Home Blog Page 265

Gerhana Matahari Total 2016

0

gerhana-matahari-total

Di tahun 2016 ini, tepatnya pada tanggal 9 Maret mendatang, fenomena alam Gerhana Matahari Total akan menyambangi Indonesia.

Uniknya lagi peristiwa langka ini hanya terjadi di wilayah Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

Thomas mengatakan Gerhana Matahari Total terjadi saat piringan bulan menutupi seluruh piringan matahari, sehingga matahari terlihat gelap total akibat pancaran cahaya ke bumi terhalang oleh bulan.

gerhana_matahari

Yang membuat istimewa Gerhana Matahari Total ini adalah atmosfer matahari (korona) yang indah itu dapat dilihat dengan mata langsung.

Untuk diketahui bahwa selama terjadinya gerhana, korona tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi harus menggunakan kacamata pelindung ultraviolet.

Dijelaskan oleh Thomas bahwa Gerhana Matahari Total tersebut merupakan radiasi matahari yang tertutup oleh bulan, sehingga tidak berbahaya sama sekali.

Melihat-Gerhana-Matahari-Total

Gerhana Matahari Total ini hanya dapat diamati dari daerah yang dilintasi bayangan umbra bulan, sedangkan jalur gerhana tersebut akan melintasi 10 provinsi di Indonesia.

Sayangnya fenomena langka ini tidak menghampiri Riau, karena ke-10 provinsi tersebut adalah Bengkulu, Sumsel, Babel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulbar, Sulteng dan Maluku Utara.

Ditambahkan oleh Thomas bahwa nanti saat terjadinya fenomena alam yang langka ini, suasana di daerah yang dilintasi akan seperti malam purnama.

Di bagian timur Indonesia, gerhana ini akan berlangsung sekitar tiga menit sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Sedangkan untuk di bagian barat akan berlangsung sekitar dua menit, pada pukul 07.30 WIB.

Sebelumnya Indonesia juga pernah mengalami fenomena ini di tahun 1983, tepatnya pada tanggal 11 Juni 1983 silam.

Mei 2016, SIM C Tidak Berlaku untuk Semua Motor

0

sim ilustrasi

Mulai bulan Mei mendatang, ada aturan baru yang dikeluarkan Korlantas Polri terkait SIM C untuk pengemudi roda dua atau sepeda motor.

Nantinya SIM C yang Encik dan Puan miliki tidak akan berlaku lagi untuk semua jenis motor, tetapi akan ada penggolongannya lagi.

Penggolongan tersebut bergantung pada CC motor Encik dan Puan. hal tersebut disampaikan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Risyapudin Nursin, Ahad (9/1).

Berikut ini pengelompokan SIM C yang diklasifikasikan berdasarkan kapasitas mesin motor (CC):

  • SIM C: untuk sepeda motor berkapasitas mesin kurang dari 250 CC
  • SIM C1: untuk sepeda motor berkapasitas 250-500 CC
  • SIM C2: untuk sepeda motor berkapasitas mesin 500 CC ke atas

Rencananya, penggolongan SIM C tersebut akan direalisasikan pada triwulan pertama 2016. Risyapudin mengatakan bahwa paling telat April 2016 akan direalisasikan.

Sedangkan untuk penggantian SIM C dengan golongan baru ini akan dimulai serentak pada bulan Februari hingga April 2016. Sehingga nantinya SIM C tidak lagi bisa digunakan untuk semua jenis motor.

Kebijakan penggolongan SIM ini disambut positif oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Mulfachri Harahap, Senin (11/1), terutama jika kebijakan ini memang untuk menertibkan lalu lintas.

Ia mengatakan bahwa untuk penerapannya perlu dipersiapkan dengan matang, mulai dari kajian yang memadai hingga basis data yang kuat.

Selain itu, ia mengatakan bahwa kebijakan penggolongan SIM C ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki basis data Polri terhadap kepemilikan sepeda motor.

