Lokasi yang terindikasi sebagai tempat Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Kota Pekanbaru akan dilakukan pengoperasian oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bersama unsur Forkopimda.
LGBT Salah Satu Faktor Penyebab Penyebaran HIV/AID
“Kita sepakat bersama Forkopimda menggelar operasi di lokasi, terindikasi ada aktivitas LGBT,” tegas Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, Kamis (2/2/2023).
Berpotensi menularkan penyakit HIV/AIDS, Fenomena LGBT yang berada di Pekanbaru ini menjadi perhatian pemerintah.
Diketahui hingga bulan Oktober 2022 tahun lalu, sudah tercatat penambahan kasus HIV/AIDS sebanyak ratusan kasus.
Pada tahun lalu terdata ada sebanyak 172 HIV dan 138 AIDS kasus yang terdapat di Kota Pekanbaru. Salah satu penyebab bertambahnya kasus ini ialah Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau yang dikenal dengan sebutan Gay.
Langkah Antisipasi Penyebaran LGBT
Muflihun mengatakan, bahwa operasi yang dilakukan di lokasi yang terindikasi LGBT bersama Forkopimda ini merupakan sebuah upaya persuasif.
Tidak hanya melakukan razia, namun juga akan diberikan pendidikan keagaman di sekolah guna menjauhkan anak-anak serta remaja dari LGBT.
Muflihun juga menegaskan bahwa langkah antisipasi terhadap pengaruh LGBT harus dilakukan sejak dini.
“Kita tentu tidak ingin bencana terjadi di Pekanbaru, maka kita ajak peran serta masyarakat dan orang tua agar memperhatikan pergaulan anak,” ujarnya.
Muflihun juga mengakui bahwa dirinya tidak dapat mengetahui secara pasti pelaku LGBT. Ia juga mengungkapkan, bahwa dinas terkait juga belum memiliki data pasti jumlah LGBT di Kota Pekanbaru.
Ia juga mengatakan, tidak lama ini ia mendapatkan informasi terkait jumlah LGBT di kota Pekanbarau melalui pesan pribadi.
“Saya memang ada dapat Whatsapp dari masyarakat bahwa di Pekanbaru ini banyak LGBT. Namun memang kalau dari data Dinas itu tidak ada, belum ada datanya,” pungkasnya.