Tindak lanjut kejadian pemukulan mahasiswa Riau pada 13 April 2016. Hari ini tepatnya tanggal 14 April 2016 BEM Universitas Riau melakukan aksi besar dalam menindaklanjuti pemukulan mahasiswa oleh petugas protokoler dan Satpol PP Provinsi Riau. Aksi ini juga diikuti oleh beberapa Mahasiswa UIN.
Kronologi aksi pada hari ini (Kamis, 14/4) sudah dengan matang dipersiapkan oleh BEM Universitas Riau yang mana Koordinator lapangan untuk aksi adalah Abdul Khair. Ini merupakan aksi pertama Abdul Khair sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Riau yang terpilih secara aklamasi pada Pemilihan Raya (PEMIRA) Universitas Riau 2016.
Pada hari Rabu (13/4) pukul 21.30 WIB BEM Universitas Riau mengadakan rapat konsolidasi akbar bersama seluruh kelembagaan Se-Universitas Riau. Ini merupakan tindak lanjut atas pasca pemukulan Mahasiswa Universitas Riau saat akan membentangkan spanduk kritik terhahap korupsi yang ada di Provinsi Riau. Ini saya kutip di akun resmi BEM UR, yaitu FB: Kabinet Sejuta Karya
Sedikit kami menjabarkan tuntutan kami pada hari ini :
- Bebaskan Riau dari para koruptor yang merajalela dan menjadikan Riau sebagai produsen koruptor terbesar nomor 3 di Indonesia.
- Tuntaskan permasalahan kabut asap yang hingga tahun 2016 belum terselesaikan, dan tangkap aktor utama atau korporasi-korporasi yang terindikasi melakukan pembakaran lahan dan hutan yang hingga saat ini informasinya belum cukup transparan pada publik.
-
Sudahi kontrak kerja sama pengelolaan usaha hulu migas yang sampai saat ini masih dipegang oleh perusahaan asing yang kontraknya akan berakhir pada tahun 2021, yang nantinya hasil pengelolaan hulu migas ini diperuntungkan sepenuhnya demi kedaulatan dan kemaslahatan bangsa.
Pada pukul 06.33 WIB di akun FB: Kabinet Sejuta Karya mengajak mahasiswa Riau untuk ikut dalam aksi akbar sesuai dengan rapat (berlangsung malam) akbar konsolidasi, pada hari Rabu, 13 April 2016. Ini ajakan BEM UR Kabinet Sejuta Karya. HARI INI!!! Urgent!!! Sebarkan!!!
Tidak hanya di akun FB BEM UR, Presma dan mahasiswa UR lainnya juga ikut mengajak mahasiswa se-Riau untuk ikut aksi pada hari ini (Kamis, 14/4) yaitu lewat FB pribadinya, BBM, dan media sosial lainnya. Pada siang pukul 11.40 WIB BEM UR Kementerian Sosial dan Politik (MENSOSPOL) yang di pimpin oleh Faizal Indra Rangkuti didampingi oleh rekannya. Indra dan mobil pick up-nya mengelilingi Kampus UR Panam untuk mengajak seluruh mahasiswa Riau, khususnya Mahasiswa UR agar dapat ikut aksi ke Kantor Gubernur pada Kamis (14/4) kemarin.
Setelah selesai melakukan ajakan mengelilingi Kampus UR Panam. Ini berjalan dengan efektif. Pada pukul 13.00 WIB sesuaikan ajakan di akun FB dan akun media sosial lain, massa untuk aksi ke Kantor Gubernur datang dan memadati Sekretariat BEM UR. Setelah memberikan beberapa pengarahan, akhirnya massa (mahasiswa) melanjutkan konvoi sebelum berangkat aksi pasca penganiayaan dan pemukulan mahasiswa Universitas Riau atas nama Muhammad Fauzi (Plt Gubernur FKIP) dan Triandi Bimankalid (Menteri Hukum dan Advokasi) BEM UR.
Saya sendiri sudah berada di sekitaran Kantor Gubernur pada pukul 13.00 WIB. Berdasarkan pantauan saya, petugas sudah bersiaga di depan dekat gerbang Kantor Gubernur. Di dalam halaman Kantor Gubernur juga ada satu buah mobil petugas. Namun, hingga pukul 14.00 WIB mahasiswa belum sampai di Kantor Gubernur untuk melakukan aksi.Konvoi dan keberangkatan Mahasiswa UR ke Kantor Gubernur Riau sekitar pukul 14.00 WIB dengan satu Komando menggunakan mobil pick up dan diikuti dengan mahasiswa yang naik sepeda motor. Massa memadati jalan raya, sekitar ratusan mahasiswa ikut aksi ini.
