Hujan Buatan di Pekanbaru Berbahaya? Ini Kata BMKG

0
318
Hujan Buatan di Pekanbaru

Baru-baru ini masyarakat Pekanbaru kembali dihebohkan karena adanya pesan berantai beredar di masyarakat terkait hujan buatan berbahaya bagi kesehatan.

Berawal Dari WAG

Dari pesan berantai di sejumlah Whatsapp group (WAG) tersebut memperlihatkan kondisi hujan yang ada di Kota Pekanbaru beberapa waktu terakhir. Bahkan disebutkan jika hujan itu akibat efek teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Pekanbaru.

Kemudian, pesan tersebut juga dinarasikan bahwa akibat TMC itu, kualitas air hujan sangat beresiko bagi kesehatan apabila bersentuhan langsung.

Karena air hujan yang dihasilkan TMC itu memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi. Sehingga masyarakat diminta untuk dapat membatasi gerak pada saat hujan.

Apalagi dalam pesan itu juga diterangkan bahwa hujan buatan akan turun hanya di siang hari. Sebab malam ada kegiatan latihan terbang para penerbang Lanud RSN, dari tanggal 21 Agustus-4 September 2023.

Penjelasan BMKG

Menanggapi terkait adanya pesan berantai hujan buatan berbahaya bagi kesehatan di Pekanbaru, Kepala BMKG Pekanbaru Ramlan menjelaskan jika hujan di Pekanbaru didominasi hujan alami.

Ia menegaskan jika TMC di Riau itu hanya ditargetkan di wilayah pesisir, serta dengan lahan gambut dan potensi terjadi kebakaran hutan lahan. Kemudian menurut BMKG, terkait kandungan apa yang terkandung dalam hujan buatan tersebut memerlukan kajian lebih lanjut dan uji laboratorium.

“Hujan di Pekanbaru dominan hujan alami,” katanya.

Maksimalkan Awan yang Tumbuh

Kepala BMKG Pekanbaru tersebut melanjutkan, kegiatan TMC atau teknologi modifikasi cuaca adalah salah satu kegiatan untuk memaksimalkan awan yang tumbuh dapat mencapai titik jenuh, hingga terjadilah hujan.

Kemudian terangnya, kegiatan TMC ini tidak dapat dilakukan bila pertumbuhan awan hujan atau awan rendah dan tidak memiliki bentuk.

Bahkan kegiatan TMC untuk menyatukan awan-awan adalah NaCl (natrium clorida atau garam dapur) di titik awan tertentu. Sehingga jika semuanya sudah tercampur dengan awan (kondensasi/air), maka semuanya akan melebur jadi air.

Hujan Alami

Ramlan menegaskan, jika masih ada pesan berantai yang menyebarkan informasi hujan buatan berbahaya bagi kulit namun tidak dapat menunjukkan hasil laboratorium, maka menurutnya itu hanyalah asumsi dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat supaya tidak panik dan khawatir berlebihan menyikapi adanya pesan berantai tersebut. Sebab menurutnya, untuk memastikan air hujan mengandung bahan berbahaya bagi kulit perlu dilakukan kajian lebih lanjut melalui uji laboratorium.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.