Jokowi Akan Resmikan PLTU Tenayan Raya

source: skyscrapper
source: skyscrapper

Akan beroperasi pada Januari 2016 ini, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Meski Jokowi dijadwalkan akan langsung meresmikan PLTU Tenayan Raya ini bersamaan dengan ground breaking Tol Pekanbaru-Dumai, kapan tanggalnya masih belum dapat dipastikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertambangan Energi Sumber Daya Mineral (Distamben) Provinsi Riau, Syahrial Abdi, Jumat (8/1/16).

Nanti dengan segera beroperasinya PLTU dengan daya sebesar 2×100 megawat tersebut, maka otomatis akan menambah pasokan daya listrik yang selama ini masih menjadi permasalahan.

Syahrial menjelaskan bahwa secara teknis untuk infrastruktur PLTU Tenayan Raya sudah tidak ada masalah. Sedangkan untuk mesin pembangkitnya sendiri hanya tinggal menunggu jaringan koneksi elektrifikasi yang disiapkan oleh Pemko Pekanbaru.

Ia mengatakan bahwa dengan semakin cepat pengoperasian PLTU Tenayan Raya, tentunya akan berdampak positif terhadap pembangunan di Provinsi Riau, terrutama soal elektrifikasi.

Meski demikian, Syahrial mengakui pembangunan PLTU ini sendiri masih terkendala terkait pembebasan lahan untuk pembangunan tapak.

Trayek Oplet Akan Dipindahkan

oplet

Kali ini Pemko Pekanbaru berupaya memindahkan jalur oplet dari perumahan ke halte-halte bus Trans Metro Pekanbaru (TMP).

Diharapkan oplet yang ada di Kota Pekanbaru dapat menjadi pengantar penumpang ke TMP dari perumahan warga menuju ke halte TMP terdekat saja.

Dengan demikian maka oplet masih tetap dapat beroperasi. Hal tersebut disampaikan oleh Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Pekanbaru, Dedi Gusriadi, Jumat (8/1).

Saat ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Pekanbaru bersama dengan pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) kota Pekanbaru sedang melakukan berkoordinasi.

Dishubkominfo telah melakukan kajian, sekarang tinggal kesepakatan dari pihak Organda untuk memastikan rute-rute mana saja yang akan dilalui oleh oplet tersebut.

Dikatakan oleh Dedi, jika rencana ini terwujud maka dapat menguntungkan para pengusaha oplet. Selain itu juga dapat memanjakan masyarakat Pekanbaru untuk menggunakan sarana angkutan umum.

Terkait hal tersebut, Ketua Organda Pekanbaru, Syaiful Alam, Ahad (10/1), merestui rencana Pemko Pekanbaru untuk memindahkan jalur oplet tersebut.

Ia mengatakan bahwa rencana itu tidak memindahkan jalur trayek oplet secara keseluruhan, tetapi untuk mengurangi jumlah oplet yang ada di jalan protokol.

Adapun tujuannya sendiri adalah untuk mengurangi kemacetan. Ia berharap agar Pemko merekrut supir dan kernet oplet yang biasa beroperasi di jalan protokol untuk menjalankan feeder (pengantar penumpang dari permukiman ke Halte) itu.

Nantinya fasilitas kendaraan feeder tersebut direncanakan memiliki fasilitas lebih, bisa jadi nanti menggunakan AC yang akan membuat penumpang nyaman.

Bank Sampah Untuk Peduli Lingkungan

Di tiap kota terdapat Bank yang membantu masyarakat dalam mengurus keuangannya, namun di kota Pekanbaru, ada juga Bank yang lain, yaitu Bank Sampah.

Seperti yang kita ketahui, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Maka untuk itu diperlukan pengelolaannya berupa Bank Sampah.

Bank sampah yang bermula dari keinginan mendaur ulang ini sendiri terletak di Jalan Gajah Ujung No 33, Kelurahan Rejosari Kulim, Pekanbaru.

Lalu berdasarkan UU No. 08 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, maka pada tahun 2011, kegiatan mendaur ulang tersebut berkembang menjadi Bank Sampah dengan nama Dalang Collection.

