Dipaparkan oleh Wali Kota, bahwa transportasi merupakan bentuk pelayanan dari pemerintah untuk masyarakat umum. Hal ini yang perlu ditingkatkan lagi agar lebih banyak masyarakat yang menggunakan SAUM.

Sementara di tempat yang sama, Provinsi Riau juga berhasil meraih piala WTN yang diterima langsung oleh Plt Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman.

Penghargaan ini sendiri merupakan yang kedua kalinya diraih berturut-turut oleh Pemprov Riau, sehingga saat ini telah berprediket Wiratama.

Provinsi Riau sendiri dianggap berhasil dalam mendukung dan menciptakan kawasan yang baik dalam dunia transportasi, baik dalam kelengkapan lalu lintas maupun ketersediaan sarana transportasi.

Operasi Lilin 2015 Amankan Natal & Tahun Baru

operasi lilin 2015
Source: riau.go.id

Demi terwujudnya keamanan dan kenyamanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru nanti dari aksi teror bom, Polda Riau akan melaksanakan Operasi Lilin 2015.

Dengan mengerahkan sebanyak 2.740 personil kepolisian gabungan, ribuan personil Polda Riau ini telah siap untuk mengamankan rumah ibadah (gereja), Mall serta beberapa lokasi objek wisata yang ada di Riau.

Ribuan personil ini mulai dikerahkan sejak hari Rabu (23/12). Disebutkan oleh Kapolda Riau, Brigjen Dolly Bambang Hermawan, aksi pengamanan ini disebut dengan sandi Operasi Lilin 2015.

Berdasarkan data dari pemetaan kepolisian, diprediksi ada 7 kerawanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini. 7 kerawanan tersebut antara lain adalah:

  1. Ancaman teror kelompok radikalisme
  2. Aksi bom maupun penembakan dengan sasaran kelompok lain
  3. Markas Komando Polri
  4. Tempat ibadah dan sebagainya
  5. Objek vital
  6. Antisipasi kejahatan Curas (pencurian dengan kekerasan), Curat (pencurian dengan pemberatan) dan Curanmor (pencurian sepeda motor)
  7. Bencana alam

Adapun tujuan Operasi Lilin 2015 kali ini adalah untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat yang merayakan natal dan tahun baru.

Kapolda Riau mengatakan bahwa pihaknya akan memfokuskan pengamanan pada sekitar 1.066 gereja, 85 pusat perbelanjaan, 50 lokasi objek wisata serta 83 objek pergantian tahun baru di Riau.

Sementara untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru di Kota Pekanbaru, Polresta Pekanbaru mengerahkan 590 personel gabungan pengamanan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, Diskes dan Dishub.

Disebutkan oleh Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Komisaris Polisi M Sembiring, bahwa 590 personel gabungan tersebut akan disebar di 115 gereja yang ada di Pekanbaru.

Selain itu personel gabungan ini akan ditempatkan di lima pos pengamanan dan dua pos pelayanan yang telah disiapkan di beberapa titik keramaian.

Lokasi lima pos pengamanan tersebut terletak di Purna MTQ, depan Plaza Sukaramai, Jalan HR Soebrantas, Tenayan Raya serta di Rumbai.

Sedangkan untuk pos pelayanan yang telah disiapkan berada di Terminal BRPS/AKAP dan Pelabuhan Sungai Duku.

Tesso Nilo, Taman Nasional di Ujung Tanduk (1)

Rabu (16/12) yang lalu, team infoPKU mendapat undangan untuk mengikuti edu trip ke Taman Nasional Tesso Nilo dari Green Radio.

Sedikit info, Green Radio merupakan salah satu radio di Riau yang paling sering menyuarakan tentang pergerakan untuk memerangi kejahatan ekosistem hijau.

Nah, salah satu agenda kegiatan dalam undangan tersebut adalah penanaman pohon di bekas lokasi kebakaran hutan yang sempat menghebohkan dunia beberapa bulan lalu tersebut.

Nama Tesso Nilo sebenarnya tidak asing lagi di telinga kami, namun sayang belakangan ini jarang dibicarakan dikalangan anak muda saat ini.

Pada akhir tahun 2008, masih lekat dalam ingatan bahwa hutan tersebut merupakan hutan dataran rendah dengan keanekaragaman hayati paling kaya di Indonesia.