Kemudian saya berpindah posisi yang tadi berada di depan halaman kantor Gubernur ke depan Pustaka Wilayah Soeman HS. Ternyata di sekitaran depan Pustaka sudah ada petugas kepolisisan yang sedang menunggu massa (mahasiswa). Pada sekitar pukul 14.30 WIB mahasiswa sudah sampai di Simpang Mall SKA. Maka, pada pukul 15.00 WIB pihak Polantas sudah melakukan pengalihan arus. Tepat di Jalan Sudirman yang mau mengarah ke Bundaran Tugu Zapin atau Tugu Titik Nol diarahkan menuju Jalan Cut Nyak Dien dekat dengan Pustaka Wilayah Soeman HS untuk dialihkan lewat Jalan A Yani.
Ayo masuk semua masuk, satu formasi satu komando. Ayo masuk! Seruan Mahasiswa. Selang beberapa menit, mahasiswa pun langsung masuk ke dalam gedung dan di sanalah terjadi perkelahian antara mahasiswa dan petugas. Saya sendiri hanya sampai pukul 15.30 WIB mengikuti aksi demo mahasiswa ini, karena ada perkuliahan yang harus menjadi kewajiban saya sebagai mahasiswa. Namun, itu tidak menjadi penghalang untuk terus aktif mencari informasi seputar kegiatan aksi pada hari ini Kamis (14/4) di Kantor Gubernur Riau.Namun, tak disangka. Dan tidak ada antisipasi pihak petugas keamanan ternyata mahasiswa (BEM UR (Seluruh Mahasiswa UR dan beberapa Mahasiswa UIN juga ikut aksi ini) yang demo dan sampai di Kantor Gubernur lewat pintuk gerbang belakang Kantor Gubernur. Inilah yang membuat petugas tidak bisa membendung mahasiswa yang sudah masuk ke halaman dalam Kantor gubernur. Mahasiswa meneriakan “Keluar Keluar Keluar,” seruan mahasiswa.
Kabar terbaru yang sekarang kian membuat demokrasi semakin tak adil terhadap mahasiswa. Melakukan aksi damai. Aksi yang bertujuan untuk menuntut kepada Pemerintah Provinsi Riau agar tuntutan pemecatan kepala Biro Humas Darusman dan Kepala Kantor Satpol PP Zainal dipecat.
Namun, niat baik itu malah berujung pemukulan terhadap mahasiswa. Berdasarkan di akun FB: Kabinet Sejuta Karya ada tiga mahasiswa, yaitu :
- Andres Pransiska (Presma UR 2015)
- Jaka Susanto (Wagub FE-UR)
- Salah seorang mahasiswa UIN
Untuk tiga mahasiswa lainnya belum bisa saya mendapatkan datanya. Tapi, berdasarkan di web BEM UR ada enam orang yang dipukul oleh petugas. Aksi yang mulai dari sekitar pukul 15.00 – 17.30 WIB (ini ketika sudah di Kantor Gubernur Riau).
Aksi hingga sore pada hari Kamis (14/4), Mahasiswa Se-Riau dan BEM UR menuntut, yakni :
- Menuntut permintaan maaf secara terbuka oleh pemerintah Daerah Provinsi Riau atas tindakan anarkis pihak keamanan pada saat acara Rapat Kordinasi dan Supervisi KPK dengan Pemprov Riau kemarin kepada seluruh mahasiswa Universitas Riau, Mahasiswa Riau, dan Mahasiswa Indonesia.
- Selanjutnya pecat Darusman selaku Kepala Biro Humas Pemprov Riau, Pimpinan Satpol PP, Oknum Protokoler dan Aparat yang menganiaya Mahasiswa.
Kirim SMS Kepada Plt. Gubri serta Mendagri RI.
“Mari kita kirim tuntutan kita langsung kepada bapak Plt. Gubri dan Mendagri RI, ini redaksinya Pecat Kabag Biro Humas Pemprov Riau, pecat Kasatpol PP Riau dan oknum Protokoler Gubri. Kalau tidak mampu memecat mereka, maka bapak yang kami pecat. Kami tunggu 1 x 24 jam. Ttd mahasiswa indonesia menggugat”, ujar Andres.
Malam ini juga BEM UR dan seluruh kelembagaan UR melakukan konsolidasi akbar, dengan seruan di akun FB BEM UR dan melalui BC di BBM, yakni :
Pada pukul 22.16 WIB di akun FB BEM UR.
News SejutaKarya :
“Sedang berlangsung konsolidasi akbar pasca aksi sore tadi untuk persiapan aksi terkait tuntutan aksi 1×24 jam yang di hadiri seluruh ketua kelembagaan se-Universitas Riau dan perwakilan dari BEM UIN Suska, BEM UIR dan BEM Unilak”.
Malam ini keresahan pelecehan mahasiswa terus mendapat dukungan dari kampus-kampus di Pekanbaru, hadir juga BEM STMIK AMIK Riau. Hidup Mahasiswa #MahasiswaDipukuliLagi #HanyaSatuKata_LAWAN