Nama Dalang sendiri diambil dari singkatan “daur ulang”, bank sampah ini sendiri menjadi pelopor bagi Bank Sampah di Propinsi Riau, khususnya kota Pekanbaru.

Sebenarnya Bank Sampah wajib ada di tiap kabupaten/kota se-Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012. Namun jumlahnya masih sedikit, salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat.

Hj. Soffia Seffen SH, selaku ketua dan pemilik Bank Sampah “Dalang Collection” Pekanbaru menjelaskan tujuan bank sampah ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah.

“Masyarakat harus mulai mengelola sampahnya dari berbagai sumber sebelum dibuang, karena di dalam sampah yang akan diolah bisa menjadi nilai ekonomis,” ujarnya.

Sistem Bank Sampah sama seperti dengan pengepul, akan tetapi terdapat perbedaan pada sistem kerjanya. Di mana Bank Sampah telah diatur dalam Undang-Undang.

Secara lebih rinci, masyarakat yang telah menjadi nasabah, kemudian menabung sampah, akan dicatat dalam sebuah buku.

Lalu sampah yang ditabung akan didaur ulang menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis dan profitnya dibagikan kepada para nasabah.

Untuk saat ini, anggota Bank Sampah “Dalang Collection” berjumlah ratusan. Akan tetapi yang kini aktif, hanya 40 orang, dengan memiliki berbagai peralatan dan dua kendaraan operasional.

Tambahnya lagi, “untuk sampahnya sendiri, Bank Sampah menerima sampah organik dan non-organik, kecuali yang bahannya berbahaya dan juga yang tidak bisa didaur ulang”.

Sampah yang mudah didaur ulang akan menghasilkan berbagai produk yang mumpuni. Terlihat pada hasil produk Bank Sampah “Dalang Collection”, seperti sendal, tas, baju, penutup dispenser dan masih banyak lagi.

Untuk diketahui bahwa produk daur ulang dari “Dalang Collection” ini sendiri telah dipasarkan di wilayah Pekanbaru dengan harga yang terjangkau.

Keberadaan Bank Sampah “Dalang Collection” ini sangat diapreasiasi oleh Pemko Pekanbaru, sekolah hingga komunitas peduli lingkungan.

Terbukti dengan adanya kunjungan dari berbagai instansi, baru-baru ini dikunjungi SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru. Selain itu, terimanya beberapa piagam penghargaan.

Meski Bank Sampah ini didukung berbagai instansi, termasuk Pemko, tetapi partisipasi masyarakat masih dirasa kurang.

Diharapkan kedepannya, banyak masyarakat yang tidak langsung membuang sampah, apalagi sembarangan.

Karena masyarakat bisa mengelola sampahnya sendiri atau menjadi nasabah bank sampah yang menandakan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Bagi Encik dan Puan yang berminat membeli kerajinan hasil daur ulang atau menjadi nasabah Bank Sampah, bisa langsung mendatangi Bank Sampah “dalang collection”.

Marilah Encik dan Puan, kita bersama-sama peduli sampah, peduli lingkungan, untuk generasi di masa yang akan datang.

Wisata Alam Mayang di Tengah Pesatnya Kota

0

Siapa yang tak kenal dengan Wisata Alam Mayang? Satu-satunya tempat rekreasi alam yang berlokasi di tengah pesatnya perkembangan Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.

Seperti yang Encik dan Puan ketahui bahwa Pekanbaru memang tidak memiliki banyak tempat wisata, terutama wisata alam. Sehingga Alam Mayang selalu menjadi tempat favorit warga.

Lokasi

Rumah Pariwisata Alam Mayang, kini namanya, terletak di Jalan Imam Munandar. Lokasinya dapat ditempuh sekitar 6 KM dengan jalur darat dari pusat kota.

Buka setiap hari dengan jam berkunjung dimulai dari pagi hingga Pukul 18.00 WIB. Dengan harga tiket yang relatif terjangkau, kita sudah bisa memasuki tempat wisata yang ditumbuhi banyak pepohonan ini.

Sedangkan konsepnya berupa ruang hijau dengan luas lahan lebih kurang 24 hektare. Dari sini kita dapat menikmati hembusan udara segar, dan pemandangan hijau yang menyejukkan mata.

Aneka Wahana

Dulunya, Alam Mayang hanya sekedar tempat rekreasi seperti piknik keluarga dan memancing beberapa jenis ikan, seperti Nila, Sepat Siam, Gurame dan lain-lain.

Namun kini Alam Mayang telah berbenah dengan menyuguhi berbagai wahana yang membuat pengunjung betah disini.

Seperti yang ingin menguji adrenalin dengan ATV, Banana Boat, Bumber Boat & Dayung, Bola Air, Bom-Bom Car, Rumah Hantu.

Bagi Encik dan Puan yang tidak suka menguji adrenalin, bisa bersantai dengan Ayunan, Bianglala dan Sepeda Air, atau juga mengitari Alam Mayang dengan Kereta Wara-Wiri.

Tidak lupa pula di sini terdapat wahana yang memang dikhususkan untuk anak-anak, seperti Balon Loncat, Becak Mini dan Mandi Bola.

Fasilitas Umum

Selain wahana, Alam Mayang menyediakan Mushalla demi kelancaran beribadah kaum muslim dan juga Posko Kesehatan untuk mengantisipasi pengunjung yang mengalami gangguan dengan kesehatannya.

Pihak pengelola Alam Mayang juga menyediakan tempat bagi pengunjung yang ingin mengadakan acara, seperti pertunjukkan, arisan, reunian dan sebagainya.

Tidak hanya itu saja, pada Minggu (3/1/2016) yang lalu, Alam Mayang mengadakan pemecahan rekor MURI Indonesia “Tumpuk Bolu Kemojo Tertinggi di Indonesia”.

Hal tersebut diadakan dalam upaya pelestarian kuliner tradisional dan mendukung program pemerintah Provinsi Riau, yaitu Riau The Homeland of Melayu.

Souvenir

Jika lelah menjelajahi Alam Mayang, Encik dan Puan dapat bersantai di pendopo atau juga berbelanja berbagai kerajinan dan souvenir khas nusantara, dari Riau, Bandung, Bali, Yogyakarta dan daerah lainnya.

Melihat potensinya yang beragam, Wisata Alam Mayang sangat cocok bagi masyarakat yang ingin menghilangkan rutinitasnya sejenak dari kesibukan bekerja, terlebih lagi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan.

Lowongan Kerja di BNN Riau

bnn

Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau yang terletak di Jalan Pepaya nomor 65, Pekanbaru, membuka lowongan sebagai berikut:

  • Pendamping Rehabilitasi sebanyak 8 Orang (diutamakan yang memiliki setifikat konselor)
  • Petugas Administrasi dengan syarat: Wanita maupun Pria, pendidikan minimal SMA, cermat dalam menggunakan komputer, serta berpenampilan menarik
  • Juru Masak dengan persyaratan sebagai berikut: Pria maupun wanita, pendidikan minimal SMP, ahli memasak
  • Perawat dengan persyaratan wanita, pendidikan minimal D3 Keperawatan, serta berpenampilan menarik

Diharapkan kepada setiap pelamar untuk mengantarkan lamarannya tersebut ke kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau yang beralamatkan di Jalan Pepaya nomor 65, maksimal pada tanggal 15 Januari 2016 pukul 15.00 WIB.

Lampirkan pada lamaran Encik dan Puan: Foto, CV, fotokopi KTP dan ijazah terakhir, SKCK, Surat Keterangan Bebas Narkoba. Info lebih lanjut bisa mention ke akun Twitter milik BNN Provinsi Riau di @bnnp_riau

Pekanbaru Bakal Punya Puskesmas Wisata

puskesmas wisata

Kota Pekanbaru sebentar lagi bakal punya Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Wisata yang terletak di Jalan Teuku Umar. Adapun pembangunan Puskesmas oleh Pemko Pekanbaru ini bertujuan agar terciptanya pelayanan kesehatan masyarakat dengan fasilitas yang tetap bisa bersaing dengan yang ditawarkan oleh swasta.

Seperti yang diterangkan oleh Wali Kota, Firdaus, ide membuat Puskesmas Wisata ini merupakan inovasi Pemko Pekanbaru dalam menciptakan pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu berobat ke klinik mewah. Puskesmas ini sendiri melayani 24 jam.

Pembangunan Puskesmas Wisata ini memakan biaya dari APBD Pekanbaru 2015 sebesar Rp5,3 Miliar, fasilitas yang dimiliki pun tidak kalah dengan klinik swasta. Puskesmas ini diharapkan dapat memberikan pelayanan seimbang bagi masyarakat dengan gratis.

Yang membedakan Puskesmas ini dengan Puskesmas pada umumnya adalah lingkungan, pelayanan, serta teknologi yang disediakan lebih moderen dan sedikit berkelas. Proses pembangunan fisiknya sendiri sudah hampir selesai, hanya tinggal finishing saja.

Wali Kota berharap agar Puskesmas ini dapat beroperasi Januari 2016 ini untuk menggantikan Puskesmas Kota Pekanbaru yang telah berusia puluhan tahun. Nanti ketika gedung Puskesmas Wisata selesai, semua manajemen Puskesmas Kota Pekanbaru akan dipindahkan ke Puskesmas Wisata ini.

Pemko Pekanbaru sendiri tengah berupaya memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, salah satunya dengan mengebut penyelesaian pembangunan RSUD Kota Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti, Tampan. Bahkan, pelayanan Puskesmas Sidomulyo rawat inap juga akan dialih status menjadi Rumah Sakit Pratama Tipe D.

Potensi Wisata 21 Air Terjun Riau

panisan
source: instagram

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau kini tengah berupaya mengembangkan potensi wisata yang ada di Riau. Salah satunya adalah objek wisata air terjun yang tersebar di lima Kabupaten di Riau.

Dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, pihaknya sudah meninjau langsung lokasi-lokasi air terjun tersebut. Setidaknya terdapat 21 titik lokasi air terjun yang telah didata pihaknya.

21 lokasi air terjun tersebut berada di Kabupaten Rohul, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuansing, Kabupaten Inhu dan Kabupaten Inhil. Air terjun yang terdapat di sana tidak kalah indah dari daerah-daerah lain.

Namun diakuinya bahwa untuk menuju lokasi, memang membutuhkan perjuangan yang maksimal. Karena akses jalan menuju ke sana belum dibangun secara komprehensif.

Lokasi 21 air terjun tersebut sebagian besar terletak di tengah hutan, untuk mencapainya sendiri harus ditempuh dengan berjalan kaki berjam-jam.

Salah satunya adalah air terjun Panisan Koto Kampar, Fahmi mengakui bahwa potensinya sangat luar biasa. Ada tiga tingkat air terjun, namun dari lokasi parkir mobil itu ia harus berjalan kaki lebih kurang satu jam ke air terjunnya.

Selain disebabkan karena akses jalan yang sulit dilalui kendaraan, masih minimnya infrastruktur penunjang lain yang ada di 21 lokasi air terjun ini. Apalagi fasilitas jaringan telekomunikasi tidak bisa digunakan di lokasi wisata.

Tentu saja kondisi ini jauh berbeda dengan air terjun yang ada di Provinsi tetangga. Selain telah dikelola serius oleh pemerintahnya, program pengembangan wisatanya juga digarap secara komprehensip oleh antar sektor terkait.

Oleh sebab itu pihaknya pada 2016 ini akan mengembangkan potensi wisata ini dengan berkoordinasi dengan dinas terkait, salah satunya akses jalan yang dibahas rencana strategisnya dengan Dinas Bina Marga.

Bahkan pada Januari 2016 ini, pihaknya bakal melakukan revisi rencana strategis yang nantinya akan diselaraskan dengan renstra Dinas Bina Marga dan dinas terkait lainnya.