Dengan adanya edu trip “Senandung Tesso Nilo” ini, kami merasa bersyukur dapat kembali merasakan nikmatnya oksigen berlimpah yang memenuhi sepanjang kawasan taman nasional.

Kamis (17/12) pagi, sekitar pukul 07.57 WIB, infoPKU beserta rombongan dari media dan wartawan yang berjumlah 15 orang memulai langkah awal menuju Tesso Nilo.

Taman Nasional ini berada di wilayah administrasi Dusun Dolik dan Kuala Renangan, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Pelalawan, Riau.

Kami menempuh jarak lebih kurang 5 jam perjalanan darat, karena medan berat yang dominasi tanah bercampur kerikil. Wajar jika sesekali mobil bus tumpangan kami berdecit dan acap kali memperlambat lajunya.

Kurangnya pengetahuan driver yang mengantarkan rombongan ke lokasi juga menjadi persoalan. Bersyukur, dalam perjalanan berat ini terdapat seorang tour guide.

“Belok kanan Pak!,” suara keras mas Ilham Gobel yang sedikit berteriak dari bangku paling belakang bus menggema memecah lagu yang diputar pak supir.

Beliau merupakan salah satu staff taman nasional Tesso Nilo yang ikut mendampingi kami hingga sampai ke taman nasional Tesso Nilo.

kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara” siapa yang tak tahu dan tak hapal lagu ciptaan Ibu Sud tersebut. Dalam lirik lagu menggambarkan hutan, hutan yang jelas sangat indah.

Tapi lagu dalam perjalan kami sedikit dan mau tak mau harus diubah menjadi “kiri kanan kulihat saja banyak pohon sawitnya”.

Miris memang, tapi begitulah kondisi di Provinsi kita. Tergiur dengan keuntungan dari perkebunan sawit, sehingga kurang peduli lagi akan keragaman ekosistem hayati.

Sekitar 1,5 km sebelum tepat sampai di flying squad, kami sudah disuguhi pemandangan yang membuat siapapun akan geram.

Bagaimana tidak, yang kami lihat adalah hutan yang telah menjadi arang menghitam dan menunggu menjadi abu. Tak bisa diungkapkan apa yang dirasakan saat itu.

Satu rombongan terlihat sangat kesal bercampur haru, bahkan semakin memuncak ketika tahu bahwa hutan yang gersang itu berada dalam kawasan taman nasional Tesso Nilo.

bersambung…

Pemilihan Bujang Dara Provinsi Riau 2015

Bujang Dara Provinsi Riau 2015
Bujang Dara Provinsi Riau 2015

Gelaran Pemilihan Bujang Dara Riau 2015 telah sampai pada puncaknya, dengan digelarnya Malam Grand Final Pemilihan Bujang Dara Riau 2015 pada: Minggu, 20 Desember 2015 malam tadi.

Acara yang bertempat di SKA Co-ex ini, berlangsung dengan meriah dan dibuka oleh kata sambutan dari Plt. Gubernur Riau Plt Arsyadjuliandi Rachman.

Pada kesempatan ini, kesebelas pasang finalis Bujang Dara Riau 2015 pun unjuk kebolehan untuk memperebutkan posisi lima besar. Tak ketinggalan, para finalis juga unjuk kebolehan menari zapin yang tentunya semakin menyemarakkan suasana malam itu.

Suasana semarak semakin terasa, setelah diumumkannya finalis yang masuk ke lima besar. Walau ada juga hadirin yang kecewa karena jagoannya tidak berhasil masuk ke 5 besar, namun kekecewaan ini ditutup dengan sebuah tampilan menghibur dari bintang tamu malam itu: Lucky Idol. Lucky pun mengajak para hadirin menyanyi bersama.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih empat jam tersebut akhirnya berhasil menobatkan Bujang Refianda (Kuansing) dan Dara Rahayu Kuntum Melati (Pelalawan) sebagai Bujang Dan Dara Riau 2015.

Berikut daftar pemenang Bujang dan Dara Riau 2015:

Bujang 2015:
III Dirga Bakti (Kampar)
II Engla Raafi (Dumai)
I Refianda (Kuansing)

Dara 2015:
III Raikhaniel Ramadhani (Kampar)
II Retno Herowati (Siak)
I Rahayu Kuntum Melati (Pelalawan)
Dara Terfavorit (instagram):
Tri Nanda Nabila

Bujang Intelejensia: Engla Raafi (Dumai)

Bujang Fotogenik: Yudha Syahputra (Rohil)

Dara Persahabatan: Riza Dita Indriyana (Inhu)

Kampung Bandar Jadi Kampung Wisata

IMG_20141220_183036

Masih ingat dengan Kampung Bandar? Kampung Bandar yang terletak di Jalan Perdagangan, Kecamatan Senapelan akan diubah oleh Pemerintah Kota Pekanbaru menjadi kampung wisata.

