Pergelaran Kemilau Sumatera 2015 yang diselenggarakan di Atrium Utama Mal Pekanbaru menampilkan potensi pariwisata dan budaya Provinsi Riau, salah satunya Batik Tabir.
Sebagai Batik khas Riau, Batik Tabir merupakan salah satu produk UMKM yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sektor pariwisata.
Bahkan Batik khas Riau ini mendapat apresiasi dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Esthy Reko Astuty.
Pada saat pembukaan Kemilau Sumatera 2015 ini, ia mengagumi beberapa potensi pariwisata dan kerajinan daerah yang dipamerkan Riau.
Parade Batik Riau, Batik Tabir oleh Bujang Dara Riau 2014 #KemilauSumatera2015 pic.twitter.com/tVmrvjCcI6
— IG: infopku_ (@infoPKU) 7 Desember 2015
Terutama sekali Batik Tabir, ia menyebutkan bahwa Batik khas Riau ini sangat bagus untuk dikembangkan, karena coraknya yang lembut.
Dinilainya bahwa Batik Tabir ini juga tidak kalah dengan batik ciri khas dari daerah lain. Ia mengatakan bahwa batik ini memiliki potensi untuk dikembangkan sampai ke tingkat nasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, yang membuka pameran Kemilau Sumatera 2015 ini mengatakan bahwa Riau tengah giat meningkatkan sektor pariwisata.
#KemilauSumatera2015 resmi dibuka pic.twitter.com/nU06oPTPRz — IG: infopku_ (@infoPKU) 7 Desember 2015
Adapun pariwisata yang tengah dikembangkan antara lain, wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, wisata budaya, wisata religi dan lainnya.
Salah satu wisata yang tengah dipromosikan Riau adalah wisata religi, yakni Ritual Mandi Safar di Pantai Tanjung Lapin, Pulau Rupat Utara, Kabupaten Bengalis Riau.
Terlebih lagi untuk menyongsong MEA pada akhir tahun ini, ia menilai bahwa kesiapan sumber daya manusia serta pengembangan potensi daerah harus dapat dimaksimalkan.
Untuk diketahui bahwa ini adalah pameran terakhir Kemilau Sumatera yang digelar di Pulau Sumatera sendiri, karena tahun depan Kemilau Sumatera bakal Tour ke luar pulau Sumatera.