Revisi Rencana Strategis ini akan berimplikasi kepada revisi RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Diharapkan dengan kerjasama ini potensi wisata di Riau dapat dimaksimalkan.

Apalagi kita tahu bahwa selama ini, jika masyarakat Riau lebih memilih menghabiskan waktu libur panjang dengan mengunjungi wisata alam di Provinsi tetangga.

Bajaj Pekanbaru Yang Tergerus Zaman

Jpeg

Di zaman yang modern ini, semuanya berkembang pesat termasuk transportasi di berbagai sektor. Di mana telah banyak angkutan yang efisien, nyaman dan cepat. Namun, terdapat salah satu angkutan umum yang masih bertahan hingga saat ini, yaitu Bajaj (dibaca “ba-jai”).

Bajaj sendiri dapat ditemukan di Kota Jakarta, Kota Banjarmasin dan Kota Pekanbaru serta beberapa Ibu Kota kabupaten. Bajaj berasal dari Negara India. Nama bajaj sendiri sebenarnya merupakan merek salah satu perusahaan otomotif di India, yaitu Bajaj Auto, yang juga mengeluarkan sepeda motor Bajaj seperti Bajaj pulsar, dll.

Jpeg

Angkutan umum beroda tiga ini dapat memuat dua orang penumpang dewasa dan satu anak kecil. Di depannya terdapat satu kursi pengemudi dengan sebuah tuas kemudi beserta kopling. Meskipun di dalam Bajaj tidak terdapat fasilitas khusus seperti musik, tv maupun AC, namun dari dulu Bajaj sudah mendapat tempat di hati Masyarakat.

Penampilan Bajaj yang identik dengan warna merah sering muncul di era 80’an pada film komedi legendaris, Warung Kopi (Warkop). Pada tahun 2002, nama Bajaj menjadi sebuah serial komedi lawak drama di TV berjudul “Bajaj Bajuri”.

Tidak hanya itu saja, kesohoran Bajaj juga diangkat ke layar lebar pada tahun 2014 di Film “bajaj bajuri the movie” yang sukses menghibur masyarakat di Indonesia.

Seiring perjalanan waktu, Bajaj pun mulai “terlupakan”. Salah satu penyebabnya yaitu Bajaj menggunakan mesin berjenis 2 tak berbahan bakar premium dengan emisi gas buang yang tidak ramah lingkungan, serta juga mengeluarkan bunyi mesin yang memekakkan telinga. Sehingga banyak masyarakat beralih ke moda transportasi yang lain.

Sedangkan kondisi Bajaj Pekanbaru sendiri masih menggunakan mesin 2 tak dan telah dimakan usia. Edi, seorang pengemudi Bajaj, mengaku penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-sehari.

“Penghasilan dalam sehari bergelombang, kadang Rp 200.ooo, kadang juga Rp 250.000 dan belum dipotong uang makan dan minyak,” ujar Edi.

Jpeg

Untuk diketahui bahwa pengemudi bajaj tidak memasang tarif khusus. Karena tarif berdasarkan nego/kesepakatan pengemudi dengan penumpang. Hal inilah yang membuat Bajaj masih bisa bertahan hingga saat ini. Edi menambahkan, “kalau saat ini, jumlah bajaj ada 15, tapi yang aktif hanya sekitar 10”.

Dulunya Bajaj sangat populer dan ramai mangkal di depan Plaza Senapelan. Namun kini jumlah angkutan tersebut sudah tidak banyak seperti dulu. Saat ini beberapa yang aktif hanya mangkal pada pagi hari di pasar bawah dan siangnya di depan Plaza Sukaramai.

Melihat yang terjadi, sudah seharusnya Pemko Pekanbaru memperhatikan nasib para supir Bajaj, karena dengan ukurannya yang kecil, dapat memecah kebuntuan macetnya kota bertuah. Diharapkan nantinya Pemko dapat mencontoh langkah dari Pemprov Jakarta yang telah lebih dulu melakukan peremajaan agar nilai sejarah Bajaj tidak terhapuskan.