Sebelumnya pada tahun 2011 yang lalu, Kelurahan Kampung Bandar menjadi salah satu kelurahan yang menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) Sejarah di Kota Pekanbaru.

Penetapan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Sejarah tersebut berasal dari Program Sapta Pesona dengan konsep Desa Wisata yang telah dicanangkan Pemko Pekanbaru.

Diungkapkan oleh Camat Senapelan, Lili Suryani, Kamis (17/12), bahwa pihaknya telah mendapatkan bantuan sebesar Rp1 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2015.

Bantuan revitaslisasi kawasan kumuh di Kecamatan Senapelan ini sendiri telah dimulai tahun 2014 yang lalu, lewat PNMP Mandiri atau yang saat ini berganti nama menjadi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP).

Lili menyebutkan bahwa untuk tahun ini kawasan kumuh yang mendapat pembenahan adalah dua RW di Kelurahan Kampung Bandar, yang dimulai dari Jalan Kota Baru hingga Perdagangan.

Dengan dana yang diperoleh pihaknya ini, ia akan menggesa penggunaannya bagi pembangunan beberapa fasilitas yang penunjang untuk menciptakan kawasan kumuh tersebut berubah menjadi layak huni dan bersih.

Pihaknya merencanakan akan membangun kounter makanan khas melayu yang nantinya akan terletak di sebelah kanan jembatan Siak.

Sedangkan di sebelah kiri yang saat ini terdapat penjual barang bekas, maka akan ditata bangunannya. Kemudian di tengah akan dibangun berbagai fasilitas penunjang, seperti toilet, tempat singgah, serta taman.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mengatakan bahwa bantuan pemerintah pusat ini sangat berharga. Sebab dapat membantu meringankan beban Pemerintah Kota Pekanbaru dalam menuntaskan kemiskinan.

Wali Kota juga berjanji jika nantinya kawasan kumuh ini belum terbangun seluruhnya, maka Pemko akan mengupayakan bantuan dari APBD-P Pekanbaru tahun 2016.

Terlebih lagi kawasan Mesjid Raya hingga ke bawah jembatan sungai Siak, serta seputaran pasar bawah terus ke Pelabuhan Pelita Pantai bekas Pelindo memiliki nilai religius dan budaya.

Seperti yang kita ketahui bahwa kawasan Senapelan, terutama pelabuhan Kampung Bandar merupakan awal pendirian kota Pekanbaru, sehingga layak dijual jadi ikon wisata budaya Melayu di Kota Pekanbaru

Firdaus juga mengatakan bahwa kawasan ini akan ditata dengan sedemikian rupa, dengan Mesjid Raya Senapelan serta bekas pelabuhan Pelita Pantai bekas Pelindo akan dijadikan daya tarik.

2016 Pekanbaru Terapkan Pajak Elektronik

e-billing

Ditargetkan pada tahun 2016 mendatang, Kota Pekanbaru akan mulai menerapkan layanan pajak elektronik guna meningkatkan pelayanan dan penerimaan.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Kamis (17/12), meminta kepada pihak Dispenda pada tahun depan sudah harus mengaplikasikan pajak elektronik agar masyarakat lebih mudah dalam membayar pajak.

Menurut Wali Kota, secara bertahap bidang lain juga telah mulai menggunakan sistem elektronik. Antara lain seperti data kelurahan, Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPT-PM), koperasi dan masih banyak lagi.

Maka dari itu, ia meminta kepada Dispenda untuk juga menggunakan elektronik dalam pembayaran pajaknya. Diakui oleh Kadispenda Pekanbaru, Yuliasman, tugas tersebut sudah harus ditindak lanjuti.

Yuliasman mengatakan bahwa saat ini Dispenda telah memulai sistem elektronik pelayanan. Hal tersebut dibuktikan dengan kepemilikan aplikasi layanan pajak.

Akan tetapi, saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan aplikasi data wajib pajak (WP). Sehingga, pada tahun 2016 mendatang isi aplikasinya adalah data pembayar pajak yang sebenarnya.

Ditambahkan olehnya, dengan sistem pajak elektronik ini nantinya wajib pajak tidak harus datang ke kantor Dispenda Kota Pekanbaru untuk membayar pajak.

Wajib pajak nantinya cukup online dan mentrasfer uangnya ke bank yang menjadi mitra kerja sama Pemko Pekanbaru, yakni Bank Riau Kepri serta bank lainnya.

Perlu diketahui bahwa realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kota Pekanbaru tahun 2015 mencapai Rp 55 miliar, meningkat sebesar Rp 14 miliar dari tahun lalu yang hanya bernilai Rp 41 miliar.

Wawako: Disbudpar Promosikan Wisata Okura

Wisata Dakwah Okura, Pekanbaru
Wisata Dakwah Okura, Pekanbaru

Desa Okura yang terletak di Kecamatan Rumbai akan dijadikan destinasi Desa Wisata yang nantinya bakal menambah minat wisatawan berkunjung ke Kota Pekanbaru.

Oleh sebab itu Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi menginstruksikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru agar mempromosikan tempat wisata Kelurahan Tebing Tinggi Okura.

Terlebih lagi dengan telah adanya bus air yang diresmikan Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT, masyarakat nantinya dapat berkeliling melihat tempat wisata Tebing Tinggi Okura yang jarang diliat.

Apalagi selama ini warga Pekanbaru menghabiskan waktu libur dengan jalan-jalan ke Mall. Wawako berharap dengan adanya destinasi wisata ini warga juga akan antusias melihat tempat wisata yang berada di pinggiran sungai siak.

Okura sendiri sangat potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata, terutama masyarakatnya kini tengah giat melakukan penghijauan menanam kawasan pinggiran Sungai Siak dengan tanaman brembang dan bambu.

Tanaman bambu sendiri dapat memberikan keindahan dan menjadi daya tarik bagi pengunjung, apalagi bambu berperan penting dalam ekologi sungai.

Kedepannya Wawako berharap bisa menarik minat wisatawan datang ke Pekanbaru serta membuat masyarakat Pekanbaru datang ke tempat destinasi wisata di daerahnya sendiri.

Tertarik berkunjung ke desa wisata Tebing Tinggi Okura kah Encik dan Puan? Untuk ke sana Encik dan Puan dapat menggunakan fasilitas bus air Senapelan, harga tiketnya hanya Rp15.000.

46960

Ground Breaking Diundur 2016

maket tol dumai pekanbaru

Proses ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai yang seharusnya dilaksanakan Selasa (15/12) kemarin akhirnya ditunda pada 2016. Adapun penundaan ground breaking tol sepanjang 126 kilometer di Provinsi Riau ini disebabkan karena Jokowi berhalangan hadir.

Hal tersebut terungkap dari Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, M Yafiz, yang menyebutkan bahwa Jokowi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno batal memimpin ground breaking karena kesibukan keduanya.

Kemungkinan besar, baru pada tahun 2016 Jokowi akan melakukan groundbreaking pembangunan tol Pekanbaru-Dumai. Yafiz mengatakan bahwa pihaknya bersama pihak Istana sedang mencari hari yang tepat untuk peletakan batu pertama.

Pembangunan tol Pekanbaru-Dumai ini merupakan salah satu proyek yang ingin dipercepat realisasinya oleh Jokowi. Untuk saat ini dari total 126 kilometer, baru sekitar 19,5 kilometer lahan rencana pembangunan ruas jalan tol yang telah dibebaskan.

Jalan tol Pekanbaru-Dumai ini rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2016, yang terdiri dari enam seksi sepanjang 129 kilometer. Seksi pertama adakah dari Pekanbaru menuju Minas sepanjang 9 kilometer, seksi kedua panjangnya 24 kilometer hingga Petapahan serta seksi tiga 17 kilometer hingga Kandis.

Seksi empat sepanjang 16 kilometer hingga Duri Selatan. Seksi lima 28 kilometer hingga Duri Utara, dan terakhir adalah seksi enam sepanjang 25 kilometer hingga Dumai. Nantinya dari enam seksi tersebut, terdapat 11 titik pintu masuk tol.

Sebagai pelaksana pembangunan jalan tol di Sumatera sendiri adalah PT Hutama Karya yang telah ditunjuk dalam Perpres 100/2014. Selain Pekanbaru-Dumai, rencananya akan ada tol Lampung-Bakauheni, tol Medan-Binjai dan tol Palembang-Indralaya.