Meski harga BBM awal April ini mengalami penurunan sebesar Rp 500 per liter untuk premium dan solar oleh pemerintah, namun hal tersebut tidak serta menurunkan tarif angkutan.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru menyatakan tidak menurunkan tarif angkutan dalam kota karena harga suku cadang yang masih tinggi.
Ketua Organda Kota Pekanbaru, Syaiful Alam, Senin (4/4), mengatakan bahwa penurunan harga BBM sebesar Rp 500 per liter ini dinilai masih terlalu kecil, serta belum berpengaruh pada harga suku cadang kendaraan di pasaran.
Namun jika harga BBM mengalami penurunan sebesar Rp 1.000 per liter serta diikuti dengan turunnya harga suku cadang, pihaknya bisa saja menurunkan tarif angkutan darat.
Selain itu, diakui olehnya bahwa pihaknya sampai saat ini belum membicarakan penyesuaian tarif angkutan dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, terutama Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru.
Syaiful berharap kepada pemerintah untuk realistis terhadap kebijakan penurunan tarif angkutan, dengan tidak memaksa pihak perusahaan jasa angkutan untuk mengikuti turunnya harga